BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI 2.1
Data Umum Jumlah penduduk di Desa Blahbatuh adalah 9923 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
2079 KK. Jumlah laki-laki 4915 jiwa dan jumlah perempuan 5008 jiwa. Mata pencaharian penduduk di Desa Blahbatuh sebagian besar sebagai pegawai negeri sipil, petani, buruh tani, wiraswasta, buruh dan pedagang. 2.2
Data Akses Umum
Akses Terhadap Infrastruktur Permukiman
Akses Masyarakat Akses
Keterangan
Jarak dan waktu tempuh dengan ibu kota kecamatan
0 km
0,2 jam
Jarak dan waktu tempuh dengan ibukota kabupaten/kota
5 km
0,8 jam
Jarak dan waktu tempuh dengan ibukota provinsi
21 km
1 jam
Jarak dan waktu tempuh adalah relatif singkat mengingat Desa Blahbatuh berada di pusat Kecamatan Blahbatuh yang terbilang sangat dekat dengan pusat kota Gianyar. Perkiraan jarak dan waktu tempuh diperoleh dari Profil Tingkat Perkembangan Desa Blahbatuh. 2.3
Data Sektoral Air Minum, Sanitasi, Penataan Bangunan dan Permukiman Jika dilihat dari jumlah sarana dan prasarana yang ada, Desa Buruan memiliki
keterseediaan yang baik. Hampir seluruh gang memiliki jalan yang sudah diaspal serta drainase. Untuk detail permasalahannya akan dijabarkan pada bagian selanjutnya
Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman
Uraian
Jumlah
Kondisi
2 unit
Baik
1 unit
Baik
Dasar 1. Jalan Nasional 2. Jalan Provinsi
3. Jalan kabupaten
1 unit
5. Jembatan
1 unit
6. TK/PAUD
2 unit
8. SLTP
2 unit
10. Rumah Pintar/Taman baca
0 unit
11. Mesjid/Mushola
0 unit
13. Pura
8 unit
15. Lapangan/tempat olahraga
1 unit
17. Tempat rekreasi
0 unit
18. Puskesmas
1 unit
20. Posyandu
12 unit
21. Pasar desa/kelurahan
1 unit
4. Jalan desa/kampung
Ada beberapa yang rusak
Pendidikan
7. Sekolah Dasar
6 unit
9. SLTA
2 unit
Sosial/Agama dan Olahraga
12. Gereja
0 unit
14. Vihara
1 unit
16. Taman bermain anak-anak
0 unit
Kesehatan
19. Poliklinik desa Ekonomi dan Pariwisata
22. Pos pemasaran industri rumah tangga 23. Industri rumah tangga 24. Koperasi 25. BUMDes
SPAM Perpipaan
Baik
1 unit 53 unit 13 unit 5 unit
Area resapan airnya kurang
Uraian
Jml
Unit
Sistem
Debit
Pengguna
Iuran
Pengelola
(KK)
(ada/tdk)
(ada/tdk)
Fungsi
1 SPAM perpipaan bantuan APBN 2 SPAM perpipaan bantuan lainnya 3 SPAM perpiaan swadaya masyarkat Total Untuk sarana air minum masing masing rumah hampir seluruh masyarakat menggunakan sumur galian / sumur bor karena sangat mudah untuk menemukan sumber air di Desa Blahbatuh.
Sanitasi Berbasis Masyarakat Jml Unit Fungsi
Pengguna Iuran Kelompok (KK) (ada/tdk) pengelola
-
-
-
-
-
-
SPAL Komunal Bantuan APBN/Pusat Sanimas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Uraian SPAL Perpiaan Komunal
SLBM
-
-
-
-
-
-
USRI
-
-
-
-
-
-
SPAL Komunal Bantuan Sumber Lainnya MCK (SPAM Non Perpipaan) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
MCK dibangun 12 sendiri/bantuan dari sumber lain Pengelolaan Sampah -
bh
-
-
-
Banjar
-
-
-
-
-
Tempat Pembuangan 10 Sampah Sementara
bh
-
-
-
Desa
MCK Bantuan Pemerintah
Untuk saluran pembuangan air limbah, masyarakat memiliki septik tank pribadi atau bagi keluarga kurang mampu, air limbah tersebut akan dialirkan ke lubang di tanah. Selain itu air limbah disalurkan ke selokan atau langsung disalurkan ke sungai bagi sebagian warga. Untuk masalah sampah tersedia beberapa TPS dimana setiap 2 hari sekali akan dipungut oleh truk sampah.
Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi
Jumlah Rumah
Jumlah Rumah yang Memiliki Jamban Pribadi
Perkiraan Jumlah KK yang BAB Sembarangan
Banjar Tusan
212
1
Banjar Pande
205
5
Banjar Satria
104
2
Banjar Laud
120
0
Banjar Kebon
311
0
Banjar Tengah
272
0
Banjar Darmatiaga
53
0
Banjar Tubuh
160
0
Banjar Babakan
158
0
Banjar Teruna
184
0
Banjar Pokas
135
0
Banjar Antugan
157
0
Total
2071
8
Kepemilikan jamban dihitung berdasarkan jumlah kk
Bangunan Rumah
Jumlah Rumah
Banjar Tusan
Jumlah Yang dilengkapi IMB 213
98
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni
Jumlah Rumah Beresiko Terhadap Bencana
1
0
Banjar Pande
210
0
1
0
Banjar Satria
106
0
0
1
Banjar Laud
120
0
0
0
Banjar Kebon
311
0
0
0
Banjar Tengah
272
0
0
0
Banjar Darmatiaga
53
0
0
0
Banjar Tubuh
160
1
0
0
Banjar Babakan
158
0
0
0
Banjar Teruna
184
0
6
0
Banjar Pokas
135
0
0
0
Banjar Antugan
157
0
0
0
Total
2078
99
8
1
Data bangunan rumah berasal dari wawancara dan asumsi menggunakan data jumlah KK. 2.4
Penjelasan Analisis Permasalahan
Permasalahan Umum Jika dilihat dari jumlah sarana dan prasarana yang ada, Desa Blahbatuh sebenarnya memiliki ketersediaan yang cukup baik. Hampir seluruh gang memiliki jalan yang sudah diaspal atau di-paving serta memiliki drainase. Namun tidak menampik bahwa sarana prasarana lingkungan tersebut masih belum sempurna melihat adanya beberapa jalan desa yang rusak, drainase yang harus diperbaiki, dan penerangan yang masih kurang. Ketersediaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) serta ketersediaan truk pengangkut sampah milik desa sendiri tidak bisa menyelesaikan permasalahan sampah yang menyebabkan beberapa titik desa terkesan kumuh. Perilaku sanitasi masyarakat (BABS) juga masih memprihatinkan karena kurangnya kesadaran warga akan perilaku hidup bersih. Namun saat ini sedang disiapkan sistem bank sampah yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Permasalahan Bidang Air Minum Berdasarkan hasil wawancara dengan Kelian masing masing Banjar di Desa Blahbatuh, Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) tidak mendapat masalah yang begitu berarti serta tidak menjadi sorotan dalam list permasalahan desa karena dapat dikatakan
seluruh KK di Desa Blahbatuh menerima air PAM atau memiliki sumur gali/bor sendiri. Untuk beberapa KK di Desa Blahbatuh yang menggunakan PAM hanya mengeluhkan kadang aliran air tiba-tiba mati selama beberapa jam. Permasalahan Sanitasi Permaslahan sanitasi adalah fokus utama pada Desa Blahbatuh. Berikut jika ditinjau dari beberapa aspek beserta penjabarannya: Daftar Permalahan Kepemilikan
Uraian Masalah
jamban Kurangnya jumlah toilet dalam 1 lingkungan rumah sehingga
keluarga dan perilaku beberapa anggota keluarga cenderung BAB sembarangan BAB sembarangan Kecukupan
Sarana
-
Prasarana Lingkungan
Perilaku sampah
pengelolaan
Kurangnya area resapan sehingga beberapa daerah saat hujan lebat mengalami banjir.
-
Tersumbatnya beberapa selokan akibat sampah
-
Kurangnya kegiataan pengelolaan sampah
-
Kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat pengelolaan sampah yang baik
-
Masih kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah di tempat yang seharusnya
-
Lambatnya penanganan dalam pengangkutan sampah karena kurangnya armada
-
Keadaan beberapa TPS cenderung kurang baik karena sampah dibiarkan berserakan di pinggir jalan (tidak dalam tempat sampah besar)
-
Banjar-banjar tidak memiliki tempat sampah yang cukup untuk memfasilitasi kegiatan yang berlangsung (masih kurang)
-
Aliran air pada beberapa riol tersendat karena masih banyak sampah yang dibuang ke riol dan diperparah oleh sampah kiriman daerah lain.
-
Belum adanya aturan dan sangsi terkait perilaku membuang sampah
-
Belum adanya jadwal pasti terkait pengangkutan sampah
Jika dilihat dari penjabaran diatas maka dapat dikatakan bahwa masalah sanitasi bisa dikatakan sebagai masalah utama di Desa Blahbatuh dan harus segera diselesaikan. Untuk masalah sampah, Desa Blahbatuh memiliki beberapa Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Namun karena produksi sampah di Desa Blahbatuh cukup besar mengingat desa memiliki 2 pasar dan banyak industri rumah tangga, TPS tersebut cenderung menjadi titik-titik kumuh desa. Hal ini menyebabkan pemikiran dengan dikumpulkannya sampah di suatu lokasi umum hanya akan memindahkan lokasi kekumuhan ke tempat lain. Solusi yang dapat diberikan adalah dengan tidak menambah titik kekumuhan di desa atau dengan kata lain mengubah kualitas sampah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai. Sehingga diperkenalkan sebuah sistem baru yang sedang giat-giatnya dilakukan terutama di Bali, yakni bank sampah. Dimana setiap KK akan menyimpan sampah organik dan anorganik. Lalu sampah-sampah anorganik yang telah dikumpulkan dibawa ke banjar untuk mengambil dan “membeli” sampah sampah tersebut. Sehingga diharapkan dengan dijalankannya sistem ini maka masyarakat akan sadar bahwa sampah bukanlah masalah yang besar dan sebaliknya malah menguntungkan. Pada hasil akhir diharapkan setiap warga tidak akan membiarkan 1 sampahpun yang berceceran karena sampah sampah tersebut dapat diuangkan. Untuk fasilitas umum seperti banjar, sistem pengumpulan sampah organik dan anorganik untuk nantinya sampah anorganiknya dapat diuangkan pada bank sampah, dibantu dengan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik. Pemisahan jenis sampah berdasarkan tempat pembuangannya diharapkan dapat menggerakan kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah yang baik dan benar. Untuk masalah BABS, sebenarnya untuk setiap “songan” (kumpulan dari beberapa KK) memiliki minimal 1 kamar mandi/ MCK. Namun 1 kamar mandi tidak akan cukup untuk melayani kebutuhan seluruh KK tersebut sehingga beberapa akan memilih untuk BABS di sungai atau tempat tempat yang memungkinkan. Permasalahan Penataan Bangunan dan Lingkungan Untuk IMB (Ijin membuat Bangunan), rata rata memang jarang sekali warga asli yang memiliki IMB untuk bangunan yang dimilikinya karena kebanyakan warga di Desa
Blahbatuh adalah warga asli. Selain itu dalam penataan bangunan menggunakan metode “Sikut Satak” sehingga penataan bangunan rumah relatif teratur.
Permasalahan Penataan Kawasan Pemukiman Berbicara tentang kebutuhan infrastruktur dasar di Desa Buruan perlu dilakukan perbaikan jalan dan perbaikan beberapa drainase di beberapa lokasi khususnya jalan desa yang merupakan akses penghubung satu banjar dengan banjar yang lain. 2.5
Potensi Sumber Daya yang Ada
Bank Sampah Dengan dicanangkannya Bank Sampah di Desa Blahbatuh dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi siapa saja yang berminat untuk ikut mengelola. Selain itu masyarakat yang awalnya menganggap sampah adalah bencana akan merubah pola pikir tersebut menjadi sampah memiliki nilai. Hal tersebut disebabkan masyarakat menjadi sadar bahwa segala jenis sampah non-organik, khususnya sampah plastik dapat diuangkan. Bahkan jika memungkinkan, masyarakat dapat mengembangkan lebih lanjut hasil sampah yang telah dikumpulkan menjadi kerajinan (ekonomi kreatif)
