BAB II BIOGRAFI MAHATMA GANDHI, SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDIA, DAN LAHIRNYA INDIA DAN PAKISTAN
2.1 Biografi Mahatma Gandhi Mohandas Karamchand Gandhi lahir dalam sebuah keluarga sederhana di sebuah kota yang bernama Porbandar di India. Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869, yang merupakan anak laki-laki ke tiga dan anak keempat dari pasangan Karamchand dan Putlibai Gandhi. Pada waktu itu Karamchand ayah Mahatma Gandhi beurumur kira-kira empat puluh tujuh tahun dan Putlibai yang merupakan istri keempatnya kira-kira berumur 27 tahun. Porbandar tempat lahir Gandhi terletak di wilayah pantai , dengan latar belakang Bukit Barda yang penuh dengan pepohonan, dan dikelilingi dengan tembok tebal dan tinggi. Semua rumah-rumah disini terbuat dari batu kapur putih, sehingga kota ini dijuluki dengan Kota Putih. Hampir semua orang beragama Hindu pasti menanam pohon tulsi dan kemangi dalam pot-pot di rumah mereka. Tanaman tersebut selalu ada di rumah dan kuil, mereka berdoa dihadapan tanaman-tanaman tersebut. Mereka juga menggunakan untaian biji-bijian disekeliling leher mereka yang berfungsi sebagai jimat peruntungan. Orang hindu jarang sekali yang yang pergi kelaut, karena dalam prinsipnya orang-orang yang mengarungi “air hitam” ini akan kehilangan kastanya. Mereka lebih memilih kerja dirumah membuat sutra dan katun. Sedangkan tetangga-tetangga mereka yang muslim akan memenuhi kapal-kapal mereka dengan barang-barang yang dibuat oleh orang-orang Hindu dan memperdagangkannya. 29 Silsilah keluarga Gandhi dalam penulusurannya masih sedikit yang dikenal karena keterbatasan data-data yang diperoleh dalam berbagai penelitian yang dilakukan. Menurut legenda Gandhi diperkirakan sebagai keturunan dari seorang laki-laki yang bernama Lal, yang tinggal didesa Kutiyana, di negara 29 Med, Vehta.2011. Ajaran-ajran Mahatma Gandhi, Kesaksian dari Para Pengikut dan Musuh-musuhnya. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Hal.142.
Universitas Sumatera Utara
bagian Jugadh, diabad ketujuh belas. Lal memiliki anak laki-laki bernama Rahidas. Rahidas inilah yang menjadi ayah dari Harjivan, kakek buyut Gandhi, dan merupakan nenek moyang Gandhi yang pertama yang tertulis dalam dokumen, meskipun tidak tertulis secara jelas hingga ketanggal-tanggalnya. Harjivan memulai kehidupan di Porbandar dan memiliki anak yang bernama Uttamchand. Sedangkan Karamchand adalah anak dari Uttamchand yang merupakan anak kelima dari keenam anaknya dan juga merupakan anak kesayangannya. Karamchand menikah untuk pertama kalinya ketika dia berumur kira-kira kurang lebih empat belas tahun, dan menikah untuk kedua kalinya pada saat ia berumur kira-kira kurang lebih dua puluh lima tahun. Dari kedua istrinya ia mendapatkan dua orang anak permpuan tanpa melahirkan anak laki-laki. Untuk pernikahan yang ketiga tidak diketahui dengan jelas kapan itu terlaksana. Tapi satu hal yang diyakini bahwa pernikahan yang ketiga ini tidak menghasilkan anak dan Karamchand meminta ijin untuk menikah lagi kepada istri ketiga. Akhirnya pada umur kurang lebih empat puluh tahun dia menikahi Putlibai yang pada saat itu baru berumur belasan tahun. Putlibai melahirkan empat orang anak; seorang anak bernama Raliat, lahir pada tahun 1862; seorang anak laki-laki bernama Lakshmidas, lahir pada tahun 1963. Anak laki-laki keduanya, Karsandar, lahir pada tahun 1867; dan anak laki-lakinya yang ketiga bernama Mohandas Karamchand Gandhi, lahir pada tahun 1869. Keluarga Gandhi termasuk dalam sub kasta para grosir. Gandhi dalam bahasa Gujarat adalah kata yang berarti ‘grosir’, dan grosir termasuk dalam sub kasta besar yang terdiri dari pemilik toko dan orang-orang yang meminjamkan uang, yang disebut dengan sub kasta Banya 30, yang dimasukkan dalam kasta Waisya. Dengan berbagai variasi lokal yang sangat banyak, masyarakat Hindu terbagi dalam empat kasta. Kasta pertama adalah Brahmana, terdiri dari para pendeta dan cendikiawan. Brahmana menjadi kasta yang paling utama. Kasta 30
Kelompok banya adalah sub kasta waisya yang terdiri dari para petani dan pedangang yang merupakan kasta ketiga dari empat kasta yang ada dalam masyarakat Hindu.
Universitas Sumatera Utara
kedua adalah Kshatria, yang terdiri dari para prajurit dan bangsawan. Kasta ketiga adalah Waisya, dan kasta keempat adalah kasta Sudra yang terdiri dari para buruh dan pelayan. 31 Pembagian masyarakat dalam kelompok ini tidak dapat dipisahkan, dipertukarkan atau dibatalkan. Setiap kasta dan sub kasta diidentikan dengan kedudukan pekerjaan yang dilakukan secara turun-temurun. Sebagai contohnya, Banya di India adalah istilah penghinaan yang diberikan kepada para pedagang yang licik dan tamak. 32 Ayah Gandhi Karamchand adalah seorang laki-laki yang berbadan gempal. Dia digambarkan menggunakan celana panjang model piyama, mengenakan syal atau selendang, sandal kulit yang tipis, surban dengan model khas Khatiawari, dan kalung emas di seputar lehernya. Karamchand di besarkan dan dididikan dengan ajaran Vaishnavi, salah satu sekte yang sangat penting dalam ajaran Hindu. Para penganutnya menyembah dewa Vishnu, atau Krishna sebagai inkarnasi dari Vishnu, seorang dewa yang sering digambarkan sebagai pengembala sapi yang memainkan seruling dan bercanda bersuka ria dengan gadis pemerah susu. Karamchand hanya bersekolah selama empat tahun dan hanya bisa menulis dan membaca dalam bahasa Gujarat. Meskipun secara alamiah dia adalah anak yang cerdas, dan dalam hidupnya dia bukan orang yang pandai mencari muka atau menjilat hati orang Inggris. 33 Ibu Gandhi Putlibai dilahirkan di desa Datrana, di Negara bagian Junagadh. Dia dibesarkan dan dididik dalam ajaran Prananmi, aliran asketik lokal, yang sebetulnya merupakan cabang dari sekte Vaishnava ortodok. Bagaimanpun juga sekte ini banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam yang menekankan penyatuan secara langsung dengan Tuhan. Putlibai adalah seorang yang sederhana yang tidak tidak mendapat pendidikan formal. Dia selalu memakai sari dalam kesehariannya
31 Masih ada satu kasta lagi yang keberadaanya cenderung tidak dianggap yaitu kasta phariah atau Dalit atau kelompok yang tidak memiliki kasta, yang dimungkinkan karena berbagai hal misalnya pencampuran kasta, ataupun orang-orang yang dibuang dari kastanya karena dianggap melanggar aturan, mereka cenderung memiliki pekerjaan yang kurang terhormat atau kotor, karena pekerjaannya itu orang-orang lain dari kasta lain tidak mau menyentuh mereka, dan bahkan mereka di najiskan. 32 Ved,Mehta. Op. cit. Hal 146 33 Ibid. hal 148
Universitas Sumatera Utara
dan suka memintal. Meskipun tidak mendapat pendidikan agama secara khusus, dia sangat setia dalam menjalanankan ibadah keagamaan. Dia selalu berpuasa seperti yang diajarkan agama agar mencapai pengendalian diri dan penyucian diri. Itu adalah sikap konsisten yang ditunjukan oleh Putlibai ibu Gandhi. Dalam sebuah catatan selama empat bulan di musim hujan dia akan berpuasa sebagai perintah dari agama yang dianutnya. Seringkali dalam dua atau tiga hari dia tidak berbuka hingga ia dapat melihat matahari. 34 Dari keluarga yang ia miliki Gandhi mendapat gambaran tentang nilai dasar kehidupan di Porbandar. Walaupun terkadang dia tidak suka dengan segala aktifitas di dalam keluarga, tapi ia tetap tergerak untuk mempelajari apa yang terjadi, seperti ketidak sukaannya terhadap bahasa sansekerta yang merupakan bahasa yang digunakan dalam agama Hindu oleh penganut Vaishana yang dianut oleh ayahnya, ia juga tidak terlalu menyukai puasa yang dilakukan oleh ibunya. Tapi landasan keingintahuan mendorong Gandhi untuk mengetahuinya, dan kelak itulah menjadi pondasi kehidupan Gandhi. Gandhi agak mengalami kesulitan dalam bersosialisi dilingkungan rumah atau sekolahnya. Dia lebih menyukai berjalan-jalan sendiri atau bermain permainan khas India yang dimainkan di jalanan, daripada harus berlatih senam atau kriket seperti anak-anak pada umumnya di sekolahnya. Suatu waktu terjadi insiden yang pantas dicatat, yaitu ketika ada ulangan. Waktu itu Gandhi kira-kira duduk di bangku kelas 1 SMP. Seorang guru bernama Giles, seorang inspektur pendidikan datang berkunjung ke sekolah untuk melakukan inspeksi. Sebagai latihan mengeja ia menyuruh Gandhi dan kawankawannay untuk menulis lima buah kata dalam bahasa Inggris. Dalam pemeriksaan tidak ada yang membuat kekeliruan selain Gandhi, dan itu sudah disadari oleh Gandhi. Melihat hal itu salah seorang guru datang untuk berusaha untuk memberitahu dengan isyarat sepatu botnya, tetapi Gandhi tidak menghiraukan. Secara diam-diam, guru yang juga kepala sekolah berusaha
34
Ibid, hal 148-149.
Universitas Sumatera Utara
memberikan salinan ejaan yang benar kepada Gandhi, supaya pengawas memberikan nilai yang sempurna kepada kelas itu, tapi Gandhi tidak tahu bahwa guru itu ternyata mengharapkan Gandhi untuk menyontek dari lembaran anak yang ada disebelah Gandhi, karena Gandi mengira bahwa Guru yang ada disana datang untuk mengawasi agar siswanya tidak menyontek. Akibatnya semua anak menuliskan kata dengan benar kecuali Gandhi. Disitulah ia menyadari bahwa ia yang bodoh. Dan guru ini kemudian berusaha untuk menerangkan kebodohan Gandhi, namun tidak ada hasilnya. 35 Di tengah-tengah kehidupan pendidikan dan masa kanak-kanaknya, Gandhi dihadapakan dengan pernikahan. Sudah menjadi hal yang lumrah dalam kebiasaan rakyat India menikah dalam usia muda, begitu juga dengan Gandhi. Gandhi menikah pada umur kira-kira 13 tahun, usia yang cukup dalam pemahaman Gandhi untuk menikah. Walaupun disisi lain Gandhi melihat ironi di kehidupannya. Ketika ia melihat anak-anak yang seusianya ia terkadang merasa kasihan melihat dirinya sendiri dan terkadang ingin memberi selamat kepada anak lain atas apa yang dimilikinya. Sedikit pun Gandhi tidak melihat tidak melihat adanya argumentasi moral yang dapat membenarkan atau menunjang perkawinan dibawah umur yang tidak masuk akal itu. Baginya perkawinan tidak lebih dari sekedar harapan untuk memakai pakaian yang lebih bagus, berdentamnya tambur, arak-arakan pengantin, jamuan makan yang melimpah dan seorang pasangan yang belum dikenal menemani, soal gairah seksual, itu baru timbul kemudian. Pengantin perempuan Gandhi adalah Katsurbai Makanji, anak perempuan dari seorang pedagang dari kelompok banya dari Porbandar. Dia adalah seorang perempuan cantik dengan wajah oval dan lebar, matanya hitam, dan dagunya lancip. Dia dan Gandhi umurnya sama, ketika bersama mereka tidak berbeda seperti anak-anak yang tengah bermain bersama. Sebenarnya mereka telah bertunangan semenjak umur mereka tujuh tahun, disusul dengan pertunangan dua saudara perempuan Gandhi. Pertunangan adalah hal yang lazim di India, tapi 35 M.K. Gandhi.1948. An Autobiography or Story of my experience With Truth. Ahmedabad: Navajivan Publishing House.Hal 4.
Universitas Sumatera Utara
dalam kasus Gandhi ini menjadi nilai penting tersendiri. Pada saat itu ayah Gandhi telah berumur kurang lebih tujuh puluh tahun dan dia menginginkan agar semua anak laki-lakinya telah menikah sebelum dia pensiun atau mati. Dalam usia yang relatif sangat muda, Gandhi menjalankan peran ganda dalam rutinitasnya. Emosi Gandhi yang masih belum menemukan kedewasaannya menjadikan Gandhi memperoleh banyak tantangan dalam masa-masa remajanya. Gandhi menjadi seorang suami muda yang pencemburu, angkuh dan ingin berkuasa, dia ingin membentuk istrinya sesuai dengan keinginan hatinya. Dia melarang Kasturbai pergi kemanapun termasuk ke kuil sebelum meminta izin darinya. Gandhi juga mengajari istrinya untuk dapat membaca dan menulis. Tetapi semakin ia memaksakan kehendaknya istrinya juga akan semakin melawan, dan Gandhi pun semakin marah kepada istrinya. Ketidak stabilan emosi dan pemahaman justru menjerumuskan Gandhi dalam sikap yang bertentangan dengan ajaran yang dipahaminya. Masa-masa seseorang yang ingin mecari tahu tentang banyak hal menjadikan Gandhi sering terjerumus dalam hal-hal yang dianggapnya tidak benar. Seperti memakan daging yang dalam ajaran yang diterima Gandhi adalah hal yang salah, bahkan Gadhi harus berbohong untuk sekedar makan daging terhadap ibunya. Ketakukan Gandhi untuk berbohong terutama kepada sang ibu, menjadikan Gandhi akhirnya berkata pada diri sendiri : walaupun memang teramat perlu memakan daging, sungguh sangat perlu untuk mengadakan perubahan karena dalam pemikiran Gandhi orang-orang yang memakan daging memiliki kemampaun fisik yang lebih kuat daripada yang tidak, dan itu yang memotifasi Gandhi untuk memakan daging, tujuannya untuk mengubah kemampuang fisiknya. Tapi Gandhi tersadar bahwa, berbohong hanya untuk sepotong daging terlebih kepada orang tua adalah jahat. Maka selama hidupnya gandhi akhirnya memutuskan untuk tidak makan daging, selama orang tua Gandhi masih hidup. Hingga saat itu tiba Gandhi akan terus menahan hawa nafsu untuk tidak makan daging dan janjinya juga sudah diberi tahu kepada temannya bernama Mehtab, yang banyak memberinya pengaruh tentang hal-hal duniawi.
Universitas Sumatera Utara
Gandhi mengalami titik balik tentang pemahaman tentang daging yang paling besar dan mengubah jalan pikirannya tentang kejujuran dan ketaatan,adalah dimulai ketika ayah Gandhi mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah. Ia menjalankan tugas-tugas kesehariaannya dari atas ranjang. Tapi tahun ketahun kesehatannya mulai menurun, tapi ayah Gandhi selalu menolak untuk dioperasi ataupun hal-hal yang berkaitan dengan teknologi modern. Dia semakin tidak berdaya, untuk kekamar mandi pun harus dibantu. Semenjak itu dia semakin taat dalam mengamalkan agama. Selalu saja ada yang datang dari kalangan pendeta dari kalangan Vaishnavi, Muslim, Jain, dan Parsi yang semenjak pagi hingga malam menemani ayah Gandhi untuk membaca kitab suci dan berdiskusi. Di hari-hari itu, Gandhi seringkali merawat ayahnya dan membasuh kakinya, dan di malam hari, ketika para pendeta menyanyikan lagu-lagu pujian dan doa-doa, Gandhi meremas dan memijat kaki dan tungkai ayahnya hingga tertidur. Hal itu menjadi kewajiban Gandhi sebagai seorang Hindu untuk merawat ayahnya seperti itu. Tetapi Gandhi juga seorang suami yang masih muda, seseorang yang tidak bisa lupa ranjang istrinya. Pada suatu malam ketika dia baru berusia enam belas tahun, ia pergi dari sisi ayahnya untuk melakukan hubungan suami istri dengan istrinya. Pada saat itu Kasturbai sedang mengandung anak mereka yang pertama, kemudian pelayan mengetuk pintu dan mengabarkan kematian sang ayah. Tampaknya Gandhi
tidak bisa melupakan apa yang
dikatakan sebagai “dua hal yang memalukan” yang dilakukan: pertama, meninggalkan sang ayah ketika dia tahu bahwa ayahnya mungkin akan menemui kematiannya disaat itu juga; kedua, bercinta dengan istrinya ketika dia mengetahui bahwa Hinduisme melarang bersenggama dengan perempuan yang sedang hamil. Bayi itu segera meninggal setelah kelahirannya, dan Gandhi merasa ia telah dihukum. 36
36
Med Vehta,Op.cit. hal 167.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1. Kehidupan Pendidikan Di Inggris Menjalankan kehidupan sebagai seorang siswa dan seorang suami memang memberi Gandhi tentang sebuah nilai-nilai yang ia dapat dari proses hidupnya. Pada tahun 1887 ketika Gandi berumur 17 tahun Gandhi lulus dari sekolahnya. Orang tua Gandhi menginginkan agar Gandhi masuk kuliah dan melanjutkan pendidikannya. Gandhi akhirnya mencoba peruntungannya, Gandhi pergi ke Ahmedabad, untuk melakukan tes matrikulasi sebagai syarat masuk perguruan tinggi. Memperoleh nilai dua ratus empat puluh tujuh atau separuh dari nilai maksimal yang dapat diperoleh Gandhi akhirnya dapat masuk ke perguruan tinggi, bernama Salmadas, di kota Bhavnagar yang dekat dengan Rajkot, sebuah kampus baru dengan biaya kuliah yang masih murah. Gandhi pun memulai kehidupan kuliahnya di Bhavnagar. 37 Kehidupan perkuliahan Gandhi tidak semulus yang diharapkan. Gandhi juga mengalami masalah dalam mengikuti perkulian disana ia tidak menyukai kampusnya, bahasa Inggris yang digunakan, dan pelajaran-pelajarannya. Ia merasa bodoh dan sukar mengikuti perkuliahan. Pada akhir semester di musim semi tahun 1888 memutuskan untuk kembali kerumah, dan di sana dia mulai memikirkan untuk melanjutkan pendidikan di Inggris. Seorang penasehat yang juga seorang pengacara dari kasta Brahmana datang kerumah untuk berbincang-bincang dengan keluarga Gandhi. Dia bernama Mavji Dave, yang juga merupakan teman dari Ayah Gandhi. Dalam percakapan itu penasehat keluarga itu menanyakan tentang rencana studi Gandhi, dan menyarankan agar Gandhi untuk mencoba peruntungan di Inggris. Ia berpendapat bahwa zaman telah berubah dan lebih baik untuk Gandhi jika menjadi ahli hukum di Inggris. Ia menyarankan agar Gandhi menjadi seorang barrister at law.38 Orientasi ekonomi dan mendapat uang yang lebih menjadi acuan kenapa Gandhi disarankan kesana dan melanjutkan kuliah disana. Inilah yang membulatkan
37
Ibid. Hal 169. Barrister of law adalah julukan yang diberikan kepada orang-orang yang mencari atau belajar hukum di Inggris 38
Universitas Sumatera Utara
keinginan Gandhi utuk melanjutkan pendidikan di Inggris, selain karena ingin memenuhi rasa keingintahuan Gandhi tentang Inggris, sebuah negara yang ia kagumi. Gandhi masuk di Fakultas Hukum di Universitas College di London. Umur 18 tahun Gandhi menjejakkan kakinya di Inggris, tepatnya di Southampton dengan kapal S.S. Clyde. Petualangan baru tentang sebuah daratan baru akan dimulainya, sebuah peradaban baru akan dimasukinya, banyak hal dalam pemikiran Gandhi yang harus ia hadapi untuk berjuang di Inggris. Ia harus belajar tentang etiket orang Inggris. Tiga tahun harus dilalui Gandhi di sana untuk menyelesaikan studinya dengan tinggal di berbagai tempat di Inggris. Pertama di Holborn dan kemudian di Bayswater. Menjalani kehidupan baru menjadi beban tersendiri untuk Gandhi. Dia harus mengembangkan kemampuan bahasa Inggrisnya, yang dia siasati dengan membaca surat-surat kabar yang ada seperti Daily News, Daily Telegraph dan Pall mall Gazette. Selain bahasa Inggris bahasa latin juga menjadi prioritas Gandhi lainnya, serta pengetahuan pendukung yang dibutuhkan dalam pelajaran hakim romawi. Gandhi sangat Giat karena ada sebuah keinginan untuk mengikuti pendidikan formal di Oxford atau Cambridge. Salah satu tantangan terberat yang dirasakan Gandhi adalah tentang bagaimana menahan hawa nafsunya untuk tidak mengkonsumsi daging. Kondisi Inggris yang dingin menjadi tantangan terberatnya untuk memegang sumpah yang pernah ia ucapkan. Sumpah yang ia ucapkan kepada ibunya untuk tidak mengikuti keinginan daging selalu ia pegang teguh, menjauh dari hasrat seksualnya dan menolak memakan daging. Prinsip itu juga kadang menjadi pemancing perdebatan antara Gandhi dengan teman-temannya, yang menganggap Gandhi bodoh dengan prinsip dan sumpah yang tidak masuk akal. Seorang temannya bahkan menyodorinya dengan tulisan dari Jeremy Bentham tentang persoalan moralitas utilitarian. Meskipun demikian ia tetap berpegang teguh dengan pendirian yang telah dibangunnya. Gandhi hanya mengatakan “maafkanlah saya, saya tidak mampu memahaminya. Saya mengetahui makan daging sangatlah perlu. Tetapi
Universitas Sumatera Utara
saya tida dapat mengingkari sumpah saya. Dan saya tidak dapat berdebat soal ini.” 39 Dengan prinsip yang diembannya, Gandhi diantar menuju paham vegitarianisme, yang ia peroleh dari sebuah restoran yang bernama Central Restaurant, di jalan Farringdon. Di tempat ini dia memperoleh banyak hal, mulai dari makanan-makanan vegetarian yang sesuai dengan lidahnya, buku-buku tentang vegetarian dan juga gerakan vegetarian Inggris yang mencakup ke seluruh dunia. Di sinilah Gandhi terinspirasi dari buku yang pernah ia beli dengan judul Plea for Vegetarianism (pembelaan untuk Vegetarianisme), karya Henry Salt. Di sini Gandhi juga bertemu dengan pemimpin-pemimpin gerakan seperti Henry Salt, Howard William dan Josiah Oldfield. Di Central Restaurant ini juga berkumpul penyair dan pemikir lainnya seperti Shelley, Thoreau, dan Ruskin. Dari semangat yang terinspirasi dari Vegetarian ia akhirnya membentuk sebuah perkumpulan di lingkungannya Bayswater. Gandhi dan kawan-kawannya mendirikan Masyarakat Pembaharu Makan London Barat (West London Food Reform Society), dengan meminta Sir Edwin Arnold seseorang yang tinggal di daerah itu sebagai wakil ketua, Dr. Oldfield sebagai pemimpin dari majalah The Vegetarian, menjadi ketua, sementara Gandhi menjabat sebagai sekertaris perkumpulan. 40 Pengalamannya di central restaurant, Gandhi mulai gencar melakukan komunikasi dan berdiskusi dengan orang-orang dan aktif dalam beberapa organisasi. Ketertarikan Gandhi memahami berbagai pemikiran dan gagasangagasan mengembangkan cita rasa Gandhi. Pengalaman di organisasi Asosiasi Nasional Bangsa India (National Indian Association) Gandhi banyak berjumpa dengan orang-orang yang eksentrik yang sering beradu argumentasi dengan Gandhi persoalan keyakinan. Tahun 1875, Elene Petrovna Blavatsky, imigran dari Rusia mendirikan perkumpulan Theosophi (Theosophical Society) untuk mengembangkan system 39 40
M.K. Gandhi.Op.cit. hal 65. Mahatma Gandhi.2009. Semua Manusia Bersaudara.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Hal.12.
Universitas Sumatera Utara
theosofi yang dia anut yaitu campuran antara paham vegetarian, Hindu, pemikiran Buddha, penekanan terhadap hal-hal gaib, nilai-nilai esoteric dan mistis. 41 Di sini gandhi mempelajari karya Balvatsky yang berjudul Key to Theosophy, juga karya muridnya Annie Bessant yang berjudul How I Became A Theosophist serta mempelajari
Injil
dan
mengunjungi
khotbah-khotbah
gereja.
Semangat
kemanusiaan dari para kaum Theosophis dan pelajaran-pelajaran moral telah meninggalkan kesan yang begitu mendalam pada diri Gandhi. Dalam komunitas tersebut, Gandi mampu menarik banyak orang untuk mempelajari Buddha dan Hindu. Gandhi mulai belajar membaca Bhagavad Gita 42, sebagai buku yang paling penting dalam hidupnya, yang justru buku yang tidak pernah dibacanya sebagai seorang Hindu, dan baru dibacanya di perkumpulan ini. Gandhi diminta membacakan Bhagavad Gita bagi para penganut baru, dan kelak Gandhi menjadi pemimpin di perkumpulan ini. Bahkan pada 1888-1889, ketika pertama kali Gandhi diperkenalkan dengan Bhagavad Gita, Gandhi merasa ini bukanlah karya yang bersifat historis, tetapi di balik samaran perang fisik, sesungguhnya menguraikan pertempuran yang terus menerus terjadi dalam hati manusia, dan bahwa perang fisik itu hanyalah sebuah deskripsi yang diambil untuk menjelaskan tentang pertempuran yang lebih kuat. Bagi Gandhi dua kekuatan tentara itu melambangkan kejahatan dan kebaikan, hasrat yang mulia dan yang rendah, dan medan perang Kurushestra adalah atman atau jiwa. Bagi dia, kekuatan kebaikan dan kejahatan itu terus menerus berperang dalam jiwa, dan setiap perbuatan, bagaimanapun tidak pentingnya maupun sesuatu yang tampak tidak bertalian sama sekali, sesungguhnya merupakan sebab dari pertempuran. 43
41
Istilah ‘teosofi’ sebelumnya mengacu pada berbagai system klasik maupun modern tetang filsafat yang secara langsung mengarah pada pengetahuan tetang Tuhan. 42 Bhagavad Gita merupakan bagian dari Mahabharata, satu dari epic yang terbesar yang ada di India, ditulis kira-kira dua ribu lima ratus tahun yang lalu. Epic lainnya adalah Ramayana. Mahabaharata adalah kumpulan yang terdiri dari berbagai macam cerita, fable, legenda, dan syair yang merupakan jalinan kisah pertentangan perebutan kekuasaaan kerajaan Bharata(nama kuno untuk India), antara Pandawa dan Kurawa. Bhavagad Gita merupakan dialog-dialog filosofis yang panjang antara Arjuna pahlawan utama Pandawa, dan kusir yang mengendalikan kereta perangnya yaitu Prabu Krishna. 43 Med,Vehta.Op.cit. Hal 189.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Menjadi Pengacara Hingga Menggerakkan Perjuangan Di Afrika Selatan. Desember 1890 Gandhi menempuh ujian terakhirnya untuk dapat lulus dari perguruan tinggi. Setelah tiga tahun Gandhi akhirnya berhasil meluluskan sekolahnya dengan menyelesaikan semua ujian kelulusan yang diselengggarakan. Gandhi mendapat panggilan ke pengadilan, pada tanggal 10 Juni 1891, mendaftarkan diri diri ke pengadilan sebagai wadah yang dapat menampung ilmunya pada tanggal 11 Juni, dan pada tanggal 12 Juni memutuskan untuk kembali pulang ke India dengan menggunakan kapal. Kerinduan akan India dan adanya kabar tentang kematian ibu dari Gandhi membulatkan hati Gandhi untuk kembali ke tanah air. Setelah kelulusannya Gandhi pulang ke India, dengan sambutan yang tidak disangka-sangka bahwa Ibunya telah tiada. Berita ini sengaja tidak dikabarkan kepada Gandhi agar tidak menggangu studinya di luar negeri. Gandhi menguatkan diri dan mampu menghusap kesedihan atas berita yang sulit diterimanya, dan melanjutkan cita-cita yang dirintisnya. Sambil terngiang di pikirannya untuk mencoba membuka sebuah kantor hukum sendiri di India dengan dukungan sang abang, yang berharap Gandhi dapat membuka praktik pengacara modern, dan langkah pertama dia lakukan di Bombay. Awalnya Gandhi coba mengikuti Lakshmidal karena saudaranya itu lebih memiliki pengalaman sebagai seorang pengacara, tapi seiring berjalannya waktu kekecewaan yang didapat Gandhi. Praktik-praktik kotor pengacara yang harus menyuap untuk sekedar untuk mendapat kasus untuk di tangani. Gandhi merasa suap adalah hal yang sangat memalukan untuk seorang pengacara. Berbulan-bulan Gandhi sulit mendapatkan kasus untuk ditangani. Terlintas di pikiran untuk meninggalkan profesinya dan beralih menadi seorang pengajar. Tapi hal itu urung dilakukannya karena dia hanyalah seorang sarjana muda yang kurang memiliki pengalaman. Biaya hidup yang tinggi menuntut pengeluaran yang tinggi dan akhirnya ia tidak dapat bertahan lama, baru sekitar empat sampai lima bulan Gandhi memutuskan untuk meninggalkan Bombay. Kehidupan sebagai
Universitas Sumatera Utara
pengacara dianggap tidak menguntungkan, hanya penuh gaya namun tidak banyak ilmu. Pengalaman dari Bombay Gandhi pergi ke Rajkot tempat petualangan baru Gandhi. Di tempat itu Gandhi membuka kantor hukum sendiri yang cukup berhasil. Dari berbagai urusan permohonan dan peringatan di bidang hukum Gandhi memperoleh penghasilan rata-rata 300 rupee sebulan. 44 Berbekal pengalaman hukum di India, Gandhi mencoba peruntungan di Afrika Selatan. Awal ketertarikan Gandhi untuk ke Afrika adalah berawal dari adanya surat yang dikirimkan kepada abang dari Gandhi yang menawarkan urusana bisnis. Sebuah perusahaan tengah mengalami perkara besar di pengadilan dengan tuntutan 40.000 poundsterling. Perusahaan itu mengharapkan tenagatenaga orang-orang hukum termasuk Gandhi sendiri untuk membantu menangani kasus ini dengan tujuan memberi petunjuk kepada pengacara lain di sana. Pengacara-pengacara lokal India yang bekerja disana kurang menguasai bahasa Inggris dengan baik, karena itu diharapkan orang-orang lokal yang dapat dipercayai yang berasal dari Porbandar dan pernah tinggal di Inggris, untuk dapat mengajarkan bahasa Inggris kepada pengacara lainnya. 45 Gandhi mempertimbangan akan sulit mengembangkan karir di India, Gandhi kemudian memutuskan untuk mengambil tantangan pergi ke Afrika. Gandhi sudah mempertimbangkan pasti sulit untuk bekerja sebagai pengacara, dimana ia mungkin hanya sebagai petugas di perusahaan itu. Di Afrika mungkin Gandhi memperoleh kesempatan untuk mendapat pengalaman baru, dan juga dapat mengirim 105 poundsterling kepada abangnya sebagai upah yang dia peroleh dari bertugas disana, yang bisa digunakan oleh abangnya untuk membiayai kehidupannya di Bombay. Gandhi merasa apa yang ditawarkan cukup bisa diterima walaupun pekerjaan yang diterima mungkin lebih sesuai sebagai juru tulis daripada seorang pengacara, karena akan disibukkan dengan pembuatan surat-surat perijinan dalam bahasa Inggris. 44 45
M.K. Gandhi.Op.cit.Hal123. Med,Vehta.Op.cid Hal 200.
Universitas Sumatera Utara
Kepergian Gandhi ke Afrika mungkin tidak seberat kepergian Gandhi ketika ke Inggris, mungkin karena Ibunya telah meninggal. Mungkin rasa sedih adalah ketika harus meninggalkan Istrinya Kasturbai yang telah memberinya anak ketiga yang lahir pada 1892 pada saat Gandhi berada jauh di Bombay. Pada April 1983 akhirnya Gandhi mengucapkan selamat tinggal untuk yang kedua kalinya. Setelah berlayar di lautan selama satu bulan, Gandhi memijakkan kaki pertama kali di Afrika adalah tepatnya di Natal, Durban sebuah pelabuhan utama pusat kolonoial Inggris di Natal. Gandhi dijemput oleh seorang yang bernama Abdulla Sheth. Pada saat itu Gandhi memang menggunakan baju rok dan memakai surban, sebuah pakaian tradisional India. Ketika itulah pertama kali Gandhi merasa ada diskriminasi yang tinggi di Afrika Selatan. Sewaktu kapal merapat di dermaga dan menyaksikan orang-orang naik ke kapal untuk menemui teman–teman mereka, cara pandang orang-orang disana terhadap orang India tampak tidak begitu di hormati, terlihat sikap keangkuhan yang tampak tapi orang-orang dalam melihat kaummnya, namun Abdullah Shet tampak sudah terbiasa dengan kondisi itu. 46 Kasus pertama Gandhi adalah perkara pinjam-meminjam yang berujung pada tidak dikembalikannya uang dari Dada Abdullah Seth orang yang dibela gandhi, yang menuntut agar uangnya dikembalikan sebesar empat puluh ribu poundsterling. Ini berawal dari transaksi peminjaman yang tidak dibekali dengan dokumen-dokumen peminjaman antara Abdullah Set dan seorang saudaranya yaitu Seth Tyeb Haji Khan Muhammad. Abdullah Set pada saat itu adalah orang India paling kaya di Durban. Salah satu pengalaman yang akan diingat Gandhi terjadi ketika berjalanjalan di Durban dan mengunjungi sebuah pengadilan disana. Tujuan awalnya adalah agar Gandhi membiasakan diri bekerja di Pengadilan Afrika Selatan. Perlakuan yang sama seperti yang dialami Gandhi dalam perjalan menuju Afrika. Ketika ada seorang hakim yang terus melihat ke surban yang dikenakan oleh
46
Easwaran, Ekhnath.2013. Gandhi The Man. Hal.30. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.
Universitas Sumatera Utara
Gandhi, karena merasa risih dengan apa yang dia pakai akhirnya menyuruh Gandhi untuk membuka surban yang ia kenakan, namun Gandhi menolak. Karena dalam prinsipnya orang India mengenakan surban adalah simbol kejantanan dan mereka berpikir bahwa melepas surban di depan umum adalah sesuatu yang merendahkan, dengan alasan itu Gandhi kemudian meninggalkan pengadilan. Setelah tujuh atau delapan hari, Gandhi meniggalkan Durban dan menuju Pretoria sebuah kota menjadi tempa perkara yang ditangani Gandhi. Satu tempat di kelas satu telah disiapkan untuk Gandhi dalam perjalanan ke Pretoria. Kereta sampai di Meritzburg, ibu kota natal sekitar jam Sembilan malam. Perlengkapan tidur telah disiapkan kepada setiap penumpang di kereta. Seorang petugas kereta datang dan menawarkan perlengkapan tidur kepada Gandhi, tapi Gandhi menolak karena telah membawanya sendiri. Tetapi seorang penumpang lain datang memperhatikan Gandhi dari atas ke bawah. Ia melihat bahwa mungkin Gandhi adalah orang yang memiliki kulit yang berwarna. Ia keluar dan masuk kembali sambil membawa dua orang petugas kereta. Mereka berdiam diri lalu seorang karyawan datang dan berkata pada Gandhi untuk pindah dari kelas satu dan pindah ke kereta barang. Tapi Gandhi bersikeras menolak untuk dipindah ke kereta barang, dan tetap mempertahankan haknya, sampai akhirnya seorang polisi datang. Dia menarik tangan Gandhi dan mendorongnya keluar, barang bagasi juga dikeluarkan dengan paksa dan meniggalkan Gandhi di stasiun dengan kondisi cuaca dingin karena kota Maritzburg tempat Gandhi ditinggal terletak di daerah tinggi. 47 Gandhi melewati malam dengan kesendirian. Dia merasa sangat direndahkan pada saat itu disertai rasa malu, bahkan hanya sekedar bertanya dimana barang-barangnya di letakkan. Pengalaman pahit di stasiun membuat Gandhi memikirkan ulang tentang pelaksanaan tugasnya di Afrika. Apakah sebaiknya dia mempertahankan haknya atau memilih menyerah dan kembali ke India. Apakah Gandhi harus meninggalkan Pretoria dan meniggalkan tugasnya
47
Ibid. Hal. 60.
Universitas Sumatera Utara
seperti seorang pengecut? Kesulitan yang Gandhi alami pun hanya kulit luarnya saja, karena hanya merupakan sebuah gejala dari suatu penyakit parah dalam hal prasangka soal warna kulit belaka. Maka sebaiknya berusaha untuk memerangi penyakitnya dan menanggung penderitaan selama proses sedang berlangsung. Menuntut balas perbuatan jahat orang hanya dapat dilakukan sejauh itu dibutuhkan untuk menghilangkan purbasangka soal warna kulit saja. Dari pergumulan itu Gandhi memutuskan untuk mengambil langkah pasti untuk naik kereta berikutnya ke Pretoria. Langkah pertama yang dilakukan Gandhi ketika sudah memahami kondisi sosial yang ada, memulai mengumpulkan semua orang India yang ada di Pretoria dalam satu pertemuan dan memberikan gambaran kepada mereka tentang kondisi bangsa India di Transvaal. 48 Pada pertemuan itulah Gandhi mengucapkan pidato pertamanya di depan umum. Gandhi coba mengurai permasalahan yang terjadi di India dan mencoba mengadvokasi orang-orang india untuk menjalanakan tugastugas di Afrika dengan tidak mengacuhkan persoalan kebenaran. Pada pertemuan tersebut dibahas tentang pengalaman diskriminatif yang mereka terima. Disaat itu juga Gandhi mempelajari hukum yang cacat dan diskriminatif terhadap mereka di Transvaal. Orang India dilarang memiliki hak miliki bangunan kecuali di tempat yang telah ditetapkan. Mereka tidak diijinkan menyalurkan hak pilihnya, dan mereka diharuskan membayar pajak tahunan yang dikenakan perkepala sebesar tiga poundsterling. Mereka dilarang berada dijalan diatas jam sembilan malam. Satu tahun di Pretoria bernar–benar memberi pengalaman yang sangat berharga sepanjang hidup Gandhi. Gandi memperoleh kesempatan untuk bekerja dan mengukur kapasitas untuk melaksanakan itu semua. Di sini pula Gandhi memperoleh semangat keagamaan dalam diri menjadi sebuah kekuatan hidup serta juga memperoleh pengetahuan yang sebenarnya tentang praktik hukum. Banyak persoalan yang membuka mata Gandhi tentang perlakuan yang tidak adil diterima bangsanya ataupun bangsa lain. Dalam benak Gandhi orang Eropa hanya
48
Med, Vehta.Op.cit. Hal 140-141.
Universitas Sumatera Utara
menganggap orang India berada di bawah mereka walaupun orang India tersebut telah berusaha untuk masuk dalam model pergaulan orang-orang kulit putih, orang India tetaplah dianggap bangsa “kuli” yang terdiri dari “pedagang kuli”, “pemilik toko kuli”, “peminjam uang kuli”, “juru tulis kuli”, “guru kuli”, “dokter kuli”, dan “pengacara kuli”. 49 Membawa semangat perubahan Gandhi membentuk sebuah organisasi yang disebut dengan Kongres orang India di Natal (Natal Indian Corngress), kemudian berubah menjadi menjadi Kongres Nasional India (Indian National Congress), yang tujuannya adalah untuk menentang sikap-sikap ataupun peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Afrika Selatan yang dianggap tidak adil. Inilah kemudian yang membakar semangat perjuangan, Gandhi pada saat itu lebih dikenal dengan Gandhibai, yang berarti saudara Gandhi dan kadang-kadang disingkat Bhai. Ketika baru membuka praktek tiga atau empat bulan dan Kongres 50 baru dilaksanakan, seorang pria suku Tamil datang ke gandhi sambil gemetaran dan menangis. Ia berpakaian compang-camping, memegang topinya di tangan, sementara dua gigi depannya patah serta mulutnya berdarah. Ia baru saja dipukuli oleh majikannya. Namanya adalah Balasundaran, seorang buruh kontrak yang bekerja sebagai buruh kontrak bangsa Eropa yang terkenal. Majikannya marah kepadanya, dan tidak dapat menguasai diri lalu memukuli Balasudaran hingga dua gigi depannya patah. Gandhi lalu membawanya ke dokter untuk diperiksa, dan membawa hasil pemeriksaan kepada seorang hakim dan memberi pernyataan tertulis. Hakim tersebut lalu memproses dan kemudian memanggil majikan tersebut. Inilah yang mengawali keterkenalan Gandhi di kalangan kaum buruh, sebagi seorang teman yang memperjuangkan hak-hak mereka. Dan secara teratur semakin banyak orang yang datang ke kantor dengan berbagai alasan. Gema perkara Balasundaram telah
49
Med, vehta. Op.cit. hal 208. Kongres orang India di Natal yang diorganisir oleh Gandhi untuk menghasut orang menentang undang – undang Lembaga Legislatif Natal yang mencabut hak memilih orang India
50
Universitas Sumatera Utara
terdengar jauh hingga Madras, namanya menjadi terkenal dalam lingkaran politik di Inggris, dan juga di India dan Afrika Selatan. Pada saat itu Gandhi berumur kira-kira 25 tahun. Setelah tiga tahun di Afrika Gandhi memutuskan untuk kembali ke India tahun 1896 untuk membujuk agar anak dan istrinya mau ikut ke Afrika Selatan dan memulai kehidupan disana. Tanggal 18 atau 19 Desember 1896 Gandhi beserta anak isitri naik kapal untuk kembali ke Afrika Selatan. Mereka mengarungi perjalanan bersama kurang lebih empat ratus imigran India lainnya di kapal S.S. Courland. Tapi sesuatu yang janggal terjadi ketika kapal yang mereka tumpangi dikarantina selama 23 hari. Ternyata alasan karantina adalah karena orang-orang kulit putih di Durban menuntut agar Gandhi dan keluarga dipulangkan ke India juga disertai dengan ancaman yang sampai akan membunuh mereka jika mereka tidak kembali ke India. Tapi Gandhi beserta rombongan dengan tegas menolak segala ultimatum yang diberikan dan memilih untuk bertahan dan memperjuangkan hak-hak mereka untuk mendarat di Pelabuhan Natal. Setelah 23 hari,
kapal yang ditumpangi akhirnya diijinkan masuk ke
palabuhan. Segera setelah mendarat, Gandhi dan rombongan sudah dihadapkan dengan sekumpulan orang yang membentuk barisan menunggu mereka. Mereka mulai melempari Gandhi dan rombongan dengan batu dan telur busuk. Seseorang bahkan menarik pakaian yang dipaki Gandhi sampai terlepas ditambah tendangan yang harus diterima Gandhi. Untungnya ada seorang wanita pemberani bernama Ny. Alexander yang juga istri seorang kepala polisi yang menolong Gandhi dan menghentikan amarah para pendemo itu, kerumunan massa itu mundur, tentu karena mereka menghormatinya sebagai perempuan dan kedudukannya. Kemudian para polisi mengantar Gandhi sampai ke rumah Rustomji, dimana Katsurbai dan anak-anak mereka telah tiba dengan selamat karena keluar dari pintu belakang kapal. Kasus itupun sampai kepada pemerintah Natal, dan meminta agar setiap pelaku yang terlibat dalam penyerangan tersebut diadili. Utusan dari pemerintah
Universitas Sumatera Utara
pun memanggil Gandhi dan menyatakan penyesalan atas apa yang terjadi, dan berkata siap untuk mengadili setiap pelaku jika dia mengenali para pelaku. Tapi Gandhi menjawab “Saya tidak menuntut siapa pun. Tentu saya dapat mengenali satu atau dua orang diantara mereka, selain itu saya tidak menyalahkan para penyerang itu. Mereka hanya sekedar diberi Infomasi, bahwa di India saya telah mengeluarkan pernyataan yang berlebihan tentang orang-orang kulit putih di natal dan memfitnah mereka. Karena mereka percaya dengan info tersebut tidak mengherankan bahwa mereka marah besar. Para pemimpinlah, dan maaf, izinkan saya mengatakan ini, sebenarnya anda yang bersalah! Anda seharusnya dapat memberi bimbingan baik kepada rakyat, tetapi mungkin Anda sendiri juga percaya pada berita Reuter, bahwa saya telah membuat pernyataan yang berlebihan ketika di India. Tidak, saya tidak ingin menuntut siapa pun, saya yakin bila orang tahu kejadian sebenarnya, mereka akan menyesali perbuatannya.” 51 Kasus penyerangan Gandhi dan rombongan dianggap selesai, tidak diperpanjang Gandhi dengan tidak menuntut penyerangnya ke pengadilan. Hal yang dilakukan Gandhi justru telah
menimbulkan kesan yang baik sehingga
orang-orang Eropa merasa malu akan sikap mereka. Pers menyatakan Gandhi tidak bersalah dan mengutuk masa, karena main hakim sendiri terhadap Gandhi, dan ini semua ternyata memberi berkat kepada Gandhi, dalam perkara ini. Kejadian ini telah menaikkan gengsi masyarakat India di Afrika Selatan dan memudahkan pekerjaan Gandhi. Momen penting yang mengubah pendirian Gandhi tentang pengabdian adalah ketika perang di wilayah Zulu. Tahun 1906, kepala suku Zulu membunuh seorang petugas penarik pajak. Pada awalnya pemerintah Inggris menggabungkan Zululand dan Natal pada tahun 1887, namun orang-orang Zulu tidak menyukai itu. Pemerintah Natal mulai menghukum setiap orang yang tidak menyukai kebijakan tersebut dan menamai mereka dengan sebutan pemberontak. Pasukan ekspedisi atas perintah pemerintah Natal telah memberantas dengan hukuman gantung dan
51
Med, Vehta.Op. cid. Hal 239-240.
Universitas Sumatera Utara
cambukan di depan umum. Gandhi dan korps-nya melakukan misi pengobatan terhadap korban yang terluka, yang kebanyakan adalah orang Zulu. Gandhi mengatakan bahwa penderitaaan yang disaksikan di Zululand menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam hidupnya dan perubahan itu bersifat permanen. Hal itu telah membulatkan tekatnya untuk melakukan pelayanan terhadap semua manusia dengan segenap jiwa dan raganya. Pada akhirnya setelah kepulangannya dari Zulu, dia menerapkan tiga prinsip yang dijadikan pegangan dalam hidupnya, yaitu brakhmacharya, 52 atau selibat yang merupakan sumpah tradisi dari agama Hindu kuno; satyagraha atau kekuatan kebenaran dan cinta, ini merupakan rumusan yang ia temukan sendiri; dan ahimsa atau anti kekerasan terhadap semua mahluk hidup, ini merupakan ajaran jain kuno.
2.1.3. Perjuangan Satyagraha Di Afrika Selatan Awal perjuangan Gandhi di Afrika Selatan adalah tentang dikeluarkannya undang-undang anti India yang sangat diskriminatif, pemerintah Transval berusaha mengeluarkan Undang-Undang Registrasi Penduduk Asia, yang tujuannya adalah mencegah orang-orang India yang telah meninggalkan Afrika Selatan selama perang Broer agar mereka tidak bisa kembali ke Transvaal, sekaligus untuk mencegah migrasi orang-orang India di kemudian hari. Semua orang India yang berada di Transval diambil sidik jarinya sebagai bentuk registrasi untuk mendapatkan sertifikat, yang secara tidak langsung dianggap menjadikan warga India di Afrika Selatan tidak jauh berbeda dengan para pelaku kriminal. Pada 11 September 1906 di Yohannesburg, Gandhi menyelenggarakan pertemuan massa yang sangat besar untuk melakukan protes terbuka terhadap proses legislasi yang berlangsung. Dalam pertemuan tersebut lebih dari 3000
52 Brahmacharya adalah sebuah tingkatan hidup dalam ajaran Hindu Kuno, yaitu hidup tidak kawin, kehidupan berdisiplin diri, dan mengejar tingkat hidup yang tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
orang telah berkumpul memenuhi Gedung Bioskop Empire, tempat dimana pertemuan itu berlangsung. 53 Gandhi melakukan stigmasi terhadap undang-undang tersebut sebagai “Undang-undang hitam (Black Act)”, dan segera melakukan perjuangan massif (kemudian dikenal dengan Asosiasi Gerakan Satyagraha) dan menolak untuk melakukan perdaftaran. Semenjak saat itu lebih dari 1500 orang telah memenuhi penjara di Afrika Selatan karena melakukan perlawanan. Pengalaman Gandhi dipenjara pertama sekali adalah pada tahun 1908. Ini tidak lepas dari pergerakan yang dilakukan Gandhi dengan membakar surat sertifikasi yang hendak ditandatangani oleh Gandhi dan pengikutnya karena telah dibohongi, janji awal yang akan mencabut undang-undang hitam ternyata di ingkari oleh pejabat yang berwenang. Pengalaman di pejara Gandhi yang pertama adalah yang tersulit, banyak hal yang terlintas di pikirannya. Tapi disisi lain di penjara juga dia melihat ketidakbenaran dalam memperlakukan tahanan. Misalnya mengenai peraturan tentang makan malam yang harus dilakukan sebelum matahari terbenam. Baik para narapidana India maupun bangsa Afrika, tidak ada yang diberi teh atau kopi. Mereka hanya boleh menambahkan sedikit garam pada makanan mereka jika ingin, tapi tetap saja itu tidak memuaskan cita rasa mereka. 54 Setelah keluar dari penjara Gandhi merasa perlu membuat sebuah komunitas yang mampu menampung para pengikut-pngikutnya yang semakin banyak. Berawal dari situlah Gandhi membentuk sebuah komunitas masyarakat petani benama Phoenix (Phoenix Farm) dan Tolstoy (Tolstoy Farm), yang semuanya terinspirasi dari filosofi Tolstoy yang sangat religius yaitu The Kingdom of God is Within You. Pada tahun 1913 tepatnya dibulan Maret, belum selesai permasalahan undang-undang anti India dan penetapan pajak yang sangat memberatkan sebesar
53
Dear, Jhon. 2007. Intisari Ajaran Mahatma Gandhi, Spiritual, Sosio-Politik dan Cinta Universal. Bandung: Nusamedia. Hal. 17. 54 M.K. Gandhi.Op.cit. hal 398.
Universitas Sumatera Utara
tiga poundsterling perkepala terhadap buruh, keluar lagi peraturan yang sangat timpang. Putusan ini dikeluarkan oleh seorang hakim yang menangani sebuah perkara. Didalam putusannya, bahwa pernikahan yang tidak berlangsung dalam ritual Kristen dan tidak didaftarkan ke pihak pencatatan pernikahan di Uni Afrika Selatan tidak memiliki status hukum yang sah. Gandhi merasa bahwa putusan hakim bernama Searle akan menyebabkan semua istri orang India, kecuali yang beragama Kristen akan dianggap sebagai gundik atau istri yang tidak sah. Atas putusan itu Gandhi kembali menyerukan untuk semua para istri, kaum ibu, dan anak-anak perempuan untuk ikut memikul perjuangan satyagraha. Isu moral telah menyerang kehidupan kaum lelaki maupun kaum perempuan dikalangan orangorang India yang berada di seluruh Afrika Selatan. Pada 6 November 1913, Gandhi memimpin sekitar 5000 orang-orang India, yang kebanyakan dari mereka adalah buruh kontrak yang bekerja di tambang-tambang batubara milik orang-orang Eropa. Mereka melakukan long march demi menentang hukum-hukum yang tidak adil. Gandhi menjadi pemimpin pergerakan dengan menunjukkan pasukan perdamaian (army of peace). 55 Efek dari apa yang dilakukan Gandhi, ia kembali ditahan. Pada 16 November 1913 pada saat Gandhi memimpin dua ribu tiga puluh tujuh orang lakilaki, dan seratus dua puluh tujuh perempuan, dan lima puluh anak-anak, menyeberang perbatasan natal. Tapi penahanan Gandhi tidak lebih dari dari satu malam karena belum rampungnya kasus yang akan dipakai untuk menentang Gandhi. Selang tiga hari berikutnya dia juga ditahan sebanyak dua kali, pertama di kota Standerton, dan yang kedua di Teakworth, di dekat Johannesburg, dimana dia dikenakan tuduhan penghasutan kepada para buruh kontrak untuk meninggalkan natal. Gandhi di tahan selama Sembilan bulan penjara atau harus membayar sebesar enam puluh poundsterling. Tetapi ia memilih di penjara sambil gerakan dan pasukan satyagraha terus melanjutkan barisan.
55
Dear, Jhon. Op.cit. Hal. 20.
Universitas Sumatera Utara
Gerakan satyagraha telah menjadi headline-headline di Inggris dan India. Gandhi menyadari bahwa pemerintah Inggris dan kaum nasionalis India telah mengetahui apa yang terjadi dari hari ke hari. Tekanan pun didapat oleh pemerintah Uni Afrika Selatan untuk membebaskan Gandhi dan kawankawannya, dan membentuk komisi penyidikan. Tapi Gandhi kembali memprotes tim penyidikan yang diutus karena dianggap adalah orang-orang yang anti India. Dengan kondisi seperti itu pihak pemerintah pun semakin lemah. Gandhi menceritakan : ”Salah seorang sekretaris Jendral Smuth, dengan lucu mengatakan,”Saya tidak meyukai orang-orang anda, dan sama sekali tidak berfikir untuk membantu mereka. Tetapi apa yang harus saya lakukan? Anda membantu kami disaat kami membutuhkannya. Bagaimana bisa saya menangkap anda? Saya seringkali menginginkan supaya anda melakukan kekerasan seperti pejuang dari Inggris, dan kemudian saya tahu kapan saatnya saya bisa mengalahkan anda. Tetapi anda tidak mau melukai, bahkan terhadap musuh sekalipun. Anda berhasrat untuk meraih kemenangan dengan melakukan penderitaan diri sendiri dan tidak pernah melewati batas-batas kehormatan dan kesatriaan yang telah anda tetapkan bagi diri anda sendiri. Dan itu menjadikan kami betul-betul tidak berdaya menghadapi anda.” 56
Pada tahun 1914, tahun terakhir Gandhi di Afrika. Persoalan undangundang yang diperjuangkan Gandhi, berakhir di dalam sebuah perundingan. Jendral Smuth menegosiasikan sebuah kesepakatan dengan Gandhi. Semua pernikahan dalam tradisi Hindu, Muslim, atau Parsi diakui secara sah, pajak yang diberlakukan terhadap orang India dihapuskan dan tunggakan-tunggakan dihapuskan. Tapi undang-undang pembatasan imigran di Uni Afrikas Selatan tetap dilanjutkan, kecuali adanya pengecualian pada orang-orang India terpelajar untuk bermigrasi ke Afrika Selatan, enam orang setiap tahunnya. Semenjak itu setelah tahun 1920 tidak ada lagi buruh kontrak dari India yang diijinkan masuk. Kesepakatan ini adalah sebuah kompromi, tetapi Gandhi menganggapnya adalah sebuah kemenangan dari gerakan satyagraha-nya. Selama lebih dari 20 tahun Gandhi membangun dan menjalankan karir dalam bidang hukum di Afrikas Selatan sambil terus mencari keadilan. Sudah banyak kasus yang ia hadapi baik tentang orang lain ataupun tentang dirinya 56
Med, Vehta. Op .cit. Hal 264.
Universitas Sumatera Utara
sendiri. Banyak pelajaran berharga yang didapat Gandhi dan semakin memperkaya prinsip hidup yang coba dipakainya. Banyak kasus diselesaikan Gandhi dengan cara yang berbeda dengan tidak melakukan tuntutan, sebagai jalan yang dipilih. Tapi pilihan Gandhi untuk memilih jalur yang diyakininya juga membawa Gandhi ke dalam sel tahannan dengan tujuan perjuangan keadilannya. Selanjutnya Gandhi meninggalkan Afrika Selatan. Pengalaman puluhan Tahun akan dibawanya kembali ke India. Pengalaman-pengalam hidupnya di Afrika telah menyebabkan konversi religius yang sangat unik. Di dalam pengalaman religiusnya itu dia tidak mendapatkannya secara tiba-tiba, tetapi melalu perwujutan atau manifetasi Tuhan secara bertahap. Pengalaman hidup yang ia lewati memberi semacam perasaan kekecewaan kepada kerajaan Inggris. Ia melihat bahwa kerajaan Inggris telah mengorbankan kepentingan warga India yang sesungguhnya merupakan bagian dari warga negara kerajaan Inggris.
2.2. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan India Setelah puluhan tahun di Afrika, Gandhi memutuskan untuk kembali ke India. Desas–desus tentang perang yang diterima Gandhi akhirnya memaksa Gandhi untuk pulang ke India. Perang adalah salah satu hal yang sangat ditentang Gandhi. Kepulangan Gandhi juga merupakan saran dan instruksi dari Gokhale, seorang politisi dari India. Kedatangan Gandhi disambut dengan riuh bagaikan seorang pahlawan di India, karena apa yang dilakukannya di Afrika Selatan sudah tersebar ke dunia Internasional dan menjadi pondasi awal kesohoran ajaran Gandhi. Sebelum menetap secara permanen di India, Gandhi terlebih dahulu menetap di Inggris. Kedatangan Gandhi di Inggris disambut dengan suasana yang pelik karena perang yang sedang berlangsung. Inggris pada saat itu terjun dalam perang dunia, dan India sebagai sebuah negara jajahan diharapkan untuk dapat membantu Inggris dalam perang. Dalam benak Gandhi, orang-orang India yang bermukim di Inggris adalah wajib untuk membantu Inggris, ini juga karena Gandhi sangat menjunjung tinggi kerajaan Inggris. Namun gagasan itu banyak
Universitas Sumatera Utara
ditentang oleh orang India. Ada perbedaan besar antara bangsa india dan inggris. Ada anggapan bahwa orang-orang India adalah budak-budak sementara orang Inggris adalah majikan. Bagaimana mungkin seorang budak bekerjasama degan majikan ketika kepentingan majikan sedang terancam. Itulah persepsi yang muncul dikalangan rakyat India disana. Apakah bukan tugas seorang budak membebaskan diri, memanfaatkan kesempatan ini dengan kondisi yang dihadapi majikan? Argumentasi seperti itulah yang berkembang pada saat itu. Gandhi menyadari perbedaan status antara orang India dan Inggris. Tapi dia tidak mengira kalau derajat orang India diturunkan sampai sejauh itu. Itu tidak lebih dari sebuah kesalahan orang-orang Inggris sebagai sebuah Individu daripada sebagai sebuah kesalahan system negara Inggris.
57
Kalau ingin memperbaiki status harus melalui bantuan dan bekerja
sama dengan pihak Inggris, maka ada kewajiban untuk mengusahakan bantuan disaat Inggris membutuhkan. Moment itu memang sedikit banyak mempengaruhi kecintaan Gandhi pada kerajaan Inggris, tapi tetap beranggapan bahwa ini adalah kesalahan individual, walaupun teman-teman Gandhi justru beranggapan sebaliknya, ini adalah kesalahan sistem berujung pada kebencian pada sistem juga pada individu-invidu. Tanggal 9 January 1915 Gandhi menetap di India, didampingi Gokhale Gandhi melewati tahun pertamanya di India. Dengan kondisi yang telah diterimanya atas apa yang diberitahu pada Gandhi, akhirnya timbul tekad untuk kembali menemukan tanah airnya dengan melakukan perjalanan keseluruh penjuru negeri. Tujuan adalah benar-benar belajar dan menghayati dan mendengarkan permasalahan-permasalahan kaum miskin yang tertindas. Gandhi berupaya untuk mengenalkan dirinya dengan kepentingan-kepentingan potensial yang melekat pada negeri India. Gandhi terus-menerus mempelajari bagaimana dia bisa menerapkan pelajaran-pelajaran berharga yang dia dapatkan ketika menerapkan sathyagraha di Afrika Selatan. Dia ingin menerapkan perjuangan di
57
Mahatma Gandhi.Op.cit Hal 40.
Universitas Sumatera Utara
Afrika Selatan itu dalam perjuangan India meraih kemerdekaan dan kebebasan dari belenggu penjajahan Inggris. 58 Pada Desember 1916 ketika Gandhi pulang ke India selama hampir dua tahun, dia menghadiri sebuah sidang yang diselenggarakan Kongres Nasional India (India National Congress), di kota Lucknow. Salah satu agenda sidang tersebut adalah ketidakpuasan agrarian di Champaran. Awalnya Gandhi sama sekali tidak tahu apa-apa tentang permasalahan tersebut. Tapi Gandhi kemudian didatangi oleh seorang petani. Seorang petani totok dari sebuah desa di pelosok meminta Gandhi untuk mengunjungi desa tempat dia berasal. Pada 1917, Gandhi bersama petani pergi meninggalkan Calcutta menuju Champaran. Dengan senang bercampur penasaran Gandhi mengunjungi daerah tersebut, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat kondisi desa tersebut sangat menyedihkan, posisinya terletak diwilayah perbatasan yang sangat jauh yaitu Champaran. Petani tersebut meminta Gandhi untuk membantu para petani di sana yang tengah mengalami bencana kelaparan, yang setelah diselidiki ternyata adalah akibat pembangkangan yang dilakukan petani melawan para tuan tanah Inggris. Gandhi memulai perjalanan mencari keadilan. Ia mencari data-data tentang apa yang terjadi. Gandhi melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan naik kereta api. Secara diam-diam, Gandhi melakukan pengumpulan berbagai informasi mengenai bentuk-bentuk ketidak adilan yang menimpa para petani miskin. Awal rencana Gandhi untuk menginap selama 2 bulan saja akhirnya berkembang menjadi hampir 2 tahun lamanya. Rencana Gandhi ini pun tercium oleh pengusaha Inggris, dan suatu ketika Gandhi ditahan ketika mengendarai gajah. Sejak malam Gandhi ditahan, berita penahanannya menyebar dengan cepat ke segala penjuru. Berita itu dengan cepat menyebar seperti cerita kepahlawanan. Gandhi muncul seperti seorang pahlawan yang datang memperjuangkan rakyat tertindas,
seorang
pahlawan
suci
telah
ditahan
oleh
Inggris
karena
memperjuangkan hak-hak orang kecil. Berita ini dengan cepat mengumpulkan
58
Dear, Jhon. Op.cit.Hal 23.
Universitas Sumatera Utara
para petani, ribuan petani berkumpul di luar tempat penahanan Gandhi dan memberi dukungan kepada Gandhi. Karena dukungan dan tekanan dari publik, Ghandhi akhirnya dibebaskan, dan mendapat izin untuk menyelesaikan penelitian tentang pelanggaran-pelanggaran hak-hak tehadap para petani penggarap. Perjuangan Gandhi dengan puasa ditemukan Gandhi ketika mencoba memperjuangkan hak-hak pekerja pabrik Ahmedabad. Ini diawali dengan pertemuan di Pohon Sumpah Setia pada 15 Maret 1918, dalam upaya menyatukan buruh untuk melakukan pemogokan atas ketidakadilan upah yang diberikan, menyatakan bahwa dirinya tidak akan menyentuh makanan hingga para pemilik pabrik menerima apa yang menjadi tuntutan mereka. Sebelumnya Ghandhi tidak pernah melakukan puasa karena suatu perkara menyangkut kehidupan publik. Tetapi dia mengatakan bahwa saat ini dirinya melihat kalau hal tersebut merupakan senjata yang sangat penting bagi seorang penganut satyagraha. Gandhi menegaskan bahwa motif penggunaan metode itu harus benar-benar bebas dari kepentingan pribadi dan harus murni. Selain itu isu yang diperjuangkan juga harus benar-benar murni. Selain itu, isu yang diperjuangkan juga harus benar-benar penting dan mendesak sehingga kematian pun akan menjadi pilihan yang lebih menyenangkan daripada harus menyerah. 59 bersenjatakan puasa, Gandhi berhasil menekan pabrik untuk memberikan hak-hak pekerja pabrik atas upah yang layak. Gandhi melakukan perjuangan tanpa kekerasan pertamanya di India dengan berhasil. Hal itu juga yang coba dilakukan Gandhi di Kheda, sebuah distrik dekat Ahmedabad. Persoalan yang dihadapi Gandhi adalah persoalan pajak yang harus dibayar oleh petani, walaupun petani sedang mengalami masa yang kurang baik. Tahun 1918 Gandhi menyerukan agar tidak membayar pajak, dan harus memperjuangkannya habis-habisan. Para pejabat membalas tindakan yang dilakukan oleh Gandhi dan pengikutnya dengan merampas lahan dan ternak para petani. Tapi itulah menjadi boomerang bagi mereka. Pemerintah Inggris akhirnya membentuk sebuah undang—undang baru, 59
Med, Vehta. Op.cit. Hal 280.
Universitas Sumatera Utara
yang isinya tentang reformasi agraria yang secara konkret melindungi para petani penggarap yang selama ini keberadaannya seakan ditiadakan dan tidak pernah didengar. Semenjak saat itu Gandhi muncul sebagai satu harapan baru dalam rakyat India yang tertindas dan terbelenggu dalam penjajahan Inggris. Sebuah kompromi akhirnya dilakukan yang hasilnya berisi bahwa para petani kaya harus tetap membayar pajak pendapatan, sedangkan petani miskin boleh tidak membayarnya. Keberhasilan di Kheda adalah gerakan satyagraha pertama yang dilakukan oleh Gandhi, dengan memobilisasi masa. Inilah menjadi momentum yang mengangkat nama Gandhi ke seluruh pelosok India. Pada masa perang dunia pertama ada sebuah aturan yang ditetapkan pemerintah Inggris terhadap India sebagai sebuah negara kolonial. Yaitu undangundang Rowlat 60, yaitu sebuah undang-undang yang secara tegas menekan kemerdekaan rakyat India. Undang-undang ini menegaskan tentang pembatasan terhadap hak-hak sipil yang walaupun perang telah berakhir undang-undang ini tetap dilakukan secara represif. Hal ini memang dengan satu tujuan yaitu menekan gerakan-gerakan yang bertujuan memerdekakan India. Undang-undang ini menekan kebebasan berbicara, pers, hak untuk berkumpul dan berserikat, semuanya adalah cara yang diterapkan dalam rangka menekan setiap gerakan yang menimbulkan kebencian terhadap pemerintah Inggris. Gandhi yang banyak belajar di Afrika Selatan dengan cepat menganggap bahwa apa yang dilakukan pemerintah Inggris adalah suatau hal yang jauh dari keadilan. Gandhi menyerukan tentang apa yang menjadi cita-citanya, tentang sebuah mimpi dimana semua orang dapat hidup dalam satu kesatuan, menentang penjajahan, dalam konteks ini Gandhi menyerukan melawan Inggris, negara yang dulu sangat dikaguminya. Gandhi menyerukan perlawanan. Tanggal 6 April 1919, Gandhi menyerukan hartal bersama. Seruan Gandhi dijawab oleh rakyat India. Satu hari yang dianggap sebagai hari nasional dijalakan rakyat India dengan puasa 60
Undang-undang Rowlatt Act disahkan pada bulan Maret tahun 1919, yang di dalamnya melanjutkan “tindakan-tindakan emergensi” di masa perang. Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol gejolak masa dan mencabut konspirasi perlawanan terhadap pemerintahan Inggris. Undang-undang ini memberikan kewenangan pada pemerintah yang diduga melakukakan perlawanan tanpa melalui proses peradilan.
Universitas Sumatera Utara
dan berdoa tanpa melakukan aktifitas apapun dan hanya tinggal dirumah. Seluruh India benar-benar mogok tanpa aktifitas sedikit pun. Jutaan orang berkumpul dijalan melantunkan doa sambil berpuasa. Pemandangan ini benar-benar mengguncang dunia terutama mengejutkan pemerintahan Inggris. Bahkan Gandhi yang penggagas ide gerakan sendiri terkejut dan tidak menyangka. Tiba-tiba India muncul sepeti seekor harimau yang terbangun dari tidurnya, bangkit dengan siaga penuh, kemunculan dari kekuatan rakyat. 61 Perjuangan ini adalah awal dari 28 tahun perjuangan yang akan mengakhiri penjajahan Inggris di India. Atas perjuangan ini Gandhi memperoleh dukungan yang sangat luar biasa banyak. Namun Gandhi memutuskan menunda gerakan ini karena adanya kerusuhan di beberapa tempat yang sangat mengguncang hati Gandhi, seperti di Delhi, Ahmedabad, Lahore, dan Amritsar. Untuk menebus kerusuhan ini, Gandhi menyerukan untuk berpuasa selama selam 72 jam, dan juga menyerukan berpuasa bagi orang lain selama 24 jam. 62 Layaknya seorang penguasa yang tidak ingin kedudukannya diganggu, dan ingin kekuasaannya tidak direbut. Inggris merespon gerakan mogok yang dilakukan rakyat India dengan melakukan tindakan keras. Iggris dengan tegas menindak para pemimpin gerakan, satu persatu pemimpin ditahan bahkan sampai dibunuh dengan tujuan mematikan gerakan yang sedang berjalan. Tanggal 13 April 1919, kira-kira lima ribu orang penduduk berkumpul di sebidang tanah di Jallianwalla Bagh, untuk menentang aturan yang melarang adanya perkumpulan publik yang dikeluarkan oleh Jendral Edward Harry Dyer. Tapi gerakan tersebut dijawab dengan membakar tempat pertemuan tersebut, para demonstranpun terjebak di dalam dengan kepanikan. Dalam hitungan hari, gerakan hartal telah menimbulkan korban jiwa yang banyak dari rakyat Inggris, 379 orang meninggal dan lebih dari 1000 orang mengalami luka yang beragam karena tindakan represif di kota Amritsar.
61 62
Ibid, hal 26 Michael, Nicholson.1994. Mereka yang berjasa bagi dunia : Mahatma Gandhi. Jakarta: Gramedia. Hal 39
Universitas Sumatera Utara
Setelah tragedi Amritsar, ada sebuah aturan yang mewajibkan orang India harus merangkak dengan perutnya. Sebuah aturan yang menyulut amarah orang-orang India termasuk Gandhi. Kondisi yang menjadi antithesis dari gerakan Gandhi benar-benar mempertegas posisi pemerintahan Inggris dihati Gandhi. Pemerintah Inggris sekarang bukan lagi kawan tapi telah menjadi lawan. Dia berseru dan bertekad dalam hatinya untuk berjuang dalam merebut kemerdekaan India dengan mengedepankan perjuangan tanpa kekerasaan. Gandhi berseru kepada massa pendukungnya
bahwa India harus melakukan gerakan non-
kooperatif dengan berlandas anti kekerasaan terhadap pemerintah Inggris. Hal ini dibuktikan Gandhi dengan membujuk para aktifis Kongres Nasional India untuk menerapkan strategi satyagraha demi meraih kemerdekaan menyerukan
India, dan
gerakan perlawanan terhadap seluruh penjuru negeri, walaupun
memang gerakan ini memakan korban jiwa akibat ditembak oleh petugas yang menyuruh agar menghentikan gerakan tersebut. Tahun 1920, Gandhi mengikuti Kongres Nasional India. Gandhi mewacanakan pertama sekali konsep tetang non-kooperasi di dalam gerakan ini. Sebagai bentuk ketegasan bersikap rakyat India, jika ingin mendapat kemerdekaannya. India tidak akan mendapat apa-apa apabila mereka masih berhubungan dengan pemerintah ataupun orang Inggris. Satyagraha resmi digunakan sebagai strategi untuk meraih kemerdekaan. Demi lebih mempertegas arah perjuangannya, memilih roda pemintal sebagai “lambang pembebasan.” Ia mengajak orang-orang untuk melakukan pekerjaan yang dapat mengurangi kemiskinan dan membangkitkan ekonomi pedesaan. Gandhi menganut sosialisme pengentasan, untuk semua orang dengan menggunakan kata sorvodaya atau realisasi diri untuk semua orang. 63 Istilah lain yang digunakan adalah swadesi, atau berdiri atas kemampaun diri sendiri. Tahun 1920 sampai 1922 Gandhi menyeruhan satyagraha sampai pelosok negeri. Perjalanan keliling seluruh negeri, berjalan ke desa-desa yang
63
Michael, Nicholson. Op.cid. Hal 42-43.
Universitas Sumatera Utara
sangat terpencil untuk menemui, mengarahkan dan memberi saran. Dikesempatan itu Gandhi mulai juga memperkenalkan Ahimsa. Gandhi menjadi sangat termasyur karena pola hidup miskin yang dijalaninya secara sukarela, kesederhanaannya, kerendahan hatinya, hidupnya yang seperti tokoh-tokoh yang diagungkan oleh banyak agama. Hingga awal 1922, sudah lebih dari 50 ribu orang India dimasukkan ke dalam penjara sebagai konsekuensi gerakan yang diambil. Gandhi sebagai sosok yang penuh belas kasih akhirnya menyerukan penghentian gerakan untuk mencegah semakin banyak orang yang menjadi korban gerakan perlawanan dan pembangkangan sipil ini. Efeknya para tahanan memang dilepaskan oleh pemerintah Inggris, dan justru menahan Gandhi sebagai tahanan politik pada 18 Maret 1922 dengan tuduhan mengancam stabilitas politik dengan melakukan gerakan penghasutan dengan menulis artikel disebuah media mingguannya, young Indian. Dalam pembelaannya Gandhi berkata “ non-kooperasi terhadap kejahatan itu sama pentingnya dengan kooperasi (kerja sama) dengan kebaikan,” di hadapan majelis hakim. Kemudian Gandhi menantang para hakim memberikan hukuman setinggi-tingginya pada Gandhi atau justru berhenti dari jabatannya dan memutuskan hubungan dengan kejahatan. 64 Gandhi divonis masa tahanan selama enam tahun, sebuah vonis yang maksimal dari ancaman penjara yang ada di undang-undang pada saat itu. Selama menjalani masa penjara, Gandhi melakukan meditasi dan terus membaca bukubuku yang menjadi rutinitas yang berharga dalam benak Gandhi di tengah-tengah kondisi yang terisolasi. Banyak pelajaran yang dipelajari Gandhi selama dalam penjara, Gandhi berujar “kemerdekaan ini hanya bisa diraih di dalam dinding penjara dan bahkan harus ditebus di tiang gantungan. Kemerdekaan itu tidak bisa diraih melalui meja perundingan, sidang-sidang pengadilan ataupun di ruangruang sekolah”. Sementara diluar penjara, apa yang menimpa Gandhi justru menambah simpati rakyat India terhadap Gandhi. Posisi Gandhi telah terpatri di
64
Med, vehta. Op.cit. Hal 294-295.
Universitas Sumatera Utara
hati rakyatnya yang menjalankan ajarannya. Semenjak saat itu orang-orang memanggil Gandhi dengan sebutan “Mahatma” yang berarti “Jiwa yang Agung”. 65 Keadaan Gandhi yang tidak sehat memaksa pemerintah Inggris untuk melepas Gandhi. Pada 5 Februari 1924 Gandhi dilepas dari penjara, itu karena kondisi kesehatan Gandhi yang semakin lemah. Semenjak saat itu sekitar tiga sampai empat tahun Gandhi juga keluar dari aktivitas politiknya. Tapi pada tahun 1928 Gandhi dibujuk dipersuasi kembali untuk aktif dalam gerakan dan mengakhiri masa pengasingan politiknya, dan membantu mengorganisir pembangkangan sipil (civil obedience) atas pajak yang sangat memberatkan rakyat. Gandhi tetap fokus pada gerakan perjuangannya dalam hidupnya. Gandhi fokus pada pembaruan dalam pergerakan yang telah disusunnya. Gandhi menyerukan untuk selalu menggunakan roda pemintal sendiri untuk menghasilkan pakaian yang kelak akan digunakan sendiri dan memboikot baju-baju yang dihasilkan oleh Inggris. Gandhi melakukan kampanye untuk pengembangan program-program pembaharuan yang konstruktif (constructive program). 66 Program inilah yang justru memperbaiki kehidupan rakyat di pedesaan, yaitu rakyat India yang telah lama dimiskinkan. Gandhi fokus pada gerakan yang telah dibangunnya. Gandhi berjalan ke seluruh penjuru negeri, menjelajahi seluruh pelosok, mengajarkan kehidupan yang berbasis pada pantang kekerasan, dan member inspirasi kepada jutaan rakyat India untuk mengubah kehidupan mereka dan yang terpenting adalah mengubah kehidupan bangsa mereka. Pada satu kesempatan Gandhi bertemu dengan raja muda Inggris yang berkuasa di India. Gandhi menegaskan sudah saatnya Inggris untuk meniggalkan India. Pada 2 Maret 1930, Gandhi menulis surat kepada raja
65
Dear,Jhon.Op.cit.Hal 28. Constructive program merupakan gerakan pembaharuan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat pedesaan yang sangat terbelakang dan tertindas. Gerakan ini menekankan pada sistem pendidikan, sanitasi, pembahruan agrarian (melalui landreform model Gandhi), perbaikan sektor pertanian dan peternakan serta mengembangkan industry berbasis pedesaan.
66
Universitas Sumatera Utara
Inggris. Di dalam suratnya Gandhi mengatakan apabila penguasa Inggris tidak segera mencabut pemberlakuan pajak garam yang diterapkan yang sangat tidak adil yang menyebabkan jutaan orang India tidak mengkonsumsi garam, maka Gandhi akan segera berangkat untuk melakukan kampanye pembangkangan sipil. Mengerti dengan kondisi bahwa surat yang diberikan tidak akan direspon dengan positif, pada 12 Maret, Gandhi memulai perjalanan sejauh 240 mil, memimpin barisan menuju Dandi, sebuah kota pantai. Ribuan orang telah menunggu dan menyambut dan bergabung dengan barisan yang dibentuk oleh Gandhi. Peristiwa tersebut mengejutkan semua pihak, termasuk Gandhi sendiri. Setiap hari semangat yang dibawa Gandhi dalam pawainya mengundahng orangorang untuk bergabung dalam barisan. Pada tanggal 6 April 1930, setelah Gandhi selesai melakukan meditasi pagi, Gandhi segera turun dan membungkuk untuk membuat garam, yang dalam peraturan menurut pemerintah Inggris adalah sebuah tindakan yang illegal atau dengan kata lain tindakan yang melawan hukum. Tindakan Gandhi tersebut menggerakkan orang-orang untuk melakukan hal yang sama, orang-orang bersorak-sorai larut dalam kegembiraan dan kebebasaan yang telah lama dirindukan. Semenjak itu ratusan ribu orang mulai membuat garam, menjual dan mendistribusikan garam, melawan peraturan yang dibuat oleh pemerintah India. Serta menyatakan kemerdekaan mereka terhadap penguasa Inggris. 67 Akibat yang ditimbulkan aksi yang digagas Gandhi, penguasa Inggris telah menahan dan memenjarakan hingga 60 ribu orang demonstran, termasuk para pemimpin gerakan. Gandhi juga turut ditahan pada 4 Mei dan dipenjara selama 8 bulan. Keadaan ini justru memancing gerakan berantai. Pada 20 Mei, dua ribuan aktifis satyagraha berbaris menuju tambang garam yang terletak di Dharsana, mereka masuk melalui gerbang, dan menuntut hak-hak mereka atas garam. Mereka adalah pengikut setia Gandhi, yang tetap melakukan apa yang dilakukan Gandhi. Tapi para serdadu Inggris telah menunggu para demonstran
67
Dear, Jhon. Op.cit. Hal. 30-31.
Universitas Sumatera Utara
dan tanpa pikir panjang langsung memukuli para demonstran menggunakan balok besi sebagai senjata, yang menyebabkan para demonstran mengalami luka yang serius, dan beberapa demonstran ada yang sampai meninggal dunia. Efek yang ditimbulkan penyerangan terhadap demonstran di Dharasana sangat besar. Seluruh dunia akhirnya membuka mata atas realita sosial yang terjadi di India, dunia merasa ngeri dengan apa yang dilakukan oleh serdadu pemerintah Inggris terhadap rakyat India. Inggris yang selama ini menyatakan dan mengklaim dirinya sebagai bangsa yang beradap ternyata melakukan penyerangan terhadap orang sipil yang tidak bersenjata. Para demonstran yang tengah melakukan aksi damai bahkan tak sanggup untuk mengangkat tangan mereka untuk mempertahankan diri dari serangan tak pandang bulu itu. Efek berantai itu berlanjut dengan tekanan publik internasional dan di dalam negeri semakin banyak rakyat yang ikut dalam aksi damai, tapi apa yang terjadi disambut juga dengan sikap arogan penguasa dengan semakin tidak bisa mengontrol diri dan semakin represif, dan tekanan publik internasional semakin besar agar Inggris segera meninggalkan India. 68 Akibat tekanan dunia Internasional terhadap sikap pemerintah Inggris, pada 31 Maret 1931, penguasa Inggris akhirnya memanggil Gandhi untuk datang ke Inggris, pembicaraan terjadi antara Gandhi dan Raja Muda Inggris Lord Irwin, hasilnya yang diperoleh adalah melepaskan semua tahanan politik. Mengakui tuntutan-tuntutan yang disuarakan oleh demonstan yaitu mengakui hak untuk memboikot terhadap produk-produk asing, dan mencabut larangan atas pembuatan garam dalam rumah tangga orang-orang India. Gandhi diundang dalam perundigan selanjutnya. Perundingan tersebut ditujukan untuk membahas kemungkinan pemberian kemerdekaan pada India. Dia memenuhi undangan tersebut dan tinggal di London selama empat bulan di daerah Kingsley Hall. Berpegang teguh atas pengalaman terdahulu di penjara, Gandhi tetap merasa bahwa perundingan tidak membawa kemerdekaan pada India. kemudian
68
Easwaran, Ekhnath. Op.Cit.Hal. 108.
Universitas Sumatera Utara
terbukti memang benar, ketika berada di London, apa yang diharapkan ternyata tidak membawa efek yang signifikan terhadap perjuangan kemerdekaan. Tapi Gandhi berkeyakinan kehadirannya kesana tidak berarti sia-sia. Kedatangannya paling tidak telah membawa pesan tentang apa yang menjadi keinginan rakyat India, tentang impian akan kebebasan, tanpa belenggu yang membatasi gerak rakyat India. Itulah yang dibawanya kembali ke India, dengan terus membangun gerakan. Tapi pada 4 januari 1932, seminggu setelah kepulangannya dari Inggris, pemerintah Inggris melarang segala aktifitas partai Kongres dan memenjarakan semua pemimpin termasuk Gandhi. Tahun 1933 dibulan Mei, Gandhi kembali dilepaskan dari penjara. Tuntutan publik tidak kuat menahan Gandhi dalam sekat penjara. Sekeluarnya dari penjara, Gandhi dan Istrinya, Kasturbai memutuskan untuk pindah dari rumah mereka dan menetap di kawasan termiskin di India, sebuah kawasan terpencil bernama Wardha. Dari tempat inilah Gandhi kembali melanjutkan kampanye yang sudah selama ini dilakukannya. Selama enam tahun berikutnya Gandhi tetap konsen pada perjuangan dan advokasi atas perjuangan atas keadilan, Gandhi melakukan perjalanan keseluruh negeri. Memberi pelajaran, memerangi kemiskinan, kebodohan, dan menganjurkan mesin pemintal, dan dari sinilah orang –orang mulai sadar dan mulai melakukan aksi pembakaran terhadap tumpukan pakaian produksi asal Inggris. Ketika perang kembali berkecambuk, Gandhi merasa sangat sedih. Hal yang sangat dibenci Gandhi kembali terjadi. Hiruk-pikuk perang dilawan Gandhi dengan terus menerus menyerukan perdamaian. Nazi yang dianggap Gandhi sebagai sumbu dari persoalan ini sangat di tentang Gandhi.
Dia melakukan
perlawanan terhadap Hitler dan Nazinya dengan pantang kekerasan. Gandhi sangat menentang perang dunia ke II dan berharap perang tidak akan pernah terjadi. Bahkan Gandhi memilih keluar dari partai Kongres, karena partai tersebut mendukung Inggris dalam perang tahun 1940, walaupun memang itu tidak terjadi karena Churcill menolak tawaran tersebut, dan Gandhi kembali lagi ke partai kongers.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai deretan perundingan banyak yang gagal, yang terakhir pada tahun 1942 antara Sir Stanford Cripps dan Mahatma Gandhi yang juga tidak menunjukkan kesepatakan, karena dianggap dapat memecah wilayah India di kemudian hari. Sikap Gandhi yang secara vokal menyuarakan tetang kemerdekaan membuat Gandhi sangat di benci oleh Churchill, perdana menteri Inggris, yang pada saat yang bersamaan juga harus menghadapi ancaman perang dunia di depan mata. Inggris harus memberi kemerdekaan India tanpa syarat kalau memang Inggris memahami demokrasi, sikap Gandhi yang sangat betul-betul menentang perang memang sedikit banyak menggangu Inggris, karena secara terbuka usulan Gandhi ini sudah tersebar ke publik dengan cepat. Pada Agustus 1942 Gandhi kembali meyerukan untuk melakukan gerakan pembangkangan sosial oleh rakyat sipil demi menentang penguasa Inggris. Gandhi menyerukan agar anggota kongres menyerukan bahwa mereka bebas dari kekuasaan Inggris. Efeknya adalah Gandhi dan Istrinya di tahan beserta dengan seluruh pemimpin kongres. Kerusuhan kembali terjadi disegala penjuru negeri, kabar penahanan Gandhi kembali meyebar. Rakyat India melakukan perlawanan terhadap tindakan represif para serdadu Inggris. Tapi Gandhi kembali berpuasa agar rakyat India tidak melakukan kekerasan apapun terhadap siapapun, puasa dilakukan selama 21 hari walaupun Gandhi nyaris tidak bertahan dengan kondisi itu. Seluruh India berkampanye agar Gandhi dibebaskan. Pemerintah Inggris akhirnya melepas Gandhi pada 6 Mei 1944 karena Gandhi terserang malaria yang hampir membunuhnya, tapi sebelumnya istri Gandhi telah meninggal pada februari 1944. Dengan demikian Gandhi telah dipenjara secara keseluruhan selama lima setengah tahun. Sebagian besar disebabkan oleh tiga gerakan besar kampanye pembangkangan sipil yang dipimpinnya yaitu gerakan non-kooperasi pada tahun 1920 hingga 1922, gerakan garam pada tahun 19301932, dan gerakan satyagraha secara individu dan missal pada tahun 1940 hingga 1942. Setelah itu Gandhi tidak pernah dipenjara lagi. 69
69
Med vehta. Op.cid. hal 315.
Universitas Sumatera Utara
Kejatuhan bom atom di Hirosima dan Nagasaki, adalah penanda berakhirnya perang dunia ke II. Amerika Serikat sebagai negara yang menjatuhkan bom adalah yang bertanggung jawab atas meninggalnya hampir 140.000 orang. Gandhi mengutuk kebijakan tersebut dan menjadi orang yang sangat menentang dan menyerukan kepada penguasa dunia agar tidak lagi menggunakan senjata nuklir. Gandhi juga menyerukan pada negaranya untuk tidak sekalipun untuk mengembangkan ataupun menggunakan senjata nuklir. Akhir perang dunia ke dua memang membawa kemenangan pada pihak sekutu, tapi bisa dikatakan semua pihak mengalami kekalahan dan kerugian yang sangat besar. Dengan kondisi keadaan militer yang sedang timpang, kondisi politik yang sedang tidak stabil akibat perang memang membawa posisi yang dilematis pada Inggris. Atas tekanan dari aksi masa yang terus terjadi di India, akhirnya Inggris menerima tuntutan dari India dan juga tuntutan kaum muslim di India untuk menciptakan negara Muslim dan memisahkan diri menjadi Pakistan Barat dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Pada tanggal 15 Agustus 1947 akhirnya kemerdekaan India diberikan oleh Inggris, sebuah akhir dari perjuangan meraih impian dan cita-cita yang selama ini dirancang Gandhi sebagai hasil dari anti kekerasan.
2.3. Lahirnya India Dan Pakistan Tekanan dari dalam India maupun iklim global yang sedang mengalami perang dunia kedua, menjadi faktor-faktor pendukung India untuk memperoleh kemerdekaannya. Gerakan-gerakan yang dibangun oleh Gandhi dan para tokoh India lainnya, serta kekuatan-kekuatan anti imperialis menyebabkan India nyaris tidak terhindar dari kemerdekaanya. Meskipun demikian, Bagi Gandhi dan pengikutnya baik kalangan muslim maupun Hindu, kemerdekaan tersebut merupakan hasil perjuangan bersama rakyat India. Mereka mengimpikan negara India adalah Negara yang bukan sekuler, dimana toleransi beragama akan diakui. Tetapi kenyataannya, pembagian negara yang didasarkan oleh perselisihan agama telah menyebabkan kedua belah pihak yang didominasi oleh Hindu India dan
Universitas Sumatera Utara
Muslim Pakistan. Kemungkinan terjadinya pemisahan negara ini (pada akhirnya benar-benar menjadi kenyataaan) telah membayangi tahun-tahun terakhir kehidupan Gandhi dan menyebabkan dia jatuh dalam keputusasaaan, menyesali apa yang dilakukannya dalam hidupnya. Gandhi juga menganggap bahwa orang yang paling bertanggung jawab dalam kejadian pemisahan ini adalah Muhammad Ali Jinanah, yang menjadi pendiri Pakistan. 70 Ali Jinnah sendiri adalah orang yang sangat vokal dalam memperjuangkan tetang pemisahan dari India, Akibat dari keinginannya ini, dia menamai Pakistan, artinya tanah yang tulen; maksudnya tanah kaum muslimin yang tulen 71. Sejarah hidup Gandhi telah diwarnai dengan interaksi panjang antara Islam dan Hindu. Lingkungan sosial Gandhi semasa kecil adalah lingkungan yang plural. Hindu – Islam dapat saling bekerjasama. Itu tampak dari kehidupan yang dapat saling bekerjasam antara kedua agama, dimana ketika orang-orang Hindu lebih menyukai kegiatan yang bekerja di rumah dengan membuat sutra dan katun. Sedangkan tetangga mereka yang muslim akan memenuhi kapal-kapal mereka dengan
barang-barang
yang
dibuat
oleh
orang-orang
Hindu
dan
memperdagangkannya keluar daerah mereka di Porbandar. Tapi seiring berjalanannya waktu, Gandhi menyadari bahwa memerdekakan India akan tidak hanya sekedar memerdekakan sebuah negara, tapi bisa jadi memecah negara yang akan merdeka ataupun memerdekaan bukan hanya satu Negara. Itu sudah mulai tampak dari konferensi yang diselenggarakan oleh Kerajaan Inggris, pada bulan November 1930 maupun pada kongres kedua yang dilaksanakan pada Agustus 1932. Banyak kepentingan yang dibawa dalam kongres itu, tapi yang membuat Gandhi kuatir adalah tekanan dari pihak islam yang dibawa oleh Liga Muslim di dalam Konferensi. Gandhi menyadari dan mengakui bahwa dalam perjuangan mencari kemerdekaan India, dia tidak hanya berjuang menghadapi Inggris, bahkan juga berhadapan dengan kawan-kawan sebangsanya. Bahkan dia sendiri merasa pesimis akan kemerdekaan yang dapat dicapai. 70
Med, Vehta. Op. Cit. Hal. 341 Sihombing. INDIA-Sedjarah dan Kebudajaannja (Penerbit Sumur Bandung 1962). hal: 6.
71
Universitas Sumatera Utara
Sesungguhnya akar konflik antara Hindu dan Muslim telah dimulai ketika kongres Nasional Nagpur pada 1920 menyerukan Pemerintahan Sendiri (swaraj) di dalam atau luar kerajaan. Para pemimpin muslim menginginkan tetap berada dalam kerjaan Inggris. Perbedaan pendapat ini mengakibatkan perpecahan di antara pemimpin Hindu-Muslim yang akhirnya berjuang sendiri-sendiri. Puncaknya adalah ketika gandhi harus menghadiri Konferensi Meja Bundar pada bulan Agustus 1931 di London. Meski Gandhi meraih simpati dan kemenangan besar melalui pribadi yang luar biasa, konferensi ini sebetulnya gagal karena para anggota konferensi masing-masing menunjukkan diri sebagai kaum Muslim, Sikh dan Parsi, sehingga tidak tercermin satu kesatuan sebagai sebuah bangsa. Akhirnya pada 1945, dalam pemilihan selanjutnya, Kongres mempertahankan posisinya sebagai partai politik terbesar, namun tidak lagi bicara tentang kaum muslim. Selama perang berlangsung dimana pemimpin kongres banyak yang dipenjara, Liga muslim telah di pimpin oleh Muhammad Ali Jinnah yang mendapat dukungan besar bagi pembentukan sebuah negara Muslim Pakistan. Pemerintahan Partai Buruh Inggris memutuskan membuat usaha terakhir mempertahankan kesatuan India. Sebuah misi kabinet dikirim, dan terjadilah perundingan yang beralarut-larut selama hampir tiga bulan. Tapi pada akhirnya perundingan ini gagal karena Kongres dan Liga Muslim tetap berbeda pendapat. Tawaran Raja Muda Inggris dan Jawaharlal Nehru untuk Liga Muslim di beberapa pos pemerintahan juga di tolak. Akhinry, Liga muslim melakukan sebuah Direct Action Day (hari aksi langsung), sebuah aksi protes menentang “Pemerintahan Kongres” dan memaksa Inggris untuk mengakui tuntutan mereka bagi sebuah negara terpisah. Aksi ini berubah menjadi kekerasan dahsyat yang menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 15.000 orang di wilayah Calcutta hingga Bengal Timur. Gandhi sendiri terjun ke Bengal Timur, untuk mendamaikan konflik dengan cara berpuasa, mengajarkan keberanian, hidup tanpa kekerasan, belajar memaafkan dan kebenaran kepada semua orang. Ia mengadakan pertemuan-pertemuan doa untuk kedamaian, dan tidak akan meninggalkan Bengal sebelum terwujudnya kedamaian antara Hindu dan Muslim.
Universitas Sumatera Utara
Sebulan kemudian kekerasan terhenti. Meski di Calcutta sendiri, kerusuhan mereda, tetapi kekacauan di beberapa tempat masih terjadi. Kenyataan ini membuat Pemerintah Inggris Khwatir, sementara Ali Jinnah masih bertahan dengan ide pemisahan itu. Setelah keputusasaan melanda Kongres dan Pemerintah Inggris, akhirnya Perdana Menteri Inggris, Attlee mengambil keputusan tegas ; Inggris akan menyerahkan kekuasaan sebelum bulan Juni 1948. Ketiak Lord Louis Mountbatten ditunjuk menjadi Raja Muda Inggris yang baru sekaligus yang terakhir, ia berhasil merencanakan kemerdekaan India dalam waktu enam minggu. Tetapi Ali Jinnah tidak antusias dengan rencana itu, dan terus menuntut pemisahan negara dan membentuk negara Pakistan. Pada tanggal 15 Agustus 1947 menjadi hari paling bersejarah bagi India, dengan meraih kemerdekaan dan kebebasan dari imperialis Inggris. Tetapi ini menjadi ironi bagi seorang Mahatma Gandhi. Ia tidak mengambil keuntungan dengan menjadi presiden atau perdana menteri dari berdirinya sebuah negara India. Namun dalam periode ini Gandhi berada dalam ironi sejarah, dimana ia merasa teralienasi dan kehidupan agamanya yang moderat dengan ajaran universalnya disalah artikan oleh kaumnya sendiri, umat Hindu. Ironi itu benarbenar terjadi ketika ia tewas tertembak oleh militant Hindu, Nathuram Vinayak Godse pda 30 Januari 1948 pada pukul 5 sore lewat 10 menit, di sebuah pertemuan doa. Sebuah kejadian yang juga sama seperti yang diucapkan Gandhi pada 29 Januari kepada salah satu temannya, bahwa,”apabila seseorang ingin mengakhiri hidupku dengan menembakkan peluru ke tubuhku, maka aku akan menyongsong peluru itu tanpa rintihan ataupun keluhan dan aku akan menghembuskan nafas terakhir dengan Asma Tuhan selalu selalu terucap dari mulutku. Aku berharap aka ada seseorang yang berhasil memenuhi permintaanku ini.” Gandhi berharap bahwa dia akan mati karena terbunuh. 72
72
Jhon, Dear.Op.cit. hal 41.
Universitas Sumatera Utara
Waktu singkat yang diperoleh Gandhi semenjak kemerdekaan hingga meniggalnya memang sebuah hal yang patut disayangkan dalam proses dan upaya Gandhi dalam mengintegrasi India dan Pakitan. Munculnya India dan Pakistan adalah merupakan sejarah dalam perjuangan Gandhi. Banyak aspek yang hadir dalam dalam dinamikan India dan Pakistan, tapi tidak lantas ini menjadi sebuah hal yang dapat disimpulkan adalah cacat dalam perjuangan Gandhi. Banyak aspek yang harus diketahui untuk menyimpulkan sebuah jawaban atas pemisahan kedua negara ini.
Universitas Sumatera Utara