BAB II KAJIAN REPERTOAR
A. Periode Barok 1. Domine Deus – Antonio Vivaldi a. Latar belakang lagu Domine Deus merupakan salah satu kantata dari karya Antonio Vivaldi yang terkenalyaitu Gloria in D mayor. Karya ini ditulis di Venice tahun 1713-1717 untuk paduan suara dari Ospedela della Pieta. Teks dalam karya ini diambil dari misa. Gloria disusun untuk tiga solis yang terdiri dari dua sopran dan satu alto serta paduan suara SATB dan orkes yang terdiri daridua trompet, dua obo, fagot, orkes alat musik gesek dan basso kontinuo. Teksnya diambil dari ordinarium misa. Karya ini terdiri dari 12 bagian, lagu Domine Deus merupakan bagian keenam.
b. Analisis stuktural Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat 12/8. Dibuka dengan introduksi pada birama 1-8 yang terdiri dari 2 frase. Frase pertama ada di birama 1-4, dimana frase pada birama 1 mengambil motif melodi Domine Deus pada birama 9-10, dan direpetisi pada birama 2 dengan pengembangan motif yang ada di birama 1. Kemudian dilanjutkan pada birama 3-4 yang merupakan pengembangan dari motif pada birama 1-2 dengan sedikit pengembangan motif ritme dan diakhiri dengan kadens otentik (A-Dm). Frase kedua terdapat di birama 5-9.Birama 5-6 adalah variasi motif dari motif tema Domine Deus, yang pada birama 6 menggunakan sekuen turun. Kemudian pada birama 7 memakai melodi yang mengalir pada akor G dan C yang direpetisi pada birama 8 untuk menandakan bahwa introduksi akan berakhir.
6
Repertoar ini adalah 3 bagian sesuai dengan lirik yang dinyanyikan pada repertoar ini. Bagian pertama ada pada birama 9-15. Lirik yang ada bagian pertama ini : “Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater omnipotens.” Diawali dengan akor C dan dilanjutkan dengan akor G dan akor-akor lain yang ada dalam tangga nada C mayor.Pada birama 13 lirik “Pater” dinyanyikan secara melismatis, khususnya untuk suku kata “Pa”. Pada birama 14 terjadi modulasi sesaat (akor D/F#) untuk menutup bagian ini dengan menggunakan kadens otentik (D-G). Pada birama 15-16 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian 2 repertoar ini.Jeda ini mengambil motif tema pada birama 9-10. Bagian kedua ada pada birama 16/4-22. Lirik yang ada pada bagian ini : ”Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater omnipotens”. Diawali dengan akor E7/G# dengan nuansa harmoni tonalitas minor dan dilanjutkan dengan akor-akor dengan tonalitas A minor pada birama 1718. Pada birama 19-22 terdapat lirik “Pater” yang dinyanyikan secara melismatis kembali disertai dengan banyak modulasi hingga akhirnya ditutup dengan kadens otentik (A-Dm) pada birama 22 untuk menutup bagian kedua ini. Pada birama 23 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian 3. Bagian ketiga dimulai pada birama 24-36. Lirik yang ada pada bagian ini: ”Domine Deus, Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater,
Pater
omnipotens,
Pater
omnipotens.”
Diawali
dengan
menggunakan akor D7/F#, pada birama 24-26 ini masih membawa nuansa harmoni minor pada bagian kedua sebelumnya. Pada birama 27 nuansa yang ditimbulkan mulai kembali ceria dengan menggunakan tonalitas C mayor dengan akor G. Pada birama 28-29 terdapat lirik “Pater” yang dinyanyikan secara melismatis kembali yang kemudian melodi tersebut disekuen naik pada birama 29-30 kemudian diakhiri kadens otentik (G-C) pada birama 31. Pada birama 32 – 35 lirik “Pater” kembali dinyanyikan secara melismatis dan ditutup dengan lirik “Pater omnipotens” pada birama 36 dengan kadens otentik (G-C). birama 37-43 merupakan penutup
7
dari repertoar ini. Pada birama 37-38 mengambil motif yang sama pada birama 1-2, kemudian dilanjutkan pada birama 39 yang mengambil motif dari birama 6-8 yang divariasi.
Liriklagu : Domine Deus Rexcealestis,Dues Patter omnipotens Lirik terjemahan : Tuhan Allah raja semesta, Allah Bapa Maha kuasa
2. Et exultavit- Johann Sebastian Bach (1685-1750) a. Latar belakang lagu Et Eexultavit adalah bagian dari magnificat karya Bach. Magnificat adalah
nyanyian Maria yang terdapat dalam injil Lukas 1:46-55.
Dinyanyikan oleh Maria pada saat ia mengunjungi Elizabeth saudaranya yang pada waktu itu sedang mengandung Yohanes Pembaptis (1:39-45) nama Magnificat diambil dari bahasa Latin yang berarti “memuliakan”. Dalam Magnificat maria menaikan nyanyian pujian atas kebaikan dan kesetiaan Allah dalam rencana keselamatanNya bagi umat manusia, khususnya bangsa Israel. Bach menulis karya ini dalam bahasa latin. Karya ini terdiri dari 12 bagian. Ditampilkan pertama kali tahun 1723 dalam kebaktian Natal digereja St. Nicholas Leipzig. Karya yang dibawakan dalam recital berjudul “EtExultavit” bagian kedua dari karya ini, teksnya diambil dari Alkitab Injil Lukas 1:47. b. Analisis struktural Repertoar ini adalah movement kedua dari Magnificat BWV 243 karya J. S. Bach. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Adante con moto dengan tanda sukat 3/8 dan memakai tonalitas D Mayor. Lirik dalam repertoar mengambil dari ayat kitab Lukas 1:47. Lirik yang dipakai pada repertoar ini adalah : “Et Exultavit spiritus meus in Deo salutary meo”. Berdasarkan kalimat musiknya, lirik ini dibagi menjadi 2 bagian lagi yaitu
8
“Et Exultavit spiritus meus” dan “in Deo salutary meo”. Repertoar ini dibuka dengan introduksi dari birama 1-20. Pada birama 13 vokal mulai menyanyikan frase “Et Exultavit spiritus meus”, yang juga merupakan introduksi melodi tema dari repertoar. Repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian A dan B. Pada bagian A lirik yang lebih ditegaskan adalah “Et Exultavit spiritus meus”, sedangkan pada bagian B adalah “in Deo salutary meo”. Bagian A dimulai dari birama 21-51.Pada birama 2124 frase tema dari lirik “et exultavit spiritus meus” mulai dimunculkan. Kemudian pada birama 25-28 frase tema dan lirik tersebut dimunculkan kembali dengan sedikit variasi nada dan ritme. Pada birama 29-36 lirik tersebut dinyanyikan dengan variasi dan augmentasi, khususnya pada suku kata “ta” yang dinyanyikan secara melismatis dari birama 30-33. Pada birama 36-47 lirik “in Deo salutary meo” mulai dinyanyikan dan suku kata “ta” kembali dinyanyikan secara melismatis pada birama 41-46 yang frase melodinya adalah motif yang di sekuen turun dan divariasi pada akhir frase. Pada birama 47-51 frase “in Deo salutary meo” muncul kembali dengan versi suku kata “ta” yang dimelismatis lebih pendek dari pada frase sebelumnya. Pada birama 51-58 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian B. Bagian B dimulai dari birama 59-81. Pada birama 59-62 frase “Et exultavit spiritus meus” muncul, kemudian langsung disambung frase “in Deo salutary meo” pada birama 62-70 dengan suku kata “ta” yang dimelismatis di birama 67-69. Di birama 71-72 lirik “in Deo” muncul dengan melodi variasi dari birama 13-14, dilanjutkan pada birama 73-74 lirik “salutary” dengan melodi sekuen naik dari motif 2 birama sebelumnya. Pada birama 75-78 lirik “in Deo salutary meo” muncul dengan melodi variasi yang berbedadan pada birama 78-81 lirik tersebut muncul lagi dengan tanda dinamika tempo “poco rit…” yang menandakan bahwa repertoar itu akan berakhir. Birama 81-92 merupakan penutup dari repertoar ini.
9
Lirik lagu : Et exultavit spiritus meus, In Deo salutari meo Lirik terjemahan : Dan jiwaku bersukaria, didalam Tuhan penyelamatku
B. PeriodeKlasik 1. LaudateDominum– Wolfgang Amadeus Mozart(1756-1751) a. Latar belakang lagu Laudate Dominum merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari karya Mozart yang berjudul “Vesperae Solennes de Confessore” karya ini dibuat pada tahun 1780 di Salzburg, atas permintaan Uskup Agung Salzburg Hieronymus von colloredo yang pada saat itu menjadi pelindung dan majikan Mozart. Vesperae Solennes de Confessore digunakan dalam liturgy Katolik yang dikenal sebagai Vesper. Kata Vesper dalam bahasa Latin berarti “malam”. Vesper merupakan doa matahari terbenam. Istilah ini juga digunakan dibeberapa denominasi gereja protestan (seperti gereja Presbiterian atau hari ketujuh Advent) untuk mengabarkan kebaktian malam. Teks dari karya ini diambil dari Alkitab yaitu kitab Mazmur, Laudate Dominum merupakan bagian kelima dari keseluruhan karya yang terdiri dari enam bagian. Teksnya diambil dari kitab Mazmur pasal 117 yang dinyanyikanoleh solo soprano dan koor, bagian pertama lagu ini diyanyikan oleh solo soprano yang berupa ajakan dan dibagian kedua direspon oleh koor. b. Analisis struktural Karya ini terdiri dari enam bagian. Repertoar ini adalah movement kelima dari Vesperae solemnes de confessore KV 339 karya W. A. Mozart. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante ma un poco sustenuto dengan tanda sukat 6/8 dengan tonalitas F mayor. Repertoar ini dibuat dengan melodi utama yang dinyanyikan oleh sopran dan paduan
10
suara (sopran, alto, tenor, bass). Lirik yang dipakai dalam repertoar ini mengambil dari kitab Mazmur 117. Repertoar ini dibuka dengan introduksi dari birama 1-10. Introduksi ini mengambil frase melodi pada birama 42-49 dan ditambah 2 birama dengan progresi akor F – Bb – F/C – C7 sebagai jembatan masuk melodi utama (Sopran). Repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu A dan B. Bagian A dimulai dari birama 11-42 dengan melodi utama dinyanyikan oleh sopran. Bagian A ini dibagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada di ketiga bagian tersebut adalah : Laudate Dominum omnes gentes; Laudate eum, omnes populi. Quoniam confirmata est Super nos misericordia ejus, Et veritas Domini manet in aeternum. Bagian pertama dimulai pada birama 11-24. Pada bagian ini lirik “Laudate” dan “Omnes” dinyanyikan secara melismatis, khususnya pada suku kata lau-, -da-, dan o-. Bagian pertama ini diakhiri dengan kadens otentik (G7 -C) di birama 23-24. Bagian kedua A dimulai pada birama 2532. Pada birama 24 terdapat transisi pada iringan sehingga terjadi modulasi sesaat menjadi C mayor pada birama 25. Bagian kedua ini ditutup dengan kadens tidak sempurna (F-C). Bagian ketiga dari A ini dimulai dari birama 33-42. Pada birama 39 suku kata ma- dari lirik “manet” dinyanyikan secara melismatis. Bagian ketiga ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik(C-F). Bagian B dimulai pada birama 42-63 dengan melodi utama dinyanyikan oleh paduan suara. Bagian B ini dibagi menjadi 2 bagian. Lirik yang ada di kedua bagian tersebut adalah : Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto. Sicut erat in principio, et nunc, et semper. Bagian pertama dari B ini dimulai dari birama 42-53. Frase musik yang ada di bagian pertama ini hampir sama dengan frase musik dari bagian pertama dari A, hanya berbeda di akhir frasenya, terlihat di birama 49-53. Pada birama 52 terjadi modulasi sesaat dengan pemakaian akor Fm yang
11
kemudian ditutup dengan akor C pada birama 53 (kadens tidak sempurna). Bagian kedua dari B ini dimulai pada birama 54-63. Bagian kedua B ini mengambil frase musik yang hampir sama dengan bagian ketiga A, terlihat pada birama 61-63. Bagian ini ditutup dengan menggunakan kadens deseptif (C-Dm). Bagian penutup dari repertoar ini dimulai dari birama 63-72 dengan lirik “Amen” yang dinyanyikan oleh sopran dan paduan suara. Pada birama 63-65 dan birama 66-68 sopran menyanyikan “Amen” secara melismatis. Repertoar ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik (C7F) di birama 70-71.
Lirik lagu : Solo soprano Laudate dominum omnes gentes laudate eum omnes populi Quoniam confirmata est supernos miseri cordia ejus Et veritas, veritas Domini manet in Aeternum. Koor Gloria patri et filio et siritui sancto, Sicut erat in principio Et nunc et semper et in saecula saeculorum Amin. Lirikterjemahan : Solo Soprano Pujilah Tuhan segala bangsa, pujilah Dia semua orang Untuk Dia telah dianugerahkan rahmatNya atas kita dan kebenaran Tuhan untuk selama-lamanya Koor Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus Seperti pada permulaan, sekarang, dan selama-lamanya dan untuk generasi-generasi. Amin
12
C. Periode Romantik 1. Ave Maria – Giuseppe Verdi (1813 - 1901) a. Latar belakang lagu Giuseppe Verdi adalah salah satu komponis Italia. Selama tahun 1842-1893, ia mendominasi opera Italia. Salah karya operanya yang terkenal berjudul “Otello” yang diadaptasi dari karya penulis terkenal William Shakespeare yang berjudul “The Tragoedy of Othello”.Karya ini ditulis sekitar tahun 1603.Tokoh-tokoh dalam opera ini adalah Othello seorang pangeran Afrika yang menjadi jendral di Venesia Italia, Desmonda istri Othello, Cassio letnen konstan (jabatan kedua), Iago letnan muda Othello(jabatan ketiga), Barbarito senator Venesia, Roderigo pria terhormat di Venesia, Emilia istriIago. Bercerita tentang Othello yang curiga istrinya berselingkuh dengan Cassio atas hasutan dari Iago yang bekerjasama dengan Roderigo untuk menjatuhkan Othello.Iago marah terhadap Othello yang mengangkat Cassio yang masih muda menjadi atasannya dan dia pun menghasut Roderigo yang diketahuinya juga diam-diam mencintai Desmonda istri Othello.Mereka pun bekerjasama untuk menjatuhkan Othello dengan merekayasa perselingkuhan Desmonda dan Cassio sampai akhirnya Othello pun percaya dan akhirnya membunuh Desmonda istrinya. Diakhir kisah Othello tahu bahwa semuanya tidak benar, istrinya tidak berselingkuh dan ini semua hanya rekayasa Iago, Ia pun meyesali perbuatannya terhadap istrinya dan akhirnya bunuh diri. Opera Otello diciptakan Giuseppe Verdi selama tahun 1884-1886 dan dipentaskan pertama kali bulan Februari tahun 1887 di Teater La Scala di Milan. Opera ini terdiri dari empat babak, lagu yang dibawakan dalam resital ini adalah Ave Maria, dinyanyikan pada babak keempat oleh tokoh Desmonda istri Otello. Ia berdoa kepada bunda Maria dalam
13
keputusasaannya karena tidak dapat meyakinkan suaminya kalau Ia tidak berselingkuh.
b. Analisis struktural Repertoar ini adalah lagu dari opera yang berjudul “Otello” karya Giuseppe Verdi yang terdapat di babak keempat adegan kedua dari opera tersebut.Repertoar ini memakai tanda tempo Adagio dan tanda sukat 4/4 dengan tonalitas Ab mayor. Dalam opera “Otello” repertoar ini berperan sebagai doa dari Desdemona, salah satu peran yang ada di dalam “Otello”. Sebagai doa repertoar ini dinyanyikan secara resitatif. Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 1-6. Kemudian pada birama 7-11 melodi utama dimainkan vokal dengan nada Eb yang ditahan. Pada birama 7-11 ini adalah doa salam maria yang ada di dalam agama Katolik yang sedikit divariasi kata-katanya namun masih memiliki makna yang sama. Lirik yang ada pada birama 7-11 : Ave Maria, piena di grazia, eletta Fra le spose e le vergini sei tu, Sia benedetto il frutto, o benedetta, Di tue materne viscere, Gesù. Progresi akor pada frase ini adalah : Cm – Cm/Bb – Adim – Abm6 – Ebm/Gb – Eb/Bb – Abm/Cb – Cdim – Eb7/Db. Frase ini ditutup dengan menggunakan kadens tidak sempurna(Cdim – Eb7/Db). Frase-frase berikutnya berisi tentang keinginan manusia sehingga nada-nadanya pun dibuat lebih bergerak dari sebelumnya. Frase-frase tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu A dan B. Pada bagian A dibagi lagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada dalam bagian A: Prega per chi adorando a te si prostra, Prega nel peccator, per l'innocente, E pel debole oppresso e pel possente, Misero anch'esso, tua pietà dimostra.
14
Prega per chi sotto l'oltraggio piega La fronte e sotto la malvagia sorte; Bagian pertama dimulai pada birama 12-17 dengan akor Ab. Dalam bagian pertama ini terdapat frase anteseden (tanya) pada birama 1214, kemudian dilanjutkan dengan frase konsekuen (jawab) pada birama 15-17, dan ditutup dengan menggunakan kadens tidak sempurna(Bb7 – Eb). Bagian kedua dari A dimulai pada birama 18-23. Pada bagian ini ada modulasi ke tonalitas Gb mayor dan sedikit penekanan pada birama 20 dengan adanya pemakaian dari akor Cb/Eb. Bagian kedua ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik (Db7 – Gb) pada birama 22-23. Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 24-28. Dengan adanya modulasi ke Gb mayor pada bagian sebelumnya, penggunaan akor Eb pada birama 24 membuat penekanan lagi, ditambah dengan penggunaan teknik marcato pada birama tersebut. Bagian ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik (Bb7 – Eb) pada birama 27-28. Bagian B dimulai pada birama 29-38. Lirik yang ada pada bagian B ini : Per noi, per noi tu prega, prega Sempre e nell'ora della morte nostra, Prega per noi, prega per noi, prega. Pada bagian B ini terdapat 3 frase.Frase yang pertama ada pada birama 29-31. Motif musik yang dipakai pada frase ini mengadopsi dari motif frase yang ada di bagian pertama dari A. Frase kedua dari B terdapat pada birama 31-32, kemudian direpetisi di birama 32-33 dan birama 3335. Frase ketiga dimulai pada birama 35-38. Pada frase ketiga ini terjadi modulasi sesaat di birama 35 ditandai dengan akor Fb, juga pada birama 36 ditandai dengan akor Gb. Bagian B ini ditutup dengan kadens otentik (Eb7 – Ab) pada birama 37-38. Pada birama 38-49 terdapat penutup dari repertoar ini dengan mengadopsi frase dan motif yang terdapat pada introduksi. Lirik yang ada pada bagian penutup ini : Ave Maria . . .Nell'oradellamorte.
15
Ave!. . .Amen! Lirik selain “Ave!” ini dinyanyikan dengan nada yang ditahan, untuk menunjukkan rasa berserah kepada Tuhan. Lirik “Ave!” dinyanyikan dengan nada semakin meninggi untuk memberikan salam/doa kepada Tuhan.Pada birama 50-55 terdapat coda untuk mengakhiri repertoar ini dengan mengadopsi motif dan frase pada introduksi.
Lirik lagu: Ave Mariapienadigazia, eletta fra le sposae le vergini sei tu, sia benedeto il fruto, o benedeta di tie materne viscere Gesu. Prega per chi adorando a te si prostra, prega pel peccator, per l’innocente, E pel debole oppreso e pel possente, misero anch’esso, tua pieta dimostra. Prega per chi sott l’oltraggio piega la fronte, sotto la malva gia sorte.Per noi, per noi tu prega, prega sempre, e nell’ora, dellamorte nostra. Pregapernoi, prega per noi, prega.Ave Maria. Nell’ora della morte. Ave, Amen. Lirik terjemahan : Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Doakan dia yang berdoa padamu, doakan para pendosa dan yang tidak berdosa. Tolonglah mereka yang tertindas dan berkuasa karena mereka juga membutuhkannya. Doakan kami yang memohon padamu. Doakan mereka yang berduka, karena semua harapan awal akan kegembiraan menghianatinya. Doakan kami, doakan kami. Salam Maria, Amin. 2. Parce Domine – Charles Gounod (1818-1893) a. Latar belakang lagu Charles Gounod adalah seorang komponis Perancis yang terkenal dengan operanya yang berjudul “Faust”. Ibu Gounod adalah seorang pianis handal yang memberi pendidikan awal tentang musik padanya.
16
Banyak karya-karya opera Gounod yang terkenal, selain itu Gounod juga menciptakan banyak karya musik sakral untuk vokal.Gounod juga pernah menanbahkan beberapa melodi indah untuk karya Johann Sebastian Bach yang sangat terkenal yaitu “Ave Maria”. Salah satu karya populernya yang akan dibawakan dalam resital ini adalah “Parce Domine” teks asli dalam bahasa Perancis dan diterjemakan dalam bahasa Inggris dan Latin, lagu ini merupakan karya terakhir Gounod yang dibuat bulan April 1883 enam bulan sebelum Ia meninggal. Beberapa orang menganggap lagu ini sebagai ekspresi iman terakhir.Karya ini diterbitkan pada 15 Desember 1894 dimajalah sastra Perancis terkenal “La Revue de Paris”, setelah kematiannya. b. Analisis Struktural Repertoarkarya Charles Gounod ini memakai tanda tempo Molto Moderato dan tanda sukat 4/4 dengan tanda mula Bb minor dan pada bagian tengah repertoar terjadi modulasi ke Bb mayor. Repertoar ini dibuka dengan variasi “Neighbouring Tone” arpeggio dari akor F pada birama 1-4, kemudian dilanjutkan pada birama 5-8 dengan progresi akor Db – F/C – Bbm – Gb/Bb. Berdasarkan tanda mulanya repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu A (in Bb minor) dan B (in Bb mayor). Bagian A dimulai dari dari birama 9-36. Bagian A ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama A dimulai pada birama 9-20. Pada bagian pertama ini terdapat 3 frase dimana frase yang kedua adalah frase sekuen naik dari frase yang pertama. Frase pertama terdapat pada birama 9-12 dengan tonalitas Bb minor, kemudian disekuen naik pada birama 1316 dengan tonalitas F minor. Frase yang ketiga adalah frase konsekuen dari frase pertama dan kedua, terdapat pada birama 16-20. Lirik pada bagian pertama A ini adalah : Paerce, parce Domine, Parce populo tu o Exaudi me, Exaudi vocem meam, Domine!
17
Bagian kedua dari A dimulai pada birama 21-25. Pada bagian ini juga terdapat 3 frase dimana frase anteseden (tanya) ada di frase pertama dan disekuen turun di frase kedua, dan frase ketiga adalah frase konsekuennya (jawab). Lirik yang ada dalam bagian kedua A ini adalah : Domine Deus meus, Deus fortis et potens, qui a pecavi, in te speravi, parce peccatis, Deus Meus! Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 25-31. Sama seperti bagian sebelumnya bagian ketiga ini memiliki 3 frase yang frase pertama dan kedua adalah frase anteseden(tanya) dan frase ketiga adalah konsekuen (jawab). Lirik yang ada dalam bagian ketiga A ini adalah : parce peccatis, Deus Meus, Ad te clamavi, ad te confugi, in misericordia tua! Pada birama 31 – 35 terdapat transisi sebelum masuk ke tonalitas Bb mayor. Progresi akor dalam transisi ini adalah F – Dm – A – EmM7/G – F. Lirik yang ada dalam transisi ini adalah : Domine Deus, Deus meus! in misericordia tua! Bagian B dimulai pada birama 36-88. Bagian B ini dibagi lagi menjadi a, b, c, a, dan b’. Bagian a dimulai pada birama 36-43. Kemudian bagian a direpetisi dengan variasi motif di awal frase, menyesuaikan lirik yang dipakai pada repertoar. Lirik yang ada di bagian a yaitu : Anima mea , Anima mea, Speravit in Domino, speravit anima, anima mea! Sedangkan variasi motif yang terjadi di awal frase pada birama 44-45 adalah berdasarkan dari lirik : Speravit, anima mea, Speravit in Domino, speravit anima, anima mea! Bagian b dimulai pada birama 53-60. Bagian b ini terdiri dari 2 frase utama di birama 53-54 dan 57-58 yang kemudian direpetisi motif musiknya di birama 55-56 dan 59-60. Lirik yang ada pada bagian b ini adalah
18
Amplius lava me; et a peccato meo, et a peccato meo munda me, Domine, Bagian c dimulai pada birama 61-68. Bagian c ini mempunyai 1 frase utama di birama 61-64 yang kemudian di repetisi motif ritmisnya di birama 65 -68. Lirik yang ada pada bagian c ini adalah : Domine, Deus meus, Deus fortis et potens, munda me, Domine, a peccato meo Setelah c, bagian a muncul kembali pada birama 69-77. Setelah itu dilanjutkan dengan bagian b’ pada birama 78-88. Bagian b’ ini mengambil motif ritmis dari frase bagian b yang divariasi nadanya dan frase penutupnya. Lirik yang ada di bagian b’ ini adalah : In tua justitia, in misericordia tua, de precationem exaudi! In te speravi! Repertoar ini ditutup dengan progresi akor Bb – Bb7 – Edim/Bb – Cdim/Bb – Bb. Lirik lagu : Parce Domine, parcepopulotu o, Parce Domine, parce populo tu o Exaudi me, exaudi vocem meam Domine Domine Deus meus, Deus fortis et potens quia peccavi, in te speravi, parce peccatis Deus meus Ad te clamavi, ad te confugi, in miseri cordia tua Domine Deus, Deus meus, in miseri cordia tua. Anima mea, Anima mea, speravit in Domino, speravit anima, anima mea, speravit Anima mea, speravit in Domino, speravit anima, anima mea. Amplius lava me et a peccato meo et a peccato meo munda me, Domine,
19
Domine Deus meus, Deus fortis et potens, Munda me, Domine, a peccato meo Amina mea, anima mea, speravit in Domino, Speravit anima, anima mea. In tua justitia, im miseri cordia tua, de prectionem exaudi, in te speravi. Lirik terjemahan : Jangan berpaling dariku, terimalah aku walaupun aku tak berharga. Dengar tangisanku, dengarkan Tuhan kesedihanku. Jawablah aku dari tahtaMu bergegaslah Tuhan berikan pertolongan, tunjukan belas kasihMu dalam kesedihan mendalam. Jangan biarkan pedang balas dendam menebasku, walaupun kemarahanmu adalah benar. Tuhan lindungi aku dari bahaya, angkatlah aku Oh Tuhan kepadaMu lah aku memanggil. O penebus Ilahi, o penebus Ilahi, aku berdoa kasihanilah dan jangan ingat dosaku, maafkan aku. O penebus Ilahi, o penebus Ilahi kasihanilah aku jangan ingat dosaku. Malam berkerumun disekitarku, aku menangis ketakutan kepadaMu Datanglah berikan pertolongan, cepat Tuhan datang untuk menolongku, dengar tangisanku, dengar tangisaku, selamatkan aku Tuhan dalam belas kasihanMu. O penebus Ilahi, o penebus Ilahi aku berdoa, aku mohon, ampuni aku jangan ingat dosaku. Selamatkan dari hari penghakiman, dari kematian lindungi aku Tuhan O penebus Ilahi kasihanilah kami, selamatkan aku penolongku.
3. The Lord is My Shepherd– Peter Tchaikovsky (1848-1893) a. Latar belakang lagu
20
Peter Ilyich Tchaikovsky adalah seorang komposer pada era romantik yang beasal dari rusia Rusia dengan keluarga yang berlatar belakang militer. Pertama kali belajar piano pada usia 5 tahun, kedua orang tuanya sangat mendukung bakat musiknya. Ia banyak menulis musik Balet, musiknya dikenal dengan ciri-ciri Rusianya. Karya-karyanya sedikit berbeda dengan komposer-komposer Rusia pada jamannya karna dalam karyanya Ia memadukan unsur-unsur luar negri dengan melodi rakyat yang nasionalistik. Karya yang dibawakan dalam resital berjudul “The Lord is my Shepherd” yang isi teksnya diambil dari kitab Mazmur pasal 23. b. Analisis struktural Repertoar sembilan karya Peter Tchaikovsky ini mengambil kalimat-kalimat yang ada di Mazmur 23:1-6 sebagai lirik repertoar. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante con licenza dan tanda sukat 12/8. Repertoar ini dibuka dengan 8 birama introduksi yang terdiri dari 2 bagian, masing-masing bagian terdiri dari 4 birama. Bagian yang pertama memberikan nuansa yang suram dengan pemakaian akor-akor minor dan half-diminished disertai dengan pemakaian bentuk akor balikan dari beberapa akor tersebut. Bagian kedua dari introduksi memberikan nuansa yang lebih cerah dari sebelumnya dengan penggunaan akor- akor mayor yang disertai dengan sedikit penggunaan dari bentuk akor balikan. Berikut adalah progresi akor dari bagian introduksi : I
II
F#m - Bm/D - F#m/A G#Ø - F#m/A - Bm - F#m - Bm
F#m - D - A - D6 - E7 F#m - E/G# - A
Setelah introduksi repertoar ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu A dan B. Bagian A dimulai pada birama 8-21. Bagian A dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama dimulai pada birama 8-16. Bagian pertama dari bagian A ini memiliki frase utama pada birama 8-12, yang kemudian direpetisi pada birama 12-16 dengan sedikit variasi pada akhir frase.
21
Bagian kedua dimulai pada birama 16-21. Bagian kedua ini mempunyai frase anteseden (tanya) pada birama 16-18 dengan menggunakan sekuen turun dari motif yang ada di birama 16-17. Kemudian dilanjutkan dengan frase konsekuen (jawab) pada birama 18-21. Bagian B dimulai pada birama 21-40. Bagian B ini juga dibagi menjadi 2 bagian.Bagian pertama dimulai pada birama 21-31. Frase utama pada bagian pertama ini sama dengan bagian pertama dari bagian A repertoar ini, hanya pada frase lanjutan yang ada di birama 28 ditegaskan lagi pada birama 29-31 dengan menggunakan akor diminished yang sekaligus menutup bagian pertama dari bagian B ini. Pada birama 32 terdapat transisi sebelum masuk ke bagian kedua dari B. Transisi ini bertujuan untuk mengembalikan nuansa akor diminished pada birama sebelumnya menjadi mayor kembali. Bagian kedua dari B dimulai pada birama 33-40. Bagian kedua ini memiliki frase anteseden pada birama 3335, terdiri dari motif utama pada birama 33-34 yang kemudian di sekuen turun pada birama 34-35. Dilanjutkan dengan frase konsekuen pada birama 35-40, terdiri dari motif utama pada birama 35 yang kemudian direpetisi di birama 36-38 dengan variasi di akhir motif. Sebagai penutup repertoar pada birama 40 merupakan repetisi motif dari birama 38.
Lirik lagu : The Lord is my shepherd, I shall not want. He maketh me to lie down in green pastures, beside the still waters. He restoreth my soul, he leadeth in paths of righteuosness for his name’s sake. Tho’ I walk through the valley of the shadow of death I will fear no evil for thou art with me thy rod and thy staff they comfort me be for me in the presenc, the presenc of mine enemies my cup runeth over. Surely goodness and mercy shall follow me all the days
22
of my life and I will dwell in the house of the Lord for ever. Lirik terjemahan : Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membaringkan aku ke air yang tenang Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya. Sekalipu aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku gada dan tongkatMu itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku didepan lawanku, Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku, dan aku akan dian dalam rumah Tuhan sepanjangmasa.
D. Periode Moderen 1. The Lord’s Prayer– Albert Hay Malotte (1859-1964) a. Latar belakang lagu Albert Hay Malotte adalah Seorang komposer asal Pennsylvania, memulai karir musiknya sebagai organis. Pada tahun 1930-1940 Ia sangat produktif menjadi komposer musik film, Ia sudah menulis sekitar 40 skor untuk film. The Lord’s Prayer adalah karyanya yang paling populer yang isi teksnya adalah Doa Bapa Kami. Karya ini ditulis pada tahun 1935 dan dinyanyikan oleh banyak penyanyi terkenal yang akhirnya membuat karya ini sangat terkenal di Amerika Serikat. b. Analisis srtuktural Repertoar ini menggunakan tanda tempo 60 bpm dengan tanda sukat 12/8 dan tanda mula Eb mayor. Repertoar ini musikalisasi dari doa bapa kami yang dikomposisi musiknya oleh Albert Hay Malotte.
23
Repertoar ini dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu A, B, dan C. Repertoar ini dibuka dengan arpeggio akor Eb pada iringan. Bagian A repertoar ini berisi lirik yang menceritakan tentang kebaikan Tuhan. Lirik dalam bagian A ini adalah : OurFather, which art in heaven, hallowed be thy name; thy kingdom come; thy will bedone, on earth as it is in heaven. Bagian B repertoarini berisi lirik yang menceritakan tentang keinginan-keinginan manusia yang manusia butuhkan di dunia ini. Lirik dalam bagian B ini adalah : Give us this day our daily bread. And forgive us our debts, as we forgive our debtors. And lead us not into temptation; but deliver us from evil. Bagian C pada repertoar ini berisi lirik yang menceritakan pengagungan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Mulia. Lirik yang ada dalam bagian ini adalah : For thine is the kingdom, the power, and the glory, for ever and ever. Amen.
Lirik lagu : Our Father which art in heaven hallowed be thy name Thy kingdom come, Thy will be done On earth, as it is in heaven Give us this day our daily bread.
24
And forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into temptation but deliver us from evil, for thine is the kingdom, and the power, and the glory, forever. Amin. Lirik terjemahan : Bapa kami didalam surga Dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, Jadilah kehendakMu diatas bumi seperti didalam surga. Berikanlah kami rejeki pada hari ini Dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukan kami kedalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat sebab Engkaulah yang empunya kerajaan, kekuasaan, kemuliaan, selamanya. Amin. 2. Segala Puji – Mochtar Embut (1943-1973) a. Latar belakang lagu Mochtar Embut adalah salah satu dari musisi Indonesia terkenal lahir di Makasar tahun 1943 dan meninggal diusia 39 tahun di bandung tahun 1973. Menciptakan lebih dari 100 lagu pada masa hidupnya baik lagu seriosa, pop, maupun keroncong. Prestasinya juga sampai ke kancah internasional, karyanya mendapat penghargaan dalam festival lagu Pop internasional di Jepang tahun (1971). Mochtar Embut banyak memberi kontribusi pada negara lewat karya-karyanya yang kini menjadi bagian abadi dalam sejarah musik Indonesia, tidak hanya lagu-lagu bersifat puitis, kontribusinya juga sampai ke ranah politik. Karakte rlagu-lagu Mochtar Embut mencerminkan hidupnya yang sepi dan jauh dari publisitas. Karya yang dibawakan dalam resital berjudul
25
“Segala Puji” merupakan sebuah doa dengan lirik yang puitis dan sederhana namun sangat menyentuh. b. Analisis Struktural Repertoar karya Mochtar Embut ini dibawakan dengan tanda tempo Andante Sostenuto, tanda sukat 4/4, dan dengan tonalitas D minor. Repertoar ini dibagi menjadi Introduksi, bagian A, bagian B, dan Penutup. Introduksi terdapat pada birama 1-4 dengan vokal mulai menyanyi pada birama 2-3 dengan nada yang ditahan (nada A) dan dengan iringan akor Dm – Am/C – Bb – A. Bagian A terdapat pada birama 5-12. Lirik yang ada pada bagian ini : ”Segala puji bagi Tuhan, Oh pencipta alam semesta. Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Sempurna, Suci abadi”. Pada bagian A ini dibagi lagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama ada di birama 5-8, dimana pada birama 7-8 adalah repetisi dari birama 5-6. Bagian kedua ada di birama 9-12. Pada bagian kedua ini motif birama 9 direpetisi motif ritmisnya birama 10-12 dan dimodulasi sampai akhirnya ditutup dengan kadens otentik (A – D) pada birama 12. Birama 13-14 merupakan transisi menuju ke bagian B dengan progresi akor A – Dm – A – Dm. Bagian B dimulai pada birama 15-25. Lirik yang ada pada bagian ini : “Kepada-Mu kami mengeluh, Kepada-Mu kami memohon. Segala daya, jiwa dan raga, karena kasih karunia-Mu. Bagi-Mu hanya puji dan syukur”. Bagian B ini juga dibagi lagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama ada di birama 15-18, dimana bagian ini merupakan repetisi motif ritme pada birama 5-8 dengan sedikit variasi nada di awal frase. Bagian kedua dimulai pada birama 19-25 dimana birama 20 adalah repetisi motif ritme dari birama 19. Di birama 20 ini juga terjadi modulasi ke tonalitas Eb mayor, ditandai dengan penggunaan akor Ab. Pada birama 21-22 motif melodi vokal juga memakai ritme triol, yang tidak ada dalam motif-motif ritme sebelumnya. Hal ini menekankan lirik : “karena kasih dan karuniaMu” yang mempunyai arti penting dalam segala puji syukur. Kemudian pada birama 23 motif ritmis pada birama 19-20 dipakai kembali dengan
26
sedikit variasi triol di ketukan kedua, dilanjutkan birama 24 dengan memakai ritmis yang sama pada birama 19-20. Repertoar ini ditutup dengan lirik “Amin” dengan melodi vokal yang ditahan di nada C dengan diiringi akor F.
Lirik lagu : Dengan nama Tuhan yang pengasih dan penyanyang Segala puji bagi Tuhan oh pecipta alam semesta Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha sempurna, suci abadi kepadaMu kami mengabdi, kepadaMu kami memohon, segala daya jiwa dan raga, karena kasih dan kurniMu bagiMu hanya sgala puji dan syukur. Amin.
3. A Dream of Paradise– Hamilton Gray Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante maestoso dengan tanda sukat 4/4 dan 12/8 dan tanda mula di Ab mayor. Repertoar ini musiknya dikomposisi oleh Hamilton Gray dan liriknya ditulis oleh Claude Lyttleton. Repertoar ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bait, refreain, dan coda. Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 12. Kemudian dilanjutkan bait 1 dimulai dari birama 3-18. Bait 1 ini dibagi menjadi 2 frase. Frase pertama pada birama 3-10 dan frase kedua pada birama 10-18. Lirik pada bait 1 ini adalah : Once in the evening twilight, I dreamt a happy dream, Me thought I was in heav’n above, And saw its crystal gleam; And calm amid the glory, There stood a singer fair, Who through the stillness of the night, Sent forth this song of pray’r.
27
Kemudian masuk ke refrain pada birama 19, terjadi perubahan tanda sukat dari 4/4 menjadi 12/8. Refrain ini dimulai pada birama 19 – 26. Lirik yang ada pada refrain : Father in heaven above, Glorious and mighty; Send forth Thy Light of Love, O King most mighty! Father, Glorious and mighty; Send forth Thy Light of Love, Thy Light of Love. Kemudian pada birama 27-28 terdapat introduksi lagi sebelum masuk ke bait 2 dengan perubahan tanda sukat dari 12/8 menjadi 4/4. Bait 2 dimulai pada birama 29-44. Sama halnya dengan bait 1, bait 2 ini memiliki 2 frase, yaitu frase di birama 29-36 dan di birama 36-44. Lirik pada bait 2 adalah : Then in my dream celestial, I heard the din of strife, With all earth’s cares and sorrows, And bitterness of life; The cry of little children, The moan of poor and sad, This song from God’s bright angels Was sent to make them glad. Kemudianmasukke refrain lagi pada birama 45-52. Pada birama 53-54 terdapat jeda sebelum masuk ke coda dengan mengadopsi frase dari introduksi yang di variasi nadanya di motif belakangnya. Coda dimulai pada birama 54-70. Coda ini memiliki 2 frase utama.Frase pertama terdapat di birama 54-62 dan frase kedua terdapat di birama 62-70. Lirik yang ada dalam coda adalah : And far in that world of glory, With God’s eternal throng,
28
Beyond the gates of Paradise Where all is one dream of song The voice of Heav’nly singer, Shall send forth the old refrain, When sun and stars have faded, No more to rise again. Setelah itu pada birama 71 masuk kembali ke refrain sampai birama 79. Pada birama 79-80 terdapat outro yang mengambil motif frase dari introdukse yang divariasi motif terakhirnya.
Lirik lagu : Once in the evening twilight, I dreamt a happy dream, Me thought I was in heav’n above, And saw its crystal gleam; And calm amid the glory, There stood a singer fair, Who through the stillness of the night, Sent forth this song of pray’r. Father in heaven above, Glorious and mighty; Send forth Thy Light of Love, O King most mighty! Father, Glorious and mighty; Send forth Thy Light of Love, Thy Light of Love. Then in my dream celestial, I heard the din of strife, With all earth’s cares and sorrows, And bitterness of life; The cry of little children,
29
The moan of poor and sad, This song from God’s bright angels Was sent to make them glad. And far in that world of glory, With God’s eternal throng, Beyond the gates of Paradise Where all is one dream of song The voice of Heav’nly singer, Shall send forth the old refrain, When sun and stars have faded, No more to rise again. Lirik terjemahan : Pada suatu malam aku bermimpi, sebuah mimpi yang indah, aku mengira berada di surga dan melihat pancaran cahayanya yang jernih. Dengan tenang dan setengah gembira, berdiri disana seorang penyanyi dalam keheningan malam, menyanyikan lagu doa ini. Bapa yang berada di surga, yang kuat dan agung mengirimkan terang cintanya, o Raja yang perkasa, Bapa yang kuat dan dahsyat, kirimkanlah cahaya kasihMu, cahaya kasihMu Kemudian dalam angan mimpiku disurga, aku mendengar suara hirukpikuk, perselisihan diseluruh bumi, kesedihan dunia dan kegetiran hidup, tangisan anak-anak kecil , rintihan orang miskin dan papa. Lagu ini dari malaikat Tuhan dinyanyikan untuk membuat mereka gembira. Jauh dari keagungan dunia, dengan kepenuhan abadi Tuhan, diantara gerbang surgawi yang merupakan impian sebuah lagu, suara seorang penyanyi surga mengirin lagu yang lama. Ketika sinar matahari dan bintang-bintang telah pudar tidak ada yang hidup lagi.
30
31