7
BAB II LANDASAN TEORI
A Pengertian motivasi Motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Purwanto, 2002: 71). Sesuatu organisme yang dimotivasi akan terjun dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien dari pada yang tanpa dimotivasi. Motivasi hanya mempertanggungjawabkan penguatan aspek-aspek perilaku, dan bahwa mekanisme lainya (yaitu belajar, dan kognisi) berlaku untuk mengarahkan prilaku. (Taufiq, 1996:5). Motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan,
kebutuhan-kebutuhan,
pernyataan-pernyataan,
atau
mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang inginkan ke arah penciptaan tujuan-tujuan personal. (Purwanto, 2002 :72) Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. a. Menggerakan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapatkan
8
kesenangan. b. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. c. Untuk menjaga atau menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatankekuatan individu. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
1. Fungsi Motivasi Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi para mahasiswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi: a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong
untuk
mempengaruhi
sikap
mahasiswa ambil dalam rangka belajar.
apa
yang
seharusnya
9
b. Motivasi
sebagai
penggerak
perbuatan.
Dorongan
psikologis
melahirkan sikap terhadap mahasiswa, itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Mahasiswa yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah : a. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan - perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
10
Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka mahasiswa akan belajar dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.
2. Jenis Motivasi Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu: a. Motivasi Primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya. b. Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh mahasiswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
3. Teori Motivasi Menurut pendapat Abraham H. Maslow (2002:103), mengemukakan kebutuhan akan motivasi berdasarkan 5 tingkatan penting yaitu: a. Kebutuhan fisiologis adalah berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia
11
yaitu sandang, papan atau perumahan, dan pangan. b. Kebutuhan akan perasaan aman adalah berhubungan dengan keamanan yang terkait fisik maupun psikis, bebas dari rasa takut dan cemas. c. Kebutuhan sosial adalah diterima dalam lingkungan orang lain yaitu pemilikan harga diri dan kesempatan untuk maju. d. Kebutuhan akan penghargaan usaha menumbuhkan jati diri. e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri adalah kebutuhan individu menjadi sesuatu yang sesuai kemampuannya. Kebutuhan-kebutuhan
ini
hendaknya
dapat
dipenuhi
mahasiswa.
Mahasiswa yang memiliki kebutuhan akan motivasi, akan merasa nyaman dalam belajar, dapat giat dan tekun karena berbagai kebutuhannya dapat terpenuhi.
4. Ciri-ciri Motivasi Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang itu memiliki ciri-ciri : a. Tekun menghadapi tugas b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) c. Menunjukkan minat terhadap bermacam - macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri e. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin f. Dapat mempertahankan pendapatnya g. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
12
Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti mahasiswa mempunyai motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika mahasiswa memiliki minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang memecahkan soal-soal, dan ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, antara lain : a. Cita-cita atau aspirasi mahasiswa Dari segi manipulasi kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. b. Kemampuan mahasiswa Keinginan mahasiswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi mahasiswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya. c. Kondisi mahasiswa Kondisi mahasiswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang mahasiswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
13
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi mahasiswa maupun dosen. Bagi dosen mengetahui motivasi belajar dari mahasiswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar mahasiswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Bagi mahasiswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga mahasiswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
6. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Menurut Djamarah (2002:125) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di Universitas, antara lain : a. Memberi angka Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar mahasiswa. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada mahasiswa untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang. b. Hadiah Hadiah dapat membuat mahasiswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau dosen untuk memacu belajar mahasiswa. c. Kompetisi Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat
14
digunakan sebagai alat untuk mendorong mahasiswa belajar. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran mahasiswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Mahasiswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. e. Memberi quiz Quiz bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Mahasiswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada quiz. Mahasiswa biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi quiz. Oleh karena itu, memberi quiz merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi mahasiswa agar lebih giat belajar juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong mahasiswa untuk giat belajar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, mahasiswa termotivasi untuk belajar dengan harapan hasilnya akan terus meningkat. g. Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Dosen bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan
15
mahasiswa dalam mengerjakan pekerjaan kuliah. h. Hukuman Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. i.
Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam diri mahasiswa. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi perilaku belajar.
j.
Minat Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Mahasiswa yang berminat terhadap suatu mata kuliah akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan penggalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, menggunakan berbagai macam metode mengajar.
k.
Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh mahasiswa merupakan alat motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, akan timbul gairah untuk belajar.
16
B. Metode Belajar Mahasiswa Metode belajar mahasiswa adalah cara belajar atau metode yang digunakan oleh mahasiswa dalam menerima pelajaran dari dosen. Cara belajar mahasiswa beraneka ragam, ada mahasiswa yang terganggu apabila sedang belajar diganggu oleh hal-hal lain dan ada pula mahasiswa yang cara belajarnya dilakukan dengan mengerjakan aktifitas lainnya seperti mendengarkan musik.
1. Pengertian Belajar
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.
Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
17
Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.
2. Ciri-ciri Belajar Menurut Djamarah (2002:15).ciri-ciri belajar adalah: a. Perubahan yang terjadi secara sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.
18
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
3. Teori-teori Belajar Macam-macam teori belajar antara lain: a. Teori belajar menurut ilmu jiwa daya Menurut pandangan teori ini, bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia. Pengaruh teori ini dalam belajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat hanyalah bersifat hafalan-hafalan belaka. Oleh karena itu, menurut para ahli ilmu jiwa daya, bila ingin berhasil dalam belajar, latihlah semua daya yang ada di dalam
19
diri. b. Teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan bagian-bagian itu didahului oleh keseluruhan. Dalam belajar, menurut teori gestalt, yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. c. Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi Menurut pandangan teori ini bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri
dari
penjumlahan
bagian-bagian
atau
unsur-unsurnya.
Penyatupaduan bagian-bagian melahirkan konsep keseluruhan. d. Teori konektionisme Thorndike adalah orang yang mengemukakan teori konektionisme. Menurut Thorndike dasar dari belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indra dengan impuls atau bertindak. Belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respons ini akan terjadi suatu hubungan yang erat apabila sering dilatih. e. Teori Kontruktivisme Menurut teori kontruktivisme, belajar merupakan proses untuk
20
merekonstruksi makna, sesuatu mungkin itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian
yang sudah dimiliki sehingga pengertiannya
menjadi
berkembang. Jadi menurut teori kontruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif dimana subyek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subyek belajar juga mencari sendiri sesuatu yang mereka pelajari.
4. Metode Belajar Yang efektif a. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
b. Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Jika sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
21
c. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Jika kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong dosen untuk menjawabnya. Jika belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis
d. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
e. Membaca adalah Kunci Belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh dosen. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
f. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghafal
Fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hafal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi
22
yang dihafal itu. Jadi sebelum menghafal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
g. Hafalkan Kata-Kata Kunci
Kita harus menghafal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hafalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
h. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Jika kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong dosen untuk menjawabnya. Jika belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
i.
Latih Sendiri Kemampuan Kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari dosen, coba jawab semua pertanyaan
23
tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Jika materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke dosen.
j.
Sediakan Waktu Untuk Istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Jika di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Jika pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
Satu lagi, tujuan dari quiz dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi kuliah di kampus. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Jika kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.
C. Lingkungan Kampus Menurut Imam Supardi (2003:2) menyatakan “lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempati”.
24
Menurut Syamsu Yusuf (2001:54) menyatakan sebagai berikut. Kampus merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu mahasiswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun aspek sosial. Jadi, lingkungan kampus adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu mahasiswa mengembangkan potensinya
1. Pengaruh Lingkungan a. Lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi individu yang berasa di lingkungan kampus yaitu para dosen, staf karyawan kampus dan teman-teman. Lingkungan dapat membentuk pribadi mahasiswa, karena manusia hidup adalah manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya. b. Lingkungan Non sosial Faktor-faktor yang termasuk dalam kategori lingkungan non sosial adalah gedung kampus, waktu belajar mahasiswa dan keadaan cuaca. Faktor ini dipandang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
25
D. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu’u 2004:75). Prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di universitas yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar merupakan penguasaan terhadap mata kuliah yang ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan dosen. Berdasarkan hal ini, prestasi belajar dapat dirumuskan : a. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di universitas. b. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan mahasiswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. c. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh dosen. Jadi prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam proses pembelajaran di universitas. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena dosen sering memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar mahasiswa. Menurut Sudjana (1990:23), mengatakan “diantara ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, maka rana kognitif sering dinilai para dosen di universitas.
26
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Menurut Merson U.Siagalang dalam Tu’u (2004:78) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa terdiri dari: ”kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, universitas dan sarana pendukung belajar” (Kartini Kartono,1990:1-6). a. Faktor kecerdasan Biasanya kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional matematis. Kecerdasan menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami, mengerti dan memecahkan problem tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari pengalamannya. b. Faktor bakat Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, warisan orang tua. Bakat tiap mahasiswa berbedabeda. Bakat-bakat yang dimiliki mahasiswa tersebut apabila diberi kesempatan untuk bisa dikembangkan dalam pembelajaran akan dapt mencapai prestasi yang optimal. c. Faktor minat dan perhatian Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu, sedangkan perhatian adalah melihat dan mendengarkan dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Apabila mahasiswa berminat terhadap suatu pelajaran biasanya mahasiswa cenderung memperhatikan dengan baik.
27
d. Faktor motif Motif adalah dorongan yang membuat seseorang melakukan sesuatu. Dalam belajar, jika mahasiswa mempunyai motif yang baik dan kuat, mahasiswa akan berusaha keras mencapai prestasi yang tinggi. Mahasiswa yang kehilangan motivasi akan berdampak kurang baik terhadap prestasi belajar. e. Faktor cara belajar Keberhasilan belajar dipenggaruhi oleh cara belajar mahasiswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan tercapainya prestasi yang optimal.
2. Faktor-faktor yang Menghambat Prestasi Belajar Mahasiswa Menurut Kartono Kartini dalam Tulus Tu’u (2004:83), faktor-faktor yang menghambat prestasi belajar mahasiswa antara lain : a. Faktor kesehatan Mahasiswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan mahasiswa tertinggal kuliahnya. b. Faktor kecerdasan Mahasiswa dengan kecerdasan yang kurang menyebabkan mahasiswa tersebut lambat dan akan tertinggal dari temantemannya.
28
c. Faktor perhatian Perhatian disini terdiri dari perhatian di universitas dan di rumah. Perhatian belajar di rumah sering terganggu dengan acara televisi, kondisi keluarga dan rumah sedangkan perhatian belajar di universitas sering terganggu dengan suasana pembelajaran, serta kurangnya konsentrasi. Perhatian yang kurang memadai akan berdampak kurang baik terhadap hasil belajar. d. Faktor minat Minat merupakan kecenderunagn yang tinggi terhadap sesuatu. Apabila pembelajaran yang dikembangkan tidak menimbulkan minat, akan membuat mahasiswa tidak sungguh-sungguh dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. e. Faktor bakat Bakat adalah potensi-potensi yang dimiliki seseorang yang dibawa sejak lahir. Apabila pelajaran yang diikuti tidak sesuai dengan bakat yang dimiliki, prestasi belajar yang dicapai tidak optimal. f. Faktor aktivitas organisasi Organisasi selain menunjang hasil belajar, dapat juga mengganggu hasil belajar jika tidak dapat menggatur waktu dengan baik. g. Faktor lingkungan Lingkungan universitas yang tidak kondusif dapat membuat
29
konsentrasi
mahasiswa
menjadi
terganggu
hal
ini
dapat
mengakibatkan mahasiswa sulit untuk menerima pelajaran.
3. Prestasi Belajar Akuntansi Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai mahasiswa dengan kegiatan belajar secara efektif di universitas, khususnya setelah mahasiswa atau individu mempelajari mata kuliah akuntansi yang diberikan dosen akuntansi untuk mencapai tujuan pengajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut baik faktor internal maupun faktor eksternal dilakukan melalui pengalaman belajar mata kuliah akuntansi. Pencapaian prestasi belajar dalam mata kuliah akuntansi biasanya ditunjukkan dengan angka yang mencerminkan seberapa besar mahasiswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar.
E. Pengertian Akuntansi. Akuntansi adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Dengan informasi ini pembaca laporan keuangan tidak perlu lagi mengunjungi suatu perusahaan atau melakukan interview untuk mengetahui keadaan keuangannya, hasil usahanya maupun memprediksi masa depan perusahaan.
30
F. Penelitian Terdahulu Selain menggunakan teori sebagai landasan di dalam penelitian, ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini. Berikut ini penyajiannya dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Judul Skripsi
Pengaruh
1
Motivasi,
Variabel
Metode Motivasi Belajar
Hasil Penelitian
Terdapat Pengaruh
Pembelajaran,
Lingkungan
Metode Pembelajaran
Terhadap Prestasi
Sekolah,
dan
Lingkungan
Lingkungan Sekolah
Belajar.
Keluarga
Terhadap
Prestasi Lingkungan Keluarga
MB sebesar 13,3%,
Belajar Akuntansi. Siswa Kelas
MP 25,59%,
XI IPS SMA Negeri 1 Jekulo
LS 18,51%,
Kudus
dan LK 60,34%.
Tahun
Ajaran
2005/2006. (Agus Sulistyaningsih)
Pengaruh Metode Lingkungan
Motivasi
Belajar, Motivasi Belajar
Terdapat Pengaruh
Pembelajaran, Metode Pembelajaran
Terhadap Prestasi
Keluarga
dan
Lingkungan Sekolah, Terhadap 2
Lingkungan Keluarga
Belajar.
Lingkungan Sekolah
MB sebesar 38,60%,
Prestasi Belajar Mata Pelajaran
MP sebesar 16,21%,
Ekonomi. Pada Siswa Kelas X
LK 10,24%
SMA Negeri 1 Karang Anyar
dan LS sebesar 8,53%
Demak
Tahun
2006/2007. (Agusta Ika Amalia).
Ajaran
31
G. Kerangka Pikir Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya untuk mencapai perubahan yang lebih baik. Salah satu faktor dari dalam diri mahasiswa yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi. Motivasi dapat dikatakan sebagai sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi akan menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mahasiswa. Untuk itu agar dapat mencapai prestasi belajar yang optimal, mahasiswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi. Seorang mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi dapat diketahui pada saat ia mengikuti pelajaran, seperti adanya minat untuk belajar akuntansi, tekun dalam menghadapi tugas, senang memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar. Selain
faktor
motivasi,
metode
belajar
mahasiswa
juga
dapat
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, karena jika mahasiswa menggunakan metode belajar yang bemalas-malasan, maka prestasi belajarnya akan menurun bahkan akan tidak memuaskan. Selain motivasi yang tinggi dan metode belajar, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, karena lingkungan yang tenang dan kondusif dapat membuat seseorang berkonsentrasi dalam belajar sehingga proses belajar pun berjalan dengan lancar.