BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata “budget” dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis yaitu “boutgette” yang berarti sebuah tas kecil. Menurut RA Supriyono dalam Haruman dan Rahayu (2007:3), anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Menurut Nafarin (2004:12), anggaran adalah suatu keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anthony dan Govindarajan (2005:3), mendefinisikan anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Menurut
Adisaputro
dan
Anggraini
(2007:21),
anggaran
yang
komprehensif merupakan suatu proses yang ditujukan untuk membantu melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian secara efektif. Model anggaran ini mencakup:
Universitas Sumatera Utara
1) Pengembangan dan aplikasi tujuan perusahaan dalam arti luas dan jangka panjang (visi dan misi perusahaan) 2) Merumuskan tujuan perusahaan secara khusus 3) Mengembangkan strategi perencanaan laba jangka panjang dalam arti luas 4) Mengembangkan strategi laba jangka pendek secara khusus dengan pertanggungjawaban secara rinci 5) Membuat
sistem
pelaporan
kinerja
periodik
dengan
pertanggungjawaban secara rinci 6) Mengembangkan prosedur tindak lanjut (follow up) Dengan demikian anggaran dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja dalam mengembangkan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang, dengan jangka waktu atau periode yang ditentukan. Penyusunan anggaran perusahaan dapat dilakukan dengan membandingkan penjualan tahun sebelumnya, sehingga penyusunan anggaran yang dibuat menjadi lebih relaistis dalam mencapai target yang ditetapkan. 2.1.2 Fungsi Anggaran Anggaran memiliki beberapa fungsi yang disesuaikan dengan strategistrategi perusahaan dalam mencapai tujuan. Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:5), beberapa fungsi anggaran dalam proses manajemen adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1) Di bidang Planning a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia f. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif 2) Di bidang Coordinating a. Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan b. Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan lingkungan yang dihadapi c. Membantu menempatkan pemakaian modal pada saluransaluran yang menguntungkan sesuai dan seimbang dengan program perusahaan d. Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi 3) Di bidang Controlling a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran b. Membantu mencegah pemborosan c. Membantu menetapkan standar baru
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Manfaat Anggaran Menurut Halim dan Supomo (2005:167), kegunaan atau manfaat anggaran adalah sebagai berikut: a. Alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek (short-range plans) b. Alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan para manajer pusat pertanggungjawaban c. Alat untuk memotivasi para manajer dalam mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya d. Dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan e. Pedoman untuk
mengevaluasi
prestasi
para
manajer
dan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya f. Piranti pendidikan bagi manajer 2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Anggaran selain memiliki manfaat bagi perusahaan, juga memiliki kelemahan. Menurut Haruman dan Rahayu (2007:7), dapat disimpulkan beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, antara lain: a. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan b. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi
Universitas Sumatera Utara
manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. c. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh d. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga manajer
mengetahui
kekuasaan,
kewenangan,
dan
kewajibannya.
Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan e. Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of participation) Di samping beberapa keunggulan tersebut diatas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain: a. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain-lain.) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketetapan estimasi tersebut b. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu
manajer
dalam
melaksanakan
tugas-tugasnya,
bukan
menggantikannya d. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:8), faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran: a. Faktor intern Faktor-faktor intern (controlable) antara lain berupa, a) data penjualan pada tahun-tahun yang lalu, b) kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, promosinya, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya, c) kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, d) tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, bauk jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, e) modal kerja yang dimiliki perusahaan dan g) kebijakan-kebijakan perusahaan,
baik
dibidang
pemasaran,
produksi,
pembelanjaan,
administrasi maupun di bidang personalia. b. Faktor ekstern Faktor-faktor ekstern (uncontrolable) antara lain berupa, a) keadaan persaingan, b) tingkat pertumbuhan penduduk, c) tingkat penghasilan masyarakat, d) tingkat penyebaran penduduk, e) agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat, f) berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan, g) keadaan
perekonomian
nasional
maupun
internasional,
kemajuan
teknologi dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Anggaran Penjualan 2.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:45), anggaran penjualan adalah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/ daerah penjualannya. 2.2.2 Manfaat Penyusunan Anggaran Penjualan Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:45), tujuan penyusnan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya bidang penjualan. 2.2.3 Kegunaan Anggaran Penjualan Menurut Munandar (2007:42), anggaran penjualan mempunyai beberapa kegunaan penting antara lain: a. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Unit yang akan diproduksikan, karena jumlah satuan (unit) yang akan diproduksikan oleh perusahaan ditentukan oleh berapa banyak perusahaan yang bersangkutan mampu menjualnya. b. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Kas, karena penjualan tunai akan mengakibatkan pemasukan Kas.
Universitas Sumatera Utara
c. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Piutang, karena penjualan kredit akan mengakibatkan bertambahnya Piutang perusahaan. 2.2.4
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Penyusunan
Anggaran
Penjualan Menurut
Rahuman
dan
Rahayu
(2007:46),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan, yaitu: 1) Faktor-faktor internal a. Penjualan tahun-tahun yang lalu b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya d. Tenaga
kerja
yang
tersedia
baik
jumlah
maupun
keahliannya e. Model kerja yang dimiliki perusahaan f. Fasilitas lain yang menunjang 2) Faktor-faktor eksternal a. Keadaan persaingan di pasar b. Posisi perusahaan dalam persaingan c. Tingkat pertumbuhan pernduduk d. Elastisitas
permintaan
terhadap
harga
barang
yang
dihasilkan e. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
2.3 Anggaran Produksi 2.3.1 Pengertian Anggaran Produksi Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:57), anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah(kuantitas) waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Menurut Blocher dkk (2000:362), anggaran produksi merupakan rencana perolehan
dan
pengkombinasian
sumber
daya
yang dibutuhkan
untuk
melaksanakan operasi pemanufakturan yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai penjualannya dan mempunyai sejumlah persediaan yang diharapkan pada akhir periode anggaran. 2.3.2 Manfaat Penyusunan Anggaran Produksi Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:58), anggaran produksi merupakan suatu alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan produksi, sehingga tujuan penyusunan anggaran produksi a.
Menunjang kegiatan berbagai penjualan, sehingga barang dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan
b. Menjaga tingkat persediaan yang optimum c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi minimum
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi Menurut
Rahuman
dan
Rahayu
(2007:58),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh perusahaan selama periode waktu tertentu adalah: a. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran penjualan b. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik c. Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya d. Stabilitas bahan baku e. Modal kerja yang dimiliki f. Fasilitas gudang 2.3.4 Langkah-langkah dalam Menyusun Anggaran Produksi Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:60), di samping itu pula dapat disusun langkah-langkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi dan pelaksannanya: 1) Tahap Perencanaan a. Menentukan periode waktu yang dipakai sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi b. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan 2) Tahap Pelaksanaan a. Menentukan kapan barang diproduksi b. Menentukan di mana barang akan diproduksi
Universitas Sumatera Utara
c. Menentukan urutan-urutan proses produksi d. Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi e. Menyusun program tentang penggunaan bahan baku, buruh, service dan peralatan f. Menyusun standar biaya produksi g. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan 2.4 Anggaran Bahan Baku Langsung 2.4.1 Pengertian Anggaran Bahan Baku Langsung Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dibedakan menjadi dua, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:73), bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian barang jadi yang dihasilkan, sedangkan bahan baku tak langung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung. Bahan baku tak langsung akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik. 2.4.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Menurut Rahuman dan Rahayu (2007;73), tujuan penyusunan bahan baku langsung adalah: a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung
Universitas Sumatera Utara
b. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung yang diperlukan c. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung d. Sebagai
dasar
penentuan
harga
pokok
produksi
yakni
memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi e. Sebagai dasar melakukan fungsi pengendalian bahan baku langsung 2.4.3 Penyusunan Anggaran Bahan Baku Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:74), anggaran-anggaran yang berhubungan dengan bahan baku antara lain: a. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang b. Anggaran pembelian bahan baku Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang c. Anggaran persediaan bahan baku Anggaran ini merupakan suatu perencanaan terperinci atas kuantitas bahan baku ayng disimpan sebagai persediaan
Universitas Sumatera Utara
d. Anggaran biaya bahan baku habis digunakan dalam produksi (pemakaian bahan baku) Sebagai bahan baku disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan dalam proses produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan baku yang digunakan dalam satuan uang. Tentu saja semua bahan baku yang tersedia akan habis digunakan untuk produksi. Hal ini disebabkan karena dua hal, yakni: 1)
Perlu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan awal periode berikutnya
2)
Perlu adanya persediaan besi (persediaan minimal bahan baku
yang
harus
dipertahankan
untuk
menjamin
kelangsungan proses produksi) agar kelangsungan produksi tidak terganggu akibat kehabisan bahan baku 2.5 Anggaran Tenaga Kerja Langsung 2.5.1 Pengertian Anggaran Tenaga Kerja Langsung Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:87), tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi perusahaan dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja langsung mempunyai sifat: a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja ini berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel
Universitas Sumatera Utara
c. Umumnya dikatakan tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan denga produk akhir 2.5.2 Manfaat Anggaran Tenaga Kerja Langsung Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:88), manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja: a. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien b. Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien c. Harga pokok produk dapat dihitung secara tepat d. Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja 2.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyusunan Tenaga Kerja Langsung Menurut Rahuman dan Rahayu (2007:88), faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja adalah: a. Kebutuhan tenaga kerja b. Pencarian atau penarikan tenaga kerja c. Latihan bagi tenaga kerja baru d. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja e. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja f. Pengawasan tenaga kerja
Universitas Sumatera Utara
2.6 Perencanaan 2.6.1 Pengertian Perencanaan Menurut Siswanto (2006:42), perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Sehingga perencanaan dapat dikatakan memaksimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Didin dan Hendri (2003:77), perencanaan atau planning adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat hasil yang optimal. Oleh karena itu, perencanaan merupakan sebuah keniscayaan, sebuah keharusan di samping sebagai sebuah kebutuhan. 2.6.2 Karakteristik Perencanaan Menurut Siswanto (2006:42), perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik berikut: a. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang. b. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi, yaitu serangkaian tindakan di masa yang akan datang dan akan diambil oleh perencana. c. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi merupakan unsur yang amat penting dalam setiap perencanaan.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Pengendalian 2.7.1 Pengertian Pengendalian Menurut Siswanto (2006:139), pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untukmenjamin bahwa sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan. Menurut G.R Terry dalam Malayu (2001:242), pengendalian merupakan proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standart, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pekerjaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yitu selaras dengan standart. 2.7.2 Elemen Pengendalian Dalam pengendalian, terdapat elemen yang satu sama lain saling berhubungan dalam urutan dan bersifat kontinu. Menurut Siswanto (2006:142), keempat pokok pengendalian yang dimaksud adalah: a. Kondisi atau karakteristik yang dikendalikan b. Instrumen atau metode sensor untuk mengukur kondisi atau karakterisitik tang dikendalikan
Universitas Sumatera Utara
c. Kelompok, unit, atau instrumen kendali yang akan membandingkan data yang diukur dengan pekerjaan yang direncanakan dan mengarahkan mekanisme perbaikan untuk memenuhi kebutuhan d. Kelompok atau mekanisme yang bergerak dan mampu mengadakan inovasi dalam sistem operasi
Universitas Sumatera Utara