BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori dan perangkat yang diperlukan untuk membangun aplikasi Lampu lalu lintas otomatis menggunakan logika fuzzy seperti penjelasan mengenai fuzzy logic, microcontroller, Sensor Ultrasonic Ping. 2.1
Lampu Lalu-lintas Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal. Untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. 2.1.1
Sejarah Lampu Lalu Lintas Penemu lampu lalu lintas adalah Lester Farnsworth Wire. Awal penemuan
ini diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem perngaturan lalu lintas dengan sinyal stop dan go. Sinyal lampu ini pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan II - 1
II - 2
sehingga masih banyak terjadi kecelakaan. Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning). Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan. 2.1.2
Jenis Lampu Lalu Lintas
1. Berdasarkan cakupannya Lampu lalu lintas terpisah — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan persimpangan lain. Lampu lalu lintas terkoordinasi — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada arah tertentu. Lampu lalu lintas jaringan — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan. 2. Berdasarkan cara pengoperasiannya Fixed time traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan. Actuated traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan. 2.1.3
Tujuan Adanya Lampu Lalu Lintas Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
II - 3
Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.
2.1.3
Variasi Lampu Lalu Lintas Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari budaya negara
yang menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan tertentu. Contoh variasinya adalah lampu lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain. Urutan lampu yang terpasang juga dapat berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan dalam pengaturan lampu lalu lintas. Semua variasi lampu lalu lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan yang kompleks. Misalnya saja pada perempatan yang kompleks yang ramai dilewati para pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna hijau menyala, maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas untuk kendaraan akan berwarna merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau. 2.1.4
Perkembangan Lampu Lalu Lintas
Pada 10 Desember 1868, lampu lalu lintas pertama dipasang di bagian luar Gedung Parlemen di Inggris oleh sarjana lalu lintas, J.P Knight. Lampu ini menyerupai penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur dan lampu merah dan hijau untuk malam hari. Lampu-lampu tersebut berasal dari tenaga gas. Pada 2 Januari 1869, tiba-tiba lampu tersebut meledak dan melukai seorang polisi sehingga harus dioperasi. Pada awal 1912 Lampu lalu lintas modern ditemukan di Amerika Serikat. Di Salt Lake City, seorang polisi, Utah, menemukan lampu lintas pertama yang dijalankan dengan tenaga listrik. Pada 5 Agustus 1914, American Traffic Signal Company memasang sistem lampu sinyal di dua sudut jalan di Ohio. Lampu sinyal ini terdiri dari dua warna, merah dan hijau, dan sebuah bel listrik. Lampu ini di desain oleh James Hoge.
II - 4
Keberadaan bel di sini untuk memberi peringatan jika adanya perubahan nyala lampu. Lampu rancangan Hoge ini dapat dikontrol oleh polisi dan pemadam kebakaran jika ada dalam keadaan darurat. Pada awal tahun 1920, lampu lalu lintas dengan tiga warna pertama dibuat oleh seorang petugas polisi, William Potts, di Detroit, Michigan. Pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan alat sinyal lampu lalu lintas. Tahun 1917, lampu lalu lintas pertama dijalankan saling berhubungan satu dengan yang lain. Interkoneksi antarlampu ini dijalankan pada enam persimpangan yang dikontrol secara bersamaan dengan tombol manual. Lampu lalu lintas pertama yang dioperasikan secara otomatis diperkenalkan pada Maret 1922 di Houston, Texas. Di Inggris, lampu lalu litas pertama dioperasikan di Wolverhampton pada tahun 1927. 2.1.5
Warna Lampu Lalu Lintas Warna yang paling umum digunakan untuk lampu lalu lintas adalah
merah, kuning, dan hijau. Merah menandakan berhenti atau sebuah tanda bahaya, kuning menandakan hati-hati, dan hijau menandakan boleh memulai berjalan dengan hati-hati. Biasanya, lampu warna merah mengandung beberapa corak berwarna jingga, dan lampu hijau mengandung beberapa warna biru. Ini dimaksudkan agar orang-orang yang buta warna merah dan hijau dapat mengerti sinyal lampu yang menyala. Di Amerika Serikat, lampu lalu lintas memiliki pinggiran berwarna putih yang dapat menyala dalam kegelapan. Ini bertujuan agar orang yang mengidap buta warna dapat membedakan mana lampu kendaraan dan yang mana lampu lalu lintas dengan posisinya yang vertikal. 2.1.6
Sistem Lampu Lalu Lintas Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu
lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated controller. Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya
II - 5
waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24%; jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari. [1] 2.2
Fuzzy logic Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan
suatu
ruang input kedalam suatu ruang output. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu
keanggotaan
fuzzy
meniru
dan derajat dari kebenaran (Kusumadewi, 2004). Logika
cara
berpikir manusia dengan menggunakan konsep sifat
kesamaran suatu nilai. Konsep logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Professor Lotfi A. Zadeh dari Universitas California, pada bulan Juni 1965 untuk menyatakan kelompok/himpunan yang dapat dibedakan dengan himpunan lain berdasarkan derajat keanggotaan dengan batasan yang tidak begitu jelas (samar),
tidak
seperti
himpunan
klasik yang membedakan keanggotaan
himpunan menjadi dua, himpunan anggota atau bukan anggota. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy (Kusumadewi, 2002), yaitu: 1. Konsep
logika
fuzzy
mudah
dimengerti karena konsep matematis yang
mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. 2. Logika fuzzy sangat fleksibel. 3. Logika fuzzy
memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi- fungsi non linier yang sangat kompleks. 5. Logika fuzzy
didasarkan pada bahasa alami.
Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy Inference System atau FIS) merupakan suatu kerangka komputasi yang didasarkan pada teori himpunan, aturan fuzzy berbentuk IF-THEN dan penalaran fuzzy (Kusumadewi, 2006). Metode inferensi Mamdani menggunakan fungsi keanggotaan fuzzy pada bagian keluarannya. Sehingga setelah proses aturan
telah
diterapkan,
terdapat
himpunan fuzzy
yang harus didefuzzifikasi. Umumnya proses defuzzifikasi berlangsung lebih
II - 6
lambat akibat proses komputasi pada keluarannya dan untuk mendapatkan output diperlukan 4 tahapan yaitu : 1. Pembentukan himpunan fuzzy. Pada proses fuzzifikasi, langkah yang pertama adalah menentukan variabel fuzzy dan himpunan fuzzy-nya. 2. Aplikasi fungsi implikasi pada metode mamdani. Fungsi implikasi yang digunakan adalah min. 3. Komposisi Aturan. Metode inferensi yang digunakan adalah metode max. 4. Penegasan (defuzzifikasi). [2] 2.3
Microcontroller Microcontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan
mikrokomputer merupakan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Microcontroller sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil sehingga microcontroller dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Microcontroller sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.
II - 7
2.3.1
Kelebihan Microcontroller Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut :
Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem. Sistem running microcontroller berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Harga microcontroller lebih murah dan mudah didapat. 2.3.2
Unit Microcontroller Keluarga MCS-51 merupakan mikrokontroller 8 bit seperti terlihat pada
table berikut ini : Tabel 2.1 Unit Microcontroller Keluarga MCS-51
II - 8
Terdapat beberapa anggota microcontroller MCS51 yang mempunyai internal memory, salah satunya adalah mikrocontroller AT89C51 yang merupakan versi EEPROM dari 80C51 dimana memory internal ini dapat diprogram dan dihapus secara elektrik dan diproduksi oleh ATMEL Corporation. AT89C51 dibuat kompatibel dengan sel instruksi dan pin keluaran standar industri MCS-51 yang memiliki 4Kbyte RAM internal dengan teknologi flash EEPROM yang dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. [3] 2.4
Arduino Arduino merupakan development board yang bersifat open hardware,
artinya bahwa Arduino dikembangkan dengan sumber daya terbuka ( tujuan awal dari pembuatan Arduino adalah untuk memudahkan berbagai macam project di bidang elektronika). Arduino pertamakali diproduksi di Ivea, Italia. Adapun developer pertama sekaligus founder dari Arduino adalah Massimo Banzi dan Cuartieslles. Arduino memproduksi jenis Arduino dengan berbagai macam controller, diantaranya Arduino Lily, Arduino Mega, Arduino Uno, Arduino Leonardo, Arduino Mini, Arduino Nano dan lain sebagainya. 2.4.1. Arduino Uno Arduino
Uno
adalah
board
bebarsis
mikrokontroler
pada
ATmega328.Board ini memiliki 14 digital input/output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PMW), 6 input analog, 16MHz osilator Kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapati dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakan Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut : a. 1,0 pinout: tambah SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari board sistem. Pengembangannya, sistem akan lebih kompatibel dengan Processor yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino yang beroperasi dengan 3.3V.
II - 9
b. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan pengembangannya.
Gambar 2.1 Arduino Uno 2.5
Power Supply Untuk Arduino Uno Arduino Uno diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat datang baik dari AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cari menghubungkan plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik. Lead dari baterai dapat dimasukan ke dalam header pin Gnd dan pin konektor power . Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6-20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V, bagaimanapun, pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunkan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7-12 volt. 2.5.1
Memori ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk loading
file. Memili 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM. 2.5.2
Input Dan Output Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan
sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal dari 20-50KΩ. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
II - 10
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dengan chip ATmega8U2 USB-to-Serial TTL. Eksternal interupsi: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. PMW: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PMW 8-bit dengan fungsi analogWrite(). SPI: 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan libary SPI. LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off. Arduino Uno memiliki 6 input analog, diberi label A0 melalui A5, masingmasing menyediakan 10 bit resolusi yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara default sistem mengukur dari GRN sampai 5 volt. 2.5.3
Komunikasi Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menydiakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (XT). Sebuah ATmega16U2 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun pada Windows, file Inf diperlukan. Perangakat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan XT LED di board akan berkedip ketika data sedang dikirm melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi 12C (TWI) dan SPI. Fungsi ini digunakan untuk melalukan komunikasi interface pada sistem. 2.5.4
Arduino SDK Arduino SDK merupakan SDK atau Software Development Kit
yang
digunakan untuk melalukan pemograman untuk perangkat Arduino atau pun perangkat Development board lain yang compatible dengan Arduino, seperti
II - 11
DFRobot atau Freeduino dan Seeduino. Arduino SDK dapat melalukan flashing terhadap berbagai macam board Arduino (dan Arduino compatible). Arduino SDK dikembangkan dari berbagai macam sumber yang diantaranya adalah Java-Processing. AVR-GCC dan beberapa perangkat lunak open source lainnya. Arduino SDK dapat diinstall pada Windows, Linux dan Mac OS. Arduino SDK dapat dijalankan dalam 2 jenis arsitektur, yakni x86 dan x64 (32 dan 64 bit OS). ArduinoSDK dapat diunduh secara gratis di situs resmi Arduino, http://arduino.cc/en/main/software.
Gambar 2.2 Arduino SDK Board Support 2.6
Sensor Ultrasonic Ping Sensor ultrasonic adalah sebuah sensor yang memanfaatkan pancaran
gelombang ultrasonic. Sensor ultrasonic ini terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonic yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonic disebut receiver. Sensor ini dapat mengukur jarak antara 2 cm sampai 300 cm. keluaran dari sensor ini berupa gelombang suara yang lebarnya merepresentasikan jarak. Lebar gelombang bervariasi dari 115 uS sampai 18,5 mS. Sensor ultrasonic ping parallax terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan sebuah microphone ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal
II - 12
40 KHz menjadi suara sementara microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suara. Sensor ultrasonik ping adalah sensor 40 khz produksi parallax yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Kelebihan sensor ini adalah membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5 v dan groundSensor ultrasonik ping adalah sensor 40 khz produksi parallax yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Kelebihan sensor ini adalah membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5 v dan ground. Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40 KHz ) selama t = 200 us kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor PING memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan control dari mikrokontroller pengendali ( pulsa trigger dengan tout min 2 us ). Spesifikasi sensor ini : a. Kisaran pengukuran 3cm-3cm. b. Input trigger-positive TTL pulse, 2uS min, 5uS tipikal. c. Echo hold off 750uS dari fall of trigger pulse. d. Delay before next measurement 200uS. e. Burst indicator LED menampilkan aktifasi sensor.[4]
Gambar 2.3 Ultrasonic Sensor 2.7
Pengertian Interfacing Interfacing adalah bagian dari disiplin ilmu komputer yang mempelajari
yang mempelajari teknik-teknik menghubungkan komputer dengan perangkat alat elektronika lain. Sistem komputer yang berpusat pada pemroses utama memiliki kemampuan yang besar dalam memecahkan masalah tetapi tidak ada manfaatnya
II - 13
tanpa menghubungkan dengan peralatan lainnya. Kita tidak dapat langsung menghubungkan pemroses utama dengan peralatan tersebut, disebabkan oleh hal – hal berikut : 1. Terdapat beraneka ragam peralatan / piranti yang memiliki metode operasi beragam. 2. Laju transfer data dalam piranti seringkali lebih lambat dibandingkan dengan laju transfer data dengan pemroses utama (Mikroprosessor) 3. Piranti seringkali menggunakan format data yang berbeda dengan pemroses utama Jadi tidaklah praktis untuk menghubungkan mikroprosessor secara langsung dengan piranti yang ingin dijalankannya. Diperlukan suatu teknik untuk mem”perantarakan”kan pemroses utama dengan dunia luar. Teknik ini dapat dijalankan melalui : 1. Perangkat lunak Berupa Program Yaitu suatu prosedur tertentu untuk menjalankan piranti. Dalam dunia komputer program ini lebih dikenal dengan Drive / Installer. 2. Perangkat Keras Berupa IC, Chipsets- Onboard, Card Interface bukanlah disiplin ilmu yang berdiri sendiri tetapi berkaitan dengan disiplin ilmu computer lainnya. Disiplin ilmu computer ini adalah.[5] 1. Elektronika Analog dan Digital 2. Mikroprosessor 3. Organisasi 4. Arsitek computer 5. Komunikasi Data 6. Bahasa Pemrograman. 2.8
Block Diagram Block diagram adalah diagram dari sistem bagian utama atau fungsi yang
diwakili oleh block yang dihubungkan dengan garis yang banyak digunakan dalam teknik dalam desain hardware, desain elektronik, dan diagram alur proses. Block diagram biasanya digunakan untuk memperjelas konsep keseluruhan tanpa memperhatikan rincian implementasi yang digunakan dalam teknik listrik, yang menunjukkan rincian pelaksanaan komponen listrik dan pembangunan fisik.[6]