BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Status Gizi a. Hakikat gizi Zat gizi adalah zat yang di peroleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang berfungsi untuk proses-proses didalam tubuh. Menurut Asmira (1980: 9), zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh oleh tubuh dan berasal dari makanan, dikatakan bahwa kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi tidak dapat dipenuhi hanya satu atau dua makanan saja, karena pada umunya tidak ada satu bahan makanan yang mengandung gizi yang sangat lengkap. (Rizqie 2001: 1), Mengatakan zat gizi adalah setiap zat yang dicerna, diresap dan digunakan mendorong kelangsungan faal tubuh. Beberapa zat gizi dapat dibuat oleh tubuh sendiri dan sebagian besar lainnya harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi setiap hari melalui makanan. b. Status gizi Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya penyedian makanan sehari-hari. Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajat kebugaran dan kesehatan, membantu pertumbuhan bagi pertumbuhan anak serta menunjang perestasi olahraga. Menurut Agus (2004: 14-16)secara umum status gizi dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
8
1) Kecukupan gizi (gizi seimbang) Dalam hal ini asupan gizi, seimbang dengan kebutuhan gizi seseorang seimbang. 2) Gizi kurang Gizi kurang merupakan keadaan tidak sehat yang timbul karena tidak cukup makan dengan demikian konsumsi energi dan protein kurang selama janka waktu tertentu. 3) Gizi lebih Keadaan tidak sehat disebabkan kebanyakan makan. mengkonsumsi lebih dari pada yang diperlukan tubuh. Menurut pendapat Sunita Almatsier (2002: 8), Kebutuhan zat gizi berkaitan dengan proses tubuh yaitu: a. Pemberian energi Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak,protein. Oksidasi zat gizi tersebut menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktifitas. b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh Protein mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh,ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun. c. Pengatur proses tubuh Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur prosese tubuh. Protein mengatur keseimbangan air didalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam prosesproses osidasi. Air di perlukan untuk melarutkan bahan bahan didalam tubuh serta didalam darah, cairan pencernaan dan proses tubuh yang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa stus gizi adalah kesehatan tubuh seseorang sebagai pencapaian konsumsi zat makanan dan penggunaanya oleh tubuh serta kesesuaian gizi yang dikonsumsi dengan zat gizi yang dikonsumsi dengan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. c. Macam-macam zat gizi dan pentingnya gizi lengkap bagi anak. Anak sekolah dasar kelas atas khususnya kelas V, VI berkisar pada usia 10-12 tahun. Pada usia ini, jika kesehatan tidak terganggu maka
9
pertumbuhan badan sangat cepat. Agar kesehatan anak tetap terjaga maka anak diharuskan mengkonsumsi makanan yang lengka. Dalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh anak untuk pertumbuhan yaitu berupa: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat makanan. Menurut Djoko Pekik Iriyanto(2007) 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati dan serat. 2. Lemak Dalam tubuh, lemak bermanfaat sebagai. • Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. • Melarutkan fitamin sehingga dapat diserap oleh usus. • Memperlama rasa kenyang. 3. Protein Tubuh manusia memerlukan protein untuk menjalankan berbagai fungsi antara lain: • Membangun sel tubuh, ssemakin bertambahnya usia semakin bertambahnya jaringan baru seperti tulang dan otot. • Mengganti sel tubuh, sering jaringan atau sel rusak misalnya akibat cidra sehingga perlu protein sebagai pengganti sel-sel yangrusak tersebut. • Membuat air susu enzim dan hormon • Membuat protein darah. • Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh. 4. Vitamin Dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai,biokatalisator yaitu bekerja sebagai pelancar reaksi-reaksi dalam tubuh. 5. Mineral Secara umum fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut: • Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi. • Membantu fungsi organ, memelihara irama jantung, kontraksi otot. • Memelihara keteraturan metabolisme seluler. 6. Air Air merupakan komponen besar dalam setruktur tubuh manusia kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh. Sebagai komponen yang paling besar air memiliki peranan yang sangat penting yaitu
10
• • •
Sebagai transportasi zt-zat gizi, membuang sisa-sisa meta bolisme, hormon kesasaran. Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktifitas fisik Mempertahankan keseimbangan volume darah.
