BAB II KAJUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Muhammad Ali (2000 : 325) “Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan” Menurut Amin Widjaja (1995 : 83) “Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu” Menurut Ismail Masya (1994 : 74) mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutanurutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”. Dari definisi beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
2.1.2 Pengertian Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang. Menurut IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan, “Penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya.” Menurut Mulyadi (2008:202) definisi penjualan
, “Penjualan merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.” Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian.
Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut langsung terealisir dalam bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan likuiditasnya. Sedangkan dalam rangka memperbesar volume penjualan, umumnya perusahaan menjual produknya secara kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan pendapatan kas, tapi kemudian menimbulkan piutang. Kerugian dari penjualan kredit adalah timbulnya biaya administrasi piutang dan kerugian akibat piutang tak tertagih.
2.1.3
Klasifikasi Transaksi Penjualan Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam bukunya
“Sistem Informasi Akuntansi 1” dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Penjualan Tunai Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan. (2) Penjualan Kredit Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan. (3) Penjualan Tender Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur. (4) Penjualan Ekspor Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
(5) Penjualan Konsinyasi Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual. (6) Penjualan Grosir Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.
2.1.4
Dokumen-Dokumen Penjualan Dokumen-dokumen penjualan menurut La Midjan dalam bukunya yang
berjudul “Sistem Informasi Akuntansi 1” antara lain sebagai berikut: (1) Order Penjualan Barang (Sales Order) Merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan. (2) Nota Penjualan Barang Merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan. (3) Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order) Merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangkap slip. (4) Faktur Penjualan (Invoice)
Adalah dokumen yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih kepada pelanggan yang menunjukan informasi kuantitas, harga dan jumlah tagihannya. (5) Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip) (6) Jurnal Penjualan (Sales Journal)
2.1.5
Bagian-Bagian Penjualan Menurut Krismiaji dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi”
menyatakan bahwa bagian-bagian penjualan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) Bagian Penjualan Adalah bagian penjualan menerima surat pesanan dari pihak pembeli dan membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut. (2) Bagian Kredit Adalah atas dasar surat pesanan dari pembeli yang diterima dibagian penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan yang selanjutnya memberikan persetujuan terhadap surat pesanan tersebut dan memeriksannya ke bagian gudang. (3) Bagian Gudang Adalah bagian gudang yang bertugas untuk menyimpan persediaan baran dagangan serta mempersiapkan barang dagangan yang akan dikirim kepada pembeli.
(4) Bagian Pengiriman Adalah bagian ini mengeluarkan surat order penjualan dan kemudian membuat nota pengiriman atas barang yang dipesan. (5) Bagian Penagihan Adalah bagian ini bertugas untuk membuat faktur penjualan dan kemudian didistribusikan kepada: a. Rangkap pertama (asli) diberikan kepada pelanggan b. Rangkap kedua diberikan kepada bagian piutang c. Rangkap ketiga diarsipkan brdasarkan nomor urut bersamaam dengan surat order penjualan
1.1.6
Pengertian Spare Part Pengertian dari Spare Part adalah suatu barang yang terdiri dari beberapa
komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Setiap alat berat terdiri dari banyak komponen, namun yang akan dibahas komponen yang sering mengalami kerusakan dan penggantian. Ada beberapa komponen yang juga terdapat didalamnya beberapa komponen kecil, misalkan engine yang mempunyai komponen didalamnya yaitu: fuel injection pump, water pump, starting motor, alternator, oil pump, compressor, power steering pump,turbocharger, dan lain-lain.
Secara umum Spare Part dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1.
Spare Part baru yaitu komponen yang masih dalam kondisi baru dan belum pernah dipakai sama sekali kecuali sewaktu dilakukan pengetesan.
2.
Spare Part bekas atau copotan yaitu komponen yang pernah dipakai untuk periode tertentu dengan kondisi : a.
Masih layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut masih dapat dipergunakan atau mempunyai umur pakai.
b.
Tidak layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut sudah tidak dapat lagi dipakai walaupun dilakukan perbaikan atau rekondisi.
Setiap Spare Part mempunyai fungsi tersendiri dan dapat terkait atau terpisah dengan Spare Part lainya. Misal: strating motor akan terpisah fungsi kerjanya dengan alternator, walaupun secara tidak langsung juga ada hubungannya. Dimana alternator berfungsi
untuk
menghasilkan
listrik
untuk
mengisi
aki
(accu/batere),sedangkan startingmotor berfungsi untuk menghidupkan engine dengan menggunakan listrik dari aki.
1.1.7
Pengertian Penjualan Tidak Langsung Penjualan Tidak Langsung dilakukan dengan tidak menggunakan individu
atau tenaga –tenaga penjualan. Adapun factor-faktor atau masalah-masalah yang dapat mempengaruhi terjadinya penjualan tidak langsung ini adalah :
1. Jarak antara lokasi penjual dengan pembeli cukup jauh 2. Responsi masyarakat terhadap sebuah iklan atau catalog 3. Biaya penggunaan wiraniaga cukup besar bagi perusahaan 4. Biaya pemesanan langsung cuku besar bagi pembeli Terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembeli maupun penjuala karena penjual atau produsen tidak berhadapan muka secara langsung dengan calon pembeli atau langganan, maka transaksi jual beli itu dapat dilakukan melalui : (1) Surat/Internet (E-mail) (2) Telepon, dan cara khusus lainnya seperti, (3) Mesin penjualan otomatis. Namun penjualan secara tidak langsung ini dianggap tidak flexsibel karena penjual tidak dapat mengemukakan penawarannya secara visual sehingga penjualan kurang efektif.
1.1.8
Pengertian Flow Chart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi
lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah.
Setelah
flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram
menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
Menurut Drs Suarga (2006:23), Flowchart adalah unit symbol gambar (chart) yang menunjukan aliran (flow) dari proses terhadap data.
Menurut Abdul kadir (2004:5), Menyatakan bahwa Flowchart atau diagram alir adalah suatu gambar yang menjelaskan urutan pembacaan data, pemrosesan data, pengambilan keputusan akhir dan penyajian hasil pemerosotan data.
1.1.9
Jenis-Jenis Flow Chart
Ada 5 jenis flowchart diantaranya: 1. Bagan alir sistem (systems flowchart). Bagan alir sistem (System flowchart) dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. 2. Bagan alir dokumen (document flowchart). Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir
yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. 3. Bagan alir skematik (schematic flowchart). Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya. 4. Bagan alir program (program flowchart). Bagan alir program
(program flowchart)
merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program
flowchart).
Bagan
alir
logika
program digunakan
untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk
menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram. 5. Bagan alir proses (process flowchart). Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian sebelumnya Diana Dewi (2011) dengan judul Sistem Akuntansi Penjualan pada PT. Sinar Lendoh Terang Ambarawa. Adapun tujuan penilitiannya adalah untuk mengetahui sestem akuntansi pada PT. Sinar Lendoh Terang Ambarawa. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur penjualan persediaan pada PT. Sinar Lendoh Terang cukup baik, hal ini dapat dilihat dalam pemilihan metode pencatatan persediaan yang digunakan yaitu metode perpetual, metode penentuan biaya atau harga pokok persediaan menggunakan metode FIFO. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Setelah data diperoleh, disajikan menggunakan teknik analisi data kualitatif.