7
BAB II KAJIAN PUATAKA A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Mc. Donald dalam Sardiman A.M, 2001:73-74). Menurut Mc. Donald motivasi mengandung 3 elemen penting, yaitu: a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individi manusia b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling dan afektif seseorang c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan 2. Ciri-ciri motivasi Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil
akhir,
menginformasikan
tentang
kekuatan
usaha
belajar
yang
dibandingkan dengan teman sebayanya, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar dan menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang bersinambungan. Motivasi juga penting diketahui oleh seorang guru. Untuk mengetahui motivasi yang dimiliki oleh siswa guru harus mengetahui ciri-ciri motivasi. Menurut Sardiman (2001:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
8
a. Tekun menghadapi tugas Dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, bersungguhsungguh dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan tidak pernah berhenti sebelum selesai. b. Ulet menghadapi kesulitan Tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai). c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah Menunjukan kesukaan kepada suatu hal ( pada anak misalnya pada masalah-masalah pelajaran yaitu pada soal-soal yang ada) d. Lebih senang bekerja mandiri (tidak bergantung pada orang lain) e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin Hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. f. Dapat mempertahankan pendapatnya (jika telah yakin pada sesuatu hal) g. Tidak mudah melepas hal yang diyakini h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 3. Fungsi Motivasi dalam Belajar Pengetahuan dan pengalaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, adapun manfaatnya antara lain adalah membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa yang beragam, meningkatkan
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
9
dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara banyak peran seperti sebagai fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat atau pendidik, memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa paedagogis (Dimyati, 2002:85-86). Motivasi akan menentukan intensitas belajar siswa dan berkaitan dengan suatu tujuan, motivasi mempengaruhi adanya suatu kegiatan. Sehubungan dengan hal itu ada tiga fungsi motivasi yaitu. a)
Mendorong manusia untuk berbuat. Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b)
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
c)
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermafaat bagi tujuan tesebut (Sardiman, 2001:85). Fungsi lain dari motivasi adalah
sebagai pendorong usaha dalam
pencapaian prestasi belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, peran motivasi baik motiavsi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan, memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi ada bermacam-
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
10
macam. Sejalan dengan itu ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu: (1) Pemberian angka (nilai kegiatan belajar) (2) Hadiah (3) Saingan atau kompetisi (4) Ego-involvement (mempertaruhkan harga diri) (5) Memberi ulangan (6) Mengetahui hasil (7) Pujian (8) Hukuman (9) Hasrat untuk belajar (10) Minat (11) Tujuan yang diakui oleh siswa. (Sardiman, 2001:91) B. Keterampilan Proses Belajar 1.
Pengertian Keterampilan Proses Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi mengajar yang tepat. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian baik terhadap proses belajar maupun terhadap kemampuan menyelesaikan soal/masalah.
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
11
Keterampilan proses adalah kemampuan atau keterampilan akibat dari proses perubahan tingkah. Keterampilan proses bagi siswa dalam pembelajaran adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang diperoleh siswa akibat dari proses melakukan langkah-langkah stategi pembelajaran yang dikenakannya sehingga memperoleh perubahan tingkah laku. Keterampilan
adalah
kecakapan
(dalam
melakukan
sesuatu),
kemampuan, kepandaian. Kemampuan bukan hanya gerakan motorik saja melainkan juga pengejawatan fungsi mental yang bersifat kognitif. Proses berarti cara-cara atau langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai hasil tertentu (Dimyati, 2002:25). Jadi penilaian terhadap keterampilan proses dapat diartikan penilaian terhadap proses belajar yang sedang berlangsung, yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan balik secara langsung kepada seorang siswa maupun kelompok siswa. Dengan demikian, model pembelajaran keterampilan proses merupakan model pembelajaran yang mengarah pada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. 2.
Jenis-jenis Keterampilan proses Dari uraian pengertian keterampilan proses di atas kita dapat mengetahui jenis keterampilan proses yang ada pada siswa. Adapun
jenis-jenis
keterampilan dalam penilaian keterampilan proses adalah sebagai berikut: a) Mengamati, yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan dengan indera.
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
12
b) Menggolongkan (Mengklasifikasikan), yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai, atau kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan perlu ditinjau persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, atau konsep sebagai dasar penggolongan. c) Menaksirkan (menginterpretasikan), yaitu keterampilan menaksirkan suatu berupa benda, kenyataan, peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan
melalui
pengamatan,
penghitungan,
penilaian,
atau
eksperimen. d) Meramalkan, yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan tejadi pada waktu yang akan datang berdasarkan penarikan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi. e) Menerapkan,
yaitu
menggunakan
hasil
belajar
berupa
informasi,
kesimpulan, konsep, hukum, teori, keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan atau dihayati. f) Merencanakan,
dapat
diartikan
sebagai
suatu
keterampilan
untuk
menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan dalam suatu kegiatan. g) Mengkomunikasikan, yaitu menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan.(Dimyati, 2006 b:9 - 10) 3. Indikator Keterampilan Proses Berdasarkan jenis-jenis keterampilan proses di atas kita dapat mengetahui indikator dari setiap jenis keterampilan proses di atas yaitu :
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
13
Tabel 4 Jenis Keterampilan Proses dan Indikatornya Keteranpilan proses Indikator 1. Mengamati Menggunakan sebanyak mungkin indera Menggunakan fakta yang relevan 2. Menggolongkan Mencatat setiap pengamatan secara terpisah Mencari perbedaan dan persamaan Membandingkan Mencari dasar pengelompokan 3. Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan Menyimpulkan 4. Meramalkan Menggunakan pola-pola hasil pengamatan / mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati 5. Menerapkan Menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam situasi yang baru Menerapkan pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi 6. Merencanakan Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan 7. Mengkomunikasikan Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis Menjelaskan hasil pengamatan Mendiskusikan hasil pengamatan (sumber: Usman, 2007:43-44) Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tujuan kurikulum. Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para siswa yang didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa tentang matematika (Amin Suyitno, 2004:2). Dalam pembelajaran kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar
harus dirancang dan
dipertimbangkan terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancer.
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
14
C. Model Pembelajaran Kooperatif Model
pembelajaran
adalah
seperangkat
komponen
yang
telah
dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto, 2002:32). Slavin (dalam Isjoni, 2009:15) mengemukakan ,”In cooperative learning methods, students work together in four member
teams to master material
initially presented by the teacher.” Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. a. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif Dari uraian tentang pembelajaran kooperatif dapat diketahui tentang ciriciri pembelajaran kooperatif. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut Stahl, 1994 adalah sebagai berikut: 1) Belajar bersama dengan teman 2) Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman 3) Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok 4) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok 5) Belajar dalam kelompok kecil 6) Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat 7) Keputusan tergantung pada siswa sendiri 8) Siswa aktif
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
15
b. Unsur-unsur pembelajaran kooperatif Unsur-unsur pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim, 2010 adalah: 1) Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama 2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya 3) Siswa harus melihat bahwa semua anggota kelompoknyamemiliki tujuan yang sama 4) Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya 5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompoknya 6) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya 7) Siswa akan diminta untuk mempertanggung jawabkan secara individual materi dalam kelompok kooperatif. D. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD a. Pengertian STAD Cooperative learning tipe STAD dikembangkan oleh Slavin. Menurut Slavin tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran koopetatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk pemulaan bagi para guru yang baru menggunakan model kooperatif. Adapun strategi dalam pelaksanaan model STAD adalah sebagai berikut: 1) Guru memberikan pelajaran
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
16
2) Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya 3) Siswa-siswi di dalam kelompok itu memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut 4) Semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut dan tidak bisa saling membantu satu sama lain 5) Nilai-nilai hasil kuis siswa dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang sebelumnya 6) Nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai dari nilai sebelumnya 7) Nilai-nilai dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok 8) Kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau hadiah-hadiah lainnya (Sharan, 2009:5). Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tebel berikut ini: Tabel 5 Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD Fase kegiatan guru Fase -1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin Menyampaikan tujuan dan dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi memotivasi siswa siswa belajar. Fase -2 Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan Menyajikan / menyampaikan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. informasi Fase -3 Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya Mengorganisasikan siswa ke membentuk kelompok belajar dan membantu setiap dalam kelompok-kelompok belajar kelompok agar melakukan transisi secara efisian. Fase -4 Membimbing kelompok-kelompok bekerja pada Membimbing kelompok bekerja saat mereka mengerjakan tugas mereka. dan belajar Fase -5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang Evaluasi telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
17
Fase -6 Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok (Sumber : Trianto.2000:71)
Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk menggunakan STAD, menurut Sharan (2009: 11) adalah: 1. Buatlah salinan lembar rekapitulasi kelompok 2. Merangking siswa, dari yang paling pintar ke yang paling kurang pintar 3. Tentukan jumlah anggota kelompok, jika memungkinkan tiap –tiap kelompok harus memilih empat anggota 4. Masukan siswa kedalam kelompok secara berimbang 5. Sebarkan lembar rekapitulasi siswa 6. Tentukan nilai dasar b.
Keunggulan dan Kelemahan STAD Mengungkap berbagai kekurangan sama artinya mengemukakan berbagai
kelemahan yang muncul di depan mata kita, sebagai suatu kenyataan apa adanya, hal ini bukan berarti bahwa pembelajaran matematika yang telah berjalan pada kurun waktu yang lampau secara mutlak dipersalahkan atau sama sekali tidak memberi manfaat secara nyata kepada peserta didik. Namun, pemaparan berbagai kelemahan itu lebih diartikan sebagai titik tolak untuk mengambil tindakan positip sebagai upaya memberikan antisipasi berupa tindakan konkrit bertahap yang harus ditempuh selama pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
18
Tabel 6 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran STAD No. Keunggulan Kelemahan 1. Siswa bekerja sama dalam mencapai Membutuhkan waktu yang lebih lama tujuan dengan menjunjung tinggi norma- untuk siswa yang sulit mencapai target norma kelompok. kurikulum. 2.
Siswa aktif membantu dan memotivasi Kontribusi dari siswa yang berprestasi semangat untuk berhasil bersama. rendah jadi kurang.
3.
Aktif berperan sebagai tutor sebaya Membutuhkan waktu yang lama untuk untuk meningkatkan keberhasilan guru sehingga pada umumnya enggan kelompok. menggunakan pembelajaran kooperatif.
4.
Interaksi antar siswa seiring dengan Menuntut sifat tertentu dari siswa, peningkatan kemampuan mereka dalam misalnya sifat suka bekerja sama. berpendapat. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peranan anggota pandai lebih dominan.
5.
E. Materi 1. Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain a. Menjelaskan pengertian sudut berpenyiku dan sudut berpelurus b. Menentukan sifat-sifat sudut jika kedua garis berpotongan c. Menentukan sifat sudut jika dua garis // dipotong garis ketiga d. Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal 2. Menyajikan himpunan dengan diagram venn a. Melukiskan sudut yang besarnya sama dengan sudut yang diketahui dengan menggunakan busur dan jangka b. Melukis sudut 60o dan 90o
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
19
F. Kerangka Pikir Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu dalam menghadapi setiap perubahan dalam kehidupan. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang utama berhasil tidaknya seorang guru dalam membelajarkan siswa. Berhasil tidaknya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dilihat salah satunya dari hasil prestasi belajar siswa. Prestasi belajar matamatika pada dasarnya dipengararuhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, keterampilan proses, dan model pembelajaran STAD. Sebagai usaha dalam pembelajaran matematika yang dapat mengarahkan siswa untuk berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran, dapat melakukan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan dapat saling membantu dalam sebuah kelompok sebagai tutor sebaya untuk dapat menguasai materi. Model pembelajaran STAD
merupakan model pembelajaran yang
mengajarkan siswa untuk aktif, dapat bekerjasama dalam sebuah kelompok serta dapat bertanggung jawab dalam kelompoknya. Pada model pembelajaran ini peran guru juga sangat penting untuk dapat mengarahkan siswa baik dalam menyampaikan materi maupun dalam membimbing dan mengarahkan
siswa
dalam mengerjakan tugas kelompoknya. Selain model pembelajaran, motivasi dan keterampilan proses siswa dalm pembelajaran juga sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Karena jika tidak ada motivasi dari siswa
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012
20
untuk belajar, maka selamanya siswa tidak akan tertarik dengan pelajaran matematika dan tidak memperoleh kepuasan dari belajar matematika. Berdasarkan pemikirkan tersebut maka diperoleh sebuah hubungan antara model pembelajaran, motivasi dan keterampilan proses. Agar semuanya dapat saling berhubungan maka dipilihlah sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan proses pembelajaran siswa. STAD adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan keterampilam proses pembelajaran siswa, karena dalam model pemlelajaran ini siswa dituntut untuk berperan aktif dalam kelompoknya serta dapat bertanggung jawab dalam sebuah kelompok serta diri pribadinya sendiri. G. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka diajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pembelajaran STAD dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan proses belajar matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah.
Peningkatan Motivasi Dan…, Latifah Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2012