BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1
Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di mana pengertian sistem itu
digunakan. Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum [Hanif Al Fatta, 2007:3] : 1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. 2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
2.1.2
Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen
(component), batas sistem
(boundary),
lingkungan
luar sistem
(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), an sasaran (objectives) atau tujuan (goal). [Jogiyanto, 1997 : 7] 1.
Komponen (Component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.
Batas Sistem (Boundary) : Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environment) : Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi sistem.
4.
Penghubung Sistem (Interface) : Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumbersumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain output dari suatu subsistem akan menjadi input dari subsistem yang lainnya.
5.
Masukan sistem (Input) : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6.
Keluaran Sistem (Output) : keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7.
Pengolah Sistem (Process) : Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahanbahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8.
Sasaran Sistem
: Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Lingkungan Luar
Interface Boundary Sub Sistem Sub Sistem
Sub Sistem Sub Sistem
Boundary
Input
pengelolah
Output
Boundary
Gambar 2.1 Karakteristik suatu Sistem Sumber : [Jogiyanto, 1997:10]
2.1.3
Definisi Informasi Informasi ialah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi
yang menerimanya. [Jogiyanto, 1997:25]
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Siklus informasi menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan,hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.
Proses
Masukan
(Model)
(Model)
Keluaran (Informasi)
Data Penerima
(Ditangkap)
Basis Data
Hasil
Tindakan
(Tindakan)
Keputusan
Gambar 2.2 Siklus Informasi Sumber : [Abdul Kadir, 2003:32]
2.1.4
Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir. Keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. [Jogiyanto, 1997 : 30]
2.1.5
Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu
informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). [Jogiyanto, 1997 : 30] 1. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. 2. Tepat pada waktunya Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Kualitas Informasi dapat dianalogikan sebagai pilar-pilar dalam bangunan dan menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.
Relevansi
Waktu
Ketepatan
Keakurasian
Kualitas Informasi
Gambar 2.3 Kualitas Informasi Sumber : [Abdul Kadir, 2003:46]
2.1.6 Definisi Sistem Informasi Untuk memahami pengertiam sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa, sehingga bermanfaat bagi penerimanya. [Hanif Al Fatta, 2007:9]
2.2
Analisis Sistem
2.2.1
Definisi Analisis Sistem Analisis sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan
detail apa yang harus dilakukan oleh sistem [Hanif Al Fatta, 2007:24]. Tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti di usulkan. Dalam tahapan analisis di deskripsikan sistem yang sedang berjalan, untuk meningkatkan atau mengganti sistem yang sedang barjalan diusulkan. Tujuan utama dari analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan dari sistem baru [Hanif Al Fatta, 2007:27]. Tahapan analisis akan menentukan masalah apa yang harus di selesaikan pada organisasi atau perusahaan. Analisis sistem merupakan tahap awal dari pengembangan system yang menjadi fondasi memnentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.
2.2.2
Pengenalan UML UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di
dunia pengembangan sistem. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan bentuk lain [Munawar, 2005:17]. UML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an ketika Grady Booch da Ivar Jacobson dan James Rumbaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodanya dan berusaha membuat metodologi terpadu yang
kemudian dinamakan UML (Unified Modelling Language). UML merupakan metoda pengembangan perangkat lunak dengan metode grafis yang mudah di pahami [Adi Nugroho, 2005:20]. Sebagai sebuah notasi grafis yang relatif sudah dibakukan (open standard) dan dikontrol oleh OMG (Object Management Group), UML menewarkan banyak keistimewaan. UML tidak hanya dominan dalam penotasian di lingkungan OO (Object Oriented) tetapi juga popular di luar lingkungan Object Oriented. UML bisa berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari system [Munawar, 2005:19].
2.2.3
Diagram dalam UML 1. Use Case Diagram Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah system dari perspektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan system disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bias dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan system [Munawar, 2005:63].
Gambar 2.4 Use Case Model Sumber : [Munawar, 2005:64]
Gambar 2.5 Contoh Use Case Sumber : [Munawar, 2005:66]
Stereotype adalah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan Stereotype digunakan symbol "<<" diawalnya dan ditutup ">>" diakhirnya. <<extend>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <
> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya.
2. Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan massage (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Massage diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical [Munawar, 2005:87].
Gambar 2.6 Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram Sumber : [Munawar, 2005:89] 3. Activity Diagram Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa [Munawar, 2005:109].
Berikut adalah symbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram : Tabel 2.1 Simbol Activity Diagram Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Start Point
Diletakan pojok kiri atas dan merupakan awal aktivitas.
End Point
Akhir aktivitas
Activity
Menggambarkan proses bisnis dan dikenal sebagai activity state
Decision
Pilihan untuk keputusan
Transition (Fork)
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk menggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu
pengambilan
Terima Order
Isi Order
Overnight Delivery
Kirim Invoice
Regular Delivery
Terima Pembayaran
Close Order
Gambar 2.7 Contoh Aktivity Diagram sederhana Sumber : [Munawar, 2005:111]
2.2.4
Pengembangan Sistem Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang benar-benar baru atau
menyempurnakan sistem yang telah ada [Adi Nugroho, 2005:124]. Pengembangan sistem dapat dilihat sebagai sebuah proses. Lebih jauh, pengembangan sistem itu sendiri pada dasarnya adalah proses perubahan, transformasi atau tambahan pada sistem yang sudah ada. Juga sering terjadi pengembangan sistem informasi berbasis computer dilakukan dengan motivasi untuk memanfaatkan computer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan, untuk melaksanakan instruksi pengguna.
Segala sesuatu yang akan dikembangkan seharusnya memiliki kerangka kerja, demikian pula dengan langkah-langkah pengembangan sistem/perangkat lunak. Salah satu proses pengembangan perangkat lunak adalah model waterfall. Model air terjun (waterfall) biasa juga disebut siklus hidup perangkat lunak. Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya. Berikut adalah gambar dari model waterfall :
Definisi persyaratan
Perancangan sistem dan perangkat lunak Implementasi dan pengujian unit Integrasi dan pengujian sistem Operasi dan pemeliharaan
Gambar 2.8 Model Waterfall Sumber : [Ian Sommerville, 2003:43]
1. Analisis dan Definisi Persyaratan : Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem.
2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak : Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. 3. Implementasi dan pengujian unit : Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. 4. Integrasi dan Pengujian Sistem : Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, Perangkat Lunak dikirim ke User. 5. Operasi dan Pemeliharaan : Biasanya merupakan fase siklus yg paling lama (walaupun tidak seharusnya). Sistem diinstall dan di pakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem.
2.3
Konsep Basis Data
2.3.1
Pengenalan Basis Data Basis data adalah sebuah cara mendokumentasikan berbagai macam data yang kemudian
dimanajemen dengan sebuah sistem untuk kemudian disimpan dalam sebuah media penyimpanan. Dengan demikian data-data tersebut dapat di akses dengan mudah dan cepat [Bunafit Nugroho, 2005:72]. Dalam basis data, data yang ada tidak hanya diletakkan dan disimpan begitu saja dalam sebuah media penyimpanan, akan tetapi dikelola dengan sebuah sistem pengaturan basis data
yang sering disebut dengan Database Management System (DBMS). Dengan begitu suatu data dengan jumlah besar dan kompleks dapat tersusun sangat baik sehingga memungkinkan pengaksesan data dengan mudah dan cepat oleh pengguna.
Gambar 2.9 Simbol Suatu Database Sumber : [Bunafit Nugroho, 2005:75]
Tujuan Pemanfaatan Basis Data : 1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) Yakni agar pengguna basis data bisa: -
menyimpan data
-
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
-
menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy) Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb. 4. Ketersediaan (Availability) Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan. 5. Kelengkapan (Completeness) Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
6. Keamanan (Security) Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan. 7. Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
Konsep Dasar Basis Data 1. Database : Sebuah bentuk media yang digunakan untuk menyimpan sebuah data. Didalam basisdata, database menduduki urutan tertinggi karena di dalamnya semua data akan dikelola. 2. File dan Tabel Record-record yang serupa diorganisasikan dalam grup-grup yang disebut file. Jadi file merupakan kumpulan semua kejadian dari struktur record yang diberikan. Tabel merupakan ekivalen basis data relasional dari sebuah file.
DATABASE
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel dalam database Gambar 2.10 Penggambaran database dan tabel Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:76] 3. Field/kolom Kolom merupakan bentuk terkecil dalam database untuk menyimpan data. Kolom akan dibentuk pada saat tabel dibuat. Kolom merupakan implementasi dari suatu atribut data.
DATABASE
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
kd_custumer nama
Gambar 2.11 Penggambaran contoh field yang berada pada suatu tabel Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:77]
4. Record
Record adalah bentuk pengistilahan data yang ada di dalam sebuah tabel yang dihitung dalam satu baris. Sebuah tabel tentunya memiliki banyak data yang menyimpan berbagai informasi sesuai dengan nama tabelnya. Baris-baris itulah yang disebut dengan record.
Field
R E C O R
Id 1 2 3
Nama Didik Kusdiantoro Sugeng Fitriyadi Arief Nur
Alamat Jl.jati karang Jl.kanoman Jl.karang jambe
Phone 02188888008 02198779008 02177890000
D
Gambar 2.12 Bentuk record dan field pada sebuah tabel Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:113]
2.3.2
Pengenalan DBMS Definisi DBMS pada sejumlah literature sangatlah bervariasi. Secara umum, DBMS
diartikan sebagai suatu program computer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, memanipulasi, dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien. Komponen Utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam [Abdul Kadir, 2003:18]: 1.
Perangkat Keras : Perangkat keras berupa computer dan bagian-bagian didalamnya, Seperti Prosesor, memori dan hardisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.
2.
Data : Data di dalam basis data mempunyai sifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared).
3.
Perangkat lunak : Perangkat lunak, dalam hal ini DBMS, berkedudukan antara basis data (data yang disimpan dalam hardisk) dan pengguna. Perangkat lunak inilah yang berperan melayani permintaan-permintaan pengguna.
4.
Pengguna : Pengguna dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori : •
Pengguna Akhir : Pengguna akhir dapat dibagi menjadi 2 macam, pengguna aplikasi dan pengguna interaktif. Pengguna aplikasi adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi. Sedangkan pengguna interaktif adalah orang yang dapat memberikan perintah-perintah pada antarmuka basis data yang tersedia (misalnya dengan menggunakan perintah SELECT, INSERT, dan sebagainya) atau melakukan perintah-perintah melalui antarmuka berbasis menu.
•
Pemrogram Aplikasi : adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basis data. Program aplikasi yang dibuat tentu saja sesuai dengan kebutuhan pengguna.
•
Administrator Basis Data : adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan basis data.
2.3.3
Perancangan Basis Data Proses perancangan basis data, dibagi menjadi 3 tahapan: [Abdul Kadir, 2003:39] 1. Perancangan basis data secara konseptual 2. Perancangan basis data secara logis 3. Perancangan basis data secara fisik Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.
Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis, atau jaringan). Perancangan basis data secara fisik merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisik yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal.
Model dasar basis data yang paling umum ada 3 macam, yaitu : 1.
Hirarkis : Adalah model yang data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer).Record-record tersebut disususn dalam bentuk tree (pohon). Contoh Model Hirarkis :
Rudi
Dosen
Dosen
Siti Nurbaya
Ashadi
Pengantar
Pemrograman
Basis Data
COBOL
Asti
Dina
Dina
Edi
Matematika 1
Ita
Edi
Gambar 2.13 Contoh Model Hirarkis Sumber : [Abdul Kadir, 2003:24] 2.
Model Jaringan :Mirip dengan hierarki model, yang data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya, yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph.
Contoh dari Model Jaringan :
Rudi
Dosen
Dosen
Siti Nurbaya
Ashadi
Pengantar
Pemrograman
Basis Data
COBOL
Asti
Dina
Edi
Matematika 1
Ita
Gambar 2.14 Contoh Model Jaringan Sumber : [Abdul Kadir, 2003:25]
2.
Model Relasional : Merupakan model yang paling sederhana, sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
Nama_Dosen Siti Nurbaya Siti Nurbaya Siti Nurbaya Siti Nurbaya Siti Nurbaya Ashadi Ashadi
Kelas Pengantar basis data Pengantar basis data Pengantar basis data Pemrograman COBOL Pemrograman COBOL Matematika I Matematika I
Mahasiswa Rudi Asti Dina Dina Edi Ita Edi
Gambar 2.15 Contoh Model Relasional Sumber : [Abdul Kadir, 2003:26] Pada prakteknya, relasi pada gambar diatas akan dinormalisasikan sehingga akan terbentuk beberapa tabel yang saling terhubung. NO_MHS
NAMA_MHS Ahmadi Rina Budi
NO_MHS
KODE_MK DB001 DB002 PI001
55 56 57
55 56 57
KODE_MK DB001 DB002 PI001
NAMA_MK Pengantar Basis Data Basis Data Lanjut Teknik Matematika
NILAI A B B
Gambar 2.16 Beberapa relasi pada model relasional Sumber : [Abdul Kadir, 2003:27] Pada gambar di atas terdapat tiga buah relasi. Relasi yang terbawah menggunakan kunci tamu berupa
nomor
mahasiswa
(NO_MHS)
dan
kode
matakuliah
(KODE_MK)
untuk
menghubungkan diri ke kedua relasi di atasnya. Dengan kata lain, berdasarkan data pada relasi terbawah, informasi seperti nama mahasiswa, dan nama matakuliah dapat diperoleh.
2.3.4
Jenis Relasional Relasional merupakan bentuk hubungan antara dua tabel atau lebih. Dengan hubungan
seperti ini, sebuah data dapat disimpan dengan struktur yang terorganisir sehingga memudahkan dalam memasukkan informasi dan mengelola databasenya. Ada beberapa bentuk relasional di antaranya adalah [Bunafit Nugroho, 2005:95] :
1.
Bentuk Relasi One to One Bentuk relasi dikatakan One to One apabila tabel A memiliki satu anggota yang juga ada dalam tabel B, atau tabel B hanya memiliki satu anggota yang ada pada tabel A. Tabel A Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Tabel B Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Gambar 2.17 Bentuk relasi One to One dari tabel A Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:95]
Tabel A Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Tabel B Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Gambar 2.18 Bentuk relasi One to One dari tabel B Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:96] 2.
Bentuk relasi One to Many
Bentuk relasi dikatakan one to many, apabila salah satu anggota tabel A memiliki anggota pada tabel B lebih dari satu atau beberapa anggota pada tabel A. Tabel A Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Tabel B Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Gambar 2.19 Bentuk relasi One to Many dari tabel A Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:96]
Tabel A Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Tabel B Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Gambar 2.20 Bentuk relasi One to Many dari tabel B Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:96]
3.
Bentuk relasi Many to Many Tabel dikatakan memiliki hubungan Many to Many, apabila semua baris data pada tabel A memiliki banyak anggota yang berada pada tabel B, dan semua anggota pada tabel B dapat dimiliki oleh banyak anggota tabel B.
Tabel A Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Tabel B Record 1 Record 2 Record 3 Record 4
Gambar 2.21 Bentuk relasi Many to Many dari tabel Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:97]
2.3.5 Jenis-jenis Key Suatu key adalah satu atau lebih kolom relasi yang mengidentifikasi suatu baris. 1. Primary Key merupakan bentuk kolom atau field utama yang mewakili kolom lainnya dalam sebuah tabel untuk menghindari data yang sama. Proses mewakili dalam tabel tersebut dapat disebut dengan tabel yang berelasi atau database relasional. Dalam teorinya, perancangan tabel primary key di tandai dengan tanda bintang satu (*), dan sebuah database hanya di perbolehkan memiliki satu primary key.[Bunafit Nugroho, 2005:78] 2.
Foreign Key merupakan kunci yang berasal dari tabel lain. Tabel memiliki satu primary key. Apabila primary key ini berelasi dengan tabel lain maka ia akan disebut foreign key. Untuk menandai foreign key dalam suatu tabel, bentuk kunci tamu ditandai dengan tanda bintang dua (**) saat melakukan perancangan. Sebuah tabel boleh memiliki foreign key lebih dari satu.[ Bunafit Nugroho, 2005:78]
Primary Key Credit_card
Propinsi
no_kreditcard*
kd_propinsi* Custumer
PIN
propinsi kd_custumer*
Saldo
nama alamat kd_propinsi** no_kreditcard**
Foreign Key Gambar 2.22 Contoh Penggambaran relasional antara tiga buah tabel Sumber :[Bunafit Nugroho, 2005:79]
3. Candidate Key : Suatu atribut /sekelompok atribut pada suatu relasi yang mempunyai dua sifat (property) : • Unik, nilai dari atribut–atribut tersebut secara unik menentukan tuple-tuple di relasi tersebut. • Minimality, Jika atribut–atribut tersebut adalah Key gabungan , tidak ada bagian dari kelompok atribut tersebut yang dapat dihilangkan 4. Secondary Key : Field yang mengidentiikasikan sebuah record dalam file yang tidak bersifat unik. 5. Composite Key : Primary Key yang dibentuk dari beberapa field. 6. Alternate Key : Field yang tidak dapat terpilih menjadi “Primary Key” dari beberapa “Candidate Key”.
2.3.6
Diagram Hubungan Entitas (ERD/Entity RelationShip Diagram) Diagram Hubungan Entitas pada dasarnya adalah diagram yang memperlihatkan
entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relasi) antar entitas tersebut. Notasi-notasi ERD : 1. Entitas, adalah keberadaannya tak bergantung pada keberadaan entitas lain. Contohnya,
entitas pelanggan.
Gambar 2.23 Simbol Entitas Sumber :[Adi Nugroho, 2005:195]
2. Atribut, adalah sesuatu yang mencirikan satu entitas dengan entitas lainnya. Misalnya, entitas pelanggan masing-masing dibedakan berdasarkan id_pelanggan serta namanya.
Gambar 2.24 Simbol Atribut Sumber :[Adi Nugroho, 2005:195]
3. Relasi, adalah sesuatu yang menjadi penghubung entitas satu dengan yang lainnya. Misalnya, entitas pelanggan dengan entitas mobil dihubungkan dengan relasi menyewa (pelanggan menyewa mobil).
Gambar 2.25 Simbol Relasi Sumber :[Adi Nugroho, 2005:195]
no_mobil** id_pelanggan* Pelanggan
nama_pelanggan
1
menyewa
M
no_mobil* nama_mobil
Mobil
Gambar 2.26 Contoh Entity RelationShip Diagram
2.4
PHP
2.4.1
Pengenalan PHP PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang
dapat terintegrasikan ke dalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.[Teguh Wahyono, 2005:3] Sebagai sebuah server-side, script PHP juga memiliki keunggulan seperti : •
Source program atau script tidak dapat dilihat dengan menggunakan fasilitas view HTML source, yang ada pada web browser seperti Internet Explorer atau semacamnya.
•
Script tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, seperti misalnya untuk keperluan database connection.
•
Pada aplikasi yang dibuat dengan PHP, pada saat dijalankan server akan mengerjakan script dan hasilnyalah yang dikirimkan ke web browser. Hal itu akan menyebabkan aplikasi tidak memerlukan kompatibilitas web browser atau harus menggunakan web browser tertentu dan pasti dikenal oleh web browser apapun.
•
PHP dapat melakukan semua apilkasi program CGI, seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman web yang dinamis, mengirimkan dan menerima cooki.
2.4.2
Variabel PHP Secara umum dapat dikatakan bahwa variable atau yang biasa disebut pengenal,
merupakan nama yang dapat digunakan untuk menyimpan sebuah nilai dimana nilai tersebut dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. PHP mengatur penamaan sebuah variabel dengan beberapa aturan seperti berikut [Teguh Wahyono, 2005:48] : •
Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah.
•
Karakter yang dapat digunakan adalah huruf, angka atau garis bawah ( _ ).
•
Panjang variabel tidak terbatas oleh jumlah karakter tetapi sebaiknya digunakan seperlunya.
•
Penamaan variabel bersifat case sensitive artinya bahwa kita harus konsisten dalam penulisan besar kecil huruf dalam nama variabel.
2.5
Mengenal MySQL MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan
mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user, serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language).[Bunafit Nugroho, 2005:1] MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL dapat juga berperan sebagai client/server yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operating System) manapun, dengan platform windows maupun Linux.
Selain itu MySQL ini memiliki beberapa kelebihan disbanding database lain, di antaranya adalah: •
MySQL sebagai database management system (DBMS)
•
MySQL sebagai relational database management system (RDBMS)
•
MySQL adalah sebuah software database yang opensource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.
•
MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini pengguna dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat di akses dari jauh.
•
MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai client.
•
MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.
•
MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai primary key dan kunci Uniq (Unique).
•
MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.
•
MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Structure Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server.
Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki di atas MySQL menjadi sebuah program database yang sangat popular digunakan. Pada umumnya MySQL digunakan sebagai database yang di akses melalui web.
2.6
Pengenalan SQL SQL singkatan dari Structured Query Language, yang merupakan bahasa query standar
yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi Database Language SQL (ANSI .136-1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL. [Abdul Kadir, 2003:101] Dalam SQL, dikenal dua istilah yaitu Data Manipulation Language (DML) dan Data Definition Language (DDL). DML merupakan sebuah bahasa definisi yang berkaitan dengan isi atau record pada table, sedangkan DDL adalah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan tabel dan isi tabel.[Bunafit Nugroho, 2005:99] Pada praktiknya, DDL mencakup beberapa query yaitu CREATE (membuat), DROP (menghapus), dan ALTER (mengubah). Sedangkan DML mencakup INSERT (memasukan data), UPDATE (memperbarui data), DELETE (penghapusan data), dan SELECT (menampilkan data). Berikut adalah penggambaran dari kedua bentuk query tersebut.
SQL
DDL CREATE
DROP
DML ALTER
SELECT
INSERT UPDATE
DELETE
Gambar 2.27 Penggambaran query SQL Sumber : [Bunafit Nugroho, 2005:100]
2.7
Pengenalan PhpMyAdmin PhpMyAdmin adalah suatu program open source berbasis web. Program ini berguna
untuk mengakses database MySQL. Program ini akan mempermudah dan mempersingkat kerja pengguna, dengan beberapa kelebihan antara lain pengguna awam tidak harus mengenal syntaxsyntax SQL dalam pembuatan database dan tabel.[Bunafit Nugroho, 2005:467] Dengan menggunakan fasilitas yang ada pada PHPMyAdmin, programmer atau pengguna bisa melakukan manipulasi database dengan mudah. Mulai dari pembuatan databasenya sampai pada manipulasi dan organisasi data di dalamnya.
2.8
Mengenal Macromedia Dreamweaver 8 Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain
secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok
Macromedia yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu situs web, salah satunya adalah Macomedia Dreamweaver 8 Pada Dreamweaver 8, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain JPS, PHP, ASP, dan ColdFusion. Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap. Ketika memulai Dreaweaver tanpa membuka sebuah dokumen, akan tampil halaman awal Dreamweaver pada lembar kerja. Berikut adalah tampilan jendela halaman awal pada program Dreamweaver 8.
Gambar 2.28 Tampilan Halaman Awal Dreamweaver 8
Ruang kerja pada Dreamweaver 8 memiliki komponen-komponen yang memberikan fasilitas dan ruang untuk menuangkan kreasi. Komponen-komponen yang disediakan oleh ruang kerja Dreamweaver 8 antara lain adalah Insert Bar, Document Toolbar, Document Window, Panel Groups, Tag Selector, Property Inspector, dan Site Panel.
Tag Selector Document Toolbar Document Window
Insert Bar
Property Inspector
Gambar 2.29 Tampilan Ruang Kerja Tipe Coder
Site Panel
Penjelasan dari komponen-komponen yang terdapat di dalam ruang kerja Dreamweaver 8 adalah: •
Document Window, berfungsi untuk menampilkan dokumen dimana pengguna bekerja dengan menggunakan Dreamweaver 8.
•
Insert Bar, berisi tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table, dan layer kedalam dokumen.
•
Document Toolbar, berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.
•
Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan di bawah satu judul.
•
Tag Selector, berfungsi untuk menampilkan hierarki tag di sekitar pilihan yang aktif pada design view.
•
Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.
•
Site Panel, digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs web.
2.9
Elearning
2.9.1
Definisi Elearning Makna Elearning selalu berubah dari waktu ke waktu. Elearning juga memiliki nuansa
yang berbeda, misalnya dalam pendidikan dan pelatihan, pendidikan dasar wajib dan pendidikan lebih tinggi. Istilah Elearning ditemukan oleh Jay Cross pada tahun 1988 [Robin Mason & Frank Rennie, 2009:xii]. Salah satu definisi awal untuk Elearning adalah dari ASTD (American Society for Traning & Development), yang mendefinisikan Elearning sebagai serangkaian luas aplikasi dan proses, misalnya web based learning (Pembelajaran berbasis web), computer based learning (Pembelajaran berbasis komputer), dan virtual classroom (Ruang kelas maya). Definisi-definisi lainnya ada yang membatasi Elearning hanya terkait dengan penggunaan internet, misalnya : 1. Elearning adalah jaringan. 2.
Elearning disampaikan kepada pengguna akhir melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet.
3. Elearning berfokus pada pandangan-pandangan seluas-luasnya terhadap pembelajaran. Terdapat 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik (e-learning dengan media elektronik) terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu : Sumber : [http://wilis.himatif.or.id/28 juni 2010] 1.
Suplemen (Tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. 2. Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh instruktur. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur. 3. Substitusi (Pengganti) Beberapa institusi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain seharihari peserta didik. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), 2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3. Sepenuhnya melalui internet.
2.9.2
Jenis-jenis Elearning Selain media-media elektronik tersebut di atas, kemudian dikembangkan e-learning
dengan menggunakan jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system elearning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian elearning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informsai perkuliahan juga bisa real-time. Dan di dalam e-learning berbasis internet ini komunikasi dua arah pun dapat terjadi, yang diimplementasikan dengan forum diskusi perkuliahan yang dapat dilakukan secara online dan real time, meskipun tidak secara langsung tatap muka. Kelebihan lainnya, system e-learning ini tidak memiliki batasan akses, sehingga memungkinkan lebih banyak waktu untuk melakukan perkuliahan. Di dalamnya terdapat forum diskusi, bisa juga seorang dosen memberikan nilai, tugas dan pengumuman kepada mahasiswa. Sehingga jelas aktifitas perkuliahan ditawarkan sepenuhnya untuk bisa melayani layaknya perkuliahan biasa.
Beberapa kelebihan e-learning dengan menggunakan jaringan internet adalah : a) Informasi yang disajikan real time b) Interaksi dosen-mahasiswa terjadi secara langsung walau tanpa tatap muka c) Terdapat forum diskusi online antar mahasiswa d) Dapat diakses kapan saja dan dimana saja e) Penyampaian dan pengumpulan tugas dapat dilakukan secara online
f) Penyampaian pengumuman administrasi perkuliahan dan jadwal secara online
Pada masa sekarang, arti e-learning bergeser menjadi proses pembelajaran yang menggunakan teknologi informatika. Sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan OHP misalnya, tidak lagi disebut sebagai e-learning. Berdasarkan teknologi informatika yang digunakan, e-learning kemudian dikelompokkan berdasarkan basis teknologi sebagai berikut:
1. Computer Based Training (CBT) Basis utama proses belajar mengajar ini adalah Program Komputer (Software), yang biasa dipakai untuk belajar secara interaktif dan fleksibel. Biasanya software-software pelajaran ini berisikan bagian-bagian multimedia, seperti Animasi dan juga bagian-bagian Tools sebagai alat untuk menyelesaikan soal-soal latihan. Bagian multimedia biasanya digunakan untuk menjelaskan bahan-bahan pelajaran dan menjadikannya mudah dimengerti oleh pengguna. Dengan menggunakan Tools yg disediakan maka pengguna mempunyai kesempatan untuk mencoba soal-soal latihan tanpa batasan jumlah dan tingkat kesulitannya. Sistem CBT ini mulai berkembang di tahun 80-an dan masih berkembang terus sampai sekarang. Hal ini ditunjang antara lain oleh perkembangan sistem animasi yg kian menarik dan realistis (misalnya sistem animasi 3 Dimensional). Selain untuk pelajar, sistem inipun digemari oleh perusahaanperusahaan untuk mendidik karyawannya. Namun, pada e-learning dengan konsep ini, komunikasi yang terjadi hanya komunikasi satu arah.
2.Web Based Training (WBT) Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan berbasis teknologi internet. Sehingga dengan menggunakan konsep ini, dapat terjadi komunikasi dua arah antar pengguna. Namun lancarnya proses belajar dengan menggunakan sistem ini bergantung kepada infrastruktur jaringan kecepatan tinggi. Namun kendala penerapan konsep ini terletak pada kenyataan bahwa memang jaringan internet di negara kita masih belum merata. Pada dasarnya, terdapat 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih, yakni : 1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional) 2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3. Sepenuhnya melalui internet. Salah satu komponen WBT yg sangat digemari adalah video-conferencing, yaitu dimana siswa dan guru dapat langsung mendiskusikan semua hal tanpa harus bertemu muka secara langsung. Sistem ini berkembang pesat di negara-negara maju dan dapat dimanfaatkan sebagai alat belajar mengajar di virtual classes ataupu virtual universities.
2.10
Pengenalan Internet Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan
local yang ada pada suatu daerah, kota, atau bahkan pada sebuah negara [Bunafit Nugroho, 2004:3]. Dengan adanya internet kita dapat menghubungkan beberapa jaringan local yang ada pada setiap tempat. Tidak hanya itu juga dengan adanya fasilitas internet setiap orang dapat melakukan kegiatan apa saja seperti mengirim email, mencari data, dan lain-lain.
Untuk dapat menghubungkan beberapa computer sehingga menjadi sebuah kelompok jaringan, kita membutuhkan suatu media penghubung yang bernama TCP/IP, yaitu sebuah protocol yang mengidentifikasi sebuah computer yang terhubung di dalam jaringan. TCP/IP memiliki teknik mengidentifikasi dengan menggunakan penomoran yang dinamakan nomor IP/IP address (Internet Protokol Address). Dengan menggunakan nomor ini sebuah komputer dapat terhubung dengan komputer lain dalam sebuah jaringan atau dalam jaringan global yang disebut internet.
2.11
Pengenalan World Wide Web (WWW) WWW atau yang sering disebut World Wide Web (jaringan dunia luas) adalah sebuah
bagian dari internet yang sangat dikenal dalam dunia internet, dengan adanya WWW seorang pengguna dapat menampilkan sebuah halaman virtual yang disebut dengan Web Site [ Bunafit Nugroho, 2004:3]. Jika dilihat dari proses kerjanya WWW (World Wide Web) dapat dibagi menjadi beberapa komponen seperti berikut : •
Protocol
: protocol adalah sebuah media yang distandarkan untuk dapat mengakses
komputer di dalam sebuah jaringan, Halaman yang dapat di akses adalah halaman web site. WWW memiliki standar protocol yang bernama HTTP atau (Hypertext Transfer Protocol). Dengan menggunakan protocol ini sebuah halaman yang ada di dalam computer jaringan dapat dibuka dan diakses.
•
Address
: merupakan alamat yang berkaitan dengan penamaan sebuah komputer di dalam
jaringan. Alamat ini sebenarnya merupakan sebuah nomor yang dimiliki sebuah komputer yang sering disebut dengan nomor IP, akan tetapi dengan adanya perkembangan jaman, maka dibentuklah metode baru yang bernama Domain Name, sehingga No IP tersebut digantikan dengan sebuah alamat yang dinamakan URL (Uniform Resource Locator) yang berkaitan dengan nama suatu instansi pemilik computer tersebut misalnya, http://www.akakom.ac.id •
HTML
: Selain dari kedua media tersebut masih membutuhkan sebuah media lagi yaitu
HTML (Hypertext Markup Language), yaitu sebuah bahasa scripting yang dapat menghasilkan halaman web site sehingga halaman tersebut dapat di akses pada setiap computer pengakses (client).