Situs situs Arkeologi Desa Blahbatuh memiliki sejarah yang cukup erat kaitannya dengan tokoh Kebo Iwa. Konon, Kebo Iwa yang merupakan patih raksasa sakti di zaman Dalem Bedulu, mengukir sebuah batu besar di daerah Blahbatuh hanya dengan menggunakan kuku. Kebo Iwa merupakan tangan kanan Dalem Bedulu dan pada akhirnya beliau ditundukkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam invasi Majapahit. Blahbatuh menjadi kerajaan kecil yang dipimpin oleh Gusti Ngurah Jelantik, patih agung dari Gelgel. Beliau mampunyai pasukan-pasukan tangguh dan melakukan expedisi militer melawan Jawa pada awal abad 17. Selama pemerintahannya, banyak barang-barang rampasan dikumpulkan dan dibawa kambali ke Bali, termasuk 21 lukisan topeng tokoh-tokoh Majapahit yang terkenal. Lukisan topeng inilah yang mengilhami dan menyerupai bentuk asli dari topeng-topeng dalam drama tari Bali. “Topeng-topeng” ini tersimpan lebih dari 600 tahun di Pura Penataran Topeng yang letaknya berdekatan dengan puri Blahbatuh. Peninggalan berharga ini hanya diperlihatkan selama odalan (upacara) Pura Penataran Topeng. Sejarah dan objek-objek arkeologi yang terdapat di
Desa Blahbatuh ini masih sangat kurang untuk diketahui oleh masyarakat luas sehingga masih wisata arkeologi masih sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Lahan Persawahan Desa Lahan persawahan desa yang masih sangat luas sangat berpotensi jika dikelola dengan baik. Dalam artian tidak serta merta dijual dengan harga tinggi, karena kedepannya diperkirakan bahwa Desa Buruan akan menjadi objek wisata yang berbasis agrowisata: menyediakan view alam yang indah serta berbagai hasil alam. Salah satu titik pemandangan indah yang masih tersembunyi adalah persawahan di sekitar Simantri 031 Gapoktan Sari Tani Desa Blahbatuh.
Pengrajin Gamelan Kira-kira 500m utara Blahbatuh, tepatnya di Banjar Babakan terdapat kerajinan Gamelan salah satunya di rumah Bapak I Made Gabeleran, pembuat Gong di Bali yang masih bertahan sampai sekarang. Disini terdapat lima ruangan yang digunakan untuk membuat gamelan. Segala jenis instrumen gamelan Bali, seperti: gangsa, terompong, gendang, dan lain-lain dibuat disini. Ornamen dan ukiran pada gamelan diambil dari pakem Ramayana. Bahan kayu yang dipergunakan adalah pohon nangka dan tukang ukir kayunya bekerja dengan cepat. Material yang dipergunakan untuk membentuk bait-bait nada pada gamelan ini dibuat dari percampuran tembaga dan timah. Dengan menggunakan metode lama, bahan ini kemudian dileburkan dalam tungku pemanas dan dibentuk dalam cetakan pohon pisang yang melebur dalam api sebagai perangkat logam.
Pengrajin Sarana Prasarana Persembahyangan Desa Blahbatuh memiliki sentra penjualan sarana dan prasarana persembahyangan yaitu Pasar Yadnya. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar masyarakat di Desa Blahbatuh menjadikan sarana prasarana persembahyangan sebagai mata pencahariannya, baik sebagai produsen (pengrajin) ataupun sebatas sebagai penjual. Namun karena banyaknya penjual tanpa daya dukung pembeli yang tinggi pada harihari biasa, harga sarana prasarana persembayangan tersebut dirasa dijual cukup rendah bagi beberapa produsen. Sehingga dirasa perlu teknik pemasaran lainnya untuk diperkenalkan di masyarakat sehingga potensi ini dapat dikembangkan.
Sumber Daya Kelapa yang Melimpah Desa Blahbatuh memiliki sumber daya kelapa yang melimpah. Kelapa-kelapa ini biasanya dijual mentah (tanpa pengolahan) oleh para petani atau pemiliknya sehingga
daya jualnya tidak begitu tinggi. Dengan sumber daya kelapa yang tinggi sebenarnya berpotensi untuk dijadikan bahan panganan untuk industri rumah tangga sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Keberadaan Sistem Biogas di Simantri Desa Blahbatuh Biogas merupakan salah satu teknologi atau sistem yang memanfaatkan sampah organik yang berasal dari kotoran hewan/ternak untuk mengasilkan gas yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Sebagai pelopor biogas di desa tersebut, keadaan biogas disana bisa terbilang kurang terawat sehingga perlu ditingkatkan kembali.
