BAB II GENERAL PACKET RADIO SYSTEM (GPRS) Kemajuan teknologi telekomunikasi tidak bisa dipungkiri akan peningkatannya baik secara kebutuhan dan layanannya. Dimana pelanggan teknologi ini tidak hanya memanfaatkan voice sebagai layanan namun sudah mengarah kepada sistem data paket. Pada awalnya perkembangannya paket data pada sistem generasi 2G yang memiliki kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara. Kemudian dengan bervariasinya jenis informasi dan tuntutan kategori layanan yang mengharuskan penyedia layanan komunikasi bergerak untuk terus meng-upgrade jaringannya. Lalu GSM yang memperkenalkan GPRS untuk meningkatkan kecepatan akses data 115 kbps secara teori.
2.1
Sistem Komunikasi Bergerak GSM Evolusi dari 1G ke 4G
Gambar 2.1 Evolusi dari 1G ke 4G
5
6
2.1.1 Generasi pertama telekomunikasi bergerak (1G)
Salah satu teknologi pada generasi pertama yaitu AMPS (Advanced Mobile Phone System). AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Divison Multiple Acces). Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan di mana setiap user kanal sebesar 30 Khz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar.
Metode akses FDMA (Frequency Divison Multiple Acces) adalah metode akses beberapa user yang dapat saling berkomunikasi menggunakan channel yang berbeda pada waktu yang sama, tiap user tidak menggunakan code.
Gambar 2.2 Metode akses FDMA
2.1.2 Generasi kedua telekomunikasi bergerak (2G)
GSM (Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelindo adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia.
GSM menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog seperti kapasitas yang besar, sistem keamanan yang lebih baik, dan layanan yang lebih beragam.
7
GSM menggunakan teknlogi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Acces) dan TDMA (Time Division Multiple Acces) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz
dan
ini
merupakan
standar
yang
dipelopori
oleh
ETSI
(The
European
Telecommunication Standard Institute)
Metode akses TDMA (Time Division Multiple Acces) adalah metode akses beberapa user yang dapat saling berkomunikasi menggunakan channel yang sama pada waktu yang berbeda, tiap user tidak menggunakan code
Gambar 2.3 Metode akses TDMA
dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 Khz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 Khz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 Khz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 Khz kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai di berbagai negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara.
Di indonesia sendiri terdapat 3 operator telepon selular GSM, yaitu: 1. PT. Indosat, yang beroperasi pada frekuensi uplink 890-900 Mhz dan frekuensi downlink 935-945 Mhz.
8
2. PT. Telkomsel, yang beroperasi pada frekuensi uplink 900-907,5 Mhz dan frekuensi downlink 945-952,5 Mhz 3. PT. Exelcomindo, yang beroperasi pada frekuensi uplink 907,5-915 Mhz dan frekuensi downlink 952,5-960 Mhz.
Teknologi CDMA one (Code Division Multiple Acces) merupakan teknologi pertama standar yang dikeluarkan oleh TIA (Telecommunication Industri Association) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS). Metode akses CDMA (CodeDivision Multiple Acces) adalah metode akses beberapa user yang dapat saling berkomunikasi menggunakan channel yang sama pada waktu yang bersamaan, masingmasing user menggunakan code yang berbeda.
Gambar 2.4 Metode akses CDMA
di mana frekuensi radio 25 Mhz pada band frekuensi 1800 Mhz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30 Khz. Kecepatan akses data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps.
Dalam CDMA, seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metode akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain. Paa tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi CDMA yang berkembang dengan baik di Indonesia. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih dan kemampuan akses data yang lebih tinggi.
9
2.1.3 Generasi kedua-setengah telekomunikasi bergerak (2.5G) Pada awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi.
Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data adalah WAP (Wireless Application Protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik di pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Service) pertama sekali oleh PT. Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia.
Secara teori kecepatan akses data menggunakan GPRS adalah sebesar 115 kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang flexible dimana saja dan kapan saja. Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) dengan kecepatan akses mencapai 3-4 kali kecepatan GPRS.
2.1.4 Generasi ketiga telekomunikasi bergerak (3G) Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan kedua adalah kelanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne).
UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standar telekomunikasi gererasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan GPRS dan EDGE.
Kecepatan akses data yang biasa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5 khz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Re10 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25 Mhz dan CDMAz ED-DO re1A sebesar 3.1 Mbps pada frekuensi 1.25 Mhz yang merupakan lanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA.
10
Pada 3G menggunakan teknik modulasi WCDMA (wideband CDMA). Lalu ada HSPDA (Hight Speed Packet Downlink Acces) merupakan kelanjutan dari UMTS di mana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz dengan kecepatan 2 Mbps.
2.1.5 Generasi keempat telekomunikasi bergerak (4G)
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 ditingkatkan lagi menjadi 10 Mbps, 30 Mbps, dan 100 Mbps yang semula hanya 2 Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah diimplementasikan.
2.2
Sistem GPRS
Secara Definisi General Packet Radio Service atau GPRS adalah a. Bagian dari GSM phase 2+ b. General Packet Radio Service •
General tidak dibatasi untuk GSM (mungkin utk DECT, 3G, dst)
•
Packet Radio memungkinkan mode komunikasi paket melalui jaringan mobile.
•
Service, (layanan) bukan System menggunakan infrastruktur existing BSS (sebagian juga NSS)
c. Memerlukan beberapa elemen jaringan baru pada NSS d. Memberikan koneksi kepada jaringan paket data eksternal (Misalkan Internet, X.25) e. Keuntungan utama o Resources di alokasikan hanya ketika diperlukan dan di-charged (billing) berdasarkan volume data o Waktu setup koneksi terkurangi (always connected) o Enables new service opportunities
11
Secara umum General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD.
Jaringan GPRS merupakan jaringan terpisah dari jaringan GSM dan saat ini hanya digunakan untuk aplikasi data. Perkembangan layanan GPRS meliputi standardisasi, pembangunan infrastruktur, trial network, menggelar jaringan, ketersediaan terminal, pengembangan aplikasi, dan seterusnya. Tahap dibawah ini untuk perkembangan GPRS, sebagai berikut :
Date Milestone Sepanjang 1999 - Operator jaringan tempat konferensi dan kontrak komersial untuk GPRS 2000 infrastruktur. Penggabungan infrastruktur GPRS ke jaringan GSM layanan GPRS telah tersedia.Tipikal throughput single user 28 kbps. Tawal 2000 Mobil merencanakan konferensi di Expo2000 GPRS di Hanover di awal tahun 2000 Awal 2001 Dasar GPRS terminal mampu mulai akan tersedia dalam jumlah komersial Sepanjang 2001 Operator jaringan komersial meluncurkan layanan GPRS GPRS baru aplikasi khusus, bitrates lebih tinggi, solusi kapasitas jaringan 2001 Q2 yang lebih besar, lebih mampu menjadi terminal tersedia dalam penggunaan GPRS Tipikal throughput single user 112 kbps.GPRS Tahap 2 / EDGE mulai 2002 muncul dalam praktek GPRS secara rutin dimasukkan ke dalam ponsel GSM dan telah mencapai 2002 massa kritis dalam hal pemakaian. (Ini adalah setara dengan status SMS di 1999) 2002 Q3 3G komersial
Secara sederhana akses data melalui sistem GPRS dapat dilakukan dengan : •
Koneksi data dengan handset GSM yang mendukung GPRS
•
SIM Card GSM yang sudah di ‘enabled’ untuk layanan GPRS
12
Gambar 2.5 GPRS Connections
2.3
Struktur Jaringan GPRS dalam GSM
Struktur jaringan GPRS dalam sistem GSM dibagi menjadi 2 bagian, yaitu RAN (Radio Access Network) dan Core Network. Elemen RAN Network menggunakan jaringan sistem GSM sebagai access network dalam komunikasi data.
Gambar 2.6 Arsitektur Jaringan GPRS
13
Gambar diatas merupakan gambar arsitektur jaringan GPRS secara umum, berikut adalah penjelasan dari gambar diatas :
2.3.1 MS – Mobile Station
MS adalah yang terhubung ke jaringan GPRS dengan menggunakan GPRS Modem (telepon selular), atau dapat juga disebut sebagai perangkat yang berhubungan langsung dengan jaringan GSM, yaitu bisa berupa SIM (Subscriber Identify Module) card dan telepon seluler atau PDA ini merupakan perangkat yang terhubung kejaringan GPRS.
2.3.1.1 SUBSCRIBER IDENTITY MODULE (SIM)
Setiap pelanggan mobile memiliki sebuah SIM card yang bersifat individual. Kartu ini digunakan dengan memasukkannya ke dalam telepon. Keberadaan SIM card dalam MS sangat penting untuk mendapatkan akses ke PLMN (Public Land Mobile Network) baik saat pemanggilan telepon maupun pemutusan. Sementara untuk telepon yang sifatnya darurat, SIM card tidak diperlukan. SIM card dapat berpindah dari satu MS ke MS lainnya.
Data-data yang disimpan dalam SIM card adalah: 1. International Mobile Subscriber Identity (IMSI) yang merupakan kode khusus internasional bagi pelanggan yang memiliki SIM card. 2. Authentication key. 3. Temporary Mobile Subscriber Identity (TMSI) yang berisi informasi tentang wilayah saat ini pada sistem. 4. Personal Identity Number (PIN) merupakan angka kode rahasia yang terdiri dari empat sampai delapan angka. Kode PIN ini berfungsi untuk mengakses ke sistem. Pelanggan juga bisa merubah angka sesukanya.
14
2.3.1.2 MOBILE EQUIPMENT (ME)
Peralatan ini terdiri dari sebuah transceiver yang dikontrol secara komputer hingga bisa dihubungkan dengan telepon, fax, atau PC. Peralatan ini sangat tergantung pada kekuatan transmisinya. Sehingga biasanya dipasang pada mobil, kapal laut tapi bisa juga bersifat portable, misalnya: Vehicle Mounted Station, Portable Station dan Hand-held Station.
2.3.2 BSS – Base Station System
BSS dihubungkan ke MS melalui interface radio dan berhubungan pula dengan NSS. BSS terdiri Base Transceiver Station (BTS) dan Base Station Controller (BSC) yang mengontrol beberapa BTS.
2.3.2.1 Base Tranceiver Station (BTS)
Peralatan ini terdiri dari semua perlengkapan teknik radio, seperti transmitter, receiver dan antena sehingga memungkinkan BTS untuk menghubungi MS yang berlokasi pada satu sel/wilayah, yang diidentifikasikan oleh MS dengan menggunakan BSIC (Base Station Identity Code).
2.3.2.2 Base Station Controller (BSC)
BSC membentuk interface antara beberapa BTS dengan NSS. Sebuah BSC dengan beberapa BTS kontrol adalah merupakan Base Station Subsistem (BSS). Satu atau lebih sel dari BTS yang dikontrol oleh satu BSC kita sebut sebagai wilayah BSC. Fungsi BSC meliputi: 1. Mengatur sumber frekuensi radio. 2. Distribusi pembicaraan data dan pensinyalan data dari NSS ke BTS 3. Switching antara BTS dan TRAU (Transcoding and Rate Adaption Unit)
2.3.3 Core Network
15
Core network terdiri dari beberapa eleven-elemen perangkat atau sistem pendukung dalam komunikasi data melalui sistem GPRS.
2.3.3.1 HLR – Home Location Register
HLR merupakan database yang menyimpan data pengguna jaringan GPRS, seperti APN (Access Point Name) yang mana informasi datanya disimpan dalam HLR.
2.3.3.2 VLR – Visitor Location Register
VLR merupakan database yang menyimpan semua informasi yang berisi MS (Mobile Station) yang sedang terhubung dengan GPRS.
2.3.3.3 EIR – Equiptment Identity Register
EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR berisi data-data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan memakai GPRS.
2.3.3.4 AuC – Authentication Center
AuC adalah database yang berisi informasi pengguna yang diperbolehkan memakai jaringan GPRS. AuC merupakan bagian dari HLR. AuC mempunyai dua tugas: 1. Menyimpan kunci rahasia otentikasi pelanggan dalam data base. 2. Menghitung parameter otentikasi dan kunci ciphering untuk pelanggan yang menggunakan kunci rahasia (permintaan VLR melalui HLR).
Parameter otentikasi digunakan oleh VLR untuk menampilkan chipcard otentikasi (yang berisi bebrapa kunci rahasia) yang berkenaan dengan jaringan telepon mobile termasuk akses data melalui GPRS. Informasi ciphering key dikodekan dalam kanal-kanal radio.
16
2.3.3.5 SGSN – Serving GPRS Support Node
SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan paket data dari atau ke- MS. Fungsionalitasnya mirip router, dgn tambahan tugas yg terkait dengan jaringan mobile: otentikasi user, distribusi alamat IP, ciphering. MS memiliki koneksi lojik dgn SGSN-nya dan dapat melakukan handover antar sel yg berbeda tanpa perlu merubah koneksi lojiknya jadi jika user ada pada SGSN yang sama dan dalam waktu yang cukup lama, dan user pindah layanan SGSN yang lainnya maka akan dilakukan pengalihan (handover).
2.3.3.6 GGSN – Gateway GPRS Support Node
GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah paket data GSM dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN digunakan sebagai penghitung pembayaran pemakaian internet. GGSN merupakan kombinasi anta gateway, firewall, dan IP router, GGSN memantau SGSN di mana suatu MS terhubung dan meneruskan paket ke SGSN tersebut.
2.3.3.7 GPRS backbone networks
GPRS backbone network adalah intranet dari jaringan GPRS. GPRS backbone networks adalah IP based.
2.3.3.8 Komponen Utama GPRS
Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah: a. GGSN ( Gateway GPRS Support Node ) sebagai gerbang penghubung jaringan GSM ke jaringan internet. Fungsinya antara lain : –
Interface ke PDN
–
Information Routing
–
Transfer data dari PDU ke SGSN
–
Network Screening
–
User Screening
17
–
Address Mapping
b. SGSN ( Serving GPRS Support Node ) sebagai gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Fungsinya antara lain : –
mengantarkan packet data ke MS
–
Update pelanggan ke HLR
–
Registrasi pelanggan baru
c. PCU sebagai komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
Secara teori kecepatan pengiriman data GPRS dapat mencapai 115 kbps. Namun dalam implementasinya sangat tergantung dari berbagai hal seperti: –
Konfigurasi dan alokasi time slot di level Radio/BTS
–
Teknologi software yang digunakan
–
Dukungan ponsel
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat dan bahkan bisa lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kb/s Sistem GPRS memberikan solusi dasar untuk Internet Protocol, komunikasi antara Mobile Station dengan Internet Service Hosts (ISH) atau Corporate LAN.
Hal ini dilakukan dengan :
2.4
Efisien menggunakan radio resources
A flexible service , with volume-based (or session duration-based) billing
Fast set-up /access time
Efficient transport of packets in the GSM network
Simultaneous GSM and GPRS ,co-existence disturbance
Sambungan ke External packet data network lainnya dengan menggunakan IP
Kelas MS (Mobile Station) GPRS
Berdasarkan mode operasi, ada 3 mode: •
Class A mode of operation: Mampu berkomunikasi dengan metode circuit switch dan packet switch secara simultan
18
•
Class B mode of operation: Pemakaian harus secara bergantian antara circuit switch dan packet switch
•
Class C mode of operation: Khusus hanya untuk circuit switch atau packet switch saja
2.5
Sistem Kerja GPRS
Sistem kerja GPRS adalah mengambil kanal TCH (timeslot) GSM yang sedang tidak digunakan untuk komunikasi suara, dimana Jumlah TimeSlot yang dipakai untuk GPRS bisa bersifat tetap (fixed allocation) dan bisa bersifat dinamis, tergantung TimeSlot yang tersisa (dinamic allocation). Sedangkan karakteristik GPRS diketahui sebagai berikut : •
GPRS menggunakan pengalokasian resource secara packet switched. Resource dialokasikan hanya ketika ada data yang harus dikirim atau diterima
•
Alokasi kanal bersifat flexible. 1 hingga 8 timeslot / kanal RF GSM dan resource timeslot yg tersedia digunakan secara bersama oleh user aktif GPRS
2.6
•
Kanal “up” dan “down link” dialokasikan secara terpisah tidak simetrik
•
Karakteristik informasi yg cocok untuk GPRS -
Transmisi data “bursty”, dan tidak sensitif delay
-
Volume data kecil tapi sering misal SMS, email data
-
Volume data besar tapi tidak sering
Aplikasi GPRS Beragam aplikasi perusahaan dan konsumen akan diaktifkan oleh nonvoice layanan
mobile seperti SMS dan GPRS. Berbagai macam aplikasi layanan GPRS tersebut antara lain : 2.6.1 Chat Jumlah informasi yang ditransfer per pesan, di mana orang lebih mudah untuk menyatakan pendapat daripada data faktual. Dalam cara yang sama seperti grup obrolan internet telah terbukti merupakan aplikasi yang sangat populer di Internet, kelompok orang
19
telah mulai menggunakan layanan mobile nonvoice sebagai sarana untuk chatting dan berkomunikasi dan berdiskusi. Karena sinergi dengan Internet, GPRS akan memungkinkan pengguna ponsel untuk berpartisipasi dalam grup obrolan Internet yang sudah ada daripada perlu untuk membentuk kelompok mereka sendiri yang didedikasikan untuk pengguna mobile. Karena jumlah peserta adalah faktor penting menentukan nilai partisipasi di newsgroup, penggunaan GPRS di sini akan menguntungkan. 2.6.2 Teks dan Visual Informasi Beragam konten dapat dikirim ke pengguna ponsel mulai dari harga saham, skor olahraga, cuaca, informasi penerbangan, berita utama, doa pengingat, lelucon, horoskop, lalu lintas, lokasi layanan informasi dan seterusnya. Informasi ini tidak perlu di-tekstual mungkin peta atau grafik atau jenis informasi visual. Panjang pesan pendek 160 karakter mencukupi untuk menyampaikan informasi bila kuantitatif-seperti harga saham atau nilai olahraga atau temperatur. Dengan demikian, GPRS akan digunakan untuk layanan informasi kualitatif atau pesan pendek. 2.6.3 Images Gambar diam seperti foto, gambar, kartu pos, kartu ucapan dan presentasi, halaman web statis dapat dikirim dan diterima melalui jaringan selular seperti yang di jaringan telepon tetap. Hak iIni akan menjadi mungkin dengan GPRS untuk mengirim gambar dari kamera digital tersambung ke perangkat radio GPRS langsung ke situs Internet, yang memungkinkan dekat secara real-time desktop publishing. 2.6.4 Moving Images Seiring waktu, sifat dan bentuk komunikasi selular semakin kurang tekstual dan lebih visual. Industri nirkabel bergerak dari pesan teks dan pesan gambar ikon untuk foto dan menonton film video streaming pada perangkat mobile. Mengirim gambar bergerak dalam lingkungan mobile memiliki beberapa aplikasi termasuk pemantauan tempat parkir atau
20
bangunan situs bagi penyusup atau pencuri, dan mengirimkan gambar-gambar pasien dari ambulans ke rumah sakit. 2.6.5 Web Browsing Karena kecepatan lambat Circuit Switched Data, dibutuhkan waktu yang lama untuk data datang dari server internet ke browser. Sebagai alternatif, pengguna nonaktifkan akses gambar dan hanya teks di web. Dengan demikian, mobile browsing internet lebih cocok dengan GPRS. 2.6.6 Document Sharing / Collaborative working Hal ini memungkinkan orang yang berbeda di tempat yang berbeda bekerja pada dokumen yang sama pada waktu yang sama. Aplikasi multimedia yang menggabungkan suara, teks, gambar dan gambar bahkan dapat ditampilkan. Jenis aplikasi ini dapat berguna dalam latihan pemecahan masalah seperti pemadam kebakaran, pengobatan, pengaturan salinan periklanan, arsitektur, jurnalistik dan sebagainya. Bahkan komentar yang memesan tempat berlibur yang dapat diperoleh manfaatnya dari dokumen sharing dibandingkan dengan harus mengunjungi agen perjalanan secara langsung. 2.6.7 Audio Meskipun banyak perbaikan dalam kualitas panggilan suara pada jaringan mobile seperti Enhanced Full Rate (EFR), namun masih tidak berkualitas dalam hal penyiaran, tidak hanya akan memberikan kualitas suara yang cukup untuk memungkinkan transmisi yang akan disiarkan GPRS atau kecepatan tinggi lainnya layanan data mobile yang diperlukan untuk mendukung layanan tersebut. 2.6.8 Corporate E-mail Corporate E-mail penting bagi setiap karyawan untuk tetap berhubungan dengan kantor dengan memperluas penggunaan sistem email perusahaan di luar kantor. Sistem email perusahaan dijalankan pada komputer Local Area Network (LAN) dan termasuk Microsoft Mail, Outlook, Outlook Express, Microsoft Exchange, Lotus Notes.
21
2.6.9 Internet E-mail Internet layanan email datang dalam bentuk layanan pesan yang tidak disimpan, atau layanan kotak surat pesan yang disimpan. Dalam hal layanan email kotak surat, email sebenarnya disimpan dan pengguna mendapatkan pemberitahuan di ponsel mereka dan kemudian dapat mengambil email lengkap. Namun, dengan menghubungkan internet email dengan mekanisme peringatan seperti SMS atau GPRS, pengguna dapat diberitahu ketika email baru diterima. 2.6.10 Vehicle positioning Posisi kendaraan Siapapun dengan penerima GPS dapat menerima posisi satelit dan dengan demikian mencari tahu di mana posisi yang ingin kita ketahui berada. Posisi kendaraan aplikasi yang dapat digunakan untuk memberikan beberapa layanan termasuk kendaraan remote dan pelacakan kendaraan curian SMS (Short Message Service sangat ideal untuk mengirimkan Global Positioning System (GPS) informasi posisi seperti bujur, lintang, arah dan ketinggian.. GPRS dapat digunakan sebagai alternatif. 2.6.11 Remote LAN Access Remote LAN Access Aplikasi remote LAN mencakup akses ke aplikasi, seperti akses ke intranet perusahaan layanan email seperti Microsoft Exchange dan untuk aplikasi database yang berjalan di aplikasi database atau apa pun. 2.6.12 File Transfer Data dapat menjadi dokumen presentasi dengan sistem transfer file, sumber dan jenis file yang ditransfer, aplikasi semacam ini membutuhkan kecepatan tinggi mobile layanan data seperti GPRS, EDGE atau 3G untuk menjalankan aplikasi dalam layanan mobile.
22
2.6.13 Home Automation Pada dasarnya, Anda dapat memantau rumah Anda dari manapun Anda berada-di jalan, di hari libur, atau di kantor. Jika alarm berbunyi, bukan hanya mendapatkan tanda waspada, tetapi bisa juga melihat siapa pelakunya bahkan menguncinya. Layanan GPRS untuk segala macam peralatan rumah tangga dan di setiap mesin-perangkat ini dapat diatasi dan diberikan instruksi.