BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Pengertian Sistem Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu [Tata Sutabri, 2012: 10]. 2.1.2
Karakteristik Sistem Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Komponen Sistem (Components) 2. Batasan Sistem (Boundary) 3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) 4. Penghubung Sistem (Interface) 5. Masukan Sistem (Input) 6. Keluaran Sistem (Output) 7. Pengolah Sistem (Proses) 8. Sasaran Sistem (Objective) 2.1.3
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya: 8
9
1. Sistem abstrak dan sistem fisik 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia 3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup 2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1
Komponen dan Jenis Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masingmasing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Keenam blok tersebut adalah: 1. Blok masukan (input block) 2. Blok model (model block) 3. Blok keluaran (ouput block) 4. Blok teknologi (technology block) 5. Blok basis data (database block) 6. Blok kendali (control block)
2.3
Konsep Dasar Basis Data
2.3.1
Pengertian Basis Data Basis data didefinisikan sebagai kumpulan terorganisasi dari data-data yang
berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi serta dipanggil oleh pengguna [Adi Nugroho, 2010: 5].
10
2.3.2
Komponen Basis Data Sistem basis data dapat terbagi dalam beberapa komponen penting, yakni :
1. Data Merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi. 2. Hardware Merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya basis data memiliki ukuran yang besar. 3. Sistem Operasi Program yang mengaktifkan/memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer yang meliputi operasi input output (IO), pengelolaan file dan sebagainya. 4. Basis Data Basis data sebagai inti dari sistem basis data. Basis data menyimpan data serta struktur sistem basis data baik untuk entitas maupun objek-objeknya secara detail. 5. Database Management System (DBMS) Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengelolaan basis data. 6. User Merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola. 7. Aplikasi Lain Program yang dibuat untuk memberikan interface kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data.
11
2.3.3
Perancangan Basis Data Aktifitas perancangan basis data akan mentraformasikan spesifikasi
kebutuhan untuk tempat penyimpanan data yang akan dikembangkan selama analisis basis data ke dalam spesifikasi terstuktur untuk memandu implementasi langsung basis data. Ada 2 bentuk spesifikasi, yaitu: 1. Perancangan Basis Data Secara Logika Sasaran perancangan basis data secara logika untuk menterjemahkan perancangan konseptual (yang mencerminkan kebutuhan data pada organisasi yang kita analisis di tahap-tahap sebelumnya) ke perancangan basis data logika yang dapat langung di implementasikan pada sistem basis data yag dipilih. 2. Perancangan Basis Data Secara Fisik Merupakan tahapan untuk menuangkan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal. Sasaran utama perancangan basis data secara fisik adalah meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan basis data. Perancangan basis data secara fisik membutuhkan beberapa pilihan kritis yang akan berimbas pada integritas dan kinerja
dari
aplikasi.
Kunci-kunci
untuk
melakukan
pilihan-pilihan
mencangkup a. Pemilihan format penyimpanan (dinamakan tipe data) untuk tiap atribut dari model data logika. Format dipilih untuk meminimalisasi dan
menoptimalkan
penggunaan
ruang
fisik
dan
untuk
memaksimalkan integritas data. b. Pengelompokan atribut-atribut dari model data logika kerekaman fisik. c. Perancangan rekaman-rekaman pada memori sekunder (terutama hardisk) sehingga rekaman-rekaman secara individual maupun kelompok rekaman (kita namakan pengorganisasian berkas) dapat disimpan, dipanggil kembali serta diperbaharui dengan cepat.
12
d. Memilih struktur (dinamakan indeks dan arsitektur basis data) untuk menyimpan dan menghubungkan berkas-berkas (file) sehingga pemanggilan data berlangsung dengan cara yang efisien. e. Menyiapkan strategi-strategi untuk menangani query pada basis data dengan tujuan mengoptimalisasikan kinerja basis data dalam menangani query. 2.3.4
Konsep Dasar Sistem Basis Data Basis data merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan
dikendalikan secara sentral. Basis data memiliki bagian-bagian yang penting, yaitu:
1. Karakter-karakter Karakter merupakan bagian data yang tekecil, dapat berupa karakter numeric, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data. 2. Field Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebaginya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. 3. Record Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan. 4. File File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada. 5. Database Kumpulan dari file membentuk suatu database.