FORMULIR DATA DAN INFORMASI MASYARAKAT 2.6
Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga berdasarkan Klasifikasi Kesejahteraan Jumlah Rumah Tangga berdasarkan Tingkat Kesejahteraan (rumah/kk)
Jumlah Penduduk Dusun/RW
2.7
Lakilaki
Perempuan
Jumlah
Kaya
Menengah
Miskin
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Tubuh
376
358
734
26
160
Tengah
609
823
1432
49
272
Kebon
765
768
1533
26
311
Tusan
483
470
953
35
213
Pande
541
507
1048
38
210
Laud
289
280
569
25
120
Teruna
411
387
798
32
184
Pokas
321
316
637
33
135
Satria
245
291
536
18
106
Babakan
392
329
721
33
158
Antugan
382
354
736
35
157
Darmatiaga
101
125
226
5
53
Total
4915
5008
9923
355
2079
Jumlah Penduduk dan Akses Awal Terhadap Sarana Air Minum dan Sanitasi Jumlah Dusun/RW
Penduduk (jiwa)
Rumah Tangga (rumah/kk)
Rumah tangga yang mempunyai akses awal Sarana air minum (rumah/kk)
Sarana sanitasi (rumah/kk)
1
2
3
4
5
Tubuh
734
160
160
160
Tengah
1432
272
272
272
Kebon
1533
311
311
311
Tusan
953
213
213
212
Pande
1048
210
210
205
Laud
569
120
120
120
Teruna
798
184
184
184
Pokas
637
135
135
135
Satria
536
106
106
104
Babakan
721
158
158
158
Antugan
736
157
157
157
Darmatiaga
226
53
53
53
9923
2079
2079
2071
Total
2.8
Fasilitas Kesehatan yang Terdapat di Wilayah Desa/Kelurahan Fasilitas kesehatan
Jumlah
Lokasi
(1)
(2)
(3)
1
Jl. Wisma Gajahmada, Blahbatuh,
Puskesmas
Kec. Blahbatuh Puskesmas pembantu
-
-
Pos Bersalin
-
-
Posyandu
2.9
12
Pada masing-masing banjar
Fasilitas Pendidikan yang Terdapat di Wilayah Desa/Kelurahan Jumlah Siswa
Jumlah Sarana Sanitasi Jumlah Sarana Air Minum
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jamban
Tempat Cuci Tangan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
SD 1 Blahbatuh
77
63
140
5
5
13
2
SD 2 Blahbatuh
110
156
266
5
7
21
2
SD 3 Blahbatuh
120
98
218
6
4
6
3
Nama Sekolah
Tempat Sampah
SD 4 Blahbatuh
46
45
91
3
2
8
1
SD 5 Blahbatuh
43
53
96
5
2
9
2
SD 6 Blahbatuh
54
56
110
5
4
14
1
503
554
1057
16
27
27
1
397
357
654
4
3
5
1
547
560
1107
5
5
12
2
496
437
933
5
2
5
2
210
59
269
5
2
10
2
SMP Negeri 1 Blahbatuh SMP Blahbatuh SMA Negeri 1 Blahbatuh SMA PGRI 2 Gianyar SMK PGRI Blahbatuh
2.10 Identifikasi Masalah Dan Analisis Potensi
Masalah
(1)
Kelompok masyarakat yang menghadapi masalah (2)
Lokasi terjadi masalah
Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
(3)
(4)
Upaya yang ingin masyarakat lakukan untuk peningkatan (5)
Potensi masyarakat untuk upaya perbaikan/ peningkatan (6)
A.
Air Minum-
B.
Sanitasi
-
Laki-laki, Perempuan, Tua dan Muda
Masalah merata di Desa Blahbatuh
-
-
Terdapat banyak sumber mata air yang dapat dimanfaatkan untuk sumber air minum.
-Masih terdapat warga yang belum memiliki jamban.
-Pengajuan kepada pemerintah untuk bantuan pembangunan bagi keluarga kurang mampu
-Banyak lahan hijau di wilayah desa yang dapat dimanfaatkan untuk kedepannya.
-Sistem pengelolaan sampah yang kurang maksimal
-Adanya sistem pengolahan sampah terpadu
-Terdapat saluran air atau drainase yang rusak
C.
Perilaku Kesehatan
BAB Sembarangan
2.11 Peta Sosial dan Kondisi Eksisting Infrastruktur Terlampir
-Pengajuan kepada pemerintah untuk bantuan perbaikan drainase serta prasarana jalan lainnya
-Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat