BAB II LANDASAN TEORI 2.1.
Pengertian Pelayanan, Home Service Prodia
2.1.1. Pengertian Pelayanan Menurut Sinambela (2010:3) istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. 2.1.2. Layanan Home Service Prodia Layanan home service memberikan kemudahan kepada costumer untuk dapat melakukan pemeriksaan tanpa harus datang ke cabang-cabang Laboratorium Klinik Prodia. Layanan Home Service dapat dilakukan dengan beberapa kriteria : 1.
Lokasi pengambilan specimen disesuaikan dengan cabang terdekat yang mencakup area pelaksanaan home service cabang tersebut.
2. Pendaftaran home service minimal dilakukan sehari sebelum pelaksanaan mengingat dilakukannya penyesuaian terhadap jadwal petugas home service dan persiapan pelaksanaan pengambilan specimen. 3. Dalam pelaksanaannya, petugas akan datang ke rumah pasien lebih cepat atau lebih lambat dari jadwal yang dijanjikan mengingat kondisi eksternal dan lokasi pengambilan specimen yang belum diketahui oleh petugas home service. 4. Segala macam promo keringanan biaya juga berlaku pada layanan home service. 5. Jenis pembayaran dilakukan sesuai dengan info yang diberikan saat melakukan pendaftaran dan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya baik dengan uang cash ataupun dengan kartu kredit. 6.
Pasien akan menerima nota pembayaran secara sementara saat pelaksanaan pengambilan specimen, dimana nota asli akan
6
dikirimkan menyusul bersamaan dengan hasil pemeriksaan. 7.
Pembayaran harus dilakukan dengan sekali pelunasan atau pelunasan pembayaran
harus
dilakukan
saat
pelaksanaan
pengambilan
specimen, tidak boleh dihutangkan. 8.
Layanan home service dapat dilakukan secara perorangan maupun kolektif dengan pemberitahuan terlebih dahulu saat pendaftaran.
9.
Layanan home service tidak dipungut biaya tambahan dalam bentuk apapun.
2.2.
Prosedur Pelaksanaan Beberapa proses yang dilakukan dari mulai pendaftaran pasien sampai dengan pelaksanaan pengambilan specimen ke rumah pasien.
2.2.1. Prosedur Pendaftaran Pasien menghubungi Prodia atau datang langsung ke Prodia Cabang terdekat minimal sehari sebelum pelaksanaan home service dan menentukan jadwal pelaksanaan pengambilan specimen sesuai dengan waktu yang diinginkan pasien tersebut, kemudian petugas melakukan pengecekan pada buku home service apakah jadwal yang diinginkan masih kosong atau sudah terisi. Jika masih kosong, petugas akan mencatat identitas pasien, jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, jenis pembayaran yang akan dilakukan, dan
persyaratan-persyaratan
pemeriksaan
yang
sesuai
dengan
jens
pemeriksaan yang diinginkan pasien tersebut. 2.2.2. Prosedur Pengambilan Specimen oleh Petugas Home Service Setiap harinya, petugas home service melakukan pengecekan terhadap buku penerimaan home service, kemudian mencetak surat jalan untuk laporan pelaksanaan pengambilan specimen kepada pimpinan setempat. Petugas kemudian datang ke lokasi pengambilan specimen dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati oleh pasien. Setelah
selesai
dilakukan
pengambilan
specimen
dan
pasien
menyelesaikan administrasi pembayaran, petugas kembali ke kantor untuk dilakukan pendaftaran pada sistem dan proses pengerjaan spesimen selanjutnya.
7
2.3.
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1. Pengertian Sistem Beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya : menurut Yakub (2012:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), sietem adalah setiap sesuatu terdiri dari objek-objek, atau unsure-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai definisi sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.3.2. Karakteristik Sistem Sistem mempunyai bebrapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain : 1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary) Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya. 3. Subsistem Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi saru satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing. 4. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
8
5. Penghubung Sistem (Interface) Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. 6. Masukan Sistem (input) Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi. 7. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 8. Pengolahan Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 9. Sasaran Sistem (Object) Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan. ENVIRONMENT BOUNDARY
SUB SISTEM
SUB SISTEM
SUB SISTEM
SUB SISTEM
INTERFACE
INPUT
PROSES
OUTPUT
BOUNDARY
Gambar 2.1. Karakteristik sistem (Indrajani 2011:9)
9
2.4.
Konsep Dasar Informasi
2.4.1. Definisi Data Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya : menurut Kumorotomo dan Margono, 2010:11) Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Indrajani (2011:48), data merupakan fakta mentah tentang orang, tempat, kejadian, dan apa pun yang penting bagi perusahaan, di mana data itu sendiri tidak memiliki arti. Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola dan data juga merupakan fakta-fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Dari poin-poin tersebut, dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu : 1.
Tahapan Input : dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device)
2.
Tahapan Proses : dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
3.
Tahapan output : dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
2.4.2. Hirarki Data Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Elemen Data : satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.
10
2. Record : Gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel. 3. File : Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk. 2.4.3. Definisi Informasi Menurut Sutarman (2012:14) informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses. 2.4.4. Kualitas Informasi Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:11), kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut : 1. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk ativitas yang konkret dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja. 2. Akurat (accuracy) Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security)
11
3. Tepat waktu (timeliness) Berbagai
proses
dapat
diselesaikan
dengan
tepat
waktu,
laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4. Ekonomis (economy) Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi. 5. Efisien (efficiency) Informasi yang berkualitas mempunyai sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang maupun benda apapun yang menerimanya. 6. Dapat dipercaya (reliability) Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bias dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah. 2.5.
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.5.1. Definisi Sistem Informasi Menurut Yakub (2012:16), bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2013:13), bahwa sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Suatu
sistem
yang
dibuat
oleh
manusia
yang terdiri
dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
12
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi. 3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya. 2.5.2. Kegiatan sistem informasi 1. Input Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah 3. Output Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data 5. Control Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Konsep Dasar Analisa Sistem
2.6.
2.6.1. Definisi Analisa Sistem Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and
13
business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan). 2.6.2. Tahap-tahap Analisa Sistem Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah : 1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan. 2.7.
Pengembangan Sistem Informasi Sebuah pengembangan sistem informasi bisa dikatakan berjalan dengan baik tentu dengan pengelolaan pelaksanaan yang baik. Metode pendekatan sistem yang digunakan ialah paradigma perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan sistem informasi pada layanan home service Laboratorium Klinik Prodia. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan metode prototyping.
2.7.1. Pengertian Prototyping Menurut Joanda (2014:97), adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototype) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model. Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus-menerus sampai sesuai dengan kebutuhan user. Menurut Pressman (2010:43), seringkali pelanggan mendifinisikan satu set tujuan umum untuk perangkat lunak, tetapi tidak mengidentifikasi persyaratan rinci untuk fungsi dan fitur. Di lain kasus, pengembang mungkin tidak yakin dari efisiensi dari sebuah algoritma, adaptasi dari sistem operasi, atau bentuk yang interaksi manusia-mesin harus ambil. Dalam hal ini, dan situasi lain, paradigma prototype mungkin menawarkan pendekatan yang terbaik.
14
Gambar 2.2. Model Prototype (Pressman 2010:43)
2.7.2. Tahapan dalam Prototyping Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan kebutuhan, pelanggan dan developer bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun Prototyping, membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3. Evaluasi Protoryping, evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3. 4. Mengkodekan sistem, dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem, setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
15
6. Evaluasi sistem, pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi telah sesuai dengan yang diharapkan. 7. Menggunakan sistem, perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. 2.8.
Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)
2.8.1. Definisi Unified Modeling Language (UML) Menurut Pressman (2010:987), UML adalah bahasa standar untuk penulisan cetak biru perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, mengonstruksi, dan mendokumentasikan artifak-artifak suatu sistem software-intensive. Dengan kata lain, sama seperti arsitek bangunan membuat cetak biru untuk digunakan oleh perusahaan konstruksi, arsitek perangkat lunak membuat diagram UML untuk membantu pengembang perangkat lunak membangun perangkat lunak. 2.8.2. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language) 2.8.2.1 Use Case Diagram Menurut Pressman (2010:992), Use Case dan diagram use case UML membantu anda menentukan fungsionalitas dan fitur-fitur perangkat lunak dari perspektif pengguna. Use case menggambarkan bagaimana seorang pengguna
berinteraksi
dengan
sistem
dengan
cara
menentukan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Variasi-variasi
dalam
urutan
langkah-langkah
menggambarkan
skenario-skenario. Diagram use case UML merupakan ikhtisar dari semua use case dan bagaimana use case-use case tersebut berhubungan. Diagram use case memberikan suatu gambaran besar tentang fungsionalitas sistem. Pada diagram use case, use case-use case ditampilkan sebagai oval. Aktor-aktor dihubungkan dengan garis-garis ke use case yang mereka bawa. Perhatikan bahwa tidak ada satupun detail-detail dari use case dimasukkan ke dalam diagram, malah perlu disimpan secara terpisah. Perhatikan pula bahwa use case ditempatkan pada segiempat, namun aktor-aktor tidak. Segiempat ini merupakan pengingat visual tentang batasan-batasan sistem dan bahwa aktor-aktor ada diluar sistem.
16
Gambar 2.3. Contoh Use Case Diagram (Pressman 2010:993)
2.8.2.2 Activity Diagram Diagram aktivitas UML menggambarkan perilaku dinamis dari suatu sistem atau suatu komponen sistem melalui aliran control di antara aksi-aksi yang dilakukan sistem. Ini mirip dengan diagram alir kecuali bahwa diagram aktivitas dapat menunjukkan aliran-aliran konkuren. Komponen utama suatu diagram aktivitas adalah node aksi (action node), direpresentasikan dengan suatu persegi panjang dengan sudut bulat, yang berhubungan dengan suatu tugas yang dilakukan oleh sistem perangkat lunak. Anak panah dari satu node aksi ke node aksi lain mengidentifikasikan adanya aliran control. Artinya, suatu anak panah antara dua node aksi berarti bahwa setelah aksi pertama selesai dilakukan, aksi kedua pun mulai dilakukan. Titik hitam pekat membentuk initial node yang mengindikasikan titik mulai
17
aktivitas. Titik hitam dengan lingkaran hitam adalah final node yang mengidikasikan akhir dari aktivitas. Percabangan (fork) mempresentasikan pemisahan aktivitas menjadi dua atau tiga aktivitas yang konkuren. Percabangan digambar sebagai batang hitam horizontal dengan satu anak panah menunjuk ke batang dan dua atau lebih
anak
panah
menunjuk
keluar.
Setiap
anak
panah
bebas
mempresentasikan suatu aliran kendali yang dapat dieksekusi secara konkuren dengan aliran-aliran yang berhubungan dengan anak panah bebas lainnya. Aktivitas-aktivitas konkuren ini dapat dilakukan pada sebuah komputer dengan menggunakan thread-thread berbeda atau bahkan menggunakan komputer-komputer yang berbeda-beda.
Gambar 2.4. Contoh Activity Diagram (Pressman 2010:999)
2.8.2.3 Sequence Diagram Menurut Pressman (2010:994), diagram urutan digunakan untuk menunjukkan komunikasi dinamis antara objek-objek selama eksekusi suatu pekerjaan berlangsung. Diagram ini menunjukkan urutan sementara dimana pesan-pesan dikirim di antara objek-objek untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Diagram
urutan
dapat
18
digunakan
untuk
menunjukkan
interaksi-interaksi pada suatu use case atau pada suatu skenario dari suatu sistem perangkat lunak. Diagram urutan memperlihatkan metode yang dipanggil dengan menggunakan anak panah horizontal dari pemanggil (caller) ke metode yang dipanggil (calee), diberi label nama metode dan secara opsional memasukkan parameter, tipe, dan tipe kembaliannya.
Gambar 2.5. Contoh Sequence Diagram (Pressman 2010:996)
2.8.2.4 Class Diagram Menurut Pressman (2010:988), untuk memodelkan kelas-kelas, termasuk atribut-atributnya, operas-operasi, dan hubungan serta asosiasinya dengan kelas-kelas lain. UML menyediakan sudut pandang statik atau struktural atas suatu sistem. Diagram kelas tidak menunjukkan sifat dinamis dari komunikasi-komunikasi antara objek-objek kelas pada diagram. Elemen-elemen utama suatu kelas diagram adalah kotak-kotak, yang merupakan aikon-aikon yang digunakan untuk mempresentasikan kelas-kelas dan
antarmuka-antarmuka.
Masing-masing
kotak
dibagi
ke
dalam
bagian-bagian horizontal. Bagian atas berisi nama-nama kelas. Bagian tengah mendaftarkan atribut-atribut kelas. Suatu atribut merujuk kepada sesuatu yang diketahui atau dapat disediakan terus-menerus oleh objek kelas tersebut.
19
Atribut-atribut biasanya diimplementasikan sebagai field dari kelas, tetapi atribut-atribut tidak perlu menjadi field. Atribut dapat menjadi nilai-nilai yang dapat dihitung oleh kelas dari peubah-peubah atau nilai-nilai dari anggota-anggota kelas, yang bisa didapatkan dari objek-objek lain yang membentuknya. Sebagai contoh, suatu objek dapat selalu mengetahui waktu saat ini dan dapat memberitahukannya kapan saja anda menanyakannya. Jadi, adalah tepat mendaftarkan waktu saat ini sebagai atribut dari kelas objek tersebut. Akan tetapi, objek kemungkinan besar tidak menyimpan waktu tersebut pada salah satu variabel anggotanya karena perlu terus-menerus memperbarui field tersebut. Sebaliknya, objek akan menghitung waktu saat ini (missal, melalui konsultasi dengan objek-objek dari kelas-kelas lain) pada saat waktu tersebut diminta. Bagian ketiga dari diagram kelas berisi operas-operasi atau perilaku-perilaku (behavior) kelas. Suatu operasi merujuk pada apa yang dapat
dilakukan
oleh
objek-objek
kelas.
Operasi
ini
biasanya
diimplementasikan sebagai suatu metode dari kelas.
Gambar 2.6. Contoh Class Diagram (Pressman 2010:988)
2.9.
Perangkat Pendukung Sistem
2.9.1. Definisi Web Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi
20
teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Menurut Kustiyahningsih (2011:113), Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi. 2.9.2. Jenis-jenis Website Menurut Hidayat (2010:3), Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Adapun jenis-jenis web: a. Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style: 1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. 2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. b. Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas: 1. Personal website, website yang berisi informasi pribadi seseorang. 2. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis. 3. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerimtah, pendidikan, yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna. 4. Non-profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang
21
bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis. c. Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi atas: 1. Server Side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. 2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML. 2.9.3. PHP (Hypertext Preprocessor) Menurut Sibero (2011:49), “PHP adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”. Menurut Anhar (2010:3), “PHP singakatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source”. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. 2.9.4. MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), itulah sebabnya istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan dalam MySQL (Rulianto, 2010:148). Kepopuleran MySQL disebabkan karena menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu DDL, DML, dan DCL. Selain itu, MySQL bersifat open source jadi tidak perlu membayar untuk menggunakannya. DDL (Data Definition Language), merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut – atribut database, tabel, atribut
22
(kolom), batasan – batasan terhadap suatu atribut serta hubungan antar tabel.
DML (Data Manipulation Language), merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam database, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan dan penghapusan data.
DCL (Data Control Language), berisi perintah – perintah untuk mengendalikan pengaksesan data. Pengendalian dapat dilakukan berdasarkan per-pengguna per-tabel, per-kolom maupun per-operasi yang boleh dilakukan.
23