BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat
jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Jaringan (Williams & Sawyer, 2005) adalah sebuah sistem yang menghubungkan berbagai jenis peralatan komunikasi seperti telepon, komputer, dan peralatan lainnya dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya untuk berbagi data dan aplikasi. Dengan adanya jaringan komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka pengguna dapat berbagi peralatan (printer, scanner, disk drive), berbagi program dan data, berkomunikasi lebih baik lagi (e-mail), keamanan informasi dan akses ke database lebih mudah.
2.1.1 Jenis Jaringan Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu ; a. Local Area Network (LAN) LAN (Williams & Sawyer, 2005) menghubungkan beberapa komputer dan peralatan-peralatan lainnya dalam ruang lingkup yang terbatas, seperti satu kantor, satu gedung atau sekelompok gedung yang jaraknya berdekatan seperti universitas. LAN(CCNA1 v4.0) adalah sebuah jaringan individu yang biasanya mencakup daerah yang terbatas, menyediakan pelayanan dan aplikasi untuk para pengguna dalam sebuah struktur organisasi, seperti kampus. LAN biasanya dijalankan oleh sebuah organisasi tunggal. Selain itu, jaringan LAN juga menyediakan koneksi full time dengan lokal server. b. Metropolitan Area Network (MAN) Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. c. Wide Area Network (WAN) Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua, biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut, sebagai contoh adalah jaringan Bank Rakyat Indonesia yang berada di Jakarta dan di jawa tengah yang saling terhubung. 2.1.2 TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) Sebelum membahas apa itu TCP/IP, kita perlu mengetahui apa itu protocol, defenisi Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara
beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipetipe kabel dan kecepatan transfer data. TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang di desain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP (Transmission Control Protocol) melakukan tranmisi data persegmen, artinya paket data di pecah dalam jumlah data yang sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Intenet Protocol menggunakan IP sebagai identitas, yang biasa dikenal dengan IP Address. Setiap komputer dalam suatu jaringan mempunyai identifikasi alamat yang unik. Ada 2 metode yang di gunakan untuk pengalamatan computer dalam sebuah protocol TCP/IP : Static IP Addressing adalah pengaturan alamat IP untuk setiap workstation ditentukan secara manual oleh administrator, suatu saat administrator dapat menghapus atau mengganti alamat IP tersebut. Dynamic IP Addressing (DHCP) adalah pengaturan setiap workstation pengalamatan IP diatur oleh DHCP server secara dinamik setiap saat. Penulisan alamat IP addres terdiri atas 32 bit angka biner masing-masing yang dapat dituliskan menjadi empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik.
Tabel 2.1 adalah tabel kelas alamat IP Tabel 2.1 Kelas IP Kelas
Dari
Sampai
A
10.0.0.0
10.255.255.255
B
172.16.0.0
172.32.255.255
C
192.168.0.0
192.168.255.255
2.2
Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsurunsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Secara umum ada beberapa macam jenis topologi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bus 2. Ring 3. Star 4. hierarchical topology 5. Mesh
Setiap topologi memuliki karakteristik yang berdeda-beda dan masing-masing juga memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung kepada medianya dan setiap topologi biasanya menggunakan media, adapun jenis-jenis media yang digunakan:
1. Twisted Pair 2. Coaxial Cable
3. Optical Cable 4. Wireless
Topologi dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topologi. Dibawah ini adalah jenis-jenis Physical Topologi.
2.2.1 Jenis-jenis Physical Topology
2.2.1.1 Topologi Bus
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.
signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision.
problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.1 Topologi Bus
2.2.1.2 Topologi Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
lingkaran tertutup yang berisi node-node
sederhana dalam layout
signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
problem: sama dengan topologi bus
biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star.
Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambat 2.2 Topologi Ring
2.2.1.3 Topologi Star
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node
keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu
dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Topologi Star
2.2.1.4 Topologi Hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.
Ilustrasi dapat dilihat pada gambar
2.4.
Gambar 2.4 Topologi Tree
2.2.1.5 Topologi Mesh MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah „fullyconnected mesh‟ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan
akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.
Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.5
Gambar 2.5 Topologi Mesh
2.2.2 Jenis-jenis Logical Topology • FDDI
FDDI ( Fiber Distributed-Data Interface ) adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.
Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring , yang satu ring -nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps. • Token Ring
Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
2.3
Vyatta
Vyata adalah sistem operasi yang berfungsi sebagai router untuk mengatur jaringan dalam sebuah gedung atau fasilitas yang berhubungan dengan jaringan.Vyatta telah mengubah dunia networking dengan mendistribusikan router,firewall dan VPN sebagai komoditi dengan cara yang sama seperti komoditi linux memasarkan system operasinya. 2.4
Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch.
Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
2.4.1 Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada
umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
2.4.2 Jenis-jenis Routing
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
2.4.3 Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti
halnya
NetBEUI.
Sementara
itu,
router
sebaiknya
digunakan
untuk
menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.
2.5
OSPF (open shortesh path first)
Ospf merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana kita masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, kita masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika kita sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
2.6
Pc Router
PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.
PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang berbayar/komersil maupun yang Free/open source, yang komersil seperti Mikrotik OS, LogixOS/Neology, Gibraltar Dll.
Apa keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan pc router ini:
Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena anda telah melakukan efisiensi besar-besaran. Karena apa ? kita dapat menggunakan PC yang kita punya sedangkan OS PC Router tidak perlu beli yang comercial cukup gunakan yang free/open source saja karena kemampuan dan feature yang open source juga sudah mampu mengalahkan yang commercial dan router ternama.
Memiliki kemampuan/feature yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan Router hardware Ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.
Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani oleh kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lainlain.
Hardwarenya sangat mudah untuk di upgrade seperti layaknya PC. Dan untuk USB Wireless bisa di deteksi secara plug & Play tanpa harus merestart PC khususnya Linux Based Router Free BSD OS Pfsense.
Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama saya Instalasi dapat menggunakan CD-ROM tapi yang lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite .