BAB II ANALISIS MASALAH
2.1
Tinjauan Teori Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer Multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan animasi. Multimedia dapat digambarkan sebagai suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik. “Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick 1996) atau Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001). Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link yang memungkinkan pemakai melakukan
8
9
navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Definisi ini terkandung empat komponen penting Multimedia sebagai berikut. Multimedia harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar. Multimedia, harus ada link yang menghubungkan pemakai dengan informasi. Multimedia, harus ada alat navigasi yang membantu pemakai menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung. Multimedia menyediakan tempat kepada pemakai untuk mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dengan ide Jika salah satu komponen tidak ada, maka tidak bisa disebut Multimedia dalam arti luas, Misalnya jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu namanya media campuran, bukan Multimedia. Multimedia Kalau tidak ada alat navigasi yang memungkinkan untuk memilih jalannya suatu tindakan maka itu namanya film, bukan Multimedia.
2.1.1 Film Film adalah rangkaian frame gambar yang di putar dengan cepat. Film terdiri dari masing-masing frame yang merupakan rekaman tahapan-tahapan dari suatu gerakan dan berisikan suatu cerita atau kejadian. Film secara umum dibagi menjadi 3 jenis : 2.1.1.1
Film Dokumenter
Film
Dokumenter
pada
dasarnya
menyajikan fakta, yang berhubungan dengan tokoh, pristiwa, lokasi secara nyata.
10
Gambar 2.1
2.1.1.2
Contoh Film Dokumenter Sumber: dhoni-blogspot.com
Film Fiksi
Film Fiksi terikat dengan plot serta konsep adegan yang telah dirancang sejak awal. Film Fiksi lebih menggunakan imajinasi dan unsur bualan untuk mengemas se-indah mungkin suatu karya film.
Gambar 2.2
Contoh Film Fiksi “Prometheus” Sumber:
mikewullems.com
11
2.1.1.3
Film Eksperimental
Film Eksperimental umumnya bersifat abstrak atau
susah
dipahami
karena
sineasnya
mengedepankan insting idealisnya melalui symbolsimbol untuk di mengerti oleh penontonnya.
Gambar 2.3
Contoh Film Eksperimental “Enemy” Sumber:
Slate.com
2.1.2 Teori Film Dokumenter Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan atau travelogues yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata Dokumenter kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. John Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas, John Grierson mendapat
12
tentangan dari berbagai pihak, namun pendapatnya tetap relevan sampai saat ini. Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan upaya serta dibuat untuk berbagai macam tujuan. Film Dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Film Dokumenter dapat disimpulkan bahwa Film Dokumenter tetap berpijak pada hal-hal yang bersifat nyata, fakta dan bisa dipertanggung jawabkan keberadaannya. 2.1.2.1
Jenis Film Dokumenter Film Dokumenter cukup banyak jenisnya, setiap berbagai jenis film dokumenter memiliki ciri khas tersendiri diantaranya sebagai berikut :
1. Laporan Perjalanan Film
dokumenter
ini
awalnya
adalah
dokumentasi antropologi dari para ahli, namun dalam perkembangannya bisa membahas banyak hal dari yang paling penting hingga yang tidak penting, sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang sering digunakan untuk jenis dokumenter ini
adalah
travelogue,
travel
film,
travel
documentary dan adventures film. Film Nanook of the North (1922) karya Robert Flaherty oleh banyak pengamat dianggap sebagai film perjalanan yang awal. Dibuat selama satu tahun penuh oleh Flaherty dibuat
walaupun
sebenarnya
film
ini
hanya
menceritakan aktivitas Nanook dan keluarganya (perdagangan, berburu, memancing dan migrasi dari suatu kelompok hampir tidak tersentuh oleh industri teknologi). Film dokumenter laporan perjalanan di
13
Indonesia cukup banyak salah satu contohnya sebagai berikut :
Contoh Film Dokumenter “Tapal Batas” Sumber: Filmdokumenter.com
Gambar 2.4
2. Sejarah Film documenter sejarah menjadi salah satu yang
sangat
bergantung
kental pada
maknanya
referensi
yang
sangat
peristiwa
sebab
keakuratan data sangat dijaga dan hampir tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya maupun penafsirannya. Film dokumenter sejarah tidak diketahui sejak kapan digunakan, namun pada tahun
1930-an
Rezim
Adolf
Hitler
telah
menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang
memang
lebih
banyak
bertipe
dokumenter. Khususnya film-film yang disutradarai oleh Leni Refensthal seperti Olympia I : Festival of Nations (1937) , Pada film Olympia I : Festival of Nations divisualisasikan tentang bangsa Aria di masa lalu sedang melakukan olah raga seperti lari, lempar lembing, lempar cakram dan sebagainya. Alain Resnais membuat film Night and Fog (1955) yang mencengangkan dunia pada masa itu sebab ia menggambarkan bagaimana terjadinya genosida
14
kaum Yahudi oleh tentara Nazi dalam sebuah kamp konsentrasi. Film dokumenter sejarah di
Gambar 2.5
Contoh Film Dokumenter “G30 SPKI” Sumber: Filmdokumenter.com
3. Potret / Biografi Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seseorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas di dunia atau masyarakat tertentu atau
seseorang
yang
biasa
namun
memiliki
kehebatan, keunikan ataupun aspek lain yang menarik, ada beberapa istilah yang merujuk kepada hal yang sama untuk menggolongkannya. Potret yaitu film dokumenter yang mengupas aspek human interest dari seseorang. Film dokumenter biografi bagian yang diambil biasanya adalah hanya peristiwa–peristiwa yang dianggap penting dan krusial dari orang tersebut. Isinya bisa berupa
15
sanjungan, simpati, krtitik pedas atau bahkan pemikiran sang tokoh. Misalnya saja film berikut :
Gambar 2.6
Contoh Film Dokumenter “Marley” Sumber:
Filmdokumenter.com
4. Nostalgia Film–film jenis ini dekat dengan jenis sejarah, namun biasanya banyak mengetengahkan kilas balik atau bisa dibilang alur mundur kejadian– kejadian dari seseorang atau satu kelompok. Film dokumenter nostalgia, Pada tahun 2003, Rithy Panh membuat S21: The Khmer Rouge Death Machine di mana ia mendatangkan beberapa orang yang merupakan dua pihak dari kekejaman Khmer Merah, baik dari pihak korban maupun para penyiksa di masa lalu.
16
Gambar 2.7
Contoh
Film
Dokumenter
“S21” Sumber:
Filmdokumenter.com
5. Rekontruksi Dokumenter
rekontruksi
ini
mencoba
memberi gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh. Film dokumenter rekonstruksi biasanya
ada
kesulitan
tersendiri
dalam
mempresentasikannya kepada penonton sehingga harus dibantu rekonstruksi peristiwanya. Perisitiwa yang memungkinkan direkonstruksi dalam film-film jenis ini adalah peristiwa kriminal (pembunuhan atau perampokan), bencana (jatuhnya pesawat dan tabrakan kendaraan), dan lain sebagainya. Contoh film jenis ini adalah Jejak Kasus, Derap Hukum dan Fokus.
Film
dokumenter
rekonstruksi
yang
dilakukan tidak membutuhkan pemain atau bintang film, lokasi, kostum, make-up dan lighting. Film dokumenter rekontruksi menggambil adegan persis dengan
kejadiannya,
keotentikan
yang
memang
tinggi.
Film
membutuhkan dokumenter
17
rekonstruksi yang hendak dicapai dari rekonstruksi di sini adalah sekedar proses terjadinya peristiwa yang terjadi. G a m b a r
2 . Gambar 2.8
Contoh Film Dokumenter Sumber:
wordpress.com
6. Investigasi Dokumenter ini memang kepanjangan dari investigasi jurnalistik. Film dokumenter investigasi biasanya aspek visualnya yang lebih ditonjolkan. Peristiwa yang diangkat merupakan peristiwa yang ingin diketahui lebih mendalam, baik diketahui oleh publik ataupun tidak. Umpamanya korupsi dalam penanganan bencana, jaringan kartel atau mafia di sebuah negara. Peristiwa seperti itu ada yang sudah terpublikasikan dan ada pula yan belum, namun persisnya seperti apa, bisa jadi tidak banyak orang yang
mengetahui.
membutuhkan
Dokumenter
rekonstruksi
untuk
investigasi membantu
memperjelas proses terjadinya peristiwa. Bahkan di beberapa film aspek rekonstruksinya digunakan untuk menggambarkan dugaan-dugaan para subjek
18
di dalamnya. Misalnya yang dilakukan oleh Errol Morris dalam filmnya The Thin Blue Line, rekonstruksi
digunakan
untuk
memperlihatkan
seluruh kemungkinan dan detil peristiwa yang terjadi saat itu, misalnya merk mobil, bentuk lampu, jarak pandang.
Gambar 2.9
Contoh Film Dokumenter “The Thin Blue Line” Sumber:
Filmdokumenter.com
7. Perbandingan dan Kontradiksi Dokumenter ini mengetengahkan sebuah perbandingan, baik-buruk, kaya-miskin,
bagus-
jelek, sehingga melibatkan pemikiran penonton yang
akan
menimbulkan
pro
dan
kontra.
Dokumenter perbandingan dan kontradiksi
bisa
mengambil kehidupan dari seseorang atau dari lingkungan seperti pada film Michael Moore dalam Sicko
(2007)
membandingkan
kebijakan
dan
19
pelayanan kesehatan di Amerika dengan pelayanan kesehatan tiga negara maju lainnya, yaitu Kanada, Inggris dan Perancis serta satu negara berkembang yang justru tetangga Amerika Serikat sendiri yaitu Kuba. Hasilnya ternyata Amerika Serikat sangat jauh tertinggal dalam pelayanan kesehatan.
Gambar 2.10
Contoh “Sicko” Sumber:
Film
Dokumenter
Filmdokumenter.com
8. Ilmu Pengetahuan Film dokumenter ilmu pengetahuan ini biasanya ditujukan untuk publik umum, yang menjelaskan
tentang
suatu
ilmu
pengetahuan
tertentu misalnya dunia binatang, dunia teknologi, dunia
kebudayaan,
lingkungan,
dunia
dunia kuliner
tata dan
kota,
dunia
sebagainya.
Dokumenter ilmu pengetahuan Pada beberapa televisi berbayar telah dibuatkan saluran khusus
20
seperti National Geographic Wild atau Animal Planet yang tentu saja membahas tentang dunia binatang,
Asian Food Channel yang banyak
mengetengahkan film instruksional dan dokumenter tentang makanan serta dunia di sekitarnya, Home and Health yang membahas masalah kesehatan dalam kehidupan kita, bahkan ada saluran khusus yang membahas tentang dunia mobil, kapal dan pesawat yaitu Discovery Turbo.
Gambar 2.11
Contoh Film Dokumenter Sumber:
Wrodpress.com
9. Buku Harian (DIARY) Film dokumenter diary seperti halnya sebuah buku harian, maka film dokumenter diary ini juga mengacu
pada
catatan
perjalanan
kehidupan
seseorang yang diceritakan kepada orang lain. Tentu saja sudut pandangnya menjadi sangat subjektif
21
sebab sangat berkaitan dengan apa yang dirasakan subjek
pada
lingkungan
tempat
dia
tinggal,
peristiwa yang dialami atau bahkan perlakuan kawan–kawannya
terhadap dirinya.
Dari segi
pendekatan film dokumenter diary ini memiliki beberapa
ciri,
yang
pada
akhirnya
banyak
beranggapan struktur ceritanya cenderung datar serta kronologis, narasi menjadi unsur suara lebih
banyak
digunakan
serta
seringkali
mencantumkan ruang dan waktu kejadian yang cukup detil.
Gambar 2.12
Contoh Film Dokumenter “Diary Of A Decade” Sumber:
Filmdokumenter.com
22
10. Musik Film dokumenter musik memang tidak setua jenis dokumenter yang lain, namun pada masa 1980 hingga sekarang, Film dokumenter musik ini sangat banyak diproduksi. Film dokumenter musik ini menceritakan seseorang atau suatu band dari awal berdirinya atau awal ketenarannya sampai
sekarang.
Film
dokumenter
musik
awalnya muncul ketika Donn Alan Pannebaker membuat film – film yang sebenarnya hanya mendokumentasikan
pertunjukkan
musik.
Misalnya ketika membuat Don’t Look Back yang menggambarkan seorang seniman muda berusia 23 tahun bernama Bob Dylan.
Gambar 2.13
Contoh Film “Bob Dylan” Sumber:
Dokumenter
Filmdokumenter.com
23
11. Association Picture Story Film dokumenter Association Picture Story ini dipengaruhi oleh film eksperimental. Film dokumenter Association Picture Story Sesuai dengan
namanya,
film
ini
mengandalkan
gambaran potongan-potongan video kemudian di setting sedemikian rupa sesuai makna yang di inginkan secara tidak berhubungan, namun ketika disatukan secara keseluruhan, maka makna yang muncul
dapat
ditangkap
penonton
melalui
imaginasi dan pemikiran yang terbentuk di benak mereka.
Tahun
1980-an
Geodfrey
Reggio
memproduksi dua film yang sangat bergantung pada kekuatan gambarnya, yaitu Koyaanisqatsi (1982) dan Powaqqatsi (1988).
Pada film
pertama, tagline dari filmnya sudah sangat tegas yaitu Life out of Balance sehingga gambar– gambar yang dibuat memang menuntun untuk penontonnya menjadi sangat tenang karena keseimbangan
hidupnya.
Film
dokumenter
Association Picture Story yang cukup terkenal adalah Baraka (1992) yang dibuat oleh Ron Fricke.
24
Gambar 2.14
Contoh Film Dokumenter “Baraka” Sumber:
Filmdokumenter
12. Dokudrama Film dokudrama juga merupakan salah satu dari jenis dokumenter. Film documenter
ini
merupakan penafsiran ulang terhadap kejadian nyata, hampir seluruh aspek filmnya (tokoh, ruang dan
waktu)
cenderung
direkontruksi.
Ruang
(tempat) disesuaikan dengan kejadian aslinya bahkan kalau memungkinkan dibangun lagi hanya untuk keperluan film tersebut, begitu pula dengan tokoh, pastinya akan dimainkan oleh aktor yang sebisa mungkin dibuat mirip dengan tokoh aslinya. Contoh dari film dokudrama adalah All The President’s Men (Alan J. Pakula)
25
Gambar 2.15
Contoh Film Dokumenter Sumber:
2.1.2.2
wordpress.com
Unsur Film Dokumenter Film dokumenter sebagai suatu kategori tersendiri, karena film dokumenter didalamnya lebih kepada peran seorang pembuat film dalam menentukan interpretasi materi. Film dokumenter lebih menimbulkan kekhasan tersendiri karena didalamnya ada pandangan dari seorang pembuat film. Perkembangan dokumenter dan jenisnya saat ini sudah sangat pesat dan beragam, ada beberapa unsur yang tetap dalam penggunaannya, yakni unsurunsur visual dan verbal yang biasa dan sering digunakan dalam pembuatan film dokumenter.
26
1. Unsur Visual Observasionalisme Reaktif Film dokumenter dibuat dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan. Hal ini berhubungan dengan ketepatan pengamatan oleh pengarah kamera atau sutradara.
Observasionalisme Proaktif Film dokumenter dibuat dengan memilih materi film secara khusus sehubungan dengan pengamatan sebelumnya oleh pengarah kamera atau sutradara.
Mode Ilustratif Film
dokumenter
dengan
melakukan
pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh narator (yang direkam suaranya sebagai voice).
Mode Asosiatif Film
dokumenter
menggunakan dengan
yang
potongan-potongan
berbagai
cara.
Dengan
berusaha gambar demikian,
diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada pada informasi harafiah dalam film itu, dapat terwakili.
27
2. Unsur Verbal
Overheard Exchange Rekaman pembicaraan antara dua sumber atau lebih yang terkesan direkam secara tidak sengaja dan secara langsung.
Kesaksian Rekaman
pengamatan,
pendapat
atau
informasi, yang diungkapkan secara jujur oleh saksi mata, pakar, dan sumber lain yang berhubungan dengan subjek dokumenter. Hal ini merupakan tujuan utama dari wawancara.
Eksposisi Penggunaan voice over atau orang yang langsung berhadapan dengan kamera, secara khusus mengarahkan penonton yang menerima informasi dan argumen-argumennya.
2.1.2.3
Tahap Pembuatan Film Dokumenter Film Dokumenter memiliki tahapan dalam proses pembuatannya, tahapan ini dibuat agar perancangan Film Dokumenter lebih tersusun dengan baik dan proses pembuatan
dapat
direncanakan.
sesuai
Tahapan
dengan dalam
sasaran
yang
pembuatan
Film
Dokumenter dijelaskan sebagai berikut: 1. Riset dan Analisis Analisis
dan
riset
bisa
disebut
juga
pematangan gagasan dengan cara pengumpulan data
dan
pengolahan
data
yang
berbentuk
permasalahan, keunikan, kelebihan, kekurangan, situasi, dan kondisi, riset dan analisis sangat
28
berperan
penting
didalam
pembuatan
film
khususnya film dokumenter. 2. Film Statement Film statement adalah ringkasan jalannya cerita dibuat dengan kata yang tidak bertele-tele dan disusun secara berurutan sehingga mudah dipahami maksud dan tujuan film, film statement ini bisa disebut juga sinopsis. 3. Treatment Treatment bisa diartikan sebuah naskah kotor yang berisikan arahan bagi kameramen, tokoh, dialog, pengatur cahaya, dan pengisi suara secara garis besarnya saja tidak serinci pada naskah. 4. Shooting List Shooting list atau pengambilan gambar adalah catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar yang dibutuhkan untuk pembuatan film. Contohnya: (shoot1) Medium shoot karakter, (shoot2) close up karakter, (shoot3) full shoot karakter. 5. Storyboard Storyboard adalah sketsa gambar dengan diiringi penjelasan adegan yang disusun secara berurutan sesuai dengan film statement atau sesuai dengan alur cerita yang akan dibuat. Storyboard sebagai acuan dalam proses pembuatan film karena didalam storyboard terdapat rancangan dalam pengngambilan gambar. 6. Editing
29
Editing adalah proses menggerakan dan menata hasil rekaman gambar menjadi suatu tatanan
baru
memindahkan
dengan klip
video
menambahkan atau
klip
atau audio,
menerapkan colour correction, filter, transisi antar gambar, dan visual effect. 7. Finishing Finishing atau penyelesayan akhir dengan cara rendering. Rendering adalah proses akhir dalam editing yang bertujuan menyatukan seluruh hasil tatanan baru menjadi klip utuh yang tidak bisa di susun kembali atau dirubah kembali dengan format yang di inginkan seperti: AVI, WMP, MOV, MPEG, MKV, VOB, FLV, 3GP.