BAB II
DASAR TEORI
2.1 Wisata Kuliner Kata kuliner berasal dari kamus Inggris - Indonesia yaitu culinary yang berarti masak
memasak. Sedangkan dalam kamus dwi bahasa An English - Indonesian Dictionary karangan
John M. Echols dan Hassan Shadily, istilah tersebut diartikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan dapur atau masakan (Petra, 2011).
Wisata kuliner sebenarnya diambil dari bahasa Inggris yaitu food tourism, food torism
adalah Visitation to primary or secondary food producers, food festivals, restaurants, and specific locations for which food tasting and or experiencing the attributes of specialist food
production are the primary motivating factor for travel (Petra, 2011). Jika disimpulkan ke dalam bahasa indonesia, wisata kuliner adalah kunjungan ke produsen makanan, restaurant, atau tempat-tempat yang menyediakan makanan lainnya yang menjadi motivasi utama untuk bepergian.
2.1.1 Klasifikasi Tempat Kuliner Klasifikasi tempat kuliner terbagi atas dua jenis klasifikasi yaitu klasifikasi berdasarkan ilmu pariwisata dan perhotelan, dan klasifikasi secara umum.
7
BAB II DASAR TEORI
8
2.1.1.1 Klasifikasi Berdasarkan Ilmu Pariwisata dan Perhotelan
Klasifikasi tempat kuliner berdasarkan ilmu pariwisata dan perhotelan terdiri atas 22 jenis (Munavizt, 2010), antara lain :
1. A’la Carte Restaurant : adalah Restaurant yang mendapatkan izin penuh untuk
menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam Restaurant ini memiliki harga sendiri-sendiri.
2. Table D ‘hote Restaurant : adalah suatu Restaurant yang khusus menjual menutable yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pernbuka sampai d’hote,
penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula. 3. Coffe Shop atau Brasserei : adalah suatu Restaurant yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu bisa mendapatkan makan pagi. makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya system pelayanannya adalah dengan American service dimana yang diutamakan adalah kecepatannya. 4. Ready on plate service, artinya makanan sudah dtatur dan disiapkan diatas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara buffet atau prasmanan. 5. Cafelaria atau Cafe : adalah suatu Restaurant kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol. 6. Canteen : adalah Restaurant yang berhubungan dengan kantor, pabrik, dan sekolah, tempat dimana para pekerja atau pelajar biasa mendapatkan makan siang atau coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil atau selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan seminar. 7. Continental Restaurant : suatu Restaurant yang menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai. Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
9
8. Carvery : adalah suatu Restaurant yang berhubungn dengan hotel dimana para tamu
dapat mengisi sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan
harga hidangan yang sudah ditetapkan.
9. Dining Room : terdapat dihotel kecil, motel atau inn. merupakan tempat yang tidak ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya disediakan lebih
untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun yang terbuka bag! para tamu dari
luar. 10. Discotheque : ialah suatu Restaurant yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa
sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live band. Bar
adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah discotheque. Hidangan yang tersedia umumnya berupa snack. 11. Fish and Chip Shop : ialah suatu Restaurant yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi . jadi rnakanannya tidak dinikmati di tempat itu. 12. Grill Room (Rotisserie) : adalah suatu Restaurant yang menyedikan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara Restaurant dengan dapur dibatasi dengan sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill room kadang-kadang disebut juga sebagai steak house. 13. Inn Tavern : Inn tavern ialah suatu Restaurant dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di tepi kota. Suasananya dibuat dekat dan ramah, dengan tamu-tamu. Sedangkan hidangannya lezat-lezat. 14. Night Club/Super Club : adalah suatu Restaurant yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi sehingga manaikkan gengsi.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
10
15. Pizzeria : adalah suatu Restaurant yang kusus menjual pizza. Kadang-kadang juga ada
spaghetty atau makanan khas Italia lainnya.
16. Pan Cake Hoii.se/Creperie : adalah Restaurant yang khusus menjual pun cakedan
crepe yang diisi dengan berbagai macam manisan didalamnya.
17. Pub : pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendpat izin menjual minuman bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu mendapatkan minumannya dari counter (meja panjang yang membatasi dua ruangan). Pengunjung dapat menikmati sambil duduk atau berdiri. Hidangan yang tersedia berupa snack seperti
pies dan sandwich. Sekarang kita bisa mendapatkan banyak hidangan pengganti di
pub. 18. Snack Bar/Coffe/Milk Bar : adalah semacam Restaurant cukupan yartg sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat dimana para tamu mengumpulkan makanan mereka diatas baki yang diambil dari atas kounter dan kemudian membawanya kemeja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan biasanya adalah hamburger, sausages dan sandwich. 19. Specialitiy Restaurant : adalah Restaurant yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restaurant semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara negara tempat asal makanan spesial itu. 20. Terrace Restaurant : adalah suatu Restaurant yang terletak di luar bangunan, namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun Restaurant induk. Di negara-negara barat pada umumnya Restaurant tersebut hanya buka pada waktu musim panas saja. 21. Gourmet Restaurant : ialah suatu Restaurant yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman. Keistimewaan Restaurant ini ialah makanan dan minumannya yang lezat-lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
11
22. Family Type Restaurant : ialah suatu Restaurant sederhana yang menghidangkan
makanan dan minuman dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu
tamu keluarga maupun rombongan.
23. Main Dining Room : ialah suatu Restaurant atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar. dimana penyaji makanannya secara resmi,
pelan tapi masih terikat oleh suatu peraruran yang ketat. Servisnya biasa menggunakan
pelayanan ala Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadirpun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.
2.1.1.2 Klasifikasi Secara Umum
Klasifikasi tempat kuliner secara umum terdiri atas 2 jenis, yaitu Cafe dan Restaurant (Binus, 2007). Cafe merupakan suatu tipe tempat kuliner yang biasanya menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, dan sup. Untuk minuman biasanya disajikan teh, kopi, juice, serta susu cokelat. Cafe pertama kali muncul di daerah barat. Istilah Cafe paling umum dijumpai di Negara Perancis yang kemudian diadopsi oleh kota-kota di Inggris pada akhir abad ke-19. Istilah Cafe (café) berasal dari kata coffee yang berarti kopi. Cafe merupakan tempat yang cocok untuk bersantai, melepas kepenatan, serta bertemu dengan kerabat (Binus, 2007). Restaurant adalah sebuah institusi yang menyediakan makanan dan minuman untuk dipesan atau untuk dikonsumsi di tempat. Restaurant memiliki berbagai macam tipe seperti Restaurant fastfood, seafood, dan makanan tradisional. Restaurant juga menawarkan gaya masakan sesuai etnik tertentu misalnya Restaurant chinese, japanese, dan amerika/eropa (Binus, 2007).
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
12
2.2 Jenis-jenis Aplikasi
Jenis-jenis aplikasi terdiri atas aplikasi berbasis desktop, web, dan mobile. Ketiga jenis
aplikasi ini memiliki karakteristik masing-masing.
Aplikasi desktop adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa
menggunakan browser atau koneksi internet disuatu komputer otonom, dengan operating system atau platform tertentu. Aplikasi desktop lebih difokuskan kepada aplikasi yang independen. Hal ini mempermudah user dalam memodifikasi setingan aplikasi seihingga
efektifitas, efisiensi waktu, tenaga dan dan dapat ditekan semaksimal mungkin (PCMag, 2012).
Aplikasi web adalah aplikasi yang mengakses jaringan internet setiap aplikasi tersebut melakukan suatu operasi. Aplikasi dapat beroperasi dalam lingkungan jaringan internet ataupun intranet. Dalam melakukan operasi, aplikasi web menggunakan web browser sebagai client. Dalam lingkungan client –server, client merupakan orang yang menggunakan dan mengeksekusi aplikasi web. Juga memiliki artian bahwa aplikasi web ditulis dalam bentuk bahasa yang mendukung oleh sebuah web browser untuk membaca dan melakukan instruksi yang diberikan (UNSRI, 2006). Aplikasi mobile adalah suatu aplikasi yang dibuat untuk sebuah alat digital yang memiliki kekuatan atau daya yang kecil dan terbatas seperti PDA (Personal Digital Assistants), enterprise digital assistants, atau telepon genggam. Aplikasi ini terpasang di device tersebut, dan diunduh oleh pengguna device dari berbagai macam distributor dan platform (KBBI, 2008).
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
13
2.3 Konsep Dasar GIS
GIS (Geographical Information System) adalah sebuah sistem komputer yang berguna
untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi di permukaan bumi (Shekhar & Xiong, 2008).
GIS
merupakan sistem yang menggabungkan tiga unsur pokok yaitu, sistem,
informasi, dan geografik. Dengan begitu, GIS adalah sistem yang memberikan informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi
dimana suatu objek terletak, dan informasi mengenai atribut dari posisi yang diberikan tersebut (Shekhar & Xiong, 2008).
2.3.1 Aspek Geografik GIS adalah sebuah sistem informasi yang menyimpan dan mengolah data yang berkaitan dengan aspek geografik. Aspek geografik ini sangat penting karena dapat menjadi pembeda dengan Sistem Informasi biasa. Berikut adalah beberapa aspek tersebut (Shekhar & Xiong, 2008). 1.
Density Merupakan aspek yang membahas tentang kepadatan dari suatu daerah yang sedang diteliti. Bagaimana pengaruh kepadatan daerah tersebut dengan daerah yang lainnya.
2.
Sinuosity Merupakan aspek yang membahas tentang kondisi tikungan jalan-jalan yang ada di sebuah daerah dan penyebab kondisi tersebut terjadi.
3.
Connectivity Merupakan aspek yang membahas tentang tingkat konektivitas daerah satu dengan daerah yang lainnya.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
14
4.
Pattern Change Merupakan aspek yang membahas tentang perubahan yang terjadi di suatu daerah dari waktu ke waktu.
2.3.2 Data Spasial
GIS merepsentasikan data geografik yang ada di dunia nyata ke dalam bentuk yang terdigitasi dan terkomputerisasi. Adapun jenis data geografik yang dapat mewakili data yang ada di dunia nyata adalah point(titik), line(garis), poligon(area), dan surface(permukaan).
Jenis-jenis data tersebut nantinya masing-masing dibuat dalam satu layer. Berikut adalah penjelasan tentang jenis data geogafik tersebut (Shekhar & Xiong, 2008). 1. Point Merupakan bentuk yang memiliki dimensi nol. Setiap objek membutuhkan ruang, tapi tidak ada betuk yang tidak mempunyai panjang dan lebar kecuali point. 2. Line Merupakan bentuk yang memiliki satu dimensi, atau bentuk yang mempunyai panjang saja. Dalam kehidupan nyata line dapat memiliki lebar, tapi di GIS lebar ditiadakan. 3. Polygon Merupakan bentuk yang lebih dikenal sebagai area. Berbentuk dua dimensi yang mempunyai panjang dan lebar. Dari sebuah polygon dapat diukur garis keliling dan luas. 4. Surface Merupakan bentuk yang memiliki 3 dimensi, yaitu panjang, lebar , dan tinggi. Surface digunakan untuk mengukur volume dari suat daerah, menganalisa sebuah gejala, dan menentukan arah dari aliran sebuah benda cair.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
15
2.4 Sistem Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik
dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan yang telah didefinisikan (WebTrends, 2012).
Sistem koordinat adalah sebuah sistem atau aturan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah titik atau elemen dimana dia berada. Aturan ini biasanya mendefinisikan sebuah titik asal beserta beberapa sumbu koordinat untuk mengukur jarak dan
sudut untuk menghasilkan koordinat. Pada GIS sistem koordinat yang digunakan adalah geographic coordinate system. Geographic coordinate system adalah sebuah sistem kordinat yang memberikan informasi
lokasi pada bumi dengan angka melalui aturan tertentu. Secara Garis besar sistem koordinat terbagi dalam 2 kategori besar yaitu sistem koordinat global dan sistem koordinat lokal. Sistem koordinat global mendefinisikan aturan koordinat pada semua lingkungan dari model yang digunakan. Dalam geographic coordinat system suatu aturan yang mendefinisikan semua lokasi yang ada pada muka bumi yang merupakan sistem koordinat Global. Sistem koordinat global pada umumnya terbagi 3, yaitu sistem koordinat kartesian, sistem koordinat silindrikal dan sistem koordinat spherical, lihat pada gambar 3.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
16
Gambar 3 Jenis-jenis sistem koordinat global
Sementara sistem koordinat lokal adalah sistem koordinat yang dibuat sendiri berdasarkan sistem koordinat global namun titik originnya bisa diletakkan dimana saja. Kesatuan dalam Sistim Koordinat adalah mutlak dalam konsep GIS. Data masukan spasial (peta) mutlak harus mempunyai kesatuan dalam hal Spheroid dan Sistim Koordinat, yaitu UTM dengan Elipsoid Acuan WGS84 (Parameter ini telah baku untuk peta rupa bumi Nasional). Istilah-istilah geografi yang perlu diketahui : 1.
Koordinat geografi, yaitu pernyataan koordinat spheroid bumi (3D) dengan Komponen : a.
Bujur (Longitude), dimana Bujur 0º terletak di Greenwich di negara Inggris (sekitar kota London) dihitung ke barat (Bujur Barat) dan ke timur (Bujur Timur).
b.
Lintang (Latitude), dimana diawali pada Lintang 0º yang merupakan lingkaran Equator dihitung ke Utara (Lintang Utara) dan ke Selatan (Lintang Selatan) Posisi Geografi adalah titik potong garis Bujur dan Lintang yang melalui titik tersebut.
2.
Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) : Sistim Proyeksi Orthometrik dengan satuan panjang ( m ) berdasar bidang silinder (Mercator), bersifat konform, kedudukan bidang proyeksi transversal (Melintang), menggunakan zone (Universal) dengan interval 6º meridian dikenalkan oleh Mercator. Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
17
Ciri dari Proyeksi UTM adalah :
a. Proyeksi bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupan garis
meridian
dengan
lebar
6º
yang
disebut
Zone.
ZONE : Penomoran Zone merupakan suatu kesepakatan yang dihitung dari Garis Tanggal Internasional (IDT) pada Meridian 180º Geografi ke arah Barat
- Timur, Zone 1 = (180ºW sampai dengan 174ºW). Wilayah Indonesia
dilingkup oleh Zone 46 sampai dengan Zone 54 dengan kata lain dari Bujur
94º E(ast) sampai dengan 141 E(ast).
b. Proyeksi garis Meridian Pusat (MC) merupakan garis lurus vertical pada
tengah bidang proyeksi. c. Proyeksi garis lingkar Equator merupakan garis lurus horizontal di tengah bidang Proyeksi. d. Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi pada butir 2 dan 3 dengan interval sama. Jadi, garis pembentuk grid bukan hasil proyeksi dari garis Bujur atau garis Lintang Elipsoid (kecuali garis Meridian Pusat dan Equator). e. Faktor skala garis (scale factor) di Pusat peta adalah 0.9996, artinya garis horizontal di tanah pada ketinggian muka air laut, sepanjang 1 km akan diproyeksikan sepanjang 999.6 m pada Peta. Catatan : Faktor skala tidak sama dengan skala peta. f. Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara Grid di Meridian Pusat = 0º, atau garis arah Meridian yang melalui titik diluar Meridian Pusat tidak sama dengan garis arah Utara Grid Peta, simpangan ini disebut Konfergensi Meridian. Dalam luasan dan skala tertentu tampilan simpangan ini dapat diabaikan karena kecil (tergantung posisi terhadap garis Ekuator).
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
3.
18
Koordinat UTM :
Koordinat Orthometrik 2 Dimensi, dengan Titik Acuan N = 10,000,000 m dan E = 500,000 m
terletak di Pusat Proyeksi (Perpotongan Meridian Central/Tengah Zone dengan Equator).
Arah Utara grid sejajar Proyeksi MC. 4.
Zone: Merupakan Juring Elipsoid dengan batasan 6º diawali di Bujur 180º dengan arah Timur
(Zone 1) sampai dengan Zone 60. Artinya berawal di Bujur 190º ketimur (Bujur Timur)
melalui Bujur 0º di Greenwich (Zone 30) berakhir di Bujur 180 Timur (Zone 60).
5.
Garis bujur (Longitude Line) / Garis Meridian : Proyeksi potongan satu bidang dengan elipsoid melalui dua kutubnya yang merupakan garis di permukaan Elipsoid Bumi membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Dihitung dari Bujur 0º Greenwich 180º kearah Timur dan 180º kearah Barat.
6.
Garis lintang (Latitude) : Garis potong antara bidang datar dengan Elipsoid yang memotong melintang tegak lurus sumbu Elipsoid Bumi berupa garis di permukaan Elipsoid diawali Lintang 0º di Equator menuju Kutub Utara ( Lintang Utara) dan Selatan ( Lintang Selatan) secara berjajar.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
19
2.5 Digital Map
Berdasarkan jenis datanya, Peta Digital terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Data Vektor
2. Data Raster Pada peta data vektor, tiap detail alam direpresentasikan sebagai Sebuah entitas berupa titik atau garis yang memiliki nilai besar dan arah. Ada 3 komponen dasar data vektor, yaitu: 1. Titik
2. Garis
3. Area/Polygon
Gambar 4 Peta digital data vektor
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
20
GIS akan menyimpan informasi dalam bentuk kumpulan tema layer (thematic layers),
lengkap dengan atribut masing-masing beserta hubungan spasialnya.
Gambar 5 Contoh kumpulan layer pada GIS
Pada peta data raster, data dibagi dalam petak – petak kecil (Pixel) yang masing – masing memiliki warna dan nilai kecerahan tertentu. Ukuran Pixel tergantung pada Resolusi gambar. Lihat contoh peta digital data raster pada gambar 6, dan lihat contoh pengaruh resolusi gambar pada gambar 7.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
21
Gambar 6 Contoh kumpulan layer pada GIS
Gambar 7 Contoh kumpulan layer pada GIS
2.6 Tools GIS Untuk membangun suatu aplikasi GIS berbasis web, maka diperlukan tools pendukung. Berikut tools-tools yang dipakai dalam pembuatan aplikasi GIS berbasis web: Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
1. Geoserver
7. TerraLib
2. OpenLayer
8. SpatiaLite
3. Quantum GIS
9. MapServer
4. PostGIS
10. Mapnik
5. GRASS GIS
11. MapFish
6. SAGA GIS
12. Geomajas
22
2.6.1. Geoserver
Geoserver merupakan tools server yang berbasis open source yang dapat menampilkan dan merubah data spasial berbasis web. Tools ini berada dalam lingkup GIS, sehingga cocok untuk digunakan. Geoserver memberikan kemudahan user untuk membuat peta dengan berbagai macam jenis output dan mengkoneksikannya ke software yang menggunakan outputnya untuk berbagai keperluan. Geoserver memiliki fungsi seperti : 1.
WFS (Web Feature Service) adalah suatu fungsi yang dapat menampilkan data spasial yang nyata kepada dan dari user dalam bentuk GML.
2.
WMS (Web Map Service) adalah suatu fungsi yang hanya menampilkan data spasial yang berbentuk gambar (map).
3.
WFS-T (Web Map Service Transactional) adalah suatu fungsi yang memungkinkan user untuk merubah data spasial secara langsung dalam aplikasi.
4.
GML (Geography Markup Language) merupakan bentuk dari xml yang dapat menampilkan data spasial.
Geoserver dapat menampilkan data berupa: Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
23
1.
Map atau gambar (Menggunakan WMS).
2.
Data aktual (Menggunakan WFS).
3.
Dan dapat melakukan update, delete, dan insert data spasial (Menggunakan WFS-T).
Fitur pengolahan map di geoserver terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
1. Data.
Dalam bagian data terdapat 7 panel yang berhubungan langsung dengan pengolahan data map, lihat pada tabel 1. pengolahan data pada Geoserver Tabel 1 Panel
Icon
Nama Panel
Deskripsi
Layer Preview
Panel layer preview digunakan untuk melihat layer yang sudah disimpan di geoserver. Format yang dapat ditampilkan dalam bentuk Openlayer, KML, dan GML.
Workspaces
Panel workspaces berfungsi untuk pengelompokkan data layer yang memiliki kesamaan.
Stores
Panel store berfungsi untuk menyimpan data yang memiliki data raster atau data vektor untuk pertama kalinya.
Layer
Panel layer berfungsi untuk menyimpan dan mengkonfigurasi sistem koordinat yang sesuai dengan peta.
Layer Groups
Panel ini berfungsi untuk menggabungkan layer yang memiliki kategori yang sama.
Cached Layer
Panel ini berfungsi untuk menyimpan layer yang diintegrasikan dengan GeoWebCache.
Styles
Panel ini digunakan untuk melakukan pengaturan tampilan layer. Pengaturan tampilan dilakukan dengan membuat sebuah file xml yang dihubungkan dengan atribut yang ada di sebuah data map.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
24
2. Service. Dalam bagian service, terdapt tiga panel utama yang berhubungan dengan konfigurasi
peta yaitu.
Tabel 2 Panel konfigurasi peta pada Geoserver
Icon
Nama Panel
Deskripsi
WCS
Panel ini berfungsi untuk mengedit metadata dari peta yang akan ditampilkan.
WFS
Panel ini berfungsi untuk mengkonfigurasi fitur berupa atribut spasial dan non spasial, tingkat service, dan format GML yang akan ditampilkan.
WMS
Panel ini berfungsi untuk mengkonfigurasi proses pembuatan peta raster yang akan ditampilkan di geoserver.
2.6.2. OpenLayer OpenLayer adalah library javascript/ framework yang berguna untuk menambahkan dan menampilkan data peta di dalam sebuah aplikasi GIS berbasis web. Open Layer menyediakan API (Application Programming Interface) untuk membangun Sistem Informasi Geografik berbasis web seperti Google Maps dan Bing Maps. Openlayer memiliki fitur yang dapat memuat data seperti GeoRSS, KML, GML, GeoJSON, dan data peta yang lainnya yang menggunakan standar OGC seperti Web Map Service atau Web Feature Service. Software yang mendukung dalam pengembangan aplikasi GIS berbasis web yang menggunakan OpenLayer yaitu UMN MapServer, MapGuide Open Source, GeoServer, ArcGIS, dan ka-MAP. Contoh syntax pada OpenLayer dapat dilihat pada tabel 2.3. Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
25
Tabel 3 Syntax pada OpenLayer
No. 1
Komponen
2
Deskripsi
Library
<script
Menyertakan library openlayer ke dalam
Openlayer
type='text/javascript'src=
sebuah project agar syntax dapat dikenali.
Syntax
Elemen HTML
'OpenLayers.js'>
id='map_element'
style='width:
500px;
3
Objek map
project karena Openlayer diperuntukkan untuk project yang berbasis web.
height: 500px'>
Untuk mengatur tata letak dari sebuah
map
=
new
OpenLayers.Map('map_elemen
Menambahkan
objek
map
ke
dalam
project.
t', { });
4
Objek layer
var
wms_layer
=
new
Menambahkan objek layer ke dalam project.
OpenLayers.Layer.WMS( 'WMS Layer Title', 'http://vmap0.tiles.osgeo. org/wms/vmap0', {layers: 'basic'}, {} );
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
26
2.6.2.1 Teknik Pemrograman dalam Openlayer
Openlayer adalah sebuah library javascript yang digunakan pada sisi client untuk menampilkan peta di sebuah laman web dengan berbagai teknik pemrograman yang ada. Dan
keterkaitannya dengan teknik pemrograman yang dipakai dalam menampilkan sebuah peta, teknik pemrograman yang digunakan adalah teknik pemrograman berorientasi objek. Teknik tersebut ditentukan karena didasari oleh pembuatan model data yang berorientasi objek. Di dalam library
Openlayer sendiri, Openlayer sudah dapat mendukung penerapan teknik
pemrograman berorientasi objek.
Di dalam Openlayer, objek dibuat dari class-class yang sudah dibuat di library
Openlayer. Objek yang terpenting yang sering dibuat adalah objek map dan objek layer. Dalam pengimplementasiannya objek akan dibuat seperti pada tabel 4. Tabel 4 Pembuatan objek dalam Openlayer
No
Objek
Syntax
1
Map
var map = new OpenLayers.Map( ... );
2
Layer
var layer = new OpenLayers.Layer.WMS( ... );
Dari tabel 4 dapat dijelaskan bahwa apabila setiap pembuatan objek dalam Openlayer mengacu pada class yang sudah ada di library Openlayer. Objek map didapat dari class OpenLayers.Map sedangkan objek layer didapat dari class OpenLayers.Layer. Openlayer juga mendukung pembentukan subclass yaitu sebuah class yang berasal dari class lain yang dijadikan sebagai class dasar dan mewarisi atribut dari class tersebut. Sebagai contoh, dalam pembuatan layer GoogleMap, subclass dari layer tersebut akan mengacu kepada class Layer terlebih dahulu dan untuk pembuatan sebuah Navigation control, maka subclass akan mengacu pada class control terlebih dahulu. Sebagai contoh, lihat pada tabel 5.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
27
Tabel 5 Pengimplemantasian subclass di Openlayer
No
Objek
Syntax
1
Navigation
var navigation = new OpenLayers.Control.Navigation( .. );
2
GoogleMap
var GoogleMaplayer = new OpenLayers.Layer.GoogleMap ( ...
Layer
);
2.6.3. Quantum GIS
Quantum GIS adalah software GIS open source yang dapat menampilkan data, merubah, dan memiliki kemampuan analisis terhadap suatu data peta. Quantum GIS
memungkinkan penggunaan file berekstensi .shp atau shapefile. MapInfo, POSTGIS, dan format lainnya disupport di Quantum GIS. Web Service seperti Web Map Service, dan Web Feature Service juga didukung oleh Quantum GIS. Quantum GIS juga memiliki fungsi untuk mengimport data shapefile ke dalam PostGIS. Lihat gambar 2.1 pada lampiran gambar. Untuk mendapatkan data peta yang sesuai, terdapat beberapa fitur yang digunakan pada Quantum GIS. Fitur-fitur tersebut disajikan di dalam tabel 6. Tabel 6 Fitur-fitur pada Quantum GIS
No. 1
Icon
Nama Fitur
Deskripsi
Open Attribute Table
Fitur ini berfungsi untuk edit kolom-kolom atribut yang ada di sebuah layer. Operasi yang dapat dilakukan adalah penambahan kolom, penghapusan kolom, dan perubahan data non spasial.
2
Add Vector Layer
Berfungsi untuk menambahkan layer berbasis vektor ke dalam workspace yang telah disediakan.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
3
POSTGIS Manager
28
Berfungsi untuk membuat tabel yang berisi atribut non spasial dan atribut spasial. Fitur ini dapat melakukan proses import tabel dan skema ke dalam
POSTGIS.
4
Shapefile Viewer
Berfungsi untuk melihat atribut non spasial dan atribut spasial.
Set Layer CRS
5
Berfungsi untuk melakukan setting sistem koordinat dari suatu layer.
2.6.4 PostGIS
PostGIS berfungsi sebagai pengelola spatial database yang diintegrasikan dalam PostgreSQL. Beberapa elemen dan operasi yang dimiliki oleh PostGIS dijelaskan sebagai berikut : 2.6.4.1 Object GIS Objek GIS mendukung semua standar-standar tentang map dasar dan bentukbentuknya yang didefinisikan oleh OpenGIS Consortium (OGC) yangdapat diaplikasikan dalam operasi SQL. PostGIS mendukung bentuk koordinat 3DZ, 3DM, dan 4D. Terdapat 3 kelompok besar dalam merepresentasikan object ke dalam bentuk yang dapat dioperasikan oleh PostGIS. 2.6.4.2 OpenGIS WKB dan WKT Terdapat dua bentuk standar yang ditetapkan oleh OpenGIS dalam merepresentasikan objek spasial yaitu Wel- Known Text (WKT) dan Well-Known Binary. Kedua bentuk ini menyertakan informasi tentang tipe suatu objek dan koordinat suatu objek tersebut. Contoh dari representasi text atau WKT adalah sebagai berikut. 1. POINT(0 0) 2. LINESTRING(0 0,1 1,1 2) 3. POLYGON((0 0,4 0,4 4,0 4,0 0),(1 1, 2 1, 2 2, 1 2,1 1)) Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
29
4. MULTIPOINT(0 0,1 2)
5. MULTILINESTRING((0 0,1 1,1 2),(2 3,3 2,5 4)) 6. MULTIPOLYGON(((0 0,4 0,4 4,0 4,0 0),(1 1,2 1,2 2,1 2,1 1)),
((-1 -1,-1 -2,-2 -2,-2 -1,-1 -1))) 7. GEOMETRYCOLLECTION(POINT(2 3),LINESTRING(2 3,3 4))
OpenGIS juga membutuhkan format identifier dari media penyimpanan itu sendiri untuk mengenali bentuk standar yang disertakan dalam proses penambahan data spasial. Dalam hal ini PostGIS membuat sebuah format identifier bernama spatial referencing system
identifier (SRID). Bentuk input atau output yang dihasilkan dari format ini dapat dilihat pada gambar 8:
Gambar 8 Format SRID
Apabila dalam sebuah query, objek standar OGC akan berbentuk seperti pada gambar 9:
Gambar 9 Objek standar OGC
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
30
2.6.4.3 PostGIS EWKB, EWKT dan bentuk Canonical
Bentuk EWKB/ EWKT menambahkan bentuk koordinat 3DZ, 3DM, dan 4D dan menyertakan informasi SRID ke dalamnya. Contoh dari representasi ini dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7 Contoh representasi koordinat oleh EWKB/EWKT
No.
Tipe
1.
POINT(0 0 0) – XYZ
2.
SRID=32632;POINT(0 0) -- XY with SRID
3.
POINTM(0 0 0) – XYM
4.
POINT(0 0 0 0) -- XYZM
5.
SRID=4326;MULTIPOINTM(0 0 0,1 2 1) -- XYM with SRID
6.
MULTILINESTRING((0 0 0,1 1 0,1 2 1),(2 3 1,3 2 1,5 4 1))
7.
POLYGON((0 0 0,4 0 0,4 4 0,0 4 0,0 0 0),(1 1 0,2 1 0,2 2 0,1 2 0,1 1 0))
8.
MULTIPOLYGON(((0 0 0,4 0 0,4 4 0,0 4 0,0 0 0),(1 1 0,2 1 0,2 2 0,1 2 0,1 1 0)),((-1 -1 0,-1 -2 0,-2 -2 0,-2 -1 0,-1 -1 0)))
9.
GEOMETRYCOLLECTIONM(POINTM(2 3 9), LINESTRINGM(2 3 4, 3 4 5))
Input atau output yang dihasilkan dari format in dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Input dan output dari format yang dibentuk oleh EWKB/EWKT
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
31
Apabila diimplementasikan dalam sebuah query maka akan berbentuk seperti pada gambar 11.
Gambar 11 Format dari EWKB/EWKT dalam bentuk query
Bentuk canonical adalah bentuk dari PostgreSQL yang menampilkan sebuah query
yang sederhana tanpa adanya sebuah fungsi. Untuk tipe PostGIS berbentuk seperti pada gambar 12.
Gambar 12 Query bentuk canonical dalam PostGIS
Sebagai contoh dalam sebuah statement yang membaca format EWKT dan mengembalikan nilai dalam format HEXEWKB di dalam proses input dan output dalam bentuk canonical, lihat contoh pada gambar 13.
Gambar 13 Contoh format HEXEWKB dalam bentuk canonical
2.6.4.4 SQL-MM Part 3 SQL Multimedia Application adalah fitur yang ditujukan untuk operasi SQL yang mendefinisikan angka-angka interpolasi dari sebuah lengkungan. Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
32
Contoh dari representasi ini dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8 Operasi SQL untuk lengkungan No. 1.
Tipe
CIRCULARSTRING(0 0, 1 1, 1 0)
2.
CIRCULARSTRING(0 0, 4 0, 4 4, 0 4, 0 0)
3.
COMPOUNDCURVE(CIRCULARSTRING(0 0, 1 1, 1 0),(1 0, 0 1))
4.
CURVEPOLYGON(CIRCULARSTRING(0 0, 4 0, 4 4, 0 4, 0 0),(1 1, 3 3, 3 1, 1 1))
5. 6.
MULTICURVE((0 0, 5 5),CIRCULARSTRING(4 0, 4 4, 8 4)) MULTISURFACE(CURVEPOLYGON(CIRCULARSTRING(0 0, 4 0, 4 4, 0 4, 0 0),(1 1, 3 3, 3 1, 1 1)),((10 10, 14 12, 11 10,10 10),(11 11, 11.5 11, 11 11.5, 11 11)))
2.6.4.5 Tipe Geografi dasar PostGIS Contoh dari tipe-tipe geografi dasar dari PostGIS dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9 Tipe geografi dasar dari PostGIS
No.
Tipe
1.
POINT
2.
LINESTRING
3.
POLYGON
4.
MULTIPOINT
5.
MULTILINESTRING
6.
MULTIPOLYGON
7.
GEOMETRYCOLLECTION
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
33
2.6.4.6 Query dasar Berikut adalah query dasar dari PostGIS 1. Query pembuatan tabel, lihat pada gambar 14.
Gambar 14 Create tabel
2. Query select, lihat pada gambar 15.
Gambar 15 Query select
3. Query insert, lihat pada gambar 16.
Gambar 16 Query insert
2.6.5. GRASS GIS
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
34
GRASS GIS (Geographic Resources Analysis Support System) adalah sebuah program GIS
yang digunakan untuk data manajemen, image processing, graphics production, spatial modelling dan visualisasi untuk berbagai tipe data.
2.6.6. SAGA GIS
SAGA GIS (System for Automated Geoscientific Analyses) adalah sebuah tools GIS yang bersifat freeware dan berfungsi untuk mengedit data spasial. Dikembangkan oleh sebuah tim kecil di Universitas Gottingen, Jerman. Fitur yang
dimiliki oleh SAGA GIS diantaranya adalah, file access, filter for grids, griddng, geostatistics, grid calculator, griddiscretisation, grid tools, dan yang lainnya.
2.6.7. TerraLib TerraLib adalah tools opensource yang berfungsi sebagai media penyimpanan yang memanfaatkan teknologi DBMS yang menangani spatiotemporal data type. TerraLib dirancang untuk mendukung pembuatan aplikasi GIS berskala besar yang menggunakan data sosioekonomik dan data lingkungan yang sangat dinamis. Tools ini menangani tipe data yang disebut spatiotemporal data type (pergerakan objek, objek yang termodifikasi, dan lainnya). 2.6.8. SpatiaLite SpatiaLite merupakan ekstensi dari SQLITE, yang menyediakan fungsi untuk mengolah geodatabase yang berbentuk vektor. SQLLite memiliki kesamaan dengan PostGIS, Oracle Spatial, dan SQL Server dengan ektensi spasialnya.Meskipun SpatialLite tidak berdasarkan prinsip client server, tapi SpatialLite memiliki keunggulan yaitu pembuatan file database yang secara langsung tertanam dalam aplikasi sehingga mudah untuk diperbanyak. 2.6.9. MapServer Mapserver adalah tools GIS yang bersifat opensource dan berfungsi untuk membangun sebuah aplikasi GIS berbasis web. Map server bekerja dengan Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
35
menggunakan program CGI atau melalui MapScript dengan mendukung bahasa
pemrogran C atau C++. MapServer dikembangkan di Universitas Minnesota, Amerika
Serikat.
2.6.10. Mapnik
Mapnik adalah tools opensource yang dirancang untuk melakukan rendering
map di sisi server. Salah satu pengguna tools ini adalah OpenStreetMap yang dikombinasikan dengan modul Apache Web Server untuk melakukan render terhadap
file map yang disimpan. Tools ini dibangun dengan bahasa pemrograman C++, dan
python. Operasi yang dilakukan oleh tools ini adalah dengan melakukan parsing xml
dari data spasial dan non spsial yang ada di suatu map. 2.6.11. Mapfish Mapfish adalah sebuah framework untuk web mapping yang mendukung data spasial. Mapfish menyediakan fitur advanced web mapping application dengan kemampuan untuk print, search dan edit. Mapfish menggunakan bahasa pthon dalam pengembangannya.
2.6.12. GeoMajas Geomajas adalah framework GIS yang bersifat opensource dan berfungsi untuk menampilkan map dalam bentuk aplikasi yang berbasis web. Tools ini dibangun menggunakan bahsa pemrograman java dangan memanfaatkan framework Spring Framework, JTS, danGeoTools. Proses yang dilakukan oleh tools ini adalah dengan mengambil data vektor dalam map kemudian ditransformasikan ke dalam map bentuk map 2.7 Blackbox Testing Blackbox teting adalah sebuah metode testing yang tidak memperdulikan bagaimana bagian dalam dari program bekerja. Metode testing ini juga bisa disebut sebagai data driven test atau requirement based testing. Karena hanya mengecek apakah setiap fungsionalitas dari program bekerja maka black box testing dapat disebut sebagai tes fungsionalitas. Testing dilakukan dengan memberikan inputan tertentu pada software kemudian melihat apakah Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
BAB II DASAR TEORI
36
output yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak tanpa memperhatikan
detail source code yang ada pada program. Pengujian dengan metode black box ini bertujuan untuk melakukan testing dengan meminimalisasi pengeluaran baik itu biaya ataupun waktu
(Carnegie Mellon University, 2012).
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS