BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sense of Community Definisi – definisi mengenai SOC dari beberapa penulis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Peneliti
Table 2.1: Definisi SOC Definisi SOC
Sarason(1976)
The psychological sense of community as a sense of mutual responsibility and purpose – a feeling of being a part of a group one can depend on and contribute to. Sense of community has to do with the affinity of community members; they feel they belong together, are similar with each other and like one another.
McMillan & Chavis “a feeling that members have of belonging, a feeling that members (1986)
matter to one another and to the group, and a shared faith that members’ needs will be met through their commitment to be together.”
Graves (1992)
Sense of community as an environment in which people interact in a cohesive manner, continually reflecting upon the work of the group while always respecting the differences individual members bring to
5
6
the group Westheimer & Kahne Sense of community as a result of interaction and deliberation by (1993)
people brought together by similar interests and common goals.
Walsh, Mary L. (1997)
sense of Community is at the core of all efforts to strengthen and build community. Sense of Community is an intangible component with 4 element which are Image, Spirit, Character, and Pride, drive with communication, inter-group relations, and networking
Definisi SOC dari McMillan dan Chavis (1986) yang sering menjadi referensi untuk penelitian – penelitian SOC berikutnya. Walaupun definisi – definisi tersebut sebenarnya tidak berbeda jauh satu dengan yang lainnya.
Table 2.2: Komponen – komponen SOC Komponen – Komponen SOC
Peneliti McMillan
and - Membership
Chavis (1986)
- Influence - Integration and Fulfillment of Needs - Shared Emotional Connection
Nasar & Julian - Casual Contacts (1995)
- Social Support - Fear of Crime
7
- Territoriality - Community Size Walsh, Mary L. - image (1997)
- spirit - character - pride
Burroughs
and - Coworker support
Eby (1998)
- Emotional safety - Sense of Belonging - Spiritual Bond - Team Orientation
Muniz, Jr and - Consciousness of Kind O’Guinn (2001)
- Ritual and Traditions - A Sense of Moral Responsibility
Setiap komponen – komponen SOC dari beberapa peneliti diatas tidak ada yang benar – benar sama antara peneliti satu dengan peneliti yang lainnya, walaupun kebanyakan dari peneliti memakai definisi SOC dan komponen dari McMillan dan Chavis (1986) sebagai kiblatnya. Tetapi
komponen –
komponen SOC tampaknya berbeda berdasarkan konteks dari penelitian itu sendiri.
8
2.2 Sense of Virtual Community Komponen – komponen mengenai SOVC dari beberapa penulis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
PENELITI
Table 2.3: Komponen – komponen SOVC Komponen SOVC
Koh, Joon and Gul-Kim, - Membership Young (2001)
- Influence - Immersion
Kyröläinen,Satu
- Reciprocal Improvement
Suvikki(2001)
- Basic Trust for Others - Common Purpose & Similiarity - Shared History
Blanchard, Anita L. And - Recognition of member Markus, M. Lynne (2001)
- Exchange of support - Attachment and obligation - Identity (self) and identification (of others) Relationship with specific members
Berangkat dari SOC, sense of virtual community adalah SOC dari virtual community. Menurut Koh, Joon and Gul-Kim, Young (2001) sense of virtual community mempunya 3 dimensi yaitu:
9
1. Membership: people experience feelings of belonging to their virtual community. 2. Influence: people influence other members of their community. 3. Immersion: people feel the state of flow during virtual community navigation.
Dari ketiga dimensi diatas Koh, Joon and Gul-Kim, Young (2001) mendefinisikan sense of virtual community sebagai berikut: The sense of virtual community may be defined as the individual’s feelings of membership, influence, and immersion toward a virtual community. The dimensions of membership, influence, and immersion reflect, respectively, the affective, cognitive, and behavioral aspects of virtual community members, as does the general construct of attitude in the areas of marketing or behavioral science.
Kyröläinen, Satu Suvikki(2001) mengemukan ada empat factor penting dalam sense of community di virtual community. Berikut adalah empat factor tersebut beserta komponen – komponen yang membangunnya: 1. Reciprocal Improvement -
Social interaction, reciprocity
-
Awareness, social presence
-
Trust
-
Norms, conformity
10
2. Basic trust for others -
Trust
-
Norms, conformity
-
Awareness, social presence
3. Common purpose, similiarity -
Common purpose
-
Norms, conformity
4. Shared History -
Common history
-
Awareness, social presence
Gambar berikut merupakan empat factor tersebut:
11
Gambar 2.1 The four critical factors of SOVC Source: Satu Suvikki Kyröläinen(2001)
12
Anita L. Blanchard, Anita L. and Markus, M. Lynne (2001) menemukan dimensi dari sense of virtual community setelah melakukan penelitian pada sebuah Forum olah raga yaitu MSN(Multi Sport Networks). Adapun dimensi dari sense of virtual community tersebut adalah: 1. Recognition of member 2. Exchange of support 3. Attachment and obligation 4. Identity (self) and identification (of others) 5. Relationship with specific members 2.3 Komunitas Menurut Gusfield (1975) komunitas dibedakan menjadi dua yaitu komunitas yang berdasarkan lokasi geografis, dan komunitas yang berdasarkan ketertarikan atau kepentingan yang sama.
Menurut Bellah, Madsen, Sullivan, Swidler & Tipton (1985) dalam buku mereka “Habits of The Heart” mendefinisikan komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling tergantung secara sosial, yang saling berpartisipasi dalam berdiskusi dan membuat keputusan, dan yang saling bersama – sama melakukan kegiatan tertentu. Komunitas seperti ini tidak cepat terbentuk, dan hampir selalu ada kejadian di masa lalu yang akhirnya membentuk suatu komunitas.
13
A community is a group of people who are socially interdependent, who participate together in discussion and decision making, and who share certain practices that both define the community and are nurtured by it. Such a community is not quickly formed. It almost always has a history and so is also a community of memory, defined in part by its past and its memory of the past. (Bellah, Madsen, Sullivan, Swidler & Tipton, 1985, p. 333)
Menurut Preece (2002) komunitas adalah sekumpulan orang yang saling berbagi sumber daya yang penting, saling memberikan bantuan sosial, dan menunjukan suatu hubungan yang timbal balik. Groups that share important resources, provide social support and show reciprocity can be considered communities. (Preece, 2002)
Menurut Schichter (1998) komunitas adalah social grouping yang mempunyai properti sebagai berikut: 1. shared spatial relations 2. Social conventions 3. a sense of membership and boundaries 4. an ongoing rhythm of social interaction
Dari berbagai penjelasan yang ada tentang komunitas semuanya terdiri aspek yang sama yaitu adanya kepentingan yang sama antar individu sehingga mereka
14
membentuk sebuah group atau komunitas atas kepentingan yang sama atau sering disebut community of interest.
Dalam dunia marketing komunitas dapat dimanfaatkan dengan baik jika pemasar bisa melihat dengan jeli komunitas yang ada atau bahkan membentuk komunitas sendiri berdasar produk yang dijual, atau bahkan customer lah yang membentuk komunitas terhadap produk yang mana mereka loyal terhadap produk tersebut.
Many consumers develop a sense of communality with service providers whom they perceive to be particularly dependable, competent, and trustworthy (Goodwin, 1996).
Adanya sebuah kepentingan yang sama baik itu hobi, barang, manusia seperti artist ataupun public figur lainnya maka bisa terjadi sebuah komunitas apabila individu yang mempunyai kepentingan tersebut berkumpul
dan saling
berinteraksi. 2.4 Virtual Community Komunitas maya adalah bentuk baru dari sebuah komunitas dimana member dari komunitas tersebut saling berbagi knowledge dan informasi untuk pembelajaran dan pemecahan masalah, seperti dikutip dari: Lechner, U., and Hummel, J. Business models and system architectures of virtual communities: From a sociological phenomenon to peer-to-peer
15
Virtual communities are a new form of communication whereby community members share information and knowledge for mutual learning or problem solving.
Ada komunitas yang bisa dilihat dan juga ada komunitas yang tidak bisa dilihat atau bisa kita sebut komunitas maya. Komunitas maya adalah komunitas yang terbentuk dalam dunia maya atau internet. Hagel and Armstrong (1997) explain their concept of a virtual community. They define virtual communities as computer-mediated space where there is an integration of content and communication with an emphasis on membergenerated content.
Sebelumnya Rheingold(1993) mendefinisikan Virtual community sebagai berikut: Social aggregations that emerge from the internet when enough people carry on those public discussions long enough, with sufficient human feeling, to form webs of personal relationships in cyberspace.
Menurut definisi Rheingold adanya factor waktu dan human feeling yang menbentuk sebuah virtual communities.
Kozinets(2000) membedakan 5 tipe virtual communities berdasarkan struktur communities tersebut sebagai berikut:
16
1. boards.
These
function
as
electronic
bulletin
boards(usenets/newsgroup) 2. rings. These bring together thematically linked web pages 3. lists. These are e-mailing lists united by a common topic or interest. 4. dungeons. These are themed virtual locations in which interactions are structured by role-playing rules(MUDs/MOOs/MUSEs) 5. chat rooms. These are unthemed virtual location loosely organized around common interests. Gambar berikut memperlihatkan ke 5 tipe diatas kaitannya dengan information exchange dan social interaction.
Gambar 2.2 Types of Virtual Communities.Source: Kozinets(2000) Ada
berbagai
macam
kategori
dari
komunitas
maya.
mengkategorikan virtual communities sesuai karaktersitiknya yaitu: 1. search communities 2. education communities
Chasel(2004)
17
3. trading communities 4. schedule events communities 5. community consulting firm 6. subscriber-based communities 7. e-mail based communities 8. advocacy communities 9. customer relationship marketing communities 10. merger and acquisition communities
Selain itu Turban, King, Viehland and Lee (2006) mengkategorikan virtual communities sebagai berikut: 1. Associations Communities such as parent teacher communities 2. ethnic communities 3. gender communities 4. affinitiy portal such as hobby, vacations, political parties, etc 5. young people communities 6. mega/huge communities such as Geocities 7. Business to business communities(for trading between companies)
Teknologi merupakan salah satu pendukung yang paling penting dalam terbentuknya virtual communities, dahulu internet kita hanya bisa melakukan chating atau email semakin berkembangnya waktu fitur-fitur dari website juga bertambah canggih. Dengan adanya teknologi yang bertambah maju social
18
interaction yang terbentuk dari virtual communities jg akan bertambah kuat, karena batasan tempat, waktu semakin berkurang. the social interaction supported by technology is crucial to the success of virtual communities (Preece, 2000, Wang et al. 2002, Garrety et al. 2004). Based on the human-computer interaction perspective, researchers noted that web site usability and service quality are the key factors for predicting members’ intention to use virtual communities (Preece, 2001, Kuo, 2003).
Menurut Baym (1998) beberapa factor yang membentuk virtual communities antara lain yaitu: 1. External content 2. temporal structure 3. system infrastructure 4. group purpose 5. participants characteristics these factors together influence the way the online community emerges, and the way participants imagine themselves as members of that community. (Baym, 1998)