8
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
2.1.
Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham.
Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik.
2.1.1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Perhitungannya menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dengan satuan poin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
2.1.2. Indeks Individual Indeks individual menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG yaitu =
Harga Pasar x100% Harga Dasar
8
9
2.1.3. Indeks Harga Saham Sektoral Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 Januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor. Saham yang termasuk dalam masing-masing sektor:
a) Sektor-sektor primer (ekslaratif) 1. Pertanian 2. Pertambangan b) Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur) 1. Industri dasar dan kimia 2. Aneka Industri 3. Industri barang konsumen c) Sektor-sektor tertier (jasa) 1. Properti dan real estate 2. Transportasi dan infrastruktur 3. Keuangan 4. Perdagangan, jasa dan investasi 2.1.4. Indeks LQ45 Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham / emiten dengan likuiditas yang tinggi, yang dipilih sesudah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham tersebut juga
10
mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk dalam LQ45:
1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata–rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Ranking berdasar kapitalis pasar (rata – rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan. 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal bulan Agustus. Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli 1993 – Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72% total market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler.
2.1.5. Indeks Kompas˗100 Indeks Kompas 100 menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
11
2.1.6. Indeks BISNIS-27 Menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia 2.1.7. Indeks PEFINDO25 Indeks PEFINDO23 menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
2.1.8. Indeks SRI-KEHATI, Indeks SRI-KEHATI menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan KEHATI.
2.1.9. Indeks Papan Utama Indeks Papan Utama menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan utama.
2.1.10. Indeks Papan Pengembangan Indeks Papan Pengembangan menggunakan emiten yang masuk dalam criteria papan pengembangan.
12
2.1.11. Jakarta Islamic Indeks Merupakan
dikembangkan
oleh
BEI,merupakan
indeks
yang
mengakomodasikan syariat-syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan Syariah Islam.
2.2.
Saham Jakarta Islamic Indeks Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham
yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100. Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. Ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham dapat masuk ke JII:
1. emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba, termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
13
3. usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan/minuman yang haram. 4. tidak
menjalankan
usaha
memproduksi,
mendistribusikan,
dan
menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.
Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam JII harus melalui beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang listing, yaitu: •
Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.
•
Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%.
•
Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan ratarata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu) tahun terakhir.
•
Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir
Berikut dibawah ini adalah daftar saham Jakarta Islamic Indeks (JII) periode semester I tahun 2012 terdiri dari 30 saham yang memenuhi kriteria syariah.
14
Tabel 2.1 Daftar Saham JII tahun 2009 NO KODE NAMA 1 BUMI Bumi Resources Tbk. 2 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 3 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 4 ASII Astra International Tbk. 5 ADRO Adaro Energy Tbk. 6 TINS Timah Tbk. 7 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 8 UNSP Bakrie Sumatra Planatitions Tbk. 9 INCO International Nickel Indonesia Tbk. 10 DEWA Darma Henwa Tbk. 11 UNTR United Tractors Tbk. 12 TRUB Truba Alam Manunggal Egineering Tbk. 13 BTEL Bakrie Telkom Tbk. 14 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 15 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 16 AALI Astra Argo Lestari Tbk. 17 LSIP PP London Sumatra Tbk. 18 BRPT Barito Pasific Tbk. 19 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. 20 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 21 INDY Indika Energy Tbk. 22 UNVR Unileve Indonesia Tbk. 23 KLBF Kalbe Farma Tbk. 24 BMTR Global Mediacom Tbk. 25 SGRO Sampoerna Agk.ro Tb 26 ELSA Elnusa Tbk. 27 BISI Bisi International Tbk. 28 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 29 CTRA Ciputra Development Tbk. 30 WIKA Wijaya Karya Tbk. (Sumber : Pengumuman BEI No. Peng-00412/BEI..PSH/12-2009)