BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pesat teknologi informasi dewasa ini telah membuat perubahan yang besar di masyarakat dunia. Pengembangan teknologi komputer dan
telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem
informasi. Data atau informasi yang sebelumnya memerlukan waktu berhari-hari untuk bisa diolah dan dikirimkan ketempat lain, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Salah satu bentuk dari perkembangan teknologi informasi adalah kemunculan internet. Internet adalah jaringan global antarkomputer untuk berkomunikasi dari suatu wilayah ke wilayah lain. Internet telah membangun dan mengubah dunia maya menjadi sebuah dunia tanpa batas yang dapat dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapapun. Internet dianggap hampir mirip dengan dunia nyata, sehingga internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual word dan lebih umum dikenal sebagai dunia maya (Budhyati, 2012). Ada hal yang menarik dari keberadan Internet dimana internet sendiri dapat diibaratkan seperti pedang bermata dua yang mana di satu sisi internet memiliki banyak keunggulan dan manfaat namun di sisi lain internet juga dapat memiliki dampak negatif bagi pengunanya. Dampak negatif dari pengunaan internet antara lain adalah munculnya kejahatan dunia maya yang lebih dikenal sebagai cyber crimes. Teknologi internet telah mengubah beberapa bentuk kejahatan sehingga merasuk dalam dunia maya. Beberapa bentuk kejahatan dunia nyata yang dapat ditemui di dunia maya antara lain penipuan, prostitusi, pedofilia, pembajakan , terorisme dll. (Bossler & Holt, 2012). Menurut Vasylenko,
1
2
(2012) kerugian yang muncul akibat cybercrime pada tahun 2009 sekitar $ 1 triliun, selain kerugian materi ada pula konsekuensi emosional dan psikologis yang signifikan terkait dengan korban cybercrime, terutama bagi anak-anak yang terkena dampak pornografi dan pedofilia. Selain sisi negatif dari penggunaan internet yang memunculkan dan memungkinkan terjadinya kejahatan dunia maya atau cybercrime, internet juga menjadi sumber informasi bagi banyak orang di seluruh dunia, menjadi sumber pengghasilan, sarana efisiensi kerja, dan sarana belajar. Tak bisa dihindari munculnya kenyataan bahwa teknologi komputer telah menjadi alat yang penting dan sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar dalam beberapa tahun terakhir. Pengunaan teknologi komputer sebagai sarana belajar salah satunya adalah pemanfaatan internet yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan seperti matematika, teknik dan ilmu-ilmu sosial (Koua, 2013). Manfaat yang bisa diperoleh dari belajar mengunakan internet ternyata lebih besar dari pada biaya yang harus dikeluarkan guna mengakses internet, menurut Lee (2000) ada sejumlah keunggulan mengunakan internet dalam proses pembelajaran, pertama, pengunaan internet telah memberikan praktek bagi pembelajar melalui pengalaman belajar. Kedua, pengunaan internet mampu meningkatkan motivasi belajar. Ketiga, pengunaan internet mampu meningkatkan prestasi belajar. Keempat, mengakses internet dapat
meningkatkan ketersediaan bahan dan
sumber pembelajaran yang otentik untuk belajar. Kelima, dalam pemanfaatan internet akan mendorong interaksi yang lebih besar antar individu. Keenam penggunaan internet dapat mendorong kemandirian dalam hal mengali sumber informasi. Terakhir internet dapat membantu memperbesar pemahaman global
3
yang dapat membuat pengetahuan lebih mudah dipahami oleh banyak orang. Pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Chinwe M.T. Nwezeh tahun 2009 terhadap 750 mahasiwa dan 115 staf akademik dari Obafemi Awolowo University di Nigeria, dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa mayoritas staf akademik dan mahasiswa yang disurvei mengemukaan bahwa pengunaan internet menjadi sangat berguna dalam mendukung kegiatan pengajaran, pembelajaran dan penelitian. Sumber daya di Internet yang banyak digunakan oleh para mahasiswa
dan staf
akademik adalah e-mail dan world wide web (WWW), sumber tersebut digunakan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh masing-masing individu (Nwezeh, 2009). Pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dapat mendorong peserta didik untuk lebih kreatif dan fleksibel, karena peserta didik tidak menerima secara pasif informasi, tetapi mereka menjadi penjelajah secara aktif terhadap informasi yang ingin ia gali, karenanya realitas virtual memerlukan penggunaan kognitif, kemampuan sosial, intelektual dan emosional dari pengguna internet sebagai salah satu sarana belajar. Dalam konteks individu strategi pembelajar yang digunakan guna proses belajar berbasis internet dipengeruhi oleh self-efficacy. Self-efficacy dapat mendorong seseorang untuk mengali informasi dan mengunakan strategi yang lebih baik sehingga hasil belajar akan optimal dalam konteks lingkungan belajar berbasis internet (Liang & Tsai, 2008). Perbedaan Self-efficacy
dalam
diri
setiap
individu
tentunya
akan
membuat
hasil
pembelajaran dalam belajar berbasis internet akan berbeda pula. Dalam menggali informasi di internet orang-orang akan mengakses informasi dari web atau blog. Blog telah ada sejak tahun 1990-an, tetapi aplikasi blog ke dalam dunia pendidikan adalah fenomena yang relatif baru (Tan, 2010).
4
Sebuah blog atau singkatan dari web log adalah sebuah jurnal yang disajikan dalam urutan kronologis terbaik yang terdiri dari pikiran dan gagasan seseorang yang kemudian diposting di web untuk diakases oleh pengunjung blog tersebut (Chu, Kwan., & Warning, 2012). Sebuah blog juga dapat dimaknai sebagai halaman web pribadi yang dapat dipakai untuk banyak tujuan, dengan menggunakan
teknik
threshold
rendah.
Blog
dapat
disesuaikan,
oleh
penggunanya sehingga pemilik dapat mengubah penampilan fisik blog dengan memilih template dari penyedia layanan, atau dengan membuat template yang mereka ciptakan sendiri. Selain itu, pengguna dapat mengirim berbagai aplikasi lain untuk blog mereka, seperti video flash, hit counter, dan sebagainya. Penyedia layanan blog biasanya memberikan kemudahan dengan fitur-fitur umum
seperti dalam pengolahan kata, seperti teks tebal dan miring, serta
tampilan penerbitan bog. Blog dapat digunakan untuk menerbitkan semua jenis konten, mulai dari konten personal dan konten umum. Blogging telah menjadi praktik yang populer di Internet dalam beberapa tahun terakhir ,blogging telah digunakan sebagai sarana penerbitan informasi yang dapat diakses kapan saja. Blog juga dapat dikategorikan sebagai obyek belajar karena blog merupakan entitas digital yang diserahkan melalui Internet, sehingga sejumlah orang dapat mengakses dan menggunakan blog secara bersama-sama
(Yuan, 2008).
Pengelolaan blog secara umum dikelola secara individual, dan telah menjadi fenomena sosial selama sepuluh tahun terakhir (Boyd & Ellison , 2007). Beberapa bentuk dan karekteristik dari sebuah blog misalnya dapat
menjadi
jurnal pribadi secara online, juga dapat menjadi media berbasis web yang memfasilitasi komunikasi dan interaksi dengan blogger lain, atau menjadi alat tukar menukar pengetahuan secara interaktif.
5
Proses belajar dengan mengunakan sarana internet telah dikaji dalam banyak peneitian dalam berbagai sektor, dalam peneitian tersebut disebutkan pembelajaran berbasis internet adalah salah satu sarana dalam proses belajar di dunia pendidikan dan pekerjaan yang dilakukan oleh orang dewasa. Menurut Koua, (2013) internet learning dalam hal ini teknologi komputer telah menjadi alat yang penting dan sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, terutama dalam proses belajar ilmu pengetahuan, matematika, teknik, ilmu-ilmu sosial, dan bahasa. Penelitian lain menungkapkan hasil yang positif dalam pemanfaatan internet sebagai salah satu sarana belajar dalam kegiatan pengajaran, pembelajaran dan penelitian di perguruan tinggi (Nwezeh, 2009). Komşu (2012) mengungkapkan pemanfaatan internet sebagai sarana belajar juga dilakukan di dunia pendidikan manajemen bisnis dan terbukti telah berhasil dilakukan
dalam
mensukseskan
proses
belajar.
Proses
pembelajaran
mengunakan internet dapat berupa diskusi online (Koua., 2013), atau sebagai sarana mencari informasi baik melalui Web atau Blog (Park, Heo, & Lee, 2011). Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan internet sebagai sarana belajar telah dikaji dalam banyak sektor terutama pendidikan formal, namun seiring perkembangan dunia internet dan teknologi informatika yang terus berkembang pemanfaatan internet menjadi semakin luas terutama dalam proses belajar. Sadar atau tidak perkembangan dunia teknologi informasi melahirkan beberapa profesi baru seperti seperti blogger sehingga sadar atau tidak internet telah bergeser tidak hanya sebagai sarana belajar saja melainkan juga mulai menjadi sarana belajar dan tempat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam dunia internet lagi. Sebagai contoh kasus pada tahun 2005 Raditia Dika muncul sebagai sosok orang Indonesia yang sukses karena kebiasaan menulis di blog
6
pribadinya. Tulisan yang ia buat di blog pribadinya yang yang kemudian dibukukan dalam buku berjudul “kambing jantan” sukses di pasaran. Selain dibukukan buku yang ia tulis dari blog berjudul “kambing jantan”, “cinta brontosaurus”, dan “manusia setengah salmon” juga diangkat ke layar lebar. Saat ini Raditia Dika merambah profesi baru selain blogger ia juga menjadi selebritis dan komikus yang cukup terkenal di Indonesia. Sejak itu blog mulai buming di Indonesia, selain itu sejak beberapa tahun kebelakang muncul sebuah gerakan yang di sebut blog for money. Blog for money pada dasarnya merupakan pergeseran fungsi blog dari
media kegiatan dari sang pemilik
sehingga lebih mirip sebagai buku harian atau blog for Fun menjadi bloging for fun and money. Bloging for money adalah pemanfaatan blog pribadi sebagai publisher atau penayang iklan dari pihak lain atau sponsor, untuk jasa publiser tersebut blogger akan mendapatkan sejumlah imbalan pada jangka waktu tertentu berdasarkan syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh pengiklan atau pemilik produk dan jasa (Cholik, 2013). Fenomena bloging for money pada dasarnya adalah teori yang diungkapkan oleh Buente dan Alice (2008) dimana mereka telah mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas pengunaan internet ke dalam empat dimensi yang disesuaikan dengan kepentingan penggunaan internet. Dimensi-dimensi yang dikemukanan oleh Buente dan Alice (2008) adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transaction). Bloging for money adalah pergeseran aktivitas blog dari kesenangan menuju transaksi. Dari perubahan tersebut saat ini fenomena yang muncul dan berkembang adalah banyak orang berbondong-bondong berubah profesi menjadi blogger full-time karena didasari keyakinan bahwa blog telah terbukti memberikan penghasilan yang besar bagi
7
para blogger (Ferdianto, 2010). Menurut penulis menjadi seorang blogger merupakan salah satu cara yang cukup baik untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia yang hingga Agustus 2013 berjumlah
7,39 juta
orang dari total angkatan kerja yang berjumlah 118,19 juta orang, dari jumlah angka pengangguran tersebut persentase pengangguran terbuka di Indonesia pada periode yang sama berjumlah 6,14 persen (Pratama 2013).
Kenapa
penulis menyebutkan bahwa menjadi seorang blogger dapat mengatasi pengangguran ada beberapa alasan : pertama, pengangguran di Indonