BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. 2.2 PLC (Programmable Logic Controller) 2.2.1 Sejarah PLC (Programmable Logic Controller) Sistem PLC yang pertama dikembangkan dari komputer konvensional pada akhir 60an dan awal 70an. PLC pertama-tama banyak di pergunakan di bagian otomotif. Biasanya, bagian otomotif memerlukan sedikitnya satu bulan mengubah system kontrolnya jika satu model otomotif mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena diperlukan perubahan wiring dan juga dan juga modifikasi relay dan panel control. Dengan adanya PLC, kesulitan perubahan wiring dapat ditanggulangi dan pemograman dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari. Beberapa perkembangan da inovasi dari PLC membuat semakin user friendly. Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosesor menaikan kemampuan komputer untuk segala jenis sistem otomatisasi 3
dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan komputer dari berbagai tipe temasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin mudah dimengerti oleh banyak orang. Sejak awal 80an, PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik dan komputer membuat PLC dengan volume yang besar. Meskipun industry peralatan mesin dimana CNC (computer numerical control) telah digunakan pada beberapa waktu lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan pada otomatisasi building dan juga security control system. Saat ini fungsi dari pada PLC tidak hanya menggantikan fungsi dari relay (dengan menggunakan Ladder Diagram) untuk mengendalikan suatu output on atau off saja, tapi juga dapat mengendalikan dan menerima masukan dari sinyal-sinyal analog.
Gambar 2.1 PLC Omron 2.2.2 Pengertian PLC (Programmable Logic Controller) Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU),
yakni
melakukan
operasi
membandingkan,
menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
4
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. Menurut Putra Afgianto E, PLC (Programmable Logic Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor yang terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 8 0 atau 1, hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya dinamakan diagram tangga atau Ladder Diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. Menurut Suryono dan Tugino PLC (Programmable Logic Control) dapat dibayangkan seperti sebuah personal komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya dengan PC (programmable controller ). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah peralatan kontrol otomatis yang menggantikan rangkaian sederetan relay yang mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna mengontrol peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun analog. Dalam dunia industri yang berfokus pada kontrol proses banyak sekali produk ataupun merek PLC yang digunakan sebagai pengontrolnya diantaranya, Omron, Siemens, Schneider, Allen Bradley, LS/LG, Versamax, Mitsubishi, Delta, Fuji, Honey Well, Yokogawa, dll. 2.2.3 Komponen Dasar PLC 1. Unit CPU (Central Processing Unit) CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari aplikasi PLC. CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau consule, interkoneksi pada 5
setiap bagian aplikasi PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem 2. Unit Memori Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi flash memori. Dengan menggunakan flash memori maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulangulang. Selain itu pada flash memori juga terdapat eprom yang dapat dihapus berulangulang. Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter. Program PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan Memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC. 3. Programmer atau monitor Programmer atau monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC. Dengan menggunakan programmer atau monitor ini dapat dimasukkan program ke dalam PLC dan juga dapat memonitor proses yang dilakukan oleh PLC. Programmer atau monitor mempunyai beberapa fungsi yaitu: a) Off, difungsikan untuk mematikan PLC sehingga program yang dibuat tidak dapat dijalankan. b) Run, difungsikan untuk pengendalian suatu proses pada saat program dalam kondisi diaktifkan. c) Monitor untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi pada PLC. d) Program yang menyatakan suatu keadaan dimana programmer atau monitor dapat digunakan untuk membuat program. Programer atau monitor sering disebut sebagai hand held programer.
6
4. Modul Masukan Dan Keluaran PLC Terminal masukan mengirimkan sinyal dari kabel yang dihubungkan dengan masukan sensor dan tranduser, sedangkan keluaran menyediakan keluaran yang aktuator atau indikator alat. Hal yang penting dalam modul masukan atau keluaran adalah tegangan modul dan nilai arus. Modul masukan bernilai 24 volt DC dan tidak diperbolehkan bekerja pada tegangan 120 volt AC atau 220 volt AC, tegangan ini akan membuat kerusakan PLC. 5. Power Supply PLC Power supply digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada program PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada plc yang besar, Power supply biasanya diletakkan terpisah. Power supply tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri Power supply untuk input dan output pada plc. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak. 6. Penambahan Input Atau Output PLC Setiap plc omron pasti memiliki jumlah i/o yang terbatas, yang ditentukan berdasarkan tipe plc omron. Namun dalam aplikasi seringkali input atau output yang ada pada PLC tidak mencukupi. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk menambah jumlah i/o yang tersedia. Penambahan jumlah i/o ini dinamakan dengan expansin unit.
1.2.4 Pemograman PLC Dengan Console Programming console adalah suatu alatyang digunakan sebagai penulis dan pemantauan (monitoring) suatu program yang merupakan otak penggerak darai rangkaian control dengan system PLC (programble logic controller). Sebelum memulai memprogram PLC, ada baiknya kita pelajari lebih dahulu operasioperasi mendasar dari keyboard (papan ketik) dan setting awal yang diperlukan.
7
Gambar 2.2 Console PLC CPU PLC dapat diset ke 3 Mode/posisi PROGRAM, MONITOR, atau RUN yang dapat dilihat dari tampilan Programming Console. Berikut keterangan fungsinya: 1. Mode PROGRAM digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau perbaikan ke program yang sudah ada. Pada mode ini kita dapat menuliskan program yang kita buat dan akan langsung disimpan di RAM oleh PLC. Kita juga dapat mengubah isi DM, memeriksa hubungan input dengan input device, memeriksa hubungan output dengan output device, dan lain-lain. Untuk posisi ini, kita perlu ekstra hati-hati sebab kesalahan operasional Programming Console dapat menyebabkan berubahnya program yang ada di dalam memori PLC. 2. Mode MONITOR digunakan untuk mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika PLC sedang beroperasi. Pada mode ini kita dapat memonitoring program, kondisi/status output kontak, serta akan sangat membantu dalam pelacakan kesalahan sistem. 3. Mode RUN Digunakan untuk mengoperasikan/menjalankan program yang telah kita buat tanpa dapat mengubah nilai setting timer dan counter. Sebelum memasukkan program yang kita buat ke dalam memori PLC dengan menggunakan Programming Console, terlebih dahulu akan kita pelajari letak dan fungsi tombol-tombol Keyboard pada Programming Console. Adapun letak tombol-tombol keyboard pada Programming Console adalah seperti gambar di bawah ini :
8
Gambar 2.3 Keyboard Pada Console Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing tombol yang ada pada keyboard Programming Console : 1. FUN untuk memangil fungsi yang diinginkan, setelah menekan tombol ini diikuti oleh dua digit yang sesuai dengan nomor fungsi yang dihendaki. 2. LD (Load) memasukan input yang dihendaki sebagai bagian awal dari Ladder Diagram. 3. AND untuk memasukan input yang diseri dengan input sebelumnya. 4. OR memasukan input yang diparalel dengan input sebelumnya. 5. OUT untuk mengeluarkan output dari rangkaian. 6. TIM (Timer) atau pewaktu dikontrol dengan tombol ini, baik untuk fungsi maupun kontak output dari fungsi tersebut. 7. CNT (Counter) atau pencacah penghitung dikontrol dengan tombol ini, baik untuk fungsi maupun kontak output dari fungsi tersebut. 8. CONT (Contact) digunakan untuk mencari kontak dengan nomor kontak tertentu 9. CHG (Change) digunakan untuk merubah nilai setting dari timer dan counter 10. Mon- (Monitor) untuk mengetahui status dari kontak input dan output dengan nomor tertentu. 11. INS (Insert) untuk menyisipkan baris program 12. CLR (Clear) untuk menghapus seluruh isi program
9
13. NOT digunakan bersama LD, AND OR, untuk menandakan kontak NC (Normally Close) digunakan dengan out untuk menandakan output invers 14. AR digunakan untuk mendefinisikan Holding Relay dan Auxalary Relay 15. TR untuk mendefinisikan temporary relay atau titik pencabangan 16. SFT (Shift) digunakan untuk menganti fungsi dari 4 tombol dengan kegunaan yang lebih tertulis Play, Record, Channel dan Contact. 17. 0-9 digunakan untuk memasukan data berupa angka decimal dan heksa decimal dalam pemograman 18. SRCH (Search) untuk mencari kontak input dan output 19. DE (Delete) digunakan untuk menghapus sebagian baris program 20. WRI- (Write) digunakan untuk menulis baris-baris program agar tersimpan dalam RAM. 21. ↕ (Up/Down) untuk mengeser atau melihat satu baris program ke atas atau ke bawah.
1.3 Komputer Pengertian Komputer Dalam bahasa inggris disebut to compute yang berarti orang yang sedang menghitung, sedangkan dalam bahasa latin disebut dengan computare yang berarti menghitung. Komputer seperti yang telah kita ketahui merupakan sebuah alat elektronik yang mampu memiliki banyak fungsi dan mampu melakukan banyak tugas. Sebelumnya pada masa Perang Dunia ke-2 komputer adalah suatu mesin mekanis yang berfungsi untuk melakukan perhitungan operasi aritmatika. Selain itu komputer dapat didefinisikan sebagai sekumpulan alat elektronik yang saling terkoordinasi satu sama lain sehingga dapat menerima data, kemudian mengolah data, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu keluaran yang berupa informasi (Input > Proses > Output).
10
Gambar 2.4 Seperangkat Komputer Komputer pada saat ini merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang, komputer menjadi suatu bagian yang penting bagi setiap kehidupan manusia karena lewat komputer kita bisa melakukan berbagai aktivitas pekerjaan sehingga menjadi lebih ringan dan untuk mempersingkat waktu pekerjaan tersebut. Komputer tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, namun anak-anak pun juga bisa menggunakannya, mereka bisa belajar sambil bermain.
Berikut beberapa fungsi dari komputer yang sering dimanfaatkan oleh manusia: 1. Komputer pada bidang keamanan Pada bidang keamanan dan pertahanan, komputer merupakan suatu bagian yang sangat penting, karena lewat komputer suatu negara dapat memperkuat pertahanannya dari serangan luar, dengan peralatan-peralatan yang canggih suatu negara cukup menyerang dan bertahan dengan mengendalikan komputer 2. Komputer untuk bidang kesehatan Pada jaman yang canggih seperti sekarang ini, pada bidang kesehatan pun telah mulai memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, diantaranya adalah penggunaan alat kedokteran yang menggunakan aplikasi komputer yaitu Ultra Sonografi (USG). 3. Komputer sebagai sarana pengontrolan
11
Komputer sebagai alat kontrol bagi pemantauan CCTV, traffic light (lampu lalu lintas), maupun escalator. Dalam hal ini komputer sebagai alat kontrol jarak dekat maupun jarak jauh. 4. Komputer sebagai sarana usaha Dengan adanya komputer, kita dapat membuka usaha misalnya usaha percetakan atau sablon, usaha video editing, usaha desain arsitektur, dan warnet. 5. Komputer sebagai sarana informasi Komputer yang terhubung ke internet akan membuat kita akan lebih mudah mencari informasi, mulai dari berita politik, perdagangan, travel, referensi bagi pelajar, dan lain sebagainya. 6. Komputer sebagai sarana Untuk komunikasi Dengan menggunakan komputer kita bisa mengirim gambar, video, dan audio melalui email, melakukan chatting dengan seseorang, dan berkomunikasi melalui webcam. Dengan mengetahui apa itu pengertian komputer dan juga fungsinya dalam berbagai bidang, komputer ini bisa digunakan sebagai sarana untuk pembuatan program PLC karena komputer memiliki input dan output yang dibutuhkan untuk proses download dan upload PLC. 1.4 Software Syswin 3.4 Software Omron Syswin dirancang untuk digunakan pada Programmable Logic Controller (PLC). Perbedaan dengan penggunaan Programming Console adalah cara pemasukan program, bila pada console yang digunakan adalah mnemonic dari program, tapi dalam Syswin dapat digunakan diagram tangga atau mnemonic-nya. Selain itu dengan menggunakan software ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain: - Pembuatan program baru, - Penyimpanan program dan pengeditan program, - Meng-upload dari PLC atau men-download ke PLC, - Mencetak program dari kelengkapannya 12
1. Susunan Program PLC - Pemrograman menggunakan software ini menggunakan pengorganisasian yang sama dengan Programming Console. Seluruh network dan setiap network dikumpulkan pada setiap group dan setiap group dikumpulkan pada setiap blok. - Sebuah network berisi sebuah anak tangga atau ladder dan tidak boleh sebuah network terdiri lebih dari satu tangga atau ladder. 2. Penyamaan Setting Program Dengan Jenis PLC Yang Digunakan Saat merencanakan sebuah program PLC, beberapa item perlu disesuaikan dan di setup dengan SYSWIN sebelum memulai penulisan program, SYSWIN perlu mengetahui model PLC yang terhubung atau yang akan diprogram agar saat dilakukan download pada PLC, program yang dibuat dapat diterima oleh PLC. Untuk melakukan editing dapat dilakukan dengan mengklik pada project/project setup. 3. Windows Ini Menyediakan Pensettingan Terhadap: - SERIES, untuk memilih PLC apakah C atau CV. - EDITOR, untuk memilih cara pemrograman dilakukan dengan Ladder atau Function Plant. - PROJECT TYPE, digunakan untuk memilih tipe proyek. Jika Program maka program yang dibuat dapat di-download dan dieksekusi dalam PLC. Jika Library maka proyek yang dibuat hanya sebagai dokumen. Jika Template maka proyek yang dibuat akan diedit dan digunakan pada masa yang akan datang. - INTERFACE, untuk memilih penyambungan antara PC dengan PLC. - BRIDGE OPTION, untuk menentukan apakah sambungan PLC langsung atau tidak. Jika penyambungan PLC langsung ke PC maka pilih Direct, jika tidak maka pilih Bridge atau CV bridge. - CODING OPTION, untuk memilih penyambungan ke CPU PLC apakah menggunakan RS232 (Sysmac Way, jika melalui peralatan port pada PLC maka memilih Toolbus). - Pembuatan Program Tangga (Ladder Diagram)
13
Jika telah dilakukan pensettingan terhadap SYSWIN maka dapat dilakukan pembuatan diagram tangga. Pembuatan tangga dapat menggunakan mouse atau keyboard komputer. Jika memakai mouse maka dapat langsung memilih perintah yang akan dibuat pada Drawing Tool. Jika menggunakan keyboard maka dengan mengetikkan huruf yang ditampilkan dalam Drawing Tool. Pengetikan alamat yang dilakukan pada SYSWIN agak berbeda dengan Programming Console. Jika alamat 10000 pada Programming Console maka pada SYSWIN dituliskan 100.00. Tiga digit pertama merupakan data word dan dua digit terakhir merupakan data bit.
Gambar 2.5 Ladder Diagram Syswin 3.4 4. Pembuatan Dan Penyisipan Network Jika ingin menambahkan tangga baru maka harus menambahkan lagi sebuah network. Untuk menambahkan network baru dengan memilih menu bar Block/insert network atau dapat menekan tombol alt+insert pada keyboard. Jika ingin menambahkan keterangan pada network maka dengan memilih toolbar editor/network simbol editor atau menekan tombol ctrl+F7 pada keyboard. 5. Pemasukan dan penjalanan program ke PLC Jika tangga telah selesai yang diakhiri dengan menulis instruksi END pada instruksi terakhir maka program yang dibuat dapat dimasukkan pada PLC setelah dipastikan setting dan penyambungan PLC ke PC sudah benar. untuk pengecekan penyambungan dapat dilakukan dengan memilih toolbar Project/Communication, bila toolbar ini telah
14
dipilih maka akan tertampil windows yang akan memberitahukan keadaan koneksi PC dengan PLC. 6. Test Koneksi PLC Untuk menetahui koneksi PLC terhadap PC maka cukup tekan tombol “Test PLC”. Jika pada status tertampil “Conected” maka PLC sudah terhubung dengan baik dengan PC. Jika tidak tertampil “Conected” maka PLC belum terhubung ke PC sehingga perlu dilakukan pengecekan koneksi kabel serial dan setting PLC. - Untuk memasukkan program atau download dapat dilakukan dengan memilih Toolbar Online/Download. - Setelah program dimasukkan pada PLC, maka dapat menjalankan PLC dengan memilih toolbar Online/Mode. Untuk mengaktifkan dengan memilih RUN. - Jika ingin mentransfer program dari PLC ke PC maka dapat dilakukan dengan memilih Toolbar Online/Upload. 7. Menampilkan Mnemonic Program - Diagram tangga yang telah dibuat dapat ditampilkan kode mnemonic-nya dengan memilih Toolbar Editor/Statement List Editor. - Mnemonic yang ditampilkan hanya tiap-tiap network saja. Jika ingin menampilkan network selanjutnya dengan memilih menu Next atau tombol Alt+N pada Keyboard.
1.5 Lampu Indikator Pada dasarnya LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya apabila diberikan sumber tegangan listrik secara forward dengan arus maksimum 20-100 mA tergantung dari jenis LED yang digunakan. Dengan karakteristik menyalakan LED secara forward bisa tersebut maka LED dapat dinyalakan dengan sumber tegangan DC maupun AC, sehingga dapat dibuat “Rangkaian LED Dengan Listrik AC 220V” seperti pada gambar rangkaian dibawah.
15
Gambar 2.6 Lampu Indikator Rangkaian LED ini dinyalakan menggunakan jaringan listrik AC 220V (Listrik PLN). Konfigurasi rangkaian LED ini terdiri dari 24 LED DC 3V warna putih (super LED) yang dipasang secara seri dengan konfigurasi fordward reverse. Konfigurasi LED yang dinyalakan dengan jaringan listrik AC 220V ini dimaksudkan untuk mendapatkan efisiensi daya dan intensitas cahaya yang maksimal. Selain LED pada rangkaian ini dipasang pembatas arus berupa resistor 1KOhm 3 Watt den sebuah kapasitor non polar 0,22 uF / 1000V.
1.6 Definisi Kabel Listrik Kabel listrik merupakan bahan yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik. Dalam kabel listrik biasanya terdiri dari isolator dan konduktor, kecuali untuk kabel grounding atau yang sering disebut kabel BC( Bar Copper), kabel Kabel TT(tegangan tinggi), Kabel SUTET(kabel tegangan exstra tinggi), biasanya ada yang tidak dibungkus dengan isolator. Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik biasanya dari bahan PVC atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.
16
Gambar 2.7 Macam-Macam Kabel Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN. 1.7 Push Button (Saklar Tekan) Dalam dunia industri terdapat berbagai macam jenis mesin, baik itu mesin produksi ataupun mesin penunjang, dengan cara kerja yang berbeda-beda dan fungsi yang berbeda pula sehingga menghasilkan output atau hasil yang bervariasi. untuk menggerakan suatu mesin diperlukan suatu alat yang sangat banyak jenis dan ragamnya, salah satunya adalah Push Button atau saklar tekan, yang dapat memberikan sinyal listrik, sehingga mesin bisa hidup. Dalam bahasa Indonesianya yaitu saklar tekan, artinya alat ini bekerja dengan cara ditekan, alat ini sangat umum, banyak digunakan diberbagai mesin produksi yang terdapat diindustri-industri dan lainnya, alat ini juga paling mudah untuk dipelajari atau dipahami karena fungsi dan cara kerjanya yang sangat sederhana. Pada bagian atasnya terdapat knop yang berfungsi sebagai area penekan (warna merah), lalu disamping kiri dan kanan terdapat terminal, kontak normally open (no) dan normally close (nc) berfungsi sebagai terminal wiring untuk dihubungkan dengan alat listrik lainnya, lalu mempunyai kapasitas beban sekitar 5 A. Cara Kerja alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik, ketika / selama bagian knopnya ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga kontakkontaknya akan terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas untuk jenis normally close, dan sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka kebalikan dari sebelumnya, untuk membuktikannya pada terminalnya bisa digunakan alat ukur tester / ohm meter. pada umumnya pemakaian terminal jenis NO digunakan untuk menghidupkan rangkaian dan 17
terminal jenis NC digunakan untuk mematikan rangkaian, namun semuanya tergantung dari kebutuhan. Berikut adalah gambar dari Push Button.
Gambar 2.8 Push Button Penggunaan alat ini sangat banyak digunakan, dalam sebuah operation panel bisa terdapat beberapa Push Button tergantung dari keperluan, alat ini juga memiliki kode warna pada bagian knopnya untuk membedakan fungsi dari masing-masing alat, seperti warna merah digunakan untuk tombol berhenti/stop, lalu warna hitam/hijau digunakan untuk tombol jalan/start kemudian warna kuning digunakan untuk tombol reset atau alarm stop, ada beberapa contoh penggunaan Push Button seperti untuk menjalankan motor/pompa, menjalankan
conveyor,
menghidupkan
lampu,
mereset
alarm,
menyalakan
bell,
menghidupkan cylinder dan masih banyak lagi.
18