d. Pemeriksaan status gizi Status gizi adalah ekperesi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk fariabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan kebugaran dan kesehatan. Menurut Djoko Pekik Iriyanto (2007: 65-66) pemeriksaan status gizi dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Pemeriksaan langsung Untuk
mengetahui
status
gizi
seseorang
dapat
dilakukan
pemeriksaan langsung. 2) Pemeriksaan tidak langsung Selain pemeriksaan gizi secara langsung juga juga dilakukan pemeriksaan secara tidak langsung. Pengukuran untuk anak menggunakn indek berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) pada usia 6-17 tahun. Pengukuran status gizi dalam penelitian ini dihitung dengan membagi berat badan dalam gram dan tinggi badan dengan centi meter dikuadratkan. Hasil penghitungan tersebut kemudian dikonsultasikan pada tabel penelitian status gizi berdasarkan BB/TB (Winarto dalam Djoko Pekik Iriyanto, 2006: 19). Cara penghitungan ini dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Adapun
11
cara penelitiannya adalah dengan menghitung perosentase pencapaian BB standar berdasarkan tinggi badan.
2. Tinjauan Tentang Kesegaran Jasmani a Pengertian Kesegaran Jasmani Pendidikan jasmani memiliki peranan yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana. Melalui pendidikan jasmani diharapkan dapat membantu siswa memiliki kesegaran jasmani yang baik. Tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki seseorang menjadi peranan penting dalam melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Tingkat kesegaran jasmani yang tinggi diperlukan oleh semua orang, termasuk anak usia sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA/sederajat). Dengan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, siswa mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan waktu lebih lama dibanding siswa yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang rendah. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2-3) kesegaran jasmani adalah “ Kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkankelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktuluangnya.” Kesegaran digolongkan menjadi 3 kelompok
12
yaitu: 1. Kesegaran statis: keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat. 2. Kesegaran dinamis: kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan ketrampilan khusus. Misalnya berjalan, berlari, melompat. 3. Kesegaran motorik: kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang menuntut ketrampilan khusus. Misalnya seorang pelari dituntut memiliki teknik berlari yang benar untuk memenangkan perlombaan. Menurut Mochamad Sajoto (1988: 43) menyatakan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan tugas serta pekerjaan sehari-hari secara efisien dan efektif tanpa mengalami kelelahan yang berlebih, sehingga masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan keperluan mendadak. Dengan demikian kesegaran jasmani yang diperlukan setiap individu tidak sama tergantung pada kebutuhan dan tugas fisik yang dilakukannya. Semakin berat tugasnya semakin tinggi kesegaran jasmani yang harus dimiliki.
13
b. Komponen Kesegaran Jasmani Ada beberapa komponen kesegaran jasmani dan itu sangat penting untuk diketahui karena komponen-komponen tersebut merupakan penentu baik buruknya tingkat kesegaran jasmani seseorang. Menurut Endang Rini S dkk (2008: 2) komponen kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi: a. Komponen yang berhubungan dengan kesehatan, meliputi daya tahan paru dan jantung, kekuatan, daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh. b. Kesegaran
yang
berhubungan
dengan
ketrampilan,
meliputi
kecepatan, koordinasi, power, kelincahan, perasaan gerak. Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 40) kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar, meliputi: a) Daya tahan paru jantung. b) Kekuatan dan daya tahan otot. c) Kelentukan. d) Komposisi tubuh. Menurut Abdul Kadir Ateng (1992: 66)
komponen kebugaran
jasmani terdiri atas kekuatan dan daya tahan otot, daya tahan respirasikardiovaskuler, tenaga otot, kelentukan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan. Mengacu pada batasan kesegaran jasmani dan pendapat para pakar mengenai unsur yang terdapat dalam kesegaran jasmani maka dapat ditarik
14
kesimpulan bahwa komponen kesegaran jasmani adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh jasmani dan mampu berfungsi dengan baik pula.Komponenkomponen tersebut bersifat saling melengkapi dan untuk meningkatkan kesegaran jasmani kita harus melatihnya. Dapat dikemukakan bahwa ada empat komponen penting yang minimal dapat meningkatkan kesegaran jasmani yaitu: a)
Dayatahan kardiorespirasi Dayatahan kardiorespirasi adalah kapasitas system jantung,
parudan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya keseluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. b)
Daya tahan otot. Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 47) daya tahan otot adalah : “
kemampuan otot untuk melakukan serangkaian kerja dalam waktu lama”. c)
Kekuatan otot. Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat
dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya.
15
d)
Kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Menurut Abdul Kadir Ateng (1992: 66)
kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan
gerakan-gerakan yang berulang-ulang dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. e)
Power/ daya ledak. Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan
maksimum, denganusaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependekpendeknya. Menurut Suharno dalam skripsi Murdiman(1995: 37) menyatakan daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. Jadi dapat disimpulkan daya ledak merupakan kemampuan otot untuk melakukan usaha dalam waktu yang cepat.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani yang baik sangat diperlukan oleh setiap orang. Dari komponen-komponen kesegaran jasmani menunjukkan bahwa kesegaran jasmani ternyata memiliki pengertian yang luas dan kompleks. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan setiap orang berbeda, tergantung dari sifat
tantangan
sifat
http/www.afand.cybermq.com
fisik
yang
faktor-faktor
16
dihadapi. yang
Menurut
mempengaruhi
kesegaran jasmani adalah: 1. Umur. Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampaimencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akanterjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh,kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajinberolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya. 2. Jenis Kelamin. Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar. 3. Genetik. Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot. Makanan.Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat(6070%).Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot yang besar. 4. Rokok. Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maksimal, yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada,dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.
d. Tes Kesegaran Jasmani Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Menurut Anne Anastasi dalam karya tulisnya (psychological testing) yang dikutip oleh Anas Sudijono (2005: 66), yang dimaksud tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis dan tingkah laku individu. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara (yang dapat dipergunakan/prosedur yang dapt ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang
17
dibentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus di
jawab
atau
perintah,
sehingga
dapat
dihasilkan
nilai
yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi testee. Di mana nilai tersebut dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Dalam mengukur tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tes antara lain: a) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dari TK-SMA TKJI meliputi 5 butir yaitu lari cepat, angkat tubuh, angkat tubuh untuk putra dan gantung siku untuk putri, baring duduk, loncat tegak dan lari jauh. Di setiap tingkat jumlah proporsi tes TKJI dari TK-SMA berbeda-beda hal ini disesuaikan berdasarkan jenis tingkatan kelas atau umur. Sumber: TKJI Depdiknas.PPKJ.2010. b) Harvard Step Tes Merupakan tes pengukuran dengan naik turun bangku selama 5 menit, digunakan untuk mengukur kardiorespirasi. c) Multi State Fitness Tes Merupakan tes yang menggunakan irama musik danpelaksanaannya yaitu iramanya secara bertahap dari tahap satu ketahap berikutnya frekwensinya semakin meningkat. d) Tes Cooper Merupakan tes lari selama 12 menit dimana dalam tes
18
cooper ini manggunakan istilah kapasitas aerobik karena prooogram standar penafsiran hasil tes disusun berdasarkan prediksi langsung terhadap VO2 maks. e) Tes A.C.S.P.F.T Merupakan tes yang terdiri dari beberapa item yaitu lari cepat 40 meter, lompat jauh tanpa awalan, bergantuang siku tekuk, lari jauh 600 meter, shutle run 4 x 10 meter,sit up 30 detik tekuk togok ke mika Menurut Suryanto dkk dalam jurnal penelitian. f) Tes Lari 1000 meter Intrumen dari tes kesegaran jasmani menurut Diknas PPKJ Tahun 2009 yaitu tes lari 1000 meter bagi usia 10-12 tahun dengan menggunakan norma penilaian.
3. Keterkaitan Antara Status Gizi dengan Kesegaran Jasmani Sebagai usaha menunjang pelaksanaan program pemerintah dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dapat dilakukan yang bertiik pangkal pada bermacam bidang, berbagai jalur tetapi tujuannya sama. Salah satu cara adalah melakukan aktifitas fisik melalui latihan jasmani atau olahraga.sehubung dengan itu, maka pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan diberikan melalui MI sampai SLTA. Menurut Moelyono (1999: 35), seseorang yang memiliki kondisi gizi yang baik akan tampil aktif, giat bekerja, gembira, jarang sakit. Anak yang ada
19
dalam kondisi kurang gizi pada umumnya lemas, lekas lelah, tidak bergairah, sering sakit dan biasanya kurang dapat melakukan hobinya kerena keadaan tubuhnya lemah. Dengan kata lain anak yang kondisi gizinya baik akan memiliki kecukupan energi yang dibuthkan untuk melakukan aktivitas termasuk di dalamnya aktivitas fisik. 4. Karakteristik Siswa MI Usia 10-12 Tahun Anak usia MI umur 10-12 tahun merupakan individu yang sangat aktif dalam melakukan aktivitas fisik dan mengisi waktu luangnya. Mereka tidak bisa tinggal diam selalu bergerak setiap rangsangan dari sekelilingnya selalu dijawab dengan gerakan. Mereka selalu ingin mencoba sesuatu yang dilihatnya. Menurut Sukinta (1992: 43) karakteristik siswa MI/SD Usia 10-12 tahun adalah : a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)
pertumbuhan otot lengan tungkai makin bertambah Ada kesegaran mengenai badannya Anak laki-laki lebih menguasai permainan kasar Pertumbuhan tinggi dan berat tidak baik Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan Waktu reaksi makin baik Perbedaan akibat jenis kelamin makinnyata Koordinasi makin baik Badan lebih sehat dan kuat Tungkai mengalami masa pertumbuhan yang lebih kuat bila diban dingkan dengan bagian badan atas.
Karakteristi usia anak ini membutuhkan energi yang sangat banyak, energi yang dibutuhkan dproses dari zat gizi yang dikonsumsinya. Terpenuhinya sumber energi yang dan makin banyak gerak akan akan membuat pertumbuhan yang baik disamping dukungan faktor gizi.
20
B. Penelitian yang relevan Penelitian Yohanes Nugroho (2007) yang meneliti tentang Hubungan Status Gizi, Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV, V, VI SD N Legundi II Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Subyek penelitian adalah kelas IV, V, VI Lengguadi II yang berjumlah 53 siswa. Sempel yang digunakan adalah siswa yang berusia 10-12 tahun, yaitu 44 siswa.penelitian ini menunjukan bahwa status gizi tidak berhubungan dengan prestasi belajar, terbukti koefisien korelasinya -0,130. Begitu pula dengan tingkat kesegaran jasmani juga tidak berhubungan dengan prestasi belajar, terbukti koefisien korelasinya 0,156. C. Kerangka Berfikir Status atau nilai gizi yang dimiliki oleh anak-anak usia Sekolah Dasar mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, dengan status gizi yang baik, maka tingkat kebugaran jasmani akan baik pula. Sedangkan kondisi gizi yang baik biasanya akan berpengaruh terhadap penampilan fisik seseorang, anak yang memiliki kondisi gizi yang baik akan terlihat aktif, gesit, bersemangat dan bergairah dalam melakukan aktifitas seharihari. Sehingga dengan demikian antara makanan, gizi, dan kesehtan berkaitan erat dengan kebugaran jasmani. Selain itu, dengan gizi yang baik, maka dalam berbagai kegiatan seseorang akan lebih lancar karena kebutuhan akan kalorinya terpenuhi sesuia dengan kegiatan yang dilakukan. Dengan memiliki status gizi yang baik, diharapkan tingkat kebugaran jasmani anak akan lebih baik pula. Berdasarkan uraian di atas, timbul suatu
21
dugaan bahwa antara status gizi memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan status kebugaran jasmani siswa.
D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas dapat dirumuskan hipotesisi yaitu : ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V, VI MI Ma’arif Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo.
22