II | 1
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Voice over Internet Protocol (VoIP) Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah suatu sistem yang menggunakan
jaringan internet untuk mengirimkan paket data suara dari suatu tempat ke tempat lainnya menggunakan perantara protokol IP. VoIP mentransmisikan sinyal suara dengan mengubahnya ke dalam bentuk digital, dan dikelompokkan menjadi paket– paket data yang dikirim dengan menggunakan platform IP (Internet Protocol)[4]. VoIP memiliki beberapa protokol untuk melakukan komunikasi, yaitu H.323, Session Initiation Protocol (SIP), dan Inter Asterisk eXchange (IAX)[5].
2.1.1
Sejarah VoIP Teknologi VoIP diperkenalkan setelah internet mulai berkembang sekitar
tahun 1995. Pada mulanya kemampuan mengirimkan suara melalui internet hanya merupakan eksperimen dari beberapa orang atau perusahaan kecil. Ini dimulai dengan perusahaan seperti Vocaltech dan kemudian pada akhirnya diikuti oleh Microsoft dengan program Netmeeting-nya. Pada saat itu jaringan komputer internet masih sangat lambat. Di rumah-rumah (khususnya di Amerika) masih digunakan dial-up dengan kecepatan 36,6 Kbyte. Backbone internet pun masih kecil. Aplikasi yang bersifat menghabiskan bandwidth, misalnya suara atau video masih sangat terbatas penggunaannya di pusat penelitian yang memiliki bandwidth besar. Untuk di Indonesia komunitas pengguna/pengembang VoIP di masyarakat, berkembang di tahun 2000. Komunitas awal pengguna/pengembang VoIP adalah VoIP Merdeka. Teknologi yang digunakan adalah H.323 yang merupakan teknologi awal VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asossiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII). Di tahun 2005 tim dari ICT Center Jakarta mulai mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Teknologi SIP merupakan teknologi
II | 2
pengganti H.323 yang sulit menembus proxy server. Di tahun 2006, infrastruktur VoIP di kenal sebagai VoIP Rakyat[4].
2.1.2
Prinsip Kerja VoIP Prinsip kerja VoIP yaitu dengan melakukan pengiriman sebuah sinyal secara
digital. Sebelum proses transmisi (pengiriman) dilakukan, data yang berupa sinyal analog akan dikonversikan terlebih dahulu dengan ADC (Analog to Digital Converter) menjadi bentuk data digital. Setelah proses konversi dilakukan data digital akan ditransmisikan ke sumber tujuan. Setelah sampai, data sinyal digital tersebut akan dikonversi kembali menjadi data sinyal analog dengan DAC (Digital to Analog Converter) sehingga dapat diterima oleh sumber tujuan sesuai dengan data sinyal yang ditransmisikan[4].
Gambar 2.1. Cara Kerja VoIP
2.1.3
Format Paket VoIP Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian yaitu header dan payload (beban).
Header terdiri atas IP header, Real Time Transport Protocol (RTP) header, User Datagram Protocol (UDP) header dan Ethernet header. 1.
IP header, bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket ke tujuan. Pada setiap header IP disertakan tipe layanan atau Type of Service (TOS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda dengan paket yang non real-time[5].
II | 3
2.
RTP header, header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai tujuan. RTP menggunakan kendali yang disebut Real Time Control Protocol (RTCP) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media streaming yang berbeda[6].
3.
UDP header, memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket yang dikirim akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan latency[5].
Gambar 2.2. Format Paket VoIP
2.1.4
Komponen VoIP VoIP memiliki empat komponen utama, yaitu User Agent, Proxy, Codec dan
Protocol signaling. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen dalam membangun jaringan VoIP. 1.
User Agent User agent merupakan komponen yang digunakan oleh pengguna untuk memulai dan menerima sesi komunikasi. Dalam VoIP, user agent berupa komponen yang melakukan dial nomor telepon VoIP atau menerimanya. User agent dapat berupa software atau biasa disebut dengan softphone. Softphone merupakan user agent yang paling poluler, hal ini dikarenakan banyak softphone dapat diperoleh secara gratis dan dapat langsung diunduh pada masingmasing website penyedia softphone. Contoh user agent dengan jenis softphone adalah Zoiper, Sjphone, X-Lite, QuteCom,
II | 4
Ekiga, NetMeeting, VoIP Rakyat Communicator dan masih banyak yang lainnya. Pada dasarnya semua fungsi softphone hampir sama, yaitu melakukan panggilan dan menerima panggilan serta memutuskan panggilan, layaknya melakukan sebuah percakapan dengan telepon biasa. Softphone harus terinstal pada komputer dan memerlukan sebuah sebuah microphone dan speaker sebagai alat tambahan dalam melakukan komunikasi. Gambar di bawah merupakan tampilan Zoiper yang digunakan sebagai user agent[5].
Gambar 2.3. Zoiper softphone yang digunakan sebagai user agent.
2.
Proxy Merupakan pernagkat lunak yang digunakan sebagai server VoIP yang menangani proses pendaftaran dan auntentifikasi user. Proxy ini melakukan banyak proses yang membuat panggilan dapat terlaksana diantara pengguna layanan dan menampilkan proses panggilan yang terlihat dalam log yang ada di server. Terdapat dua jenis proxy, yaitu[5] : a. Open Source Contohnya : Asteriks, open SER, SER dan Yate. b. Non Open Search Contohnya : Axon dan OnDO SIP Server
II | 5
3.
CODEC (Coder Decoder) Digunakan untuk mengubah informasi sinyal suara analog menjadi sinyal digital yang dapat ditransmisikan melalui jaringan IP dengan bandwidth tertentu dan mendapatkan informasinya kembali. Masing-masing codec mempunyai spesifikasi yang dibutuhkan berbeda[5].
Tabel 2.1. Spesifikasi Bit Rate CODEC
4.
Standar
Bit Rite (Kbit/s)
G.711
64
G.726
16, 24, 32
G.723.1
5.3, 6.3
G.729.A
8
GSM
13
iLBC
13.3, 15.2
Speex
2.15, 22.4
G.722
48, 56, 64
G.727
16, 24, 32, 40
Protocol Signaling Signaling dilakukan sebelum melakukan panggilan. Jalur dibentuk point to point menggunakan protocol signaling yang berbasis TCP dan kemudian setelah jalur terbentuk RTP melakukan transfer sinyal suara yang telah dipaketisasi melalui jalur UDP. Berikut ini merupakan beberapa protokol yang dipakai untuk pensinyalan pada VoIP, yaitu[5] : a. IEFT menyediakan protokol SIP (Session Initiation Protocol) b. Asterisk menyediakan protokol IAX (Inter Asterisk eXcange) c. ITU-T menganjurkan protokol H.323
II | 6
2.2
Protokol VoIP
2.2.1
H.323 H.323 merupakan protokol yang pertama kali ada diantara protokol VoIP
yang lain. Protokol ini merupakan protokol stabil dan handal. Protokol ini terdiri dari kumpulan beberapa protokol lain yang berfungsi untuk mengatur session dan media transfer. H.323 memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat dengan mudah menembus NAT (Network Address Translation). Untuk mengatasi hal itu maka diperlukan gatekeeper yang harus dioperasikan di setiap mesin (node) jaringan LAN yang menggunakan fasilitas NAT. Gatekeeper tersebut berfungsi sebagai jembatan antara pengguna di dalam jaringan NAT dengan mereka yang berada di luar jaringan LAN. H.323
merupakan
protokol
yang
dikembangkan
oleh
International
Telecommunications Union - Telecommunication (ITU-T). H.323 dapat digunakan untuk layanan–layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony), komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan suara, video dan data[6]. 2.2.1.1
Komponen H.323
Standar H.323 terdiri atas empat komponen penting yang terhubung. Keterhubungan komponen-komponen tersebut dalam suatu jaringan akan memberikan layanan komunikasi point to point dan multipoint. Ke empat komponen tersebut adalah Terminal, Gateway, Gatekeeper, dan Multipoint Control Unit (MCU). 1. Terminal Terminal adalah sebuah end-point pada LAN yang digunakan untuk komunikasi. Terminal H.323 harus mendukung komunikasi audio sedangkan 70 video dan data adalah pilihan. H323 menspesifikasikan mode-mode dan operasi yang dibutuhkan untuk audio, video atau data digunakan secara bersama.Terminal H.323 dapat berupa personal computer (PC) atau alat lain yang berdiri sendiri yang dapat menjalankan aplikasi multimedia. Karena pelayanan utama yang disediakan oleh H.323
II | 7
adalah komunikasi audio, maka sebuah terminal H.323 harus bisa melakukan layanan IP Telephony[6]. 2. Gateway Gateway adalah elemen pilihan dalam sistem H.323. Gateway memberikan fungsi translasi antara terminal H.323 dengan terminal yang lain. Fungsi ini termasuk translasi antara format-format yang digunakan dalam transmisi (Misalnya H.255.0 ke H.221/H.223) dan antara prosedurprosedur komunikasi (misalnya H.245 ke H.242). Gateway juga mentranslasikan antara codec-codec audio dan video dan membentuk setup call serta melakukan clearing untuk sisi jaringan LAN dan sisi jaringan switched-circuit[6]. 3. Gatekeeper Gatekeeper
merupakan
komponen
yang
sangat
penting
yang
memungkinkan H.323 bekerja. Gatekeeper berperilaku seperti central point untuk semua call dan memberikan layanan kontrol call ke endpoinendpoint (Terminal, Gateway, atau MCU). Dalam beberapa hal, sebuah gatekeeper H.323 berfungsi sebagai sebuah switch virtual. Gatekeeper membentuk dua fungsi kontrol call penting, yaitu membentuk translasi Terminal dan Gateway ke alamat-alamat IP/IPX. Fungsi yang kedua 74 adalah penanganan bandwidth yang dispesifikasikan dalam RAS. Sebagai contoh, jika seorang administrator jaringan telah menspesifikasikan sebuah batas ambang untuk sejumlah konferensi yang simultan pada LAN, Gatekeeper dapat menolak untuk membuat koneksi yang baru jika batas ambang sudah tercapai. Hal ini bertujuan untuk membatasi bandwidth yang digunakan untuk konferensi, sehingga bandwidth yang lain masih dapat digunakan untuk aplikasi internet yang lain[6]. 4. Multipoint Control Unit (MCU) Multipoint Control Unit (MCU) sering disebut sebagai server konferensi yang mendukung konferensi di antara beberapa endpoint/terminal. MCU memberikan dukungan untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323.
II | 8
Semua terminal yang akan berpartisipasi dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu dengan Multipoint Control Unit. Multipoint Control Unit mengatur konferensi resource, negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video coder/decoder (CODEC) yang digunakan. MCU terdiri atas Multipoint Controller (MC) dan Multipoint Processor (MP). MC menangani negosiasi H.245 di antara semua terminal untuk menentukan kemampuan umum untuk pemrosesan video dan audio. MC juga mengontrol sumber daya konferensi dengan menentukan stream audio atau video yang akan dimulticast. Meskipun demikian MC tidak berhubungan langsung dengan stream-stream data. Berbeda dengan MP yang melakukan mixing, switching, dan pemrosesan audio, video, atau bitbit data. MC dan MP dapat terintegrasi pada suatu terminal atau merupakan bagian lain dari komponen H.323. Sebuah MC dapat diletakkan dalam sebuah gatekeeper, gateway, terminal, atau MCU. Sebuah MCU yang terpisah dapat digunakan untuk menangani fungsifungsi audio, video, data dan kontrol. Pada konfigurasi ini video dapat di multicast untuk penghematan bandwidth[6].
2.2.1.2
Alamat pada H.323
Alamat yang dimaksud disini merupakan alamat identitas yang digunakan untuk melakukan komunikasi dengan yang lainnya. Penggunaanya akan dibutuhkan saat akan melakukan call kepada user lain. Alamat pada H.323 memiliki bentuk yang mirip dengan alamat sebuah e-mail. Dalam prakteknya alamat pada H.323 terbagi menjadi 3 berdasarkan infrastruktur yang digunakan.
II | 9
Tabel 2.2. Contoh Pengalamatan H.323
No 1
Alamat
Keterangan
H323:IP:192.168.1.12
Call dengan tujuan PC dengan IP tertentu (dapat pula menggunakan domainnya).
2
H323:GK:H323ID:nuel
Call menggunakan id yang terdaftar di Gatekeeper.
3
H323:GK:E164:135
Call menggunakan no (e164) yang terdaftar di Gatekeeper.
4
H323:GK:E164:95551234
Call dengan tujuan ke luar ekstension (PSTN).
5
H323:GW:192.168.2.2:55512345 Call menggunakan Gateway.
2.2.1.3
Registration
Registration merupakan proses pendaftaran agar gateway, endpoint, dan MCU tergabung dalam sebuah area atau zona H.323. Dalam melakukan proses registrasi ada enam pesan yang digunakan untuk menghubungkan dan menutup pesan registrasi tersebut[6]. 1. Registration Request (RRQ), dikirim dari endpoint kepada gatekeeper. 2. Registration
Confirm
(RCF),
dikirim
oleh
gatekeeper
dan
mengkonfirmasikan sebuah pesan registrasi dari endpoint. 3. Registration Reject (RRJ), dikirim oleh gatekeeper dan menolak sebuah pesan registrasi dari endpoint. 4. Unregistration Request (URQ), dikirim dari endpoint atau gatekepeer untuk membatalkan sebuah registrasi. 5. Unregistration Confirm (UCF), dikirim dari endpoint atau gatekepeer untuk mengkonfirmasi sebuah pesan pembatalan registrasi. 6. Unregistration Reject (URJ), indikasi pada sebuah endpoint yang sudah tidak lagi terdaftar pada gatekeeper.
II | 10
2.2.2
Session Initiation Protocol (SIP) Session Initiation Protocol (SIP) adalah sebuah signaling protokol yang
berfungsi untuk membangun, mengubah, dan memberhentikan sesi percakapan antara user dengan user lainnya. Protokol SIP pertama kali dirancang oleh Henning Schulzerinne dari University of Columbia dan Mark Handley dari University College of London pada awal tahun 1996. Tujuan perancangan SIP adalah untuk memberikan protokol yang mengatur proses signaling dan pengelolaan sesi percakapan pada sistem komunikasi berbasis IP yang sesuai dengan layanan yang tersedia pada Public Switched Telephone Network (PSTN). SIP dapat menggunakan TCP maupun UDP dan mendengarkan pada port 5060. Pada penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol lain seperti RTP (Realtime Transport Protocol). SIP menjadi protokol standar yang diresmikan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) dan didokumentasikan pada RFC (Request For Comment). Pada RFC tersebut dijabarkan setiap detail dari spesifikasi protokol SIP[6]. 2.2.2.1
Arsitektur SIP
Aresitektur dari SIP terdiri dari dua komponen yaitu user agent dan servers. User agent merupakan end point dari system dan memuat dua sub sistem yaitu user agent client (UAC) yang membangkitkan requests dan user agent server (UAS) yang merespon request. SIP menggabungkan beberapa protokol baik itu dari standar yang dikeluarkan oleh IETF sendiri maupun oleh International Telecommunication UnionTelecommunication Standardization Field (ITU-T) seperti[7]. : 1. SDP (Session Description Protocol), protokol yang mendeskripsikan media dalam suatu komunikas. Tujuan protokol SDP adalah untuk memberikan inforamsi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi. 2. Session Announcement Protocol (SAP) setiap periode waktu tertentu mengumumkan parameter dari suatu sesi konferensi. 3. RTP dan RTCP yang menyediakan informasi tentang managemen transport dan sesi. RTP adalah protokol di dalam H323 yang membawa
II | 11
paket suara atau gambar yang telah dikodekan secara digital antara terminal akhir. RTCP mengatur sesi secara periodik mengirimkan paket yang berisiumpanbalik atas kualitas dari distribusi data. 4. ITU-T codec, Algoritma pengkodean yang direkomendasikan seperti: G.723, G.711, G729, G.728, untuk suara/video H.261 semua protokol yang terlibat.
2.2.2.2
Elemen Jaringan SIP
Jaringan SIP terdiri dari dari elemen-elemen sebagai berikut[7]: 1. User Agent (UA) berfungsi untuk menginisiasi atau merespon transaksi SIP. Sebuah UA dapat bertindak sebagai klien atau server. 2. User Agent Client (UAC) berfungsi untuk menginisiasi permintaan SIP dan menerima respon SIP. 3. User Agent Server (UAS) berfungsi untuk menerima permintaan SIP dan mengirimkan kembali respon SIP. 4. Proxy Server, merupakan host jaringan yang berperan sebagai perantara yang bertujuan untuk meminta permohonan atas namaclient yang lain. Proxy harus bertindak sebagai server dan client, dia harus mengarahkan permohonan SIP request pada user agent server, dan mengarahkan SIP response pada user agent client. 5. Redirect Server, merupakan kesatuan logika yang mengarahkan suatu client pada perangkat pangganti dari Uniform Resource Indicator (URI) untuk menyelesaikan tugas permohonan. 6. Register Server, menerima dan memproses pesan pendaftaran yang mengijinkan lokasi dari suatu endpoint dapat diketahui keberadaanya. Register Server ini kerjanya berhubungan dengan Location Server. 7. Location Server, menyediakan layanan untuk database abstrak yang berfungsi mentranslasikan alamat dengan data atau keterangan yang ada pada domain jaringan.
II | 12
8. Back-to-Back User Agent (B2BUA) adalah entitas yang berfungsi untuk memproses permintaan SIP yang diterima dimana B2BUA akan bertindak sebagai
UAC,
membangkitkan
kembali
permintaan
SIP
dan
mengirimkannya ke dalam jaringan.
2.2.2.3
Format Message pada SIP
Messages yang terdapat pada SIP didefinisikan dalam dua format : 1. Request, dikirim dari client ke server, yang berisi tentang operasi yang diminta oleh client tersebut. 2. Responses, dikirim dari server ke client, yang berisi informasi mengenai status dari apa yang diminta oleh client. Ada empat tipe dari request messages, yaitu[7]:
Gambar 2.4. SIP Message
1. INVITE menunjukan bahwa user atau service
sedang diundang untuk
bergabung dalam session. Isi dari pesan ini akan memasukan suatu uraian menyangkut session untuk user yang di undang. 2. ACK mengkonfirmasikan bahwa client telah menerima suatu final resonse
untuk suatu INVITE request, dan hanya digunakan di INVITE request. 3. OPTION digunakan untuk query suatu server tentang kemampuan yang
dimilikinya. 4. BYE dikirim oleh user agent untuk mewujudkan pada server bahwa
percakapan ingin segera diakhiri.
II | 13
5. CANCEL digunakan untuk membatalkan suatu request yang sedang
menunggu keputusan. 6. REGISTER digunakan oleh client untuk mendaftarkan inforamasi kontak.
2.2.3
Inter Asterisk eXchange (IAX) Inter Asterisk eXchange (IAX) merupakan protokol yang cukup handal. IAX
tidak terlalu sulit dalam penggunaannya melewati jaringan NAT (Network Address Translation)
dibandingkan
Session
Initiation
Protocol
(SIP),
karena
IAX
menggunakan sebuah port User Datagram Protocol (UDP) dedicated yang bersifat fixed (standarnya 4569) baik untuk interkoneksi protokol maupun melewatkan paket data suaranya. Namun IAX masih kalah dengan SIP dalam hal fitur, stabilitas dan kematangan desain protokolnya[8]. Fitur ini memberikan manfaat untuk melintasi penerjemah alamat jaringan pada batas-batas jaringan, karena menyederhanakan konfigurasi firewall. Protokol VoIP lainnya biasanya menggunakan aliran independen untuk signaling dan media, seperti Session Initiation Protocol (SIP), H.323, dan Media Gateway Protocol Control (MGCP), yang membawa media yang dengan Real-time Transport Protocol (RTP). Pemakaian protokol IAX sudah banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan yang menggunakan jaringan VoIP sebagai media komunikasi, seperti Amivox, iMatrix ICT-DID VoIP, iNextrix Hosted PBX, SunTel Technologies Inc, TelEvolve, Adam’s Telecom, Orkutel BV-Smart Calls, ComCanada Communications, Dolphin Global Tel, Spectra Voice Communications[14].
2.2.3.1
Komunikasi pada Inter Asterisk eXchange (IAX)
Protokol Inter Asterisk eXchange (IAX) juga diprioritaskan untuk mengurangi konsumsi bandwidth pada panggilan VoIP. IAX menangani proses registrasi, proses pembentukan sesi, pengakhiran panggilian serta membawa media streams itu sendiri pada saat terjadi proses komunikasi[8].
II | 14
Proses komunikasi pada IAX dilakukan dalam bentruk frame, yaitu : 1. Full Frame digunakan untuk signaling. 2. Mini Frame digunakan untuk membawa aliran paket data.
2.2.3.2
Format Paket Audio Inter Asterisk eXchange (IAX)
Format Paket Audio Inter Asterisk eXchange (IAX) terdiri dari empat bagian, yaitu : IP header, UDP header, IAX header, dan IAX payload[8].
Gambar 2.5. Format Paket IAX
Pada gambar 2.5 dijelaskan bahwa : 1. Protokol IAX berisi 4 bytes frame header. IAX hanya memerlukan bandwidth yang sedikit untuk melakukan signaling. 2. Protokol IAX berisi 4 bytes frame payload. IAX memiliki muatan 12 bytes pada saat data ditransmisikan ke jaringan.
2.2.3.3
Format Message pada IAX
Format massage yang terdapat pada IAX mulai dari memulai panggilan antar client sampai mengakhiri panggilan tersebut, yaitu[8]: 1. NEW, memulai panggilan baru yang dilakukan seorang client ke client lainnya. 2. ACCEPT, menerima panggilan masuk dari client. 3. RINGING, pada saat panggilan sedang bordering. 4. ACK, konfirmasi bahwa telah menerima pesan terakhir dari serangkian pesan. 5. ANSWER, menjawab panggilan masuk dari client. 6. HANGUP, mengakhiri panggilan. 7. REJECT, menolak panggilan masuk dari client.
II | 15
Gambar 2.6. IAX Message
2.3
IP PBX Salah satu aplikasi yang dapat diterapkan pada teknologi VoIP adalah IP PBX
(Internet Protocol Private Brach Exchange) atau pada teknologi PSTN (Public Switching Telephone Network) masyarakat umum mengenalnya dengan nama PABX (Private Automatic Branch Exchange) adalah sebuah server yang mempunyai fungsi utama menyediakan layanan VoIP mulai dari pendaftaran pengguna layanan VoIP, perutean panggilan telepon, call conference, respon suara interaktif, pengalihan panggilan, caller id, dan voice mailbox. Dalam sebuah jaringan VoIP, selain terdapat IP PBX server, juga terdapat beberapa klien yang dapat saling berkomunikasi dengan baik dengan perantaraan IP PBX ini[9].
2.3.1
Prinsip Kerja IP PBX Prinsip Kerja IP PBX yaitu klien yang terhubung dalam jaringan lokal IP PBX
tersebut mempunyai nomor ekstensi sendiri. Untuk bisa berkomunikasi antar klien, maka masing-masing klien harus terdaftar di IP PBX server. Setelah didaftarkan, setiap klien akan mendapat nomor user (user account). Sebuah klien, jika ingin
II | 16
berkomunikasi dengan klien lain harus nekan nomor user dari klien tujuan sesuai dengan nomor pendaftaran yang diberikan oleh IP PBX server. Komunikasi antar klien ini selalu dipantau oleh server. IP PBX juga dapat menangani panggilan masuk yang berasal dari pengguna layanan VoIP yang berada di luar jaringan lokal IP PBX yang dibuat. Pada saat pengguna layanan VoIP yang ada di luar jaringan lokal IP PBX ingin menghubungi klien yang ada di jaringan lokal IP PBX kemudian IP PBX secara otomatis akan memerintahkan pengguna yang ada di luar jaringan lokal IP PBX untuk memasukan nomor ekstensi klien yang ada di jaringan lokal IP PBX tersebut, jika klien yang berada di jaringan lokal IP PBX pada berstatus aktif maka secara otomatis IP PBX tersebut akan menghubungkan pengguna layanan VoIP di luar jaringan lokal IP PBX dengan kliennya tersebut[9].
2.3.2
Komponen dasar IP PBX Adapun komponen dasar dari suatu IP PBX, yaitu : 1. Data Account Data Account adalah sekumpulan data yang berisi basis data pengguna dan hubungan dengan server lain (trunking). Data account terdiri dari dua bagian, yaitu[9]: a. Ekstensi merupakan basis data account yang akan digunakan oleh ekstensi agar tehubung dengan IP PBX. Ekstensi adalah sebuah nama atau nomor yang mempresentasikan pengguna dari suatu IP PBX. b. Trunk merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang mempresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX local. 2. Dial Plan Merupakan aturan bertelepon yang dimanfaatkan oleh ekstensi untuk menghubungi sesama ekstensi atau trunk dan sebaliknya[9].
II | 17
2.4
Quality of Service (QoS) pada VoIP Quality
of
Service
(QoS)
merupakan
mekanisme
jaringan
yang
memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, delay dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup
besar
bagi
banyak
aplikasi.
Sebagai
contoh,
komunikasi
suara
(seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi
ketika
paket
data
aplikasi
tersebut
dialirkan
di
atas
jaringan
dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan delay yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih
[10]
.
Fitur QoS ini menjadikan bandwidth, delay, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut. QoS di desain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbedabeda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhankebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Berikut merupakan beberapa parameter yang mempengaruhi QoS
[11]
:
II | 18
2.4.1
Delay Waktu yang dibutuhkan paket data yang dikirimkan atau ditransmisikan oleh
sender kepada receiver. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Skala standar kualitas delay adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Rekomendasi ITU-T untuk delay
Kategori Delay
Besaran Delay
Excellent
< 150 ms
Good
150 - 300 ms
Poor
300 - 450 ms
Unacceptable
>450 ms
Untuk menghitung delay digunakan persamaan berikut ini :
[11]
delay(i) = Ri – Si ………. (1) dengan : Ri = Received Time Si = Sent Time
2.4.2
Jitter Variasi kedatangan paket diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang
antrian pada waktu pengolahan data dan saat penghimpunan ulang paket-paket. Jitter lazimnya disebut variasi delay, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transmisi data di jaringan. Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tabrakan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan IP. Jitter didefinisikan sebagai variasi dalam delay paket. Jitter tinggi berarti perbedaan antara penundaan besar sedangkan jitter rendah berarti variasi kecil. Skala standar kualitas jitter adalah sebagai berikut:
II | 19
Tabel 2.4. Rekomendasi ITU-T untuk jitter
Kategori Jitter
Besaran Jitter
Excellent
0 – 20 ms
Acceptable
20 - 50 ms
Unacceptable
>50 ms
Untuk menghitung jitter digunakan persamaan berikut ini :
[11]
Jitter(i) = Vi / PRi-1 ………. (2) dengan : Vi = Delay Variation PRi = Total Received Packet Data
2.4.3
Packet Loss Didefinisikan sebagai kegagalan transmisi atau kehilangan paket data saat
transmisi paket data mencapai tujuannya. Packet loss terjadi saat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router. Skala standar kualitas packet loss adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5. Rekomendasi ITU-T untuk packet loss
Kategori Packet Loss
Besaran Packet Loss
Excellent
0–3%
Good
3 – 15 %
Poor
15 % - 25 %
Unacceptable
>25 %
II | 20
Untuk menghitung Packet Loss digunakan persamaan berikut ini :
[11]
Packet Loss(i) = ((PSi – PRi) /PSi x 100% ………. (3) dengan : PRi = Total Packet Received PSi = Total Packet Sent
2.4.4
Throughput Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu suatu
node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps.
Untuk menghitung Throughput digunakan persamaan berikut ini :
[11]
Throughput(i) = Psi/T ………. (4) dengan : PSi = Total Packet Sent T = Packet Sent Time
2.5
Perangkat Lunak Pendukung
2.5.1
VMware VMware adalah suatu perangkat lunak yang dapat menciptakan atau
menyimulasikan PC baru, yang disebut mesin virtual. Perangkat keras yang terdapat di dalam mesin virtual sama seperti perangkat keras yang yang dipakai PC, misalnya CPU, RAM, harddisk, keyboard, mouse, CD/ DVD ROM, dan soundcard. Dengan kata lain PC di dalam PC. Sistem operasi yang diinstal melalui VMware disebut guest operating system (sistem operasi tamu). Sistem operasi tersebut dapat dijalankan berdampingan dengan sistem operasi utama atau host operating system, yaitu sistem operasi di mana VMware diinstal. Pada proses instalasi sistem operasi guest, hardisk tidak perlu dipartisi karena VMware telah mengaturnya dengan sangat mudah
II | 21
sehingga data tidak perlu dikhawatirkan akan hilang. Instalasinya sama seperti menginstal pada komputer biasa. Sistem VMware dapat dibangun di atas Windows dan Linux. Oleh karena itu, salah satu sistem operasi harus dipilih untuk menjadi host operating system (sistem operasi utama). Jika ingin memebuat Linux sebagai sistem operasi guest, maka harus menginstal Windows terlebih dahulu, kemudian instal VMware pada sistem operasi Windows, setelah itu di atas VMware instal Linux sebagai sistem operasi guest sesuai dengan keinginan ataupun sebaliknya
[12]
.
Ada 3 jenis VMware, yaitu: 1. VMware Workstation adalah software untuk virtual machine yang compatible dengan komputer Intel x86. Software ini memungkinkan pemakai untuk membuat satu atau lebih virtual machine dan menjalankannya secara bersamaan. Masing-masing virtual machine dapat menjalankan guest operating system-nya sendiri seperti Linux, Windows, BSD, dan lain-lain. Tetapi software ini tidak dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMware yang lain.
2. VMware Server sebenarnya memiliki sistem kerja yang sama dengan VMware Workstation. Tetapi dibandingkan dengan VMware Workstation, VMware Server mempunyai kelebihan yaitu dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMware yang lain. VMware Server juga dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh Microsoft Virtual PC.
3. VMware Player adalah software yang digunakan untuk menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMware lainnya. Tetapi software ini tidak dapat mebuat virtual machine sendiri.
II | 22
Gambar 2.7. Tampilan Awal VMware
2.5.2
D-ITG D-ITG (Distributed Internet Traffic Generator) adalah platform yang dapat
menghasilkan traffic antar IPV4 dan IPV6 dengan akurat dengan cara mereplikasi workload dari aplikasi internet yang sedang berjalan. D-ITG (Distributed Internet Traffic Generator) berfungsi sebagai aplikasi yang akan mengirimkan sejumlah paket ke dalam traffic untuk mengganggu jalur suatu jaringan. Selain itu juga dapat menghasilkan traffic pada network, transport, dan application layer
[13]
. Untuk
menghitung jumlah traffic digunkanan rumus :
Jumlah Paket = (Banwidth x Besar Gangguan)
x
1000 (Beban x bit)
Keterangan: - Gangguan dalam bentuk persen (%) - Beban dalam bentuk byte/paket
………. (5)
II | 23
Adapun perintah-perintah yang bisa digunakan untuk menghasilkan suatu traffic adalah sebagai berikut : 1.
ITGRecv ITGRecv adalah perintah awal dari fungsi ITGRecv mendeskripsikan bahwa hasil dari pengukuran akan ditampung dalam sebuah log file. ITGRecv harus dijalankan terlebih dahulu pada sisi penerima sebelum sender mengirimkan perintah.
2.
ITGSend ITGSend mendeskripsikan tentang network addres tujuan, tipe paket, tipe codec yang digunakan dan tentang protokol yang dihunakan, dimana default adalah protokol RTP. ITGSend diaktifkan sesaat setelah ITGRecv dijalankan terlebih dahulu.
2.5.3
Wireshark Perangkat lunak open source penganalisa protokol jaringan secara real time
yang dapat membaca dan menganalisa paket data yang berjalan di Ethernet maupun serial. Wireshark dikembangkan para ahli jaringan dan berjalan di Windows, Linux, Solaris, Unix dan platform lainnya. Wireshark memiliki fitur yang sangat powerful untuk pemecahan masalah pada jaringan dan mampu menangkap paket-paket data yang ada dalam jaringan
[12]
.
II | 24
Gambar 2.8. Tampilan awal Wireshark