BAB II KAJIAN TEORI 2.1
Pengertian Motivasi Perkataan motivasi adalah berasal dari pada perkataan bahasa inggris
Motivasion perkataan asalnya ialah ” motive” yang telah dipinjamkanoleh bahasa melayu bahasa malaysia kepada motiv yakni bermaksud tujuan. Didalam surat kabar, kerap pemberita menulis berita motif pembunuhan perkataan motif disini boleh kita pahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan . Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individual, muncul, terarah dan mempertahankan perilaku. Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. ” Energi pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud” motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi bila salah satunya tidak ada memotivasi tidak akan timbul. Menurut Hasibuan (1996 : 95) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Robbins (2008; 222) motivasi adalah ” sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuanya. Sementara motivasi umum berkaitan dengan usaha mencapai tujuan apapun, kita akan mempersempit fokus tersebut menjadi tujuan-tujuan 7
organisasional untuk mencerminkan minat kita terhadap perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan. Menurut Dariyanto (dalam sondang 2000:756) dalam bahasa indonesia motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2001 : 2) motivasi merupakan sejumlah proses yang bersifat internal atua eksternal bagi seorang individu yang meneyebabkan timbulnya sikap antusias dan presentasi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Menurut jones (dalam Winardi, 2001: 4 ) Motivasi berkaitan dengan persoalan bagaimana perilaku diawali, dienerji dipertahankan, diserahkan, dihentikan dan jenis reaksi subjektif semacam apa terdapat didalam organisme
yang bersangkutan, sewaktu segala
hal
yang dikemukakan
berlangsung. ” Menurut Campbell (dalam Winardi, 2001: 4) presentasi perilaku atau beberapa lama yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan perilaku dengn cara tertentu. Menurut Terry, dalam bukunya Principle of Management. Motivasi adalah sebagai membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semagat, karena orang itu melakukanya. Sadili (2006:281) motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
8
Menurut Gibson (dalam Winardi, 2001 : 4) dalam mempertimbangkan motivasi, perlu kita memperhatikan faktor-faktor fsiologikal, psikologikal dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting. Jadi ringkasnya oleh perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkan sama ada secara negatif atau positif. Menurut Wiludjeng (2007:154 motivaasi adalah proses psikologis yang mendasarkan dan merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan organisasi. Motivasi yang ada pada setiap oranglah tidak sama, berbeda beda antara yang satu dengan yang lainya untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai perhatian dan hakikat motivasi serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki individu lain/organisasi. 2.2. Teori Motivasi Teori motivasi prestasi menegaskan manusia bekerja didorong oleh kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan seorang mengambil tugas secara konsisten bertanggung jawab dimana untuk mencapai tujuannya ia berani mengahadapi resiko serta memperhatikan feedback kebutuhan afiliasi ditunjukan oleh keinginan bersahabat, memperhatikan aspek antar pribadi, bekerja sama, empati, dan efektif dalam bekerja.
9
Sedangkan kebutuhan kekuasaan tampak pada seseorang yang mau untuk berpengaruh terhadap orang lain, cepat tanggap terhadap masalah, aktif menjalankan kebijakan organisasi, senang membantu orang dengan mengesankan dan selalu menjaga prestasi, reputasi serta posisinya. Sekarang kita coba integrasikan teori-teori yang telah dikemukakan dengan basis pendekatan integaratif .kombinasi dari dua arah gejala harapan dan kebutuhan sebagai usaha memotivasi. Ada tiga hal tentang motivasi kerja.Pertama, kebutuhan individu terpenting adalah
pencapaian,
kekuasaaan,
afiliasi,
perhitungan,
ketergantungan,
perluasan.Kedua motivasi kerja berkembang pada kekuatan yang diubah dalam pola kebutuhan dan kepercayaan untuk bekerja dalam organisasi. Ketiga, hasil akhir psikologis orang bekerja tidak lain kepuasan yang diperoleh dari kerja dan perananya. Pendekatan motivasi dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan dan kepuasan tenaga kerja dimana organisasi dapat menentukan sendiri pola kebutuhan dan kepuasanya tanpa mengabaikan tenaga kerja. Gitasudarma (2000:29) mengemukakan bahwa teori motivasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu teori kepuasan ( content theories) dan teori proses (process theories). Teori kepuasan tentang motivasi berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri seseorang yang momotivasinya atau yang membangkitkan atau memulai perilaku. Sedangkan teori proses berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau bagaimana perilaku itu digerakan, diarahkan, didukung atau diberhentikan
10
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi dalam penelitian hal ini adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh masing-masing karyawan yang dalam pelaksanaan tugas pekerjaan berdasarkan ukuran dan waktu yang telah di tentukan guna mewujudkan tujaan organisasi atau perusahaan. 2.3. Membangun Kerja Melalui Motivasi Kerja Karyawan Fungsi ideal dari pelaksanan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan,maka orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan.maka konteks seharusnya adalah bahwa arah pelaksanaan tugas pegawai adalah memberikan pelayanan bagi pelanggan,baik internal maupun external. Hal-hal diatas tidak mudah.karena barisan terdepan dalam pemberian pelayanan adalah karyawan atau pegawai dengan berbagai persoalannya.Bukan tidak
mungkin
pelanggan
memperoleh
citra
yang
buruk
tentang
lembaga/organisasi, gara-gara pekerjaan pelayanan oleh karyawan yang jelek.Dari sinilah mungkin terjadi “ fokus pada pelanggan” tanpa didahului oleh “fokus para karyawan atau pegawai.” Berbicara kinerja individual
karyawan, ada
beberapafaktor utama yang mempengaruhi. Menurut gibson, kinerja individual karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi, kemampuan dan lingkungan kerja.
11
2.4
Model-Model Motivasi Hasibuan (1996:14) ada tiga macam model motivasi yaitu model tradisional,
model hubungan manusia dan sumber daya manusia. 1.
Model tradisional Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah
kerjanya meningkat, perlu diterapkan sistim intensif yaitu memberikan intensif berupa uang atau barang kepada karyawan yang berprestasi baik. Jadi motivasi bawahan dalam hal ini hanya untuk mendapat intensif (uang dan barang ) saja. 2.
Model hubungan manusia Model mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah
kerjanya meningkat ialah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.Karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan kreatifitas dalam pekerjaannya. 3.
Model sumber daya manusia Model ini mengatakan bahwa karyawan dimotivasi banyak faktor, bukan
hanya uang atau barang atau keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti .menurut model ini, pegawai cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik. Karyawan bukanlah berprestasi baik karena merasa puas, melainkan termotivasi oleh rasa tanggung jawab yang lebih luas untuk membuat keputusan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 2.5
Motode Motivasi Hasibuan (2006:149) ada dua metode motivasi langsung dan tidak langsung
1.
Motivasi langsung
12
Motivasi langsung adalah motivasi (material dan non material) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu pegawai untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasanya.Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa. 2.
Motivasi Tak langsung Motivasi Tak langsung ialah motivasi yang diberikan hanya merupakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya, kursi empuk, mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana pekerjaan yang serasi serta penempatan yang tepat.Motivasi tak langsung besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja pegawai sehungga produktif. 2.6
Tipe-Tipe Motivasi Menurut Danim (2004:17-18) motivasi menurut Fenomena hidup banyak
corak dan ragamnya. Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan kedalam empat jenis yang satu sama lain memberi warna terhadap aktivitas manusia. Motivasi yang dimaksudkan disini tidak terlepas dari konteks manusia organisasional.Motivasi yang mempengaruhi manusia organisasional dalam bekerja atau mungkin menjauhi pekerjaan adalah sebagai berikut. 1)
Motivasi Positif Motivasi positif di dasari atas keinginan
manusia untuk mencari
keuntungan – keuntungan tertentu. Manusia bekerja dalam organisasi jika dia merasakan bahwa setiap upaya yang dilakukanya akan memberikan keuntungan
13
tertentu, aspek besar atau kecil. Dengan demikian, motivasi positif merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motiv, dimana hal ini diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar dia bekerja baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. 2)
Motivasi Negatif Motivasi Negatif sering dikataan motivasi sebagai motivasi yang bersumber
rasa takut, misalnya jika dia tidak bekerja akan muncul rasa takut dikeluaarkan, takut tidak diberi gaji, dan takut dijauhi oleh rekan sekerja. Motivasi negatif akan berlebihan akan membuat organisasi tidak mempu mencapai tujuan. 3)
Motivasi dari dalam Motivasi dari dalam timbul dari dalam diri pekerja waktu dia menjalankan
tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri.Dengan demikian berarti juga bahwa kesenangan bekerja muncul pada waktu dia bekerja dan dia sendiri menyenagi pekerjaan itu.Motivasi muncul dari dalam individu, karena memang individu ini mempunyai kesadaran untuk berbuat. 4)
Motivasi dari luar Motivasi dari luar adalah motivasi muncul akibat adanya pengaruh yang ada
diluar pekerjaannya dan dari luar diri pekerja itu sendiri.Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan. 2.7
Motivasi Kerja Motivasi kerja bisa naik turun bahkan tak jarang hilang sama sekali.
Kehilangan motivasi kerja bisa disebabkan karena kita kekurangan alasan
14
mengapa harus bekerja misalnya kita tidak ada lagi motivasi untuk hidup tentu mempunyai arti yang luas, bukan sekedar bernapas saja. Hidup menjadi lebih hidup ketika seseorang hidup seleranya, hidup cita-citanya, hiup semangat, hidup tenaganya,
hidup
visinya,
hidup
bisnisnya,
hidup
amalamnya,
hidup
konstribusinya pada sesama dan banyak lagi. Kehilangan motivasi kerja dealam arti luas berarti seperti kehilangan motivasi dalam arti luas pula, jika kehilangan motivasi kerja dalam waktu yang lama
maka resikonya dalam jangka panjang adalah mati, kalau sekali waktu
kehilangan motivasi hidup dalam waktu pendek misalnya sejam, dua jam, atau dua hari normal saja namun kehilangan motivasi kerja tersebut tetaplah penyakit yang pelu disembuhkan. McCelland (dalam winardi 2001:81) mengemukakan 6 (enam) karakteristik tentang orang yang mempunyai motif yaitu: 1.
Pengantar
2.
Mengukur kebutuhan akan prestasi
3.
Motivasi prestasi dan perkembangan ekonomi
4.
Karakteristik-karakteristik orang-orang berprestasi tinggi
5.
Motiv dan sukses manajerial
6.
Implikasi-implikasi manajerial Dengan kata lain, motivasi merupakan sebuah determinan penting bagi
kinerja individual, jelas kiranya bahwa ia bukan satu-satunya determinan, karena masih ada vairiabel-variabel lain yang turut mempengaruhinya seperti: (1) Upaya
15
(kerja) yang dikerahkan, (2) kemampuan orang bersangkutan, (3) pengalaman kerja sebelumnya. Winardi (2001:3) 2.8
Faktor-Faktor Motivasi Menurut Sutrisno (2009:116-120) motivasi sebagai proses psikologis dalam
diri seseorang akn dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari karyawan. a).
Faktor intern Faktor intern yangt dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada
seseorang antara lain.
Keinginan untuk dapat hidup
Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manuasi yang hidup dimuka bumi ini. Untuk mempertahankan hidup ini orang mau menegrjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, apakah halal atau haram dan sebagainya.
Keinginan dapat untuk memeliki
Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong sesorang untuk mau melakukan pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan sehari-hari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk mau bekerja.
Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Sesorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui dan dihormati oleh orang lain. Untuk mempeoleh status sosial yang lebih tinggi, orang
16
mau mengeluarkan uangnya untuk memperoleh uang itu ia pun harus bekerja keras.
Keinginan untuk memepreoleh pengakuan
Keinginan untuk memepreoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:
Adanya penghargaan terhadap prestasi
Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak
Pmpinan yang adil dan bijaksana dan
Perusahaan tempat bekerja dihargai olehmasyrakat.
Keinginan untuk berkuasa Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seorang untuk bekerja. Kadangkadang keinginan untuk berkuasa ini dapat dipenuhi dengan cara-cara tidak terpuji, namun cara-cara yang dilakukannya itu masih bekerja juga. b).
Faktor ekstern Faktor ekstern juga tidak kalah peranya dealam melemahkan motivasi kerja
seseorang. Faktor-faktor ekstern adalah sebagai berikut:
Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerja dan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekrjaan.
Kompensasi yang memadai
Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya.Kompensasi memadai merupakan alat
17
motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik.
Supervisi yang baik
Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan, membimbing kerja para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan.
Adanya jaminan pekerjaan
Setiap orang akan mau bekerja mati-matian, mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk perusahaan, kalu yantg bersangkutan merasa adanya juaminan karir yang jelas dalam melakukan pekrjaan
Status dan tanggung jawab
Status atau kedudukan dlam jabatan tertentu merupakan dambaan bagi setiap karyawwan dalam bekerja
Peraturan yang fleksbel
Bagi perusaan beasr biasanya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan. 2.9
Tujuan Motivasi Dalam lingkungan kerja faktor motivasi salah satu faktor yang sangat
signifikan untuk kemajuan suatu perusahaan.Motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.Oleh sebab itu, motivasi kerja biasa disebut pendorong semangat kerja.Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi.
18
Hasibuan (1996:97) tujuan motivasi adalah sebagai berikut: 1)
Mendorrong gairah dan semangat kerja karyawan
2)
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3)
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4)
Mempertahankan loyalitas dean kestabilan karyawan perusahaan
5)
Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6)
Mengevektifkan pengadaan karyawan
7)
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8)
Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9)
Meningkatkan tingkat kesejahtraan karyawan
10)
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
11)
Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
19