13
2.4
Pengendalian Internal Pengendalian internal secara luas didefinisikan sebagai suatu proses,
dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut: 1. Efektivitas dan efisiensi operasi. 2. Keandalan pelaporan keuangan. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian Internal yang efektif meliputi lima komponen yang saling berhubungan untuk mendukung pencapaian tujuan entitas, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment). Lingkungan
pengendalian
menetapkan
pola
suatu
organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Ini adalah dasar untuk semua komponen lain dari pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur. 2. Penilaian Risiko (Risk Assessment). Setiap entitas menghadapi berbagai risiko dari sumber eksternal dan internal yang harus dinilai. Sebuah prasyarat untuk penilaian risiko adalah penetapan tujuan, terkait pada tingkat yang berbeda dan konsisten secara internal. 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities). Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan
arahan
manajemen
dilaksanakan.
Mereka
membantu
memastikan bahwa tindakan perlu diambil untuk mengatasi risiko terhadap pencapaian tujuan entitas.
14
Berikut ini adalah kategori aktivitas pengendalian yang umum digunakan: a. Dokumentasi (Documentation) Dokumentasi ini mungkin aktivitas kontrol yang paling penting karena mempertahankan bukti untuk mendukung keputusan, peristiwa, transaksi atau sistem. Semua dokumentasi harus lengkap, akurat dan dicatat tepat waktu. Dokumentasi harus memiliki tujuan yang jelas dan berada dalam format yang dapat digunakan sehingga akan menambah efisiensi dan efektivitas lembaga tersebut. Contoh area-area di mana dokumentasi penting meliputi: Keputusan dan peristiwa penting umumnya melibatkan manajemen senior. Keputusan dan peristiwa biasanya mengakibatkan penggunaan, komitmen, pertukaran atau transfer sumberdaya, seperti dalam rencana strategis, anggaran dan kebijakan eksekutif. Dengan merekam informasi yang berhubungan dengan peristiwa tersebut, manajemen menciptakan sejarah lembaga-lebar yang dapat berfungsi sebagai pembenaran atas tindakan dan keputusan selanjutnya dan akan menjadi nilai selama evaluasi diri dan audit. b. Otorisasi dan Persetujuan (Authorization and Approval) Otorisasi adalah kekuatan yang diberikan kepada karyawan untuk melakukan tugas. Ini adalah delegasi tugas. Manajemen mendefinisikan persyaratan otorisasi dan memastikan bahwa istilah-istilah tersebut didokumentasikan dan dikomunikasikan dengan jelas. Persetujuan adalah konfirmasi atau sanksi keputusan karyawan, kejadian atau transaksi, berdasarkan tinjauan independen. Ini menandakan bahwa approver telah mengkaji dokumen pendukung dan puas bahwa transaksi tersebut akurat dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Manajemen harus memastikan bahwa kondisi dan persyaratan otorisasi secara jelas
15
didokumentasikan dan dikomunikasikan, dan transaksi yang signifikan disetujui dan dilaksanakan hanya oleh orang yang bertindak dalam lingkup kewenangannya. c. Verifikasi / Rekonsiliasi (Verification / Reconciliation) Verifikasi (atau rekonsiliasi) biasanya melibatkan perbandingan suatu dokumen yang disiapkan secara internal (misalnya, order pembelian) ke sumber independen (misalnya, faktur vendor) untuk menentukan kelengkapan, akurasi, keaslian atau keabsahan transaksi, peristiwa atau informasi. Ini adalah aktivitas pengendalian yang memungkinkan manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian lainnya sedang dilakukan sesuai dengan arahan. Manajemen harus menentukan apa yang perlu diverifikasi atau direkonsiliasi, didasarkan pada risiko yang melekat
pada
proses
yang
mendasari.
Manajemen
harus
jelas
berkomunikasi dan mendokumentasikan keputusan ini untuk mereka yang bertanggung jawab dalam melakukan verifikasi. Berikut beberapa contoh verifikasi dan rekonsiliasi: -
Meninjau faktur vendor untuk akurasi dengan membandingkan untuk membeli pesanan dan kontrak.
-
Meninjau dokumentasi penerima sebelum melakukan pembayaran hibah.
-
Membandingkan transaksi penerimaan kas ke log penerimaan kas dan menelusuri catatan deposito bank.
-
Meninjau dan memverifikasi kelayakan peserta untuk layanan program Negara.
-
Merekonsiliasi catatan kas departemen untuk laporan bank.
16
d. Pemisahan Tugas (Separation of Duties) Pemisahan tugas adalah pembagian atau pemisahan tugas utama dan tanggung jawab di antara orang yang berbeda untuk mengurangi peluang bagi setiap individu untuk berada dalam posisi untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan (disengaja atau tidak disengaja), atau melakukan penipuan dalam kegiatan normal tugasnya. Premis dasar tugas terpisah adalah untuk mencegah setiap individu dari mengendalikan dan melaksanakan seluruh fungsi utama dari suatu transaksi atau peristiwa: inisiasi, otorisasi, pencatatan, dan pengamanan. Kombinasi dari dua atau lebih fungsi-fungsi ini dilakukan oleh karyawan yang sama disebut tugas yang tidak kompatibel. Berikut beberapa contoh tugas yang tidak kompatibel: -
Individu yang bertanggung jawab untuk entri data faktur tidak bertanggung
jawab
untuk
menyetujui
dokumen-dokumen
ini
(pencatatan dan otorisasi). -
Individu yang bertanggung jawab untuk mengakui penerimaan barang atau jasa tidak harus juga bertanggung jawab untuk kegiatan pembelian atau pembayaran (pengamanan dan pencatatan)
-
Individu melakukan personel onboarding (yaitu, direct deposit, update update data / data yang benar dan pribadi / pekerjaan) seharusnya tidak memiliki akses masuk waktu massal, biaya usaha atau penyesuaian gaji (inisiasi dan pencatatan).
-
Manajer harus meninjau dan menyetujui biaya gaji dan lembaran waktu sebelum entri data, tetapi tidak harus terlibat dalam mempersiapkan transaksi penggajian (otorisasi dan pencatatan).
-
Individu melakukan penghitungan persediaan fisik tidak boleh terlibat dalam menjaga catatan persediaan atau mengotorisasi penarikan barang yang dipertahankan dalam persediaan.
17
-
Orang yang menerima pendapatan atau membuat deposito tidak boleh terlibat
dalam penyesuaian rekening bank
(pengamanan dan
pencatatan) Dalam kasus di mana tugas tidak dapat dilakukan secara efektif, manajemen dapat menggantikan review atau pengawasan meningkat sebagai kegiatan alternatif kontrol (yaitu, kontrol kompensasi) untuk membantu mengurangi risiko. Dalam lingkungan dengan jumlah karyawan yang sangat terbatas, manajemen perlu untuk terlibat dalam meninjau dan menyetujui transaksi, laporan, dan rekonsiliasi. e. Akses Keamanan (Access Security) Mengamankan akses ke sumber daya dan informasi mengurangi risiko penggunaan atau kerugian yang tidak sah. Manajemen harus melindungi peralatan departemen, informasi, penerimaan kas, dokumen dan sumber informasi lainnya yang dapat digunakan dengan tidak benar, rusak atau dicuri. Manajemen dapat melindungi sumber daya ini dengan membatasi akses ke bagian yang berwenang saja. Manajemen harus memutuskan mana sumber daya harus dijaga dan sampai sejauh mana. Manajemen harus membuat keputusan ini berdasarkan kerentanan barang yang diamankan dan kemungkinan kerugian. Berikut beberapa contoh kegiatan kontrol yang digunakan untuk melindungi aset fisik: -
Mengamankan barang-barang bergerak dalam fasilitas terkunci.
-
Mengunci penerimaan kas.
-
Memanfaatkan kartu kunci untuk membatasi akses ke fasilitas lembaga.
-
Pertunjukan fisik persediaan periodik aset untuk verifikasi nilai, lokasi, dan pemanfaatan yang tepat.
18
Kontrol akses membatasi akses dan melindungi file data dan informasi yang disimpan dalam sistem informasi. Kontrol akses yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan karyawan untuk mengakses file data dan informasi yang diperlukan untuk melakukan tugas pekerjaan untuk tetap menjaga pemisahanan tugas yang diterima. Kontrol akses termasuk penggunaan keamanan bertingkat, identifikasi pengguna bersama dengan teratur merubah password, konfirmasi, firewall, pembatasan akses data privasi, dan enkripsi informasi rahasia. Tinjauan manajemen secara berkala dalam mengakses sistem harus dilakukan untuk memastikan akses karyawan sesuai berdasarkan pada tugas pekerjaan baru atau yang telah diubah. f. Pengawasan (Supervision) Pengawasan adalah peninjauan yang berkelanjutan, manajemen dan bimbingan dari suatu kegiatan oleh karyawan yang ditunjuk untuk membantu memastikan hasil kegiatan mencapai tujuan yang ditetapkan. Mereka yang memiliki tanggung jawab untuk pengawasan harus memenuhi hal-hal berikut: -
Menetapkan
tugas
dan
menetapkan
prosedur
tertulis
untuk
menyelesaikan tugas. -
Sistematis meninjau pekerjaan masing-masing anggota staf.
-
Menyetujui malakukan pekerjaan di titik-titik kritis untuk memastikan kualitas dan akurasi.
-
Memberikan bimbingan dan pelatihan bila diperlukan.
-
Dokumen ulasan pengawas (misalnya, membubuhi farap pada daftar kerja).
g. Pelaporan (Reporting) Pelaporan adalah alat untuk menyampaikan informasi. Kegiatan pengendalian pelaporan yang efektif dan akurat memberikan informasi
19
mengenai isu-isu seperti pencapaian tepat waktu tujuan, posisi keuangan yang akurat dan penyimpangan penggajian. Pelaporan juga membantu meningkatkan akuntabilitas atas tindakan dan keputusan. Berikut beberapa contoh pelaporan yang efektif dan akurat: -
Status laporan proyek untuk mengingatkan manajemen dalam penentuan biaya atau waktu potensial overruns.
-
Laporan
Payroll
Register
untuk
mengkonfirmasi
keakuratan
penyesuaian saat ini dan sebelum periode pembayaran, kenaikan gaji penyesuaian, pembayaran khusus, kode laba, jam, membayar harga, jumlah gaji, dan jumlah pembayaran lump sum (pembayaran sekaligus). 4. Informasi dan komunikasi (Information and Comunication). Informasi terkait harus diidentifikasi , ditangkap dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan orang untuk melaksanakan tanggung jawab mereka . Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, keuangan dan kepatuhan yang terkait, yang memungkinkan untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis. Mereka tidak hanya berurusan dengan data internal, tetapi juga informasi tentang peristiwa-peristiwa eksternal, kegiatan dan kondisi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal informasi bisnis. Komunikasi yang efektif juga harus terjadi dalam arti yang lebih luas didalam organisasi . Semua personel harus menerima pesan yang jelas dari manajemen puncak bahwa tanggung jawab kontrol harus dianggap serius. informasi penting. Juga perlu komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal, seperti pelanggan, pemasok ,regulator dan pemegang saham. 5. Pengawasan (Monitoring). Pengendalian internal perlu dipantau melalui seebuah proses yang menilai kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Hal ini dicapai melalui
20
kegiatan pemantauan, evaluasi terpisah atau kombinasi dari keduanya. Pemantauan terjadi dalam proses operasi. Ini termasuk manajemen rutin dan kegiatan pengawasan, dan tindakan personel lain mengambil dalam melaksanakan tugasnya. Ruang lingkup dan frekuensi evaluasi terpisah akan tergantung terutama pada penilaian risiko dan efektivitas prosedur pemantauan. 2.5
Konsep Dasar Berorientasi Objek
2.5.1
Metode Waterfall Proses tradisional untuk melakukan pengembangan sistem informasi
dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (Systems Development Life Cycle/SDLC) yang memuat langkah-langkah yang semestinya diikuti oleh profesional di bidang sistem informasi, seperti perancang basis data dan pemogram, untuk menspesifikasikan, mengembangkan serta memelihara sistem informasi. Proses ini sering digambarkan secara bertingkat. Metafora bertingkat atau air terjun (waterfall) digunakan untuk menggambarkan bahwa keluaran dari suatu tahap merupakan masukan untuk tahap berikutnya.
Sistem Engineering
Analisis Kebutuhan Software
Design
Coding
Maintenance
Gambar. 2.1 SDLC Waterfall
21
Penjelasan dari fase-fase model waterfall diuraikan sebagai berikut: 1. Sistem Engineering, merupakan sebuah proses menetapkan kebutuhan sistem yang akan diterapkan kedalam sistem, seperti kebutuhan software, hardware dan database. 2. Analisis kebutuhan software, suatu proses pengumpulan kebutuhan software yang akan dibuat seperti fungsi yang dibutuhkan, antar muka sistem dengan user dan sebagainya. 3. Design, suatu proses menerapkan kebutuhan software kedalam rancangan awal sebuah sistem yang nantinya akan diimplementasikan. 4. Coding, suatu proses implementasi rancangan sistem kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer atau secara singkat proses ini adalah menerapkan rancangan kedalam sebuah program (perangkat lunak) dengan menggunakan bahasa pemrograman. 5. Testing, merupakan proses pengujian atas program yang telah dibuat agar dapat menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan yang ada. 6. Maintenance, merupakan sebuah proses pemeliharaan sistem, pemeliharaan secara berkala dapat mengatasi kendala-kendala seperti error yang tidak ditemukan pada saat testing, atau juga apabila ada penambahan fitur-fitur. 2.5.2
UML (Unified Modeling Language) UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh
Booch, Object Modelling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kaya akan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, desain sistem, desain objek dan implementasi.
22
Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada usecase. OOSE memiliki 3 tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, desain dan implementasi, serta model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak. UML disebut sebagai bahasa pemodelan bukan metode. Bahasa pemodelan (sebagaian besar grafik) merupakan notasi dari metode yang digunakan untuk mendesain secara cepat. Bahasa pemodelan merupakan bagian terpenting dari metode. UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alatalat dari sitem perangkat lunak. TujuanUML diantaranya adalah : 1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. 2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa. 3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. 2.5.3
Diagram UML UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram/gambar yang meliputi class
beserta atribut dan operasinya, serta hubungan antar class. UML terdiri dari banyak diagram, diantaranya: 1. Use Case Diagram Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan
23
sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.
Tabel 2.1 Tabel Simbol Use Case Diagram Simbol
Keterangan Aktor : Seseorang atau sesuatu yang dengan system yang sedang dikembngkan. Use Case : Peringkat tertinggi dari fungsionalitas yang dimiliki system. Association : adalah relasi antara actor dan use case. Generalisasi
:
untuk
memperlihatkan
struktur pewaris yang terjadi.
Sistem Bengkel
Memeriksa Mobil *
*
* *
Memperbaiki Mobil *
Mekanik *
*
Mengemudikan Mobil
Pemilik_Mobil *
Gambar 2.2 Contoh Use Case
24
2. Activity Diagram Definisi diagram aktivitas atau activity diagram adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram Simbol
Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan Fork : Untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel Rake
:
menunjukkan
dekomposisi Tanda Waktu Tanda Penerimaan Aliran Akhir (Flow Final)
adanya
25
Anggota
Pustakawan
Mencari Buku
Memasukkan Data Peminjaman
Cetak Bukti Peminjaman
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram
3. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram Simbol Object1
Nama
Keterangan
Simbol Object Life Line Partisipan Form.
Activation
Merupakan sebuah focus dari control pada
Message
suatu waktu. Pesan yang menggambarkan komunikasi
Message (Call)
yang terjadi antar objek. Pesan yang menggambarkan pemanggilan
Message
yang terjadi antar objek. Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
(return) Message
Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
(return) Lifetime
Menambahkan pemulaan dan menghentikan titik dari suatu object.
26
PemilihanMK
DaftarMK
PenyimpananData
Admin
Printer
Mahasiswa 1 : MilihMK () 2 : MintaDaftarMK ()
3 : InputData () 4 : Konfirmasi () 5 : CetakData () 6 : KeluarkanJadwal ()
Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram 4. Class Diagram Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan berorientasi objek.
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram Simbol
Nama Simbol Class
Asosiasi
*
atribut dan method. Asosiasi yang menghubungkan class dengan class Multiplycity.
0..1
Agregation 1
Menggambarkan sesuatu yang mengkapsulkan informasi di class menampung nama class,
Class1
1
Keterangan
Aggregation menggambarkan suatu class terdiri dari class lain atau suatu class adalah bagian dari
class lain. Generalization Generalization merupakan sebuah taxonomic relationship antara class yang lebih umum dengan class yang lebih khusus.
27
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram 2.6
Metode Pengujian
2.6.1
Metode White Box Uji coba white box adalah metode perancangan test case yang menggunakan
struktur kontrol dari perancangan procedural untuk mendapatkan test case. Dengan menggunakan metode white box , akan dapat diperoleh test case yang : 1. Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali. 2. Mengerjakan seluruh keputusan logical. 3. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya. 4. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validasi. 2.6.2
Metode Black Box Pengujian fungsional atau pengujian kotak hitam (black box testing)
merupakan pendekatan pengujian yang ujiannya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen. Sistem merupakan “kotak hitam” yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah
28
pengujian fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan implementasi perangkat lunak. Kunci pada penguji cacat adalah memilih input yang memiliki probabilitas besar sebagai anggota himpunan Ie. Pada banyak kasus, pemilihan ini berdasar pengalaman rekayasawan uji sebelumnya. Mereka memakai pengetahuan domain untuk mengindentifikasi kasus uji yang mungkin mengungkap cacat. Dengan black box analisis sistem akan memperoleh kumpulan kondisi dari input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini untuk mencari kesalahan-kesalahan pada: 1. Fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan pada interface 3. Kesalahan pada struktur data atau akses database 4. Kesalahan performasi 2.7
Perangkat Lunak Pendukung
2.7.1
PHP PHP singkatan dari PHP (Hypertext Prepocessor) yaitu bahasa pemrograman
web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. [Anhar, 2010: 3]. 2.7.1.1 Tipe Data PHP PHP mengenal beberapa macam tipe data. Tipe data ini sangat berperan penting pada saat pengolahan data yang tersimpan dalam sebuah variabel.
29
Tabel 2.1 menjelaskan tipe data- tipe data yang terdapat pada PHP (Amin, 2010 p. 14). Tabel 2.5 Tipe Data PHP Tipe data Integer
Keterangan Dipergunakan untuk menyimpan
Contoh $nomor = 1;
data numerik berupa bilangan bulat $jumlah = 100; Floatin point
Dipergunakan untuk menyimpan tipe
$persen=0.05;
data numerik yang mengandung nilai desimal atau pecahan String
Dipergunakan untuk menyimpan tipe
$bunga=0.1; $nama= Agus;
data teks dan biasanya tidak dipergunakan untuk operasi
$nope = 0817xx;
aritmatika Array
Dipergunakan untuk menyimpan
$anak[0]=”sifa”;
data dengan nama variabel yang sama tetapi memiliki ruang yang lebih dari satu dengan diidentifikasi
$anak[1]=”lana”; $anak[2]=”juki”;
sebagai indeks Object
Tipe data objek lahir karena PHP
$ayah->nama=”amin”;
mendukung pemrograman berorientasi objek Juggling/variant
Tipe data ini dibentuk ketika
$ayah->umur=”27”; $bilangan=0;
membuat sebuah variabel tanpa didefinisikan tipe datanya
$bilangan=”bulat”;
30
2.7.1.2 Keunggulan PHP Ada
beberapa
alasan
yang
menjadi
dasar
pertimbangan
mengapa
menggunakan PHP. 1. Mudah dipelajari, alasan tersebut menjadi salah satu alasan utama untuk menggunakan PHP, pemula pun akan mampu untuk menjadi web master PHP. 2. Fleksibilitas yang tinggi, menyamai High Level Programming Language 3. Mampu lintas platform, artinya PHP dapat/mudah diaplikasikan ke berbagai platform OS (Operating System) dan hampir semua browser juga mendukung PHP. 4. Free alias gratis (Open Source). 5. Sintaks mirip bahasa C dan mudah dipelajari 6. PHP memiliki tingkat akses yang cepat. 7. Didukung oleh beberapa macam web server, PHP mendukung beberapa web server seperti Apache, IIS, Xitami. 8. Didukung oleh banyak komunitas yang ramai dan saling membantu, seperti di diskusiweb.com, phpbuilder.com, phpindo.com, dan lain-lain. 9. Mendukung beragam database, PHP mendukung database, baik yang gratis maupun berbayar, seperti MySQL, PostgreeSQL, SQL Server, Oracle, Informix. 2.7.2
Pengenalan DBMS MySQL Kutipan dari buku (Dreamweaver CS 5 PHP MySQL Untuk Pemula, 2011,
hal. 288) Salah satu database untuk server adalah MySQL, jenis database ini sangat popular dan digunakan banyak website sebagai bank data. Selain itu, MySQL dapat berjalan diberbagai platform, antara lain Linux dan Windows. Menurut (Kadir, 2009, hal. 14) MySQL adalah turunan dari salah satu konsep database yaitu SQL (Structure Query Language). SQL adalah konsep sebuah pengoperasian database, terutama untuk pemilihan dan pemasukan data yang
31
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh pengguna single, kecepatan query MySQL lebih cepat sepuluh kali dibanding PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibanding Interbase. Menurut Rudyanto, M Arief ( 2011: 37) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. MySQL merupakan database yang didukung oleh bahasa pemrogaman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembagan aplikasi web yang ideal, MySQL lebih sering digunakan untuk membanguun aplikasi berbasis web dan untuk pengembangannya menggunakan bahasa pemrogaman script PHP. Menurut Kadir (2008:348), MySQL adalah turunan dari salah satu konsep database yaitu SQL (Structure Query Language). SQL adalah konsep sebuah pengoperasian database, terutama untuk pemilihan dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh pengguna single, kecepatan query MySQL lebih cepat sepuluh kali dibanding PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibanding Interbase. 2.8
E-Commerce
2.8.1
Pengertian E-Commerce Apa sebenarnya yang dimaksud dengan e-commerce? Definisi e-commerce
menurut Turban dan kawan-kawan (2010:46) ialah proses membeli dan menjual atau tukar menukar produk, jasa atau informasi melalui komputer. Sedang menurut Laudon (2010:8), e-commerce ialah penggunaa internet dan web untuk transaksi bisnis atau secara lebih formal e-commerce didefinisikan sebagai transaksi
32
perdagangan yang dimungkinkan secara digital antar organisasi dengan organisasi atau dengan individual serta antar individual dengan individual. Dari kedua definisi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa e-commerce berkaitan dengan transaksi jual beli yang dilakukan secara digital dengan menggunakan komputer yang tersambung dengan internet. Oleh karena itu peranan internet dalam e-commerce sangat penting karena komputer yang digunakan untuk bertransaksi harus dapat digunakan untuk berkomunikasi antara pihak pembeli dan penjual. Dengan demikian, model transaksi dalam e-commerce akan berbeda dengan transaksi bisnis konvensional. Jika transaksi bisnis memerlukan tatap muka maka dalam e-commerce tidak diperlukan tatap muka. 2.8.2
Konsep Dasar dalam E-Commerce Untuk memahami e-commerce dengan baik, maka diperlukan pemahaman
konsep-konsep dasar secara benar. Dibawah ini terdapat beberapa konsep dasar mengenai e-commerce yang perlu kita ketahui yang menunjukkan proses perkembangan proses organisasi bisnis yang bersifat konvensional sampai dengan yang benar-benar bersifat digital/online. 1. Organisasi Brick and Mortar: organisasi bisnis konvensional yang melakukan bisnis secara tradisional (offline) dengan menjual produk-produk fisik dengan melalui agen-agen fisik. 2. Organisasi Maya (Virtual Organization): organisasi bisnia yang melakukan kegiatan bisnis hanya melalui internet (secara online saja). 3. Organisasi Click and Mortar: organisasi bisnis yang melakukan perdagangan tertentu secara online, umumnya hanya sebagai tambahan saluran pemasaran, sedang kegiatan bisnis utamanya tetap dilakukan secara konvensional. 4. Pasar Elektronik (E-marketplace): pasar online dimana penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan pertukaran barang, jasa, uang atau informasi.
33
5. Sistem Informasi Antar Organisasi (Interorganization Information System): sistem komunikasi yang memungkinkan kegiatan e-commerce berjalan dalam organisasi-organisasi individual. 6. Intranet: jaringan komunikasi dalam suatu organisasi bisnis yang digunakan untuk berkomunikasi antar pegawai dalam menunjang bisnis utama mereka. 7. Extranet:
jaringan-jaringan
yang
menggunakan
internet
untuk
menghubungkan beberapa internet. 8. Internet: jaringan global yang menghubungkan jaringan-jaringan local di seluruh dunia. 9. Business to Business (B2B): model e-commerce dimana semua partisipan merupaka organisasi bisnis. 10. Business to Consumer (B2C): model e-commerce dimana organisasi bisnis menjual ke pembeli individual. 11. E-tailing: pengecer yang melakukan kegiatannya secara online. 12. Business to Business to Consumer (B2B2C): model e-commerce dimana organisasi bisnis menyediakan produk atau jasa untuk bisnis klien yang digunakan pelanggan klien tersebut. 13. Consumer to Business (C2B): model e-commerce dimana individu-individu menggunakan internet untuk menjual produk atau jasa kepada organisasi atau individu yang mencari penjual untuk menawar produk atau jasa yang mereka perlukan. 14. Consumer to Consumer (C2C): model e-commerce dimana konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya. 15. Collaborative Commerce (C-Commerce): model c-commerce dimana individual-individual atau kelompok berkomunikasi atau bekerja sama. 16. E-learning: penghantaran informasi secara online untuk tujuan pelatihan atau pendidikan. 17. E-government: model E-Commerce dimana suatu organisasi pemerintah membeli atau menyediakan barang, jasa atau informasi dari atau untuk organisasi bisnis atau individu.
34
18. Call to Action (CTA): pesan dalam kaitannya dengan pemasaran yang mencoba untuk membujuk seseorang yang membaca sehingga yang bersangkutan akan melakukan suatu tindakan sesuai dengan pesan tersebut. Sebagai contoh “Beli 2 produk yang ditawarkan akan mendapat 1 produk lain secara gratis”. 19. Conversion Rate: persentase pengunjung yang mengambil tindakan yang diinginkan (melalui CTA). 20. Google Checkout: sistem pembayaran online yang didukung oleh Google, dimana para pengguna manyimpan informasi kartu kredit mereka dalam Google account sehingga mereka dapat dengan cepat melakukan pembelian secara online pada situs-situs yang menyediakan layanan tersebut. 21. PayPal: jasa layanan pembayaran online yang memungkinkan para pengguna melakukan pembelian dan menerima pembayaran melalui alamat email yang sudah didefinisikan sesuai dengan pengguna. 22. Shopping Cart: perangkat lunak yang digunakan untuk menyediakan katalog produk tersedia untuk dipesan dimana pengunjung dapat memilih, melihat, menambah atau menghapus serta membeli barang-barang yang ditawarkan pada suatu web tertentu. Dari beberapa konsep data tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasiorganisasi bisnis maupun individu-individu melakukan perdagangan elektronik secara berbeda-beda. Secara umum perdagangan elektronik dilakukan hanya sebagian kecil saja, misalnya sebagai tambahan saluran pemasaran dan perdagangan dilakukan secara total secara online. 2.8.3
Pengertian Business to Consumer (B2C) Business to Consumer (B2C) merupakan kegiatan e-business dalam pelayanan
secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen. B2C juga dapat diartikan sebagai transaksi ritel dengan pembeli individual. Selain itu B2C
35
juga dapat berarti mekanisme toko online (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Business to Consumer e-commerce memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. 2. Service yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka service diberikan dengan menggunakan basis web. 3. Service diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Consumer melakukan inisiatif dan produsen harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. 4. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server. Business to Consumer e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacammacam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau menggunakan konsep “portal”. 2.9
BMT
2.9.1
Pengertian BMT BMT adalah kependekan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul Mal
wat Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan Baitul Mal wat Tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, baitul mal wat tamwil juga
36
bisa menerima titipan zakat, infaq, dan sedekah. Serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya. BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi utama yaitu: 1. Baitul mal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infakdan sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahmya. 2. Baitul tamwil (rumah pengembangan harta),
melakukan kegiatan
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi. Dengan demikian, keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, Ciri-ciri utama BMT yaitu : 1. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan lingkungannya; 2. Bukan lembaga sosial tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan penggunaan zakat, infaq, dan sedekah bagi kesejahteraan orang banyak; 3. Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat di sekitarnya. 4. Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT itu sendiri, bukan milik orang seorang atau orang dari luar masyarakat itu. 2.9.2
BMT dan Lembaga Keuangan Lainnya
1. BMT BMT adalah Baitul Mal wat Tamwil yang merupakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syariah non perbankan yang sifatnya informal. Disebut bersifat informal karena lembaga keuangan ini didirikan oleh Kelopok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas hokum yang bertahap. Awalnya dapat dimulai sebagai kelompok swadaya masyarakat dengan mendapatkan sertifikat operasi/kemitraan jika telah mencapai nilai asset tertentu segera menyiapkan diri ke dalam badan hukum koperasi.
37
Penggunaan badan hukum kelopmpok swadaya masyarakat dan koperasi untuk BMT disebabkan karena BMT tidak termasuk kepada lembaga keuangan formal yang dijelaskan dala UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang dapat dioperasikan untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Menurut aturan yang berlaku, pihak yang berhak menyalurkan dan menghimpun dana masyarakat adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat. Secara umum profil BMT dalam dirangkum dalam butir-butir berikut: a. Tujuan BMT, yaitu meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. b. Sifat BMT, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuhkembangkan
dengan
swadaya
dan
dikelola
secara
professional serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya. 2. Lembaga Keuangan Lainnya Di Indonesia regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). a. Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non devisa. b. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
38
kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah. UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum konvensional bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non devisa. c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas. BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI dan atau jasa badan hukum Indonesia, pemerintah, daerah atau kemitraan antara WNI atau badan hukum Indonesia dengan pemerintah daerah. 2.9.3
Fungsi dan Prinsip-Prinsip BMT Keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai
media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak di bidang investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi kedua itu dapat dipahami bahwa selain berfungsi sebagai lembaga keuangan, BMT juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT juga berfungsi menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) yang mempercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan dana kepada masyarakat (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT. Berikut adalah prinsip-prinsip utama BMT, yaitu: 1. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dan muamalah islam kedalam kahidupan nyata. 2. Keterpaduan (kaffah) dimana nilai-nilai spiritual berfungsi mengarahkan dan menggerakkan etika dan moral yang dinamis, proaktif, progresif, adil dan berakhlak mulia. 3. Kekeluargaan (kooperatif). 4. Kebersamaan. 5. Kemandirian. 6. Profesionalisme. 7. Istikamah, konsisten, kontinuitas atau berkelanjutan tanpa henti.