BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
2.1
Definisi dan Fungsi Perusahaan Manufaktur Istilah Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengandung arti
sebuah aktivitas membuat bahan baku menjadi sebuah produk. Perusahaan manufaktur adalah suatu industri atau usaha yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen dan masyarakat. Perusahaan manufaktur memiliki beberapa fungsi dalam usahanya, yaitu : 1.
Fungsi produksi Fungsi produksi adalah pembuatan barang mentah menjadi barang jadi
2.
Fungsi pemasaran Dalam memperoleh laba atau keuntungan maka perusahaan manufaktur mengadakan kegiatan pemasaran, Kegiatan pemasaran memiliki tujuan agar produk yang telah dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat. Proses pengenalan produk dan penjualan produk dilakukan dalam fungsi pemasaran.
3.
Fungsi administrasi dan umum Fungsi ini merupakan fungsi kegiatan manufaktur yang berkaitan dengan penentuan kebijakan perusahaan, pengarahan, dan pengawasan agar lebih efektif dan efisien.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Fungsi keuangan Fungsi keuangan dalam perusahaan manufaktur adalah penyediaan dana yang dibutuhkan oleh perushaan untuk pengembangan maupun proses produksi perusahaan tersebut.
2.2
Karakteristik Industri Manufaktur Sebuah perusahaan dapat dikatakan perusahaan manufaktur apabila ada
tahapan input-proses-output yang menghasilkan suatu produk. Karakteristik Utama industri manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui sutau proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan Utama, yaitu : 1.
Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku.
2.
Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi bahan jadi.
3.
Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi
2.3
Resiko Industri Manufaktur Resiko yang melekat pada perusahaan dalam kelompok industri manufaktur
tidak terlepas dari karakterisktik utama kegiatan perusahaan yaitu kegiatan memperoleh sumber daya, mengolah sumber daya menjadi barang jadi serta menyimpan dan mendistribusikan barang jadi. Resiko industri manufaktur tersebut sebagai berikut : 1.
Resiko sulitnya memperoleh bahan baku 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Resiko fluktuasi nilai tukar rupiah
3.
Resiko kapasitas produksi tidak terpakai yang terjadi karena kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan teknologi, dan adanya hambatan dari peraturan pemerintahan terhadap produk barang tertentu
4.
Resiko terjadinya pemogokan atau kerusuhan yang antara lain dapat terjadi karena ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterima, kondisi perekonomian atau kondisi politik yang tidak stabil.
5.
Resiko investasi yang disebabkan adanya hambatan atau pembatasan dari peraturan pemerintah terhadap investasi pada bidang tertentu.
6.
Putusnya hak paten atas formula produksi bagi perusahaan yang produknya terkait erat pada hak paten atas formula tertentu akan sangat mempengaruhi pendapatan.
7.
Resiko leverage yaitu resiko-resiko yang terkait pada kewajiban perusahaan karena pendanaan yang berasal dari luar perusahaan (external financing).
8.
Resiko pemasaran meliputi tidak terjualnya barang jadi, kerusakan dan kehilangan pada jalur distribusi dan pemasaran.
9.
Resiko penelitian dan pengembangan produk yang gagal menghasilkan produk baru.
10.
Resiko dampak usaha terhadap lingkungan dari peringkat analisisi mengenai dampak lingkungan (amdal) yang diberikan Bapedal dan unjuk rasa ketidakpuasan penduduk dilingkungan setempat.
11.
Resiko tidak tertagihnya piutang dari mitra usaha yang terkendala masalah keuangan. 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4
Tantangan Bisnis Industri Manufaktur Tantangan serta kendala yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis
industri manufaktur diantaranya adalah : 1. Sumber daya manusia atau SDM Sumber daya manusia berperan penting untuk dapat menggerakan industri manufaktur maka sangat diperlukan SDM yang handal dan mampu untuk menjawab tantangan tersebut. 2. Pemasaran Hasil produksi dari industri manufaktur harus dapat dipasarkan agar dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sehingga tanpa adanya pemasaran yang baik dapat dipastikan industri manufaktur sulit untuk dapat bertahan dan berkembang. 3. Kualitas hasil produksi Hasil produksi yang memiliki kualitas dapat dengan mudah diserap oleh pasar karena konsumen tidak hanya melihat dari fungsi dari produk yang dibeli namun juga mempertimbangkan kualitas dari produk tersebut. 4. Regulasi pemerintah Regulasi pemerintah berkaitan dengan perundang-undangan yang mengatur industri manufaktur di Indonesia. Regulasi yang berpihak bagi industri manufaktur dapat memberikan kesempatan bagi pelaku industri tersebut untuk ikut berperan dalam pembangunan bangsa.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5
Klasifikasi Sektor Industri Pada Bursa Efek Indonesia Perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor yang didasarkan pada klasifikasi industri yang ditetapkan BEI disebut JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification). Sembilan sektor tersebut yaitu : A.
Sektor utama (industri penghasil bahan baku/industri pengolah sumber daya alam) 1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan
B.
Sektor Kedua (industri manufaktur) 3. Sektor Industri Dasar dan Kimia 4. Sektor Aneka Industri 5. Sektor Industri Barang Konsumsi
C.
Sektor Ketiga (industri jasa) 6. Sektor Properti dan Real Estate 7. Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 8. Sektor Keuangan 9. Sektor Perdagangan
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/