BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. Suatu tujuan bersama akan menghubungkan semua bagian yang ada dalam suatu sistem. Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:3) yaitu, sekelompok elemen yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem, yaitu: 1) Setiap sistem terdiri dari unsur 2) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yaang bersangkutan. 3) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
6
2.1.2
Pengertian Prosedur Menurut Baridwan (2009:1) prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan
klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi penjualan yang sering terjadi. Pengertian prosedur menurut Ikhsan dan Prianthara (2008:2) adalah suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Berdasarkan dari beberapa pengertian prosedur diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur adalah suatu tata cara atau kegiatan yang dibuat secara berurutan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
2.1.3
Pengertian Penjualan Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dapat dinilai berhasil jika
dilihat dari kemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.
7
Menurut Mulyadi (2008:202) definisi penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam memperoleh
menjual barang atau jasa dengan
harapan akan
laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat
diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. Pengertian penjualan menurut Winardi (1999:176), menyatakan bahwa penjualan adalah hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa-jasa yang diselenggarakan yang dilakukannya perniagaan transaksi dunia usaha. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen dengan harapan akan memperoleh laba dari transaksi-transaksi yang terjadi antara produsen dan konsumen tersebut.
2.1.4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan Menurut Swasta dan Irawan (2001:406) kegiatan penjualan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: 1) Kondisi dan Kemampuan Penjualan Seorang penjual harus dapat meyakinkan pembelinya agar berhasil mencapai sasaran penjualan yang diaharapkan, untuk masuk tersebut penjual harus dapat memahami beberapa masalah yang cukup penting, yaitu: (1) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan (2) Harga produk
8
(3) Syarat
penjualan, seperti
pembayaran, pengantaran, garansi
dan
sebagainya. 2) Kondisi Pasar Pasar sebagai kelompok penbelian atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. 3) Modal Modal atau dana sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan penjualan. Modal dapat digunakan untuk membeli barang mentah, serta dapat pula digunakan untuk mengembangkan usaha. 4) Kondisi Organisasi Perusahaan Kondisi organisasi suatu perusahaan dipengaruhi oleh besar atau kecilnya perusahaan tersebut. Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan. Sementara untuk perusahaan kecil, yang mana masalah penjualan yang dihadapi akan ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan karena ketersediaan tenaga kerja yang lebih sedikit serta masalah yang dihadapi oleh perusahaan kecil tidak sekompleks perusahaan besar. 5) Faktor lain Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya,
9
diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan, yaitu: kondisi dan kemampuan penjualan, kondisi pasar, modal, dan kondisi organisasi.
2.1.5
Tujuan Penjualan Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting,
karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Tujuan umum penjualan yang dimiliki perusahaan menurut Swastha (2005:404) antar lain: 1) Mencapai volume penjualan Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Volume penjualan tidak memisahkan secara tunai ataupun kredit, tetapi dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai. Volume penjualan adalah barang
10
yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. 2) Mendapat laba tertentu. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dinilai dari seberapa besar kemampuan perusahaan tersebut dalam memperoleh laba. Laba dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya. Semakin tinggi tingkat penjualan yang dapat dicapai, maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan, begitu pula sebaliknya. 3) Menunjang pertumbuhan perusahaan Tingkat penjualan yang dapat dicapai oleh sutau perusahan akan mempengaruhi pertumubuhan perusahaan tersebut. Semakin tinggi penjualan yang mampu dicapai, maka pertumbuhan perusahaan akan meningkat, sedangkan apabila tingkat penjualan berkurang maka akan menghambat pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, serta menunjang pertumbuhan perusahaan. Perlu adanya kerjasama yang baik pada semua bagian di dalam perusahaan agar tujuan tersebut dapat tercapai.
11
2.1.5
Klasifikasi Transaksi Penjualan Menurut Midjan (2001:170) terdapat beberapa macam bentuk transaksi
penjualan, diantaranya: 1) Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah penjualan yang bersifat cash dan carry, setelah terdapat kesepakatan antara penjual dan pembeli maka barang dapat langsung diliki oleh pembeli. 2) Penjualan Kredit Penjualan non cash dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan. 3) Penjualan Tender Penjualan tender adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender. 4) Penjualan Ekspor Penjualan ekspor adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut. 5) Penjualan Konsinyasi Penjualan konsinyasi adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual. Apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.
12
6) Penjualan Grosir Penjualan grosir adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan memiliki bermacammacam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor, serta penjualan grosir.
2.1.6
Dokumen-Dokumen Penjualan Dokumen-dokumen penjualan menurut Midjan (2001:183) antara lain sebagai
berikut: 1) Order Penjualan Barang (Sales Order) Order penjualan barang (Sales Order) merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan. 2) Nota Penjualan Barang Nota penjualan barang merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan.
13
3) Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order) Perintah penyerahan barang (delivery order) merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangkap slip. 4) Faktur Penjualan (Invoice) Faktur penjualan (invoice) adalah dokumen yang menunjukkan jumlah yang berhak ditagih kepada pelanggan yang menunjukan informasi kuantitas, harga dan jumlah tagihannya. 5) Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip) Surat dari penjual yang ditujukan kepada pembeli untuk memberitahukan bahwa pesanan telah diterima dan barang sudah dikirimkan ke pembeli. 6) Jurnal Penjualan (Sales Journal) Jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. Sumber pencatatan jurnal penjualan yaitu berasal dari faktur penjualan. Dapat disimpulkan bahwa dokumen-dokumen penjualan terdiri dari: order penjualan barang (sales order), nota enjualan barang, perintah penyerahan barang (delivery order), faktur penjualan (invoice), surat pengiriman barang (shipping slip) dan jurnal penjualan (sales journal).
14
2.1.8
Bagian-Bagian Penjualan Menurut Krismiaji (2002:275) menyatakan bahwa bagian-bagian penjualan
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1) Bagian Penjualan Bagian penjualan adalah bagian yang menerima surat pesanan dari pihak pembeli dan membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut. 2) Bagian Kredit Atas dasar surat pesanan dari pembeli yang diterima dibagian penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan yang selanjutnya memberikan persetujuan terhadap surat pesanan tersebut dan memeriksannya ke bagian gudang. 3) Bagian Gudang Bagian gudang yang bertugas untuk menyimpan persediaan barang dagangan serta mempersiapkan barang dagangan yang akan dikirim kepada pembeli. 4) Bagian Pengiriman Bagian ini mengeluarkan surat order penjualan dan kemudian membuat nota pengiriman atas barang yang dipesan. 5) Bagian Penagihan Bagian ini bertugas untuk membuat faktur penjualan dan kemudian didistribusikan kepada: (1) Rangkap pertama (asli) diberikan kepada pelanggan
15
(2) Rangkap kedua diberikan kepada bagian piutang (3) Rangkap ketiga diarsipkan brdasarkan nomor urut bersamaam dengan surat order penjualan Dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian penjualan terdiri dari: bagian penjualan, bagian kredit, bagian gudang, bagian pengiriman, dan bagian penagihan.
2.1.9
Pengertian Tiket Tiket adalah suatu dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan yang berisi rute, tanggal, harga, data penumpang yang digunakan untuk melakukan suatu perjalanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan tiket adalah sesuatu yang dianggap sebagai alat pembayaran yang digunakan oleh suatu alat transportasi yang ada. Menurut UU No 1 tentang Penerbangan Pasal 1 ayat 27, tiket adalah dokumen berbentuk cetak yang diproses elektronik dan bentuk lainnya yang merupakan salah satu alat bukti adanya perjanjian angkutan udara antara penumpang dan pengangkut, dan hak penumpang untuk menggunakan pesawat udara atau diangkut dengan pesawat udara. Berdasarkan beberapa pengertian tiket diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tiket adalah suatu dokumen yang berisi rute, tanggal, harga, dan data penumpang yang digunakan sebagai bukti adanya perjanjian antara penumpang dengan perusahaan untuk melakukan suatu perjalanan menggunakan alat transportasi tertentu.
16