BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Inventaris
2.1.1 Pengertian Sistem Kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “System”, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Sistem adalah sekelompok elemen terinterigasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Anonim1, 2009). Ada beberapa macam definisi mengenai sistem, yaitu: a. McLeod (2001, p11) mengatakan sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa memperhatikan asal usulnya, semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah sebagai berikut 1) Komponen Ganda Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. 2) Keterkaitan (Relatedness) Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan
8
9 kontribusi ke tujuan yang sama, maka bagian itu bukan bagian dari sistem tersebut. 3) Sistem Versus Subsistem Perbedaan antara istilah sistem dan subsistem semata-mata merupakan masalah perspektif. Suatu sistem disebut subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya dengan sistem yang lebih besar dimana ia menjadi bagiannya, sebaliknya sebuah subsistem disebut sistem ketika ia menjadi pusat perhatian. 4) Tujuan Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem tersebut dapat juga melayani beberapa tujuan. b. Menurut Pressman (2001, p6), yang dimaksud perangkat lunak atau software adalah 1.
Instruksi (program komputer) yang apabila dieksekusi akan menghasilkan fungsi dan hasil yang diinginkan
2.
Struktur data yang memungkinkan sebuah program untuk memanipulasi sebuah informasi.
3.
Dokumen yang mendeskripsikan operasi dan kegunaan program. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan perangkat lunak
adalah kombinasi dari program komputer dan struktur data, yang disertai dengan dokumentasi yang menyediakan metode logika dan prosedur yang diinginkan. Sedangkan yang dimaksud dengan rekayasa perangkat lunak, menurut Pressman (2001, p20), adalah aplikasi dan pembelajaran
dari
pendekatan
terhadap
pengembangan,
10 pengoperasian,
dan
pemeliharaan
perangkat
lunak,
yang
sistematik, berdisiplin, dan dapat diukur. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan rekayasa perangkat lunak adalah penerapan teknik terhadap perangkat lunak. Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa perangkat lunak terdiri dari beberapa tahapan yaitu proses (process), metode (method), dan peralatan (tools). Dasar yang mendukung perangkat lunak
adalah
focus
pada
kualitas.
Tahap
proses
dapat
mendefinisikan sebuah framework dari sebuah kegiatan penting yang harus dilakukan untuk menghasilkan teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif. Metode rekayasa perangkat lunak menyediakan teknik atau cara untuk membangun sebuah perangkat lunak. Peralatan rekayasa perangkat lunak menyediakan otomatisasi atau semi otomatisasi yang mendukung proses dan metode. 2.1.2
System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001, pp477-486), yang dimaksud dengan SDLC adalah kerangka terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang berurutan yang diperlukan untuk membangun suatu sistem informasi. Pendekatan waterfall digunakan untuk menggambarkan SDLC.
11
Gambar 2.1 An Eight-Stage SDLC
Tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut : 1.
Investigasi Sistem (System Investigation). Feasibility study atau pembelajaran terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi adalah tahap terpenting dalam tahap system investigation. Dengan feasibility study yang benar maka suatu perusahaan dapat terhindar dari kesalahan yang dapat meningkatkan
pengeluaran.
Feasibility
study
menentukan
kemungkinan adanya keuntungan dari proyek pengembangan sistem yang diajukan dan menilai proyek tersebut secara teknik, biaya, dan sifat.
12 2.
Analisis Sistem (System Analysis). System Analysis adalah analisis terhadap masalah bisnis yang akan diselesaikan dengan sistem informasi oleh perusahaan. Tahap ini mendefinisikan masalah bisnis, mengidentifikasikan penyebab, menspesifikasikan solusi, serta mengidentifikasi informasiinformasi yang diperlukan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menggabungkan informasi mengenai sistem yang ada dan menentukan kebutuhan dari system yang baru. Beberapa hal yang dihasilkan dari tahap analisis adalah : •
Kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah ada.
•
Fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem yang baru
untuk menyelesaikan permasalahan. •
Kebutuhan informasi mengenai pengguna untuk sistem
yang baru.
3.
Desain Sistem (System Design). Tahap ini menjelaskan bagaimana suatu sistem akan bekerja. Yang dihasilkan oleh desain sistem adalah sebagai berikut : • Output, Input, dan User Interface dari sistem. • Hardware, software, database, telekomunikasi, personel, dan prosedur. • Penjelasan bagaimana komponen terintegrasi.
13 4.
Pemrograman(Programming). Tahap ini mencakup penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bahasa komputer.
5.
Pengujian (Testing). Tahap ini dipergunakan untuk memeriksa apakah pemrograman computer telah menghasilkan hasil yang diinginkan dan diharapkan atas situasi tertentu. Testing didesain untuk mendeteksi adanya error di dalam coding.
6.
Penerapan (Implementation). Implementasi adalah proses perubahan dari penggunaan sistem lama ke sistem yang baru. Ada empat strategi yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan, yaitu : • Parallel conversion: Perusahaan akan menerapkan kedua sistem, yanglama dan yang baru, secara simultan dalam periode waktu tertentu. • Direct conversion: Sistem yang baru akan langsung dterapkan dan yang lama akan langsung didisfungsikan. • Pilot conversion: Sistem yang baru akan dipergunakan dalam satu bagian dari organisasi. Apabila sistem baru tersebut berhasil maka akan digunakan pada bagian lain dari organisasi. • Phased conversion : Sistem akan digunakan secara bertahap,
14 perkomponen atau modul. Satu persatu modul akan dicoba dan dinilai, bila satu modul berhasil maka modul lain akan digunakan sampai seluruh system berhasil dengan baik.
7.
Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance). Setelah tahap konversi berhasil maka sistem baru akan dioperasikan dalam suatu periode waktu. Ada beberapa tahap dalam maintenance atau pemeliharaan, yaitu : a. Debugging the program : Proses yang berlangsung selama sistem berjalan. b. Terus memperbaiki sistem untuk mengakomodasi perubahan dalam situasi bisnis. c. Menambah fungsi atau feature baru di dalam sistem.
2.1.3 Pengertian Inventaris Menurut Soemarsono S.R. (1994,p15) Inventaris adalah daftar barang-barang yang digunakan di perusahaan atau di kantor yang menyertakan harga, jumlah, jenis dan keadaannya. Sedangkan Inventarisasi menurut Soemarsono S.R. (1994,p15) adalah pencatatan barang-barang milik kantor atau perusahaan. Selanjutnya, pengertian inventaris barang disini dianggap sama dengan aktiva tetap karena bahasan inventaris pada skripsi ini dapat dikategorikan sebagai fixed assets (harta tetap) yang pengertiannya sama dengan aktiva tetap. Menurut Soemarsono S.R. (1994,p23), Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya lama,
15 digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar.
Menurut Jay M.Smith, Jr. (1997,p429), Aktiva tetap dibagi menjadi dua kategori utama yaitu : • Aktiva Tetap Berwujud (Plant Assets) Aktiva ini mempunyai wujud dan dengan demikian dapat diamati dengan panca indera. Mereka mempunyai karakteristik umum, yaitu memberi manfaat ekonomi pada masa mendatang bagi perusahaan. Yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud adalah tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan, seperti mebel, mesin, dan perabot lainnya. • Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Assets) Aktiva ini tidak dapat diamati secara langsung. Bukti adanya aktiva ini terdapat di dalam bentuk perjanjian, kontrak, atau kadangkadang paten, tetapi aktiva itu sendiri tidak mempunyai wujud nyata. Hal ini memenuhi definisi aktiva karena adanya manfaat mendatang yang diharapkan darinya. Yang termasuk dalam aktiva tak berwujud adalah paten, hak cipta, hak monopoli (franchise), cap dan merek dagang, dll. 2.1.4 Azas Sensus Barang Menurut buku petunjuk teknis pelaksanaan sensus barang daerah propinsi DKI Jakarta tahun 2003, terdapat 5 jenis azas sensus barang (Anonim2, 2003) Yaitu : 1. Azas Keseragaman. Kesamaan dan keseragaman dalam pelaksanaan sensus barang.
16 2.
Azas Fleksibilitas Dapat menampung semua data sensus barang sesuai sasaran yang diharapkan.
3. Azas Efisiensi Biaaya efisiensi sesuai dengan sasaran yang diharapkan. 4. Azas Kontinuitas Data dan informasi hasil sensus barang dapat digunakan optimal dan berkelanjutan untuk pelaksanaan fungsi 0 fungsi dalam menejemen barang. 5. Azas Kepercayaan Data dan informasi hasil sensus barang oleh unit/satuan kerja telah diyakini benar dan valid
2.1.5
Pengertian Sistem Inventaris Sistem inventaris adalah sebuah paket dari perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan pada pengoperasian penyimpanan untuk mengontrol kuantitas, lokasi dan status dari inventory dan juga yang berhubungan dengan pengiriman, penerimaan, pengambilan, serta proses peletakan barang atau inventory (Anonim4, 2009) . Untuk sistem inventaris, yang akan ditekankan pada proses pemasukan barang, pengeluaran barang serta pemeriksaan stok barang. Berikut akan dijabarkan lebih detail lagi mengenai ketiga proses tersebut. •
Pemasukan barang Pemasukan barang merupakan proses penambahan inventaris barang. Proses pemasukan barang dalam perusahaan terjadi setelah adanya pembelian dari supplier.
17 Jika terjadi retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventaris barang baru tetapi akan disimpan sebagai barang rusak. •
Pengeluaran barang Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan. Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah dibuat dan dibuat juga surat jalan untuk barang yang sudah dikeluarkan.
•
Pemeriksaan stok Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per triwulan namun bisa juga dilakukan tidak secara periodik. Pemeriksaan stok tidak selalu dilakukan secara keseluruhan, tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang dianggap memiliki penjualan yang baik.
2.2
PHP PHP adalah bahasa server-side scripting yang digunakan untuk aplikasi web
yang dinamis dan interaktif (Anonim3, 2009). Sebuah halaman PHP adalah sebuah halaman HTML yang memiliki server-side scripts yang ditempatkan dalam server dan diproses oleh webserver sebelum dikirim ke browser pemakai. Server-side scripts dijalankan ketika browser melakukan permintaan file.php dari server. PHP dipanggil oleh webserver, dimana proses script perintah yang ada di suatu halaman dieksekusi mulai dari awal sampai akhir di dalam mesin PHP. Setelah script PHP tersebut diolah, hasilnya akan ditampilkan kepada client melalui web browser berupa
18 tampilan HTML. Penulisan script PHP diawali tanda Disisipi sintaks ”php”dan diakhiri tanda ?>. Kelebihan-kelebihan dari PHP: a. Kecepatan akses yang tinggi b. Dapat bekerja dalam webserver yang berbeda dan sistem operasi yang berbeda c. PHP adalah freeware dan open source d. Merupakan bahasa pemrograman yang embedded e. Dapat berjalan pada berbagai platform : Apache, IIS, Microsoft Personal WebServer
Alasan mengapa menggunakan PHP dan berbasis web adalah: a. Bahasa pemrograman PHP terbukti sangat handal dalam membangun sebuah program berbasis web. b. Waktu yang digunakan untuk memproses data dan menjalankan perintah-perintah query sangat cepat. c. Dengan berjalan dalam sebuah webserver, maka secara otomatis program ini bersifat multiuser. d. Database MySQL menyimpan data di dalam direktori khusus yang terpisah dari file program PHP sehingga keamanan data lebih terjamin. e. Web server dan database server terpisah sehingga menyulitkan pihak luar untuk mengakses data yang terdapat di dalam database. f. Bahasa program PHP dan database MySQL lebih fleksibel karena dapat diakses oleh sistem operasi Windows maupun Linux. g. Program dapat diakses dari komputer manapun tanpa harus menginstall program client. Program bantuan untuk mengakses system ini hanyalah sebuah browser.
19 2.3 MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan bersifat free (anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang bersifat software atau anda perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di download dari http: // www.mysql.org atau http://www.mysql.com. MySQL termasuk jenis RDMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Menurut Menurut Luke Welling dan Laura Thomson(2001,p1), MySQL adalah sebuah relational database management systems yang sangat cepat dan kuat. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem management basis data SQL atau DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. Tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin).
20 Juga dapat diunduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI): MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. 2.3.1 Entity Relationship Diagram Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman (2004,p281), ERD ialah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut. ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan. Ada beberapa catatan mengenai pemodelan data. Sebagian besar ERD disebut sesuai dengan nama penemunya (misalnya, Chen Martin, Bachman, Merise) atau sesuai standar yang dipublikasikan. “Bahasa” pemodelan data ini pada umumnya mendukung konsep dan konstruksi dasar yang sama. Skripsi ini menggunakan ERD Martin karena penggunanya sudah tersebar luas dan didukung oleh peralatan CASE. Model data ERD mempunyai beberapa kosep dasar ,yaitu : 1. Entitas (Entity) Entitas adalah sekelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk men-capture dan meyimpan data. Jika entitas adalah sesuatu yang kita gunakan untuk menyimpan data, maka kita perlu mengidentifikasi bagian data spesifik yang ingin kita simpan dari setiap contoh entitas tertentu. Bagian data ini dapat disebut atribut. Atribut adalah sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas.
21 2. Atribute (Attribute) Yang dimaksud dengan atribute adalah karakteristik entity.
a. Domain Nilai dari tiap atribut didefinisikan kedalam tiga properti yaitu : - Tipe Data : properti dari atribut yang mengidentifikasikan tipe data yang dapat disimpan ke dalam atribut. - Domain : properti dari atribut yang mendefinisikan nilai apa yang boleh diambil oleh suatu atribut. - Default Value : suatu nilai yang akan disimpan apabila nilai tidak dispesifikasikan oleh user.
b. Identifikasi (Identification). Dengan banyaknya instance yang dimiliki oleh suatu entity maka diperlukan suatu key yang unik untuk menngidentifikasikan setiap instance berdasarkan data dari atribut. Yang dimaksud dengan key adalah suatu atribut atau sekumpulan atribut yang mengasumsikan nilai yang unik dari setiap bagian dari entity dan seringkali disebut identifier. Candidate key adalah salah satu key yang memiliki kemungkinan untuk dijadikan primary key. Primary key adalah candidate key yang unik dan mengidentifikasikan sebuah bagian dari entity. Alternate key adalah candidate key yang tidak dijadikan primary key.
22 3. Hubungan (Relationship) Secara konseptual, entitas dan atribut tidak terpisah. Hal yang dinyatakannya saling
berinteraksi
dan
mempengaruhi
untuk
mendukung
tujuan
bisnis.
Relationship/hubungan adalah hubungan bisnis alami yang ada di antara satu atau lebih entitas. Hubungan tersebut dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas atau hanya persamaan logika yang ada di antara entitas. Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum dari keberadaan suatu entity yang mungkin direlasikan dengan entity lain. Degree adalah sejumlah entity yang berpartisipasi dalam sebuah relationship. Foreign key adalah sebuah primary key yang digunakan oleh entity lain untuk mengidentifikasikan instansi dari sebuah relationship. Berikut ini adalah notasi dari cardinality : a. Tepat satu (satu dan hanya satu): nilai minimum dan maksimum adalah 1. b. Nol atau satu: nilai minimum adalah 0 dan nilai maksimum adalah 1. c. Satu atau lebih: nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak(>1). d. Nol, satu, atau lebih: nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak (>1). e. Lebih dari satu : nilai minimum dan maksimum adalah >1 4. Generalisasi (Generalization) Yang dimaksud dengan generalization adalah sebuah konsep dimana atribut-atribut yang umum bagi beberapa tipe dari entity digrupkan kedalam entity mereka masing-masing.
23 2.4 Basis data 2.4.1 Definisi Basis data Menurut Connolly and Begg (2005, p15), “Database is a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization”, artinya Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logik, dan gambaran data tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu perusahaan. Menurut W. H. Inmon (2002, p388), “Database is a collection of interrelated data stored (often with controlled, limited redudancy) according to a schema, a database can serve single or multiple applications”, yang artinya Basis data adalah koleksi data yang saling berkaitan (Seringkali dengan dikontrol, dengan dibatasi redudansi) sesuai dengan skemanya, Basis data dapat melayani satu atau banyak aplikasi. Menurut C.J Date (1999,p5), Suatu sistem Basis data adalah suatu system yang pada dasarnya menyimpan record – record di dalam suatu sistem yang dilakukan secara komputerisasi yang tujuannya secara keseluruhan adalah untuk memelihara informasi dan untuk membuat informasi tersebut tersedia berdasarkan permintaan. Jadi, Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan secara logik yang terdiri dari record – record di dalam suatu sistem yang dilakukan secara komputerisasi yang tujuannya secara keseluruhan adalah untuk memelihara informasi dan melayani satu atau lebih aplikasi untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu perusahaan.
24 2.4.2 Database Management System (DBMS) Menurut Connolly and Begg (2005,p17), pengertian Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke Basis data. DBMS memiliki beberapa fasilitas, diantaranya yaitu : 1 Terdapat fasilitas untuk mendefinisikan Basis data, biasanya menggunakan suatu Data Definition Language (DDL). Suatu DDL memberikan fasilitas kepada user untuk menspesifikasikan tipe data dan strukturnya serta batasan aturan mengenai data yang bias disimpan ke dalam Basis data tersebut. 2 Terdapat fasilitas yang memperbolehkan user untuk menambah, meng-update, menghapus, dan mendapatkan kembali data dari Basis data, yang biasanya dengan menggunakan suatu Data Manipulation Language (DML). Biasanya ada suatu fasilitas untuk melayani pengaksesan data yang disebut sebagai Query Language. Bahasa query yang paling diakui adalah Structured Query Language (SQL) yang secara de facto merupakan bahasa standard bagi DBMS. 3 Terdapat fasilitas untuk mengontrol akses ke Basis data, sebagai contoh: Suatu sistem keamanan yang mencegah user yang tidak punya autoritas untuk mengakses database. Suatu sistem integrity yang memelihara konsistensi penyimpanan data. Suatu sistem kontrol concurrency yang memperbolehkan shared akses ke Basis data. Suatu sistem kontrol recovery yang dapat mengembalikan Basis data ke keadaan konsisten sebelumnya berdasarkan kegagalan perangkat keras atauperangkat lunak. Terdapat suatu katalog yang dapat diakses oleh user yang berisi deskripsi data di dalam Basis data.
25 Menurut Connolly and Begg (2005,p26), DBMS memiliki beberapa keuntungan dan kerugian antara lain : Keuntungan DBMS : 1. Terdapat kontrol terhadap data redundancy. 2. Konsistensi data. 3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama. 4. Jumlah data 5. Data yang dibagikan. 6. Menambah integritas data. 7. Menambah keamanan. 8. Penetapan standarisasi. 9. Skala ekonomi 10. Keseimbangan kebutuhan yang berkonflik. 11. Memperbaiki pengaksesan data dan kemampuan reaksi. 12. Meningkatkan produktivitas. 13. Memperbaiki pemeliharaan data melalui data independence. 14. Meningkatkan concurrency. 15. Memperbaiki pelayanan backup dan recovery. Kerugian DBMS yaitu : 1. Kompleksitas. 2. Size / ukuran. 3. Biaya dari suatu DBMS. 4. Biaya penambahan perangkat keras. 5. Biaya konversi
26 6. Performance 7. Dampak kegagalan yang lebih tinggi. 2.4.3 Data Definition Language (DDL) Definisi dari Data Definition Language (DDL) menurut Connolly and Begg (2005, p40) yaitu merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan Database Administrator (DBA) atau user untuk mendeskripsikan dan member nama pada suatu entity, atribut, dan relasi yang diperlukan untuk aplikasi, bersama dengan semua batasan integritas dan batasan keamanannya. 2.4.4 Data Manipulation Language (DML) Definisi dari Data Manipulation Language (DML) menurut Connolly and Begg (2005, p40) adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan fasilitas pengoperasian untuk mendukung operasi dasar manipulasi data yang berada di dalam Basis data. Pengoperasian data yang akan dimanipulasi biasanya meliputi : 1. Penambahan data baru ke dalam Basis data. 2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam Basis data. 3. Pengembalian data yang terdapat dalam Basis data. 4. Penghapusan data dari Basis data. 2.4.5 Fourth-Generation Languages (4GL) Sekarang ini terdapat suatu bahasa yang disebut 4GL, yang merupakan bahasa pemrograman yang diminimalisasi. Suatu operasi di dalam bahasa pemrograman 3GL, seperti COBOL, yang biasanya memerlukan ratusan baris maka di dalam 4GL hanya membutuhkan baris pemrograman yang lebih sedikit. Bila dibandingkan dengan 3GL yang merupakan bahasa procedural, 4GL adalah bahasa non-prosedural, yakni user mendefinisikan ‘apa’ yang perlu dilakukan, bukan
27 ’bagaimana’. Keuntungan 4GL adalah dapat menambah produktivitas berkali – kali lipat dan membatasi bermacam-macam masalah yang dapat dikerjakan. Menurut Connolly and Begg (2005, p42), 4GL mempunyai kemampuan sebagai berikut : • Bahasa presentasi seperti Query Languages dan Report Generators. • Bahasa khusus seperti spreadsheets dan Database Language. •
Aplikasi
generator
yang
mendefinisikan,
menambah,
meng-update
dan
mengembalikan data dari Basis data untuk membangun aplikasi. • Bahasa yang mempunyai level sangat tinggi, yang dapat digunakan untuk mengenerate application code.
2.5 Analisis Sistem 2.5.1 Definisi Analisis Sistem Menurut Lukas(1993, p135) analisis informasi memperlihatkan jenis-jenis yang harus tersedia pada setiap saat pengolahan dari jenis informasi yang dihasilkan sebagai output. Menurut laudon (1998, p400), analisis sistem adalah memeriksa sebuah masalah yang ada yang akan diselesaikan oleh perusahaan dengan menggunakan system informasi. Analisis sistem mencakup beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu : 1. Menetukan masalah 2. Mengidentifikasi penyebab dari masalah tersebut 3. Menentukan pemecahan masalahnya
28 4. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan analisis adalah pendefinisian masalah yang terdapat didalam factor-faktor yang saling berinteraksi mengadakan evaluasi terhadap masalah-masalah yang merupakan kendala sistem saat ini dan untuk ke depannya.
2.6 Pengertian Perancangan Sistem Menurut McLeod ( 2001,p130 ), perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tahapan-tahapan perancangan menurut Mcleod adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan rancangan sistem secara terperinci Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan system baru dengan menggunakan alat-alat sepeti yang telah dilampirkan. 2. Mengidentifikasikan
berbagai
alternatif
konfigurasi
system
Analis
harus
mengidentifikasikan konfigurasi peralatan komputer yang member hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan pemrosesan. 3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi system Analis bekerja sama dengan manager, mengevaluasi alternatif. 4. Memilih konfigurasi terbaik 5. Menyiapkan usulan penerapan 6. Menyiapkan usulan implementasi yang memberi ringkasan tugas-tugas penerapan apa yang harus dilakukan dari dokumentasi rancangan. 7. Menyetujui atau menolak penerapan sistem