BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem Menurut Jeri Fitzgerald, Andra F.Fitzgerald, Warren D.Stalling, Jr.,Fundamentals of sistem analisis edisi kedua: New York: Jhon Willy and Son, 1981, yang dimaksud dengan sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang saling terkait berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (pendapat ini lebih menekankan pada setiap komponen atau elemennya sehingga cakupannya lebih luas). Sedangkan pendapat yang lebih luas menekankan pada prosedur atau cara ini mendefinisikan sistem tersebut:
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (pendapat ini lebih menekankan pada prosedurnya), kemudian prosedur itu sendiri mengandung arti suatu urutan –urutan operasi klerikal (biasanya melibatkan orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi).
2.2
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen – komponen, batas, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.
1.
Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem.
2.
Batas
Batas adalah merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem ini menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. Batasan ini berupa: 1) Peraturan – peraturan 2) Biaya 3) Personal 4) Peralatan
3.
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut, lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4.
Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya, Melalui penghubung ini memungkinkan sumber– sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi satu masukan bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan peralatan dan masukan sinyal. Masukan peralatan adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah masukan peralatan yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah masukan sinyal untuk diolah menjadi informasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem input dapat berupa: 1). Asal masukan 2). Frekuensi pemasukan data 3). Jenis pemasukan data 4). Dan lain-lain
6.
Keluaran Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadikeluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan – bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
7.
Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.3
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem merupakan salah satu fase dari daur hidup sistem yang sangat penting, memerlukan proses panjang dan kompleks meliputi ketentuan kebutuhan informasi dan pengoperasikannya. Pengembangan sistem juga membutuhkan dukungan dari semua pihak yang berbeda kemampuannya guna melaksanakan
tugas-tugas yang direncanakan.
Pengembangan sistem yang memberikan arah bagi proyek tersebut. Hasil dari kegiatan analisis sistem biasanya harus dapat menjelaskan tentang : 1. Pengertian yang jelas dari kebutuhan atau masalah yang terjadi pada sistem yang lama / berjalan, 2. Merumuskan jawaban atas masalah yang terjadi 3. Menguraikan penyelesaian masalah secara jelas 2.4
Siklus Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem menyajikan metodologi yang diorganisasikan sedemikian rupa guna membangun suatu sistem informasi. Pada pengembangan sistem informasi akan menyelesaikan beberapa tugas dengan urutan tertentu yang melibatkan sejumlah personil dan koordinasi agar efisien dan efektif. Pengendalian perlu dilakukan terhadap anggaran, jadwal, kegiatan dan kualitas yang dibutuhkan guna menjamin sistem yang dibangun sesuai dengan persyaratan, anggaran yang disiapkan dan jadwal yang ditentukan untuk mencapai kualitas yang diinginkan. Biasanya pengembangan sistem informasi dilaksanakan oleh komite pengarah atau manajer senior pada lingkup pemakai sistem. Siklus hidup pengembangan sistem itu sendiri terdiri atas beberapa fase antara lain seperti : 1. Fase Penyelidikan Fase ini bermanfaat untuk menentukan masalah – masalah atau kebutuhan yang menentukan perilaku atau tidaknya pengembangan sistem. Para pemakai sistem perlu memberikan kepada analisis sistem, jika ternyata sistem baru layak dibutuhkan maka studi kelayakan bisa dilakukan.
2. Fase Analisis Pada fase ini kegiatannya adalah mendefinisikan sistem yang sedang berjalan. Prosedur –prosedur didokumentasikan menurut pandangan pemakai, memahami masalah-masalahnya dan menentukan usulan penyempurnaannya.
3. Fase Rancangan Sebagian besar kegiatan ini berorientasi ke komputer, dilaksanakan seperti spesifikasi perangkat keras dan lunak, pembuatan program, testing program, pelatihan bagi pemakai sistem, partisipasi pemakai sistem dan tes sistem secara menyeluruh. Bila pemakai sistem ini telah puas maka analisa sistem meminta persetujuan komite pengarah untuk melaksanakan tahap penerapan sistem.
4. Fase Pemasangan Sistem Fase ini berguna untuk menguji keserasian dalam konversi atau peralihan sistem dari sistem lama atau yang sedang berjalan kesistem yang baru.
5. Fase Review Fase ini bertujuan menyakinkan apakah sistem baru tersebut telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diterapkan dan apakah mungkin masih diperlukan perbaikan atau penyempurnaan, hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan informasi dari pemakai sistem.
2.5
Pengertian Informasi
Informasi sangat dibutuhkan oleh kalangan masyarakat yang memerlukan data-data untuk menunjang kelancaran organisasi individual. Pada dasarnya informasi memiliki pengertian secara luas, tetapi dalam hal ini informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diproses atau diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau disaat mendatang. Karena itu informasi mempunyai nilai dalam proses keputusan.
2.6
Siklus Informasi
Siklus informasi atau sering disebut dengan siklus pengolahan data merupakan perputaran data yang diolah atau diproses yang akan menghasilkan keluaran berupa informasi, informasi tersebut akan menjadi input atau data bagi proses-proses berikutnya dan seterusnya kembali lagi terus berputar.
2.7
Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.
1. Akurat
Informasi tersebut harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi menjadi tidak akurat sampai kepada penerima informasi bila mengalami banyak gangguan.
2. Tepat Waktu
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, itu terjadi maka informasi menjadi usang dan tidak mempunyai nilai, sehingga pengambilan keputusan juga akan mengalami keterlambatan.
3. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi yang membutuhkan.
2.8
Nilai Informasi
Nilai dari suatu informasi itu ditentukan oleh beberapa hal yang sangat menunjang, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar / efektif dibandingkan biaya untuk mendapatkanya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan oleh suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa manfaat.
2.9
Pengertian Sistem Informasi
Pada hakekatnya perkembangan inforamasi sangatlah signifikan, informasi sangat dibutuhkan guna untuk memenuhi kebutuhan akan datadata ysng akurat,cepat dan tepat. Maka dengan ini diperlukan suatu sistem yang menangani tentang kebutuhan akan informasi. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses hingga menjadi informasi,dan distribusikan kepada pemakai (user)
2.10 Komponen Dasar Sistem Informasi
Suatu sistem dapat tercapai dengan baik bila terdapat pengawasan yang berguna untuk mengawasi pelaksanaan pencapaian tujuan yang terdiri atas pengawasan data masuk (input), pengawasan data keluar (output) serta kontrol terhadap operasi sistem. Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka komponen dasar sistem informasi dapat dibagi sebagai berikut : 1. Masukan (Input) Input merupakan sub sistem yang berfungsi untuk menerima data masukan yang terdiri atas sumber masukan informasi, frekuensi memasukannya serta jenis data masukannya.
2. Proses Proses merupakan pengolahan data yang bersumber dari masukan (input)
yang
terdiri
atas
pencarian,
perbaikan,
pengisian,
pengelompokkan serta yang lainnya.
3. Keluaran (output) Keluaran (output) adalah keluaran yang dihasilkan dari proses, biasanya berupa laporan atau bentuk grafik.
4. Umpan Balik (Feed Back) Umpan balik merupakan Feed Back untuk penyempurnaan suatu sistem
yang
masih
dalam
tahap
pengembangan,
sehingga
menghasilkan sistem yang benar-benar teruji. INPUT
PROSES
OUTPUT
UMPAN BALIK
Gambar 2.1. komponen Sistem Informasi
2.11 Sistem Informasi Manajemen
Sehubungan dengan sistem pengolahan data yang berdasarkan komputer, maka dirancanglah suatu sistem yang dapat mendukung fungsi operasi manajemen, atau yang umum dikenal orang sebagai sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
2.12 Metodologi Waterfall
Gaya metode waterfall adalah memecah sebuah proyek berdasarkan aktifitas, untuk membuat perangkat lunak, terlebih dahulu harus melakukan kegiatan tertentu, yaitu rekayasa sistem, analisis sistem, desain sistem, pengkodean (coding), pengujian dan pemeliharaan (maintenance) [ Roger S.Pressman, Ph. D.,2005, 35]. Aktivitas yang terdapat pada metode waterfall tampak pada Gambar 2.1
Gambar 2.2 Metodologi Waterfall
Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dimana dari tiap-tiap tahapan terdapat penjelasan sebagai berikut :
1. System Engineering. Karena perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, maka pengembangannya di mulai dari pengumpulan semua kebutuhan-kebutuhan elemen-elemen sistem. Tahap ini menekankan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan
mendefinisikan
konsep
sistem
beserta
interfaces
yang
menghubungkannya dengan lingkungan sekitar. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi sistem.
2. Requitment analysis (Analisis kebutuhan sistem ) Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen di tingkat perangkat lunak ( tahap ini biasanya disebut juga ”software requitment analysis” ). Dengan analisis ini, harus dapat ditemukan domain - domain data atau informasi, fungsi, proses, atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya dan interfaces. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
3. Design (Perancangan) Sebagaimana diketahui, suatu perangkat lunak (program aplikasi) memiliki empat atribut : struktur data, arsitektur, prosedur detail dan karakteristik interfaces. Pada tahap perancangan, kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi perangkat lunak, yang dihasilkan pada tahap analisis, di tranformasikan ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diimplementasikan. Tahap perancangan ini biasanya dilakukan dalam dua tahap yang lebih rinci, preliinary design dan detailed design. Subtahap yang pertama menghasilkan rancangan yang bersifat
global,
sedangkan sub-tahap yang kedua menghasilkan rancangan detail sehingga semua modul (kelas), Tipe (struktur data, fungsi dan prosedur nya ( baik methods yang berfungsi sebagai interfaces maupunyang terdapat di dalam modul ) terdefinisi.
4. Coding (Pemrograman) Tahap ini sering di sebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer).
5. Testing(Pengujian) Setelah perangkat lunak (atau komponen-komponennya yang berupa kelas kelas atau modul-modul ) selesai diimplementasikan, pengujian
dapat segera dimulai. pengujian terlebih dahulu dilakukan pada setiap modul. Jika setiap modul selesai diuji dan tidak bermasalah, modulmodul tersebut segera di integrasikan (dan dikompilasi) sehingga membentuk suatu perangkat lunak yang utuh. kemudian dilakukan pengujian di tingkat perangkat lunak yang memfokuskan pada masalah masalah logika internal, fungsi eksternal,
potensi masalah yang
mungkin terjadi dan pemeriksaan hasil (apakah sudah sesuai dengan permintaan).
6. Maintenance Tahap ini ditandai oleh penyerahan (delivery) perangakat lunak kepada pemesannya yang kemudian dioperasikan pada pemiliknya. Dalam masa operasional sehari-hari, suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsi nya (error atau bugs) atau pemilik bisa saja meminta peningkatan kemampuan (jumlah atau
kualitas ) perangkat lunaknya pada
pengembangnya. Dengan demikian kedua faktor ini menyebabkan perlunya perangkat lunak diperihara (maintenace).
2.13 Unified Modeling Language (UML)
Pada Oktober 1994 Dr. James Rumbaugh yang mengembangkan Object Modeling
Technique (OMT) bergabung dengan perusahaan Rational
Software.sebelumnya juga bergabung Grady Boach yang mengembangkan Object modeling Design (OMD). Duet mereka pada oktober 1995 menghasilkan Unified Method versi 0.8, yang menjadi cikal bakal dari UML (Unified Modeling Language) sebagai bahasa pemodelan standar untuk aplikasi object oriented. Pada tahun 1995 Dr.Ivar Jacobson yang sebelumnya mengembangkan Object Oriented Software Engineering (OOSE) turut bergabung dengan duet Rumbaugh dan Booch, dengan memperkenalkan tool use case. Kemudian pada bulan juni 1996 ketiga orang tersebut menghasilkan Unified Modeling Language (UML) versi 0.9. September
1997 Terciptalah UML versi 1.1. dengan 8 buah diagram, kemudian pada tahun 1999 lahirlah UML versi 1.3, menjadi 9 buah diagram, dan yang terakhir pada tahun 2002 versi 2.0 dengan penambahan dan penggantian diagram menjadi 13 buah diagram. Diagram ini terbagi menjadi 3 kategori :
1. Structural Diagrams, menggambarkan elemen dari spesifikasi yang mengabaikan waktu. Terdiri dari diagram : Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram, Composite Structure Diagram dan package Diagram.
2. Behavior Diagram, menggambarkan cirri-ciri behavior/ method / function dari sebuah system atau business process. Terdiri dari : Use case Diagram, Activity Diagram dan State Machine Diagram.
3. Interaction
Diagrams,
bagian
dari
behavior
diagram
yang
menggambarkan object interactions. Terdiri dari : Communication Diagram, Interaction Overview Diagram, Sequence Diagram dan Timing Diagram. Karena UML sangat fleksibel, ada juga cara melihat diagram UML berdasarkan kategori berikut :
1. Static Diagram, menunjukkan segi static dari sistem. Kategori ini sama dengan Structural Diagram
2. Dynamic Diagram, menunjukkan detail dari perilaku (behavior) dan algoritma bagaimana sistem memenuhi perilaku yang diinginkannya. Kategori ini termasuk Use Case, Interaction dan Activity Diagrams.
2.14 Analisa dan Perancangan Berorientasi Obyek
Analisa dan desain berorientasi obyek berarti merumuskan dan menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa atau diagnosa
(solusi), memodelkannya dengan pendekatan / paradigma obyek (obyek adalah riil mempunyai atribut / data dan perilaku).
Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek penulis menggunakan UML untuk memodelkannya. Sedangkan alat (tool) visual modeling yang digunakan untuk menggambarkan model analisa dan perancangan adalah Rational Rose 2002, Eclipse Software plugins UML Omondo. Implementasi perangkat lunak menggunakan PHP MY SQL
2.14.1 Analisa Berorientasi Obyek (Object Oriented Analyst)
Definisi
analisa
system
menurut
DeMarco
adalah
mempelajari suatu masalah dan mempunyai tujuan utama untuk melakukan tindakan. Analisa system adalah proses menentukan system, apa yang harus dilakukan system untuk memenuhi kebutuhan klien, bukanlah bagaimana system tersebut diimplementasikan.
Dalam tahap ini kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa system sebagai berikut :
a.
Menganalisa system yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh system yang ada.
b.
Menspesifikasikan system yaitu spesifikasi masukan yang digunakan database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang di hasilkan.
Tujuan dari analisa berorientasi obyek adalah menentukan kebutuhan pemakai secara akurat.
Pendekatan – pendekatan yang dipakai dalam analisa berorientasi obyek antara lain : a.
Pendekatan top – down yaitu memecahkan masalah kedalam bagian – bagian terkecil atau perlevel sehingga mudah untuk diselesaikan.
b.
Pendekatan modul yaitu membagi system ke dalam modul – modul yang dapat beroperasi tanpa ketergantungan
c.
Penggunaan alat – alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah untuk mengerti serta dikoreksi apabila terjadi perubahan
Pendekatan dalam analisa berorientasi obyek di lengkapi dengan alat-alat dan tehnik-tehnik yang di butuhkan dalam pengembangan system,sehingga hasil akhir dari system yang dikembangkan akan didapatkan system yang terdefinisi dengan baik dan jelas. Alat bantu yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek adalah sebagai berikut :
2.15 Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan system dari sudut pandang user. Digunakan untuk menggambarkan hubungan antara internal system dan eksternal system atau hubungan antara use case dan actor. Secara umum Use Case Diagram terdiri dari :
Table 2.1. Notasi diagram use case Simbol
NamaSimbol Aktor
Keterangan Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.
Use Case
Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.
Aliran Event
Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case.
Include dan
Include memungkinkan Use Case untuk
Extends
menggunakan fungsional yang disediakan oleh Use Case lainnya. Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh Use Case lainnya.
Generalisasi
Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa actor atau use case memiliki sesuatu yang bersifat umum.
Cafe
Makan Bayar
Minum
Masak makanan
Gambar 2.3. Contoh Diagram Use Case untuk Cafe sederhana
2.16 Activity Diagram Diagram aktivitas merupakan proses bisnis dan urutan aktivitas – aktivitas, yang mendukung
penggambaran tindakan sistem baik yang
bersifat kondisional maupun pararel. Tindakan kondisional dilukiskan dengan cabang (branch) dan penyatuan (merge). Sebuah branch memiliki sebuah transition masuk yang disebut dengan incoming transition dan beberapa transition keluar atau yang disebut dengan outgoing transition yang dapat diambil, maka keputusan – keputusan tersebut harus bersifat mutually exclusive. [else] digunakan sebagai keterangan singkat yang menunjukkan bahwa transition “else”
tersebut
harus digunakan jika semua keputusan yang ada pada branch salah. Sebuah merge memiliki banyak input transition dan sebuah output. Merge menandakan akhir dari suatu kondisi yang diawali dengan sebuah branch. Selain branch dan merge, didalam diagram aktifitas terdapat pula fork dan joi. Fork memiliki satu incoming transition dan beberapa outgoing transition. Sedangkan pada join, outgoing transition diambil atau digunakan hanya ketika semua state pada incoming transition telah menyelesaikan aktivitasnya.
Table 2.2. Notasi diagram aktifitas Simbol
Keterangan Titik awal Titik akhir Activity
Pilihan untuk pengambilan keputusan
Fork : digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu
Tanda pengiriman
Tanda penerimaan
Gambar 2.4. Contoh Diagram aktivitas untuk café
2.17 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) [BGJ98].
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan[BGJ98].
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah pesan[BGJ98].
Tabel 2.3. Notasi Sequnce Diagram Simbol
Keterangan Obyek (Participant) Activation Message synchronous Message simple Message asynchronous Lifeline
Gambar 2.5. Contoh Diagram Sequence Koperasi
2.18 Class Diagram
Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface.
Class digunakan untuk mengabstrasikan elemen-elemen dari sistem yang sedang dibangun. Class bisa untuk mempretasikan baik perangkat lunak maupun perangkat keras, baik konsep maupun benda nyata . Notasi class berbentuk bersegi panjang berisi 3 bagian : persegi paling atas untuk nama class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan persegi panjang paling di tengah untuk atribut.
Atribut
digunakan
untuk
meyimpan
informasi.
Nama
atribut
menggunakan kata benda yang bisa dengan jelas merepresikan informasi yang disimpan di dalamya. Operasi menunjukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh objek, dan mengunakan kata kerja.
Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang menginplementasikan operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.
Gambar 2.6. Contoh class diagram penjualan
2.19 Perangkat Lunak pendukung Saat ini telah tersedia berbagai paket perangkat lunak untuk banyak kebutuhan bisnis. Dalam perangkat lunak, program yang digunakan telah diuji serta terbukti mampu menghemat waktu biaya pengembangan.
2.20 XAMPP XAMPP merupakan suatu paket instalasi yang di dalamnya terdapat MySQL yang sangat mudah digunakan. XAMPP juga tersedia untuk beberapa
system
operasi
yaitu
Windows,
Linux,
Unix
dan
Macintosh[APC11]. Paket-paket aplikasi yang terdapat pada XAMPP antara lain[APC11] :
1. MySQL 5.5.8 MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial.
MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data.
2. Apache 2.2.17 Server
HTTP
Apache
atau
Server
Web/WWW
Apache
adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell
Netware serta
platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP.Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan
yang
dapat
dikonfigur,
autentikasi
berbasis basis
dataantarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan
server
menjadi
mudah.
dan
lain-lain.
Apache
merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. 3. PHP (Hypertext Preprocessor) 5.3.5 PHP adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Blog, Toko Online,CMS, Forum, dan website Social Networking adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP. PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran “.php”.
4. PHPMyAdmin 3.1.1 PHPmyAdmin adalah web application client untuk database server MySQL. Aplikasi ini sangat populer digunakan oleh para penyedia hosting web berbasis PHP.
Gambar 2.7. Php Msql / Admin 3.1.1
2.21 Pengujian (Testing) Pengujian(testing) adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/ errors / bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software[RPS01].
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang di kendalikan, untuk (1) verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), (2) mendeteksi error, dan (3) validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya[RPS01]. •
Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.(Are we building the system right ?)
•
Validasi melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna. (Are we building the right system?)
•
Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.
Tahapan-tahapan pengujian[RSP01]: 1. Unit Testing Unit testing dilaksanakan untuk mengetahui kesalahan dalam logika atau fungsi setiap komponen (individual component).
2. Module Testing Module Testing diujikan pada komponen-komponen yang saling terhubung dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Tipe-tipe kesalahan yang mungkin terjadi, diantaranya :
a) Kesalahan Tampilan (Interface errors) Ujicoba jenis ini diaplikasikan pada bagian program dimana data dan kontrol dilemparkan dari satu modul ke modul lainnya. Contoh yang paling umum menyertakan pemindahan kontrol proses dari modul ke subrutin atau subprogram. Objek dari ujicoba adalah untuk menentukan bahwa argumen yang dilemparkan ke subrutin sesuai dengan parameter yang diterima. Ujicoba diaplikasikan untuk memastikan kesesuaian jumlah field data, atribut (ukuran dan tipe)field data, dan perintah pemindahan dan penerimaan.
b) Kesalahan Masukan/Keluaran(Input/output errors)
Ujicoba jenis ini diaplikasikan untuk memastikan bahwa seluruh record (file eksternal akan dibaca atau dituliskan) telah dipindahkan dan diterima seperti yang diharapkan.
Ujicoba diaplikasikan pada atribut record, termasuk jumlah field, ukuran field, dan tipe data yang terdapat dalam field.
Sebagai tambahan, kesalahan juga terlihat pada format record, organisasi file, dan penggunaan kunci. Idenya adalah untuk memastikan bahwa kunci yang digunakan sesuai dengan record dan file
yang disusun dan
direferensikan sesuai dengan kunci.
Ujicoba
juga
mencakup
prosedur
pembukaan
dan
penutupan file yang digunakan dan penanganan kesalahan pada input dan output. Memeriksa kesalahan dalam
flagging pada kondisi end-of-file dan proses yang sesuai jika terjadi file null atau empty.
Dengan akses langsung pada file, ujicoba diaplikasikan untuk kesalahan yang terjasi jika record yang sesuai dengan kunci ditemukan, atau tidak.
Kegunaan ujicoba kesalahan input-output yang paling akhir adalah menemukan kesalahan output sistem, dimana prosedur
ujicobanya
adalah
menghasilkan
atau
menampilkan output yang seharusnya.
Output
ini
kemudian
diperiksa/disesuaikan
dengan
spesifikasi modul untuk memastikan bahwa proses yang akurat telah dilaksanakan terhadap data dan hasil yang diharapkan telah diberikan sesuai dengan format output.