BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Teori-teori Dasar Umum Perancangan Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Perancangan Menurut John W. Satsinger, Robert Jackson, dan [2010] perancangan sistem adalah proses menentukan secara rinci bagaimana komponenkomponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara baik. Sedangkan menurut Whitten dan Bentley [2010] perancangan sistem adalah pengembangan atau spesifikasi dari solusi teknikal. Berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem. Bedasarkan pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan, perancangan sistem adalah suatu tahapan dimana kita harus menentukan bagaimana membangun dan menyusun sebuah sistem informasi yang baik sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.
2.1.2 Pengertian Sistem Menurut O’Brien & Marakas [2010] Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut Satzinger et al [2010] Sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. Berdasarkan pendapat dari ahli di atas penulis menyimpulkan, sistem adalah sekelompok komponen yang kompleks dan saling berinteraksi dimana sistem tersebut memproses input yang diterima dan menghasilkan output bagi lingkungan sekitar sistem tersebut. 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
2.1.3 Pengertian Informasi Menurut O’Brien & Marakas [2010] informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu. Menurut Malá, Jana; Cerná, L'ubica; Rusková, Dagmar [2013] menyatakan bahwa “Five basic criteria that are needed to be addressed in order to present information that can be identified as reliable include authority, accuracy, currency, coverage, and objectivity.”yang dimaksud dengan bahwa ada lima criteria untuk mendukung pengumpulan informasi yaitu dengan authority, accuracy, currency, coverage, dan objectivity yang berguna bagi pemakainya. Berdasarkan pendapat dari ahli di atas penulis menyimpulkan, informasi adalah hasil dari pengolahan lebih lanjut dari data yang disimpan. Jika perusahaan telah menyimpan data mentah dari kejadian terdahulu, perusahaan bisa menggunakan data mengolahnya kembali, sehingga mendapat informasi yang terdahulu dan terbaru.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Menurut Satzinger et al [2010] Sistem Informasi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Satzinger et al [2010] Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen penting, antara lain sebagai berikut : a. Hardware (perangkat keras) Adalah sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima
data
dan
informasi,
menampilkannya kembali.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memprosesnya,
dan
8
b. Software (perangkat lunak) Adalah koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardware-hardware yang ada untuk memproses data. c. Database (basis data) Adalah basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table tersebut berisikan data. d. Network (jaringan computer) Adalah sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel (wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki. e. Procedures (prosedur) Adalah sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan. f. People (orang) Adalah sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware dan software, berhubungan dengan mereka dan menggunakan hasil dari pemrosesan tersebut.
Gambar 2. 1 Information Systems and Component Parts Sumber : Satzinger , Jackson, dan Burd (2010:8)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.1.5 Fungsi Sistem Informasi Fungsi Sistem Informasi menurut James A. O’Brien [2010] adalah : a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia. b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan. c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis. d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. e. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita. f. Komponen
penting
dari
sumber
daya,
infrastruktur,
dan
kemampuan toko bisnis yang membentuk jaringan. 2.1.6 Komponen Sistem Informasi Menurut James A. O’Brien [2010] empat konsep utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis Sistem Informasi, yakni : a. Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi b. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik program maupun prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan jaringan. c. Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakaiakhir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
d. Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam sistem, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.
2.1.7 Jenis-jenis Sistem Informasi Menurut James A. O’Brien [2010] katagori sistem informasi terbagi atas beberapa, yaitu : a. Sistem pemrosesan transaksi mencatat serta memporses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. b. Sistem pengendalian proses mengawasi dan
mengendalikan
proses fisik. c. Sistem kerjasama toko meningkatkan komunikasi dan produktivitas tim serta kelompok kerja, dan meliputi aplikasi yang kadang kala disebut sebagai sistem otomatisasikantor. d. Sistem
pendukung
manajemen
memberikan
informasi
dan
dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta semua praktisi bisnis. e. Sistem Informasi manajemen memberikan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan pada para manajer dan banyak praktisi bisnis. f. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis. g. Sistem Informasi eksekutif memberikan
informasi penting dari
SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
2.2
Pengertian TV Satelit Berlangganan Perkembangan layanan televisi satelit berlangganan dapat dikatakan cukup
pesat. Di Indonesia sendiri pay tv merupakan hal yang tidak asing lagi. Tentu saja hal ini tidak lepas dari kemunculan pertama kali televisi satelit berlangganan. Dimulai saat Zenith meneliti kemungkinan adanya televisi berlangganan ketika televisi sendiri masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Pada tahun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
1940-an, Zenith memperkenalkan sebuah sistem televisi berlangganan yang diberi nama Phonevision (mdr 0815) yang melayani pemutaran film-film dengan pemesanan melalui pesawat telepon. Awalnya televisi berlangganan sering diidentikkan dengan TV kabel, karena bermula pada tahun 1948 ketika warga Pennsylvania, Amerika Serikat kesulitan menerima siaran televisi karena terhalang perbukitan. Untuk mengatasi masalah ini, warga setempat memasang antenna untuk menangkap sinyal UHF yang dipakai dalam penyiaran program kemudian menarik kabel dari antena tersebut dan memasangnya ke rumah - rumah. Pada tahun 1972, HBO (Home Box Office) muncul dan memikat hati banyak kalangan, dan tentu saja dengan kemunculannya ini mata rantai televisi berlangganan makin kuat. Belum lagi tuntutan dan kebutuhan akan hiburan yang makin besar, membuat satelit pada era 1980- an menjadi primadona bagi perkembangan televisi berlangganan selanjutnya, sebut saja sistem DBS (Direct Broadcast Satellite) yang banyak diaplikasikan di berbagai negara. Sejarah dan perkembangan televisi berlangganan di Amerika memberikan peluang bagi terbukanya lahan komersial ini di wilayah lain seperti Eropa, Asia, dan Australia. Untuk kawasan regional Asia, Jepang pada tahun 1984 memperkenalkan sistem DBS (Direct Broadcast Satellite) yang pada akhirnya dipakai dalam industri televisi berlangganan.
TV satelit adalah broadcasting sinyal televisi melalui satelit kepada pemirsa dengan perangkat yang dapat menerima sinyal satelit. Perangkat tersebut dapat berbentuk mulai dari pesawat televisi yang terhubung ke penerima satelit sampai telepon bergerak yang telah memiliki penerima satelit di dalamnya (built in). Direct Broadcast Satellite adalah satelit yang memiliki jangkauan dan daya yang cukup sehingga dapat diterima oleh antena piringan kecil atau parabola untuk penggunaan dirumahan. DBS dapat digunakan di rumah-rumah, atau suatu komunitas dengan menggunakan transmisi ulang oleh sistem stasiun TV kecil atau sistem TV kabel. Sistem DBS ini menyediakan gambar dengan kualitas digital dan menawarkan layanan interaktif kecepatan tinggi. Dengan menggunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
teknologi kompresi digital, sistem DBS dapat menawarkan jumlah kanal yang lebih banyak daripada sistem kabel analog. Sistem DBS dapat juga diatur untuk menyediakan layanan unik untuk video on demand (VOD), near video-on-demand (NVOD) dan kanal pay-per-view interaktif.
Gambar 2. 2 Sistem distribusi TV Satelit Bisa dilihat dari Gambar 2.1 diatas bahwa TV Satelit menggunakan system distribusi yang sangat luas. Semua kanal TV dan program media dikirim pada kanal radio uplink ke satelit dan mengirimkan ulang kembali ke bumi. Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit ditempatkan kurang lebih 22.300 mil di atas bumi yang memungkinkannya berputar pada kecepatan rotasi yang sama dengan bumi sehingga akan terlihat stasioner terhadap antena yang menerima sinyalnya. Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit di atas bumi yang mampu bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi ditranslasikan frekuensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coverage - nya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO (merupakan sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
komunikasi satellite yang paling banyak) posisi satelit adalah sekitar 36.000 km diatas bumi. Fungsi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran keseluruh tempat yang dapat dijangkaunya. Hal ini memungkinkan siaran radio dan televisi dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi. Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun televisi secara luas. Suatu orbit adalah lintasan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum gerakan Planet Kepler. Dia menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya. Orbital slot adalah lokasi spesifik dari suatu satelit pada titik yang tepat, diukur dalam satuan derajat, timur dan barat. Direct Broadcast Satellite (DBS) adalah suatu layanan yang menggunakan satelit untuk memancarkan (broadcast) bermacam-macam channel dari program televisi agar langsung diterima melalui sebuah antena dish kecil di bumi. Fixed satellite service (FSS) menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan TV kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh FSS : DTH (Direct To Home), akses internet, Video Conferencing, Sattelite New Gathering (SNG), frame relay, Digital Audio Broadcasting (DAB). Keunggulannya yaitu, tidak tergantung pada jarak, dapat menyediakan layanan untuk cakupan semua wilayah. Satellite Direct to Home (DTH) menggunakan teknologi Direct To Home sebagai infrastruktur TV link untuk mengirimkan beratus-ratus program langsung kerumah-rumah melalui satelit. Satelite News Gathering (SNG) merupakan perangkat berteknologi canggih yang digunakan beberapa stasiun televisi Indonesia untuk proses siaran langsung televisi. DVB(Digital Video Broadcasting) merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user. VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, merupakan terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (outdoors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan didalam ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna PC misalnya transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain. Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi terestrial yang umumnya banyak dipakai, yaitu: Biayanya sama, baik itu dua ataupun dua juta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak. 2.2.1 SMATV (Satellite Master Antenna Television) Satellite Master Antenna Television (SMATV) dikenal pula dengan istilah Single Master Antenna Television, digunakan untuk menangkap sinyal-sinyal saluran televisi dan FM DBS untuk tempat-tempat seperti hotel, sekolah, kampus, rumah sakit, dan berbagai tempat umum lainnya. Sebuah SMATV digunakan untuk menerima dan menyiarkan kembali saluran televisi satelit disepanjang tempat-tempat berfasilitas umum tersebut. Ada beberapa metode distribusi sinyal yang sering digunakan dalam SMATV.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Gambar 2. 3 Arsitektur System TV Satelit
2.3
Konsep Umum Aktivasi Pengertian aktivasi secara digital adalah proses mendapatkan kode
verifikasi maupun account yang syah untuk mendapatkan hak akses maupun produk digital tertentu. Dalam status full versi premium bukan demo maupun trial. 2.4
Waterfall Dalam pembuatan suatu aplikasi terdapat beberapa model proses, salah satu dari model proses yang digunakan adalah Waterfall Model. Menurut Pressman [2010] model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun perangkat lunak. Menurut Sommerville [2011] waterfall model adalah sebuah contoh dari proses perencanaan, dimana semua proses kegiatan harus terlebih dahulu direncanakan dan dijadwalkan sebelum dikerjakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Dalam tahapan proses pada waterfall model menurut Pressman terdapat 5 Tahapan, yaitu: 1. Communication (Project Initiation, Requirements Gathering) Pada tahap awal ini sebelum memulai pekerjaan teknis, diperlukan komunikasi terlebih dahulu untuk memahami dan mencapai tujuan yang hendak dicapai. Pada tahapan ini mencakup tahapan Project Initiation seperti analisa permasalahaan yang ada serta tujuan yang diinginkan, dan requirement gathering yaitu mengumpulkan datadata yang akan dibutuhkan. 2. Planning(Estimating, Scheduling, Tracking) Pada tahapan ini adalah tahap perencanaan untuk melakukan estimasi mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem, penjadwalan, dan tracking proses pengerjaan sistem. 3. Modeling (Analysis, Design) Tahap ini merupakan tahap perancangan dan pemodelan arsitektur sistem dengan tujuan menerjemahkan kebutuhan elemen sistem ke dalam sebuah model-model diagram. 4. Construction (Code, Test) Pada tahapan ini merupakan tahap pengkodean sesuai dengan rancangan aplikasi yang telah dibuat. Setelah pengkodean selesai maka selanjutnya dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem tersebut kemudian dapat diperbaiki. 5. Deployment (Delivery, Support, Feedback) Pada
tahap
Deployment
sistem
yang
telah
dibuat
diimplementasikan oleh user. Selain implementasi, pada tahap ini juga mencakup tahap pemeliharaan, perbaikan, evaluasi dan pengembangan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat berkembang sesuai dengan fungsinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Gambar 2. 4 Model Waterfall Pressman (2010:p39) 2.5
Konsep Dasar Berorientasi Objek Menurut
Stendy (2010:178),
“ pemograman
berorientasi
objek
berarti sebuah teknik pemograman yang didalam proses pengembangannya menggunakan terminologi objek, dimana setiap objek memiliki atribut beserta fungsi yang saling berinteraksi satu dengan yang lain seperti halnya objek”. Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan sebuah objek, yaitu Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD).
Analisa berorientasi objek atau Object Oriented
Analysis (OOA) adalah tahapan untuk menganalisis spesifikasi atau kebutuhan akan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek. Desain berorientasi objek atau Object Oriented Design (OOD) adalah tahapan perantara untuk memetakan spesifikasi atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep
berorientasi
objek
ke
desain
pemodelan
agar
lebih
mudah
diimplementasikan dengan pemrograman berorientasi objek. Metode OOAD ( Object Oriented Analysis) melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif objek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman tersrtuktur. Pendekatan ini memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek-objek dunia nyata. Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek- objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses - proses yang dipunyai oleh objek akan di enkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Pemograman berorientasi objek memiliki tujuan untuk pemahaman sistem kepada user atau client. Hal ini karena user/client dapat dengan mudah memahami alur pemograman dengan kasus yang dihadapi. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu. Pemodelan berorientasi objek biasanya dituangkan dalam dokumentasi perangkat lunak dengan menggunakan perangkat pemodelan berorientasi objek diantaranya UML (Unified Modeling Language) . 2.5.1 Karakteristik atau sifat Pendekatan Berorientasi Objek 1. Kelas (class), adalah kumpulan objek – objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi statik dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir atau diciptakan dan kelas tersebut. 2. Objek (object), adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda, manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian,struktur, status, atau hal – hal lain yang bersifat abstrak. Objek merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi ( status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau berpengaruh pada status objek nya. Objek mempunyai siklus yaitu dapat diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan. 3. Metode (method), operasi atau metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek. Metode atau operasi dapat berasal dari event, aktivitas atau aksi keadaan, fungsi, atau kelakuan dunia nyata. Contoh metode atau operasi misalnya read, write, move, copy,dsb. 4. Atribut (attribute), atribut dari sebuah kelas variabel global yang dimiliki sebuah kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek. Atribut sebaiknya bersifat privat untuk menjaga konsep enkapsulapsi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
5. Abstraksi (abstraction), yaitu prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan. 6. Enkapsulasi (encapsulation), yaitu pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya. 7. Pewarisan (inheritance), yaitu mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya. 8. Antarmuka (interface), antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas,tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka atau interface biasanya digunakan agar kelas yang lain tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya. 9. Polymorphism, yaitu kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama, sehingga menghemat baris program. 10. Komunikasi antar objek, komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari suatu objek ke objek lainnya. 11. Generalisasi dan Spesialisasi, yaitu menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. 12. Reusability, yaitu pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. 13. Package, adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan untuk mengelompokkan kelas - kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang bernama sama disimpan dalam package yang berbeda.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.6
Perangkat Pemodelan Sistem
2.6.1 UML (Unifield Modeling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi
standard
dalam
industri
untuk
visualisasi,
merancang
dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. Menurut ( Adi Nugroho, 2010 : 6), “UML adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’”. Pemodelan ( modelling ) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan – permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Menurut Rosa A.S.-M.Shalahuddin (2011:118), “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax / semantik.
Notasi
UML
merupakan
sekumpulan
bentuk
khusus
untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). UML diaplikasikan untuk masuk tertentu, diantaranya :
Merancang perangkat lunak
Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis
Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
Mendokumentasikan sistem yang ada, proses – proses dan organisasinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.6.2 Diagram UML Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah. UML 2.3 Diagram
Structure Diagrams
Behaviour Diagrams
Class Diagram
Use Case Diagram
Intraction Diagrams
Sequence Diagram
Activity Diagram
Communication Diagram
Object Diagram State machine Diagram Component Diagram
Timing Diagram Composite Structure Diagram Interaction Diagram Package Diagram
Deployment Diagram
Gambar 2. 5 Diagram UML ( Sumber : Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011:121 )
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :
Structure Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Behaviour Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Interaction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.6.3 Use Case Diagram Use case
atau diagram use case merupakan pemodelan kelakuan
(behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu. (Rosa A.S.- M.Shalahuddin, 2013:155) Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case. •
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun symbol actor adalah gambar orang. tapi actor belum tentu merupakan orang. •
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor Berikut adalah simbol-simbol yang ada ada diagram use case :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011:131-133)
Simbol
Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas Nama Use Case
yang
disediakan
sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Biasanya
dinyatakan
dengan
menggunakan kata kerja di awal frase nama use case Aktor / Actor
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan
sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. Asosiasi / Association
Komunikasi antara actor dengan use case yang berpartisipasi pada use case
atau
use
case
memiliki
interaksi dengan actor Ekstensi / extend
Relasi use case tambahan ke sebuah uses case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri
<extends>
walau tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrogaman
berorientasi
objek, biasanya use case tambahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan Generalisasi / Generalization
Hubungan
generalisasi
dan
spesialisai (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya. Include / uses
Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case :
Include berarti uses case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalakan.
Include bearti uses case yang tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambhkan sebelum dijalankan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
telah use
case
dijalankan tambahan
25
catat booking
<
>
resepsionis batalkan booking
<>
tampilkan booking staf
<> <>
transfer meja
<>
catat kedatangan
pelayan
catat yg datang langsung
Gambar 2. 6 Contoh Use Case Diagram (Sumber: Munawar, 2011:69) 2.6.4 Use Case Description ( Deskripsi Use Case ) Deskripsi yang berisi daftar rincian untuk use case. Setiap use case harus dijelaskan alur prosesnya melalui sebuah deskripsi use case (use case description) atau scenario use case. Deskripsi use case berisi: •
Nama use case yaitu penamaan use case yang menggunakan kata kerja
•
Deskripsi yaitu penjelasan mengenai tujuan use case dan nilai yang akan didapatkan oleh aktor
•
Kondisi sebelum (pre-condition) yaitu kondisi-kondisi yang perlu ada sebelum use case dilakukan.
•
Kondisi
sesudah
(post-condition)
yaitu
kondisi-kondisi
yang
sudah dipenuhi ketika use case sudah dilaksanakan •
Alur dasar (basic flow) yaitu alur yang menceritakan jika semua aksi yang dilakukan adalah benar atau proses yang harusnya terjadi
•
Alur alternatif (alternatif flow) yaitu alur yang menceritakan aksi alternatif, yang berbeda dari alur dasar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Tabel 2. 2 Contoh Use Case Description (Sumber: Evi Triandhini dan I Gede Suardika, 2012:20)
2.6.5 Activity Diagram Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem, bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem ( Rosa A.S.M.Shalahuddin, 2011:134). Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Rancangan
pengujian
dimana
setiap
aktivitas
dianggap
memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas : Tabel 2. 3 Simbol Activity Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011:134)
Simbol
Deskripsi
Status awal
Status awal diagram aktivitas sistem
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan system
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Nama swinlane
jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Gambar 2. 7 Contoh Activity Diagram ( Sumber : Verdi Yasin, 2013:272)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.6.6 Class Diagram “Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi”.( Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011:122 )
Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Class Diagram digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paketpaket yang ada dalam sistem / perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Diagram kelas (Class Diagram) memberi gambaran (diagram statis ) tentang sistem / perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada di dalamnya. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : • Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan • Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya • Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsifungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut : •
Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. •
Kelas yang menangani tampilan sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Kelas yang mendefinisikan dan mengeatur tampilan ke pemakai. •
Kelas yang diambil dari pendefinisian use case Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada, diambil dari
pendefinisian use case. •
Kelas yang diambil dari pendefinisian data Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data
menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas : Tabel 2. 4 Simbol Class Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2013:146-147)
Simbol
Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur system
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam pemrogaman berorientasi objek
Nama_interface Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai multiplicity.
Asosiasi berarah / direction Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
association
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multicplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasispesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan
/ Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan
dependency
antar kelas.
Agregasi / aggregation
Realsi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part).
pelanggan +nama +no_telp +tambah(nama, no_telp) 1 * Reservasi +tanggal: Date Pertunjukan +nama Reservasi Langganan
Reservasi Mandiri
1
+jumlah 0..1 0..1 1..*
1
1 Tiket +Ketersediaan +penjualan
Penampilan 1
1
+tanggal +jam +jumlah_kursi
Gambar 2. 8 Contoh Class diagram ( Sumber : Adi Nugroho, 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
2.6.7 Sequence Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case
beserta metode-
metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case
yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada
diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sequence : Tabel 2. 5 Simbol Sequence Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2013:165-167) Simbol Actor
Deskripsi Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
menggunakan kata benda. Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil operasi / metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode
maka
operasi/metode
yang
dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan objek yang berinterksi Pesan tipe send
Menyatakan
bahwa
suatu
objek
mengirim
data/masukan/ informasi ke objek lainnya, arah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
1 : masukan
panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
1 : keluaran
menjalankan
suatu
operasi
atau
metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang
<<destroy>>
diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.
X
Gambar 2. 9 Contoh Sequence Diagram (Sumber: http://informatika.web.id/sequence-diagram.htm)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2.6.8 Navigation Diagram Menurut Satzinger et al. (2012,p504), navigation adalah proses mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang saling berkaitan. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah proses mengakses objek dari suatu interface yang saling berkaitan yang dibentuk dengan diagram.
Gambar 2. 10 Contoh Navigation Diagram (Sumber:http://www.rocketface.com/organize_website/hierarchical_navaga tion.html)
2.7
Konsep Web Based Web based adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan dengan menggunakan
basis teknologi web atau browser. Web based application adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan dengan menggunakan basis teknologi web atau browser. Aplikasi ini dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan penginstallan di computer masing-masing seperti pada aplikasi desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut dipasang. Contohnya: Google spreadsheet, Google Word Processor, webmessenger.yahoo.com, meebo.com, dan game flash yang dijalankan secara online, dan yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Aplikasi ini dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan penginstallan di komputer masing-masing seperti pada aplikasi desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut dipasang. Keunggulan web based application dibanding desktop based application adalah, terkait dengan keunggulankeunggulan dari Internet itu sendiri, misalnya : 1. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan. 2. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web based application, sebab lisensi itu telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi. (seperti misalnya saat menggunakan MS-Office versi Google). 3. Ketersediaan. Mirip dengan poin satu. Bayangkan ketika kita disuruh untuk mengedit sebuah foto, namun kita tidak memiliki satu pun aplikasi pengedit foto yang tersedia di PC kita. Yah, tidak perlu bersusah payah untuk mencarinya, tinggal akses saja sebuah alamat di Internet, maka kita dapat mengedit poto tanpa harus memiliki aplikasi pengeditnya 4. Dapat dijalankan di sistem operasi mana pun. Apakah kita menggunakan Linux, Windows, aplikasi berbasis web dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses Internet. 5. Dapat diakses lewat banyak media seperti : komputer, handheld dan handphone yang sudah sesuai dengan standar WAP. 6. Tidak perlu spesifikasi komputer yang tinggi untuk menggunakan aplikasi berbasis web ini, sebab di beberapa kasus, sebagian besar proses dilakukan di web server penyedia aplikasi berbasis web ini. Kekurangan web based application harus adanya ketersediaan koneksi Internet.
http://digilib.mercubuana.ac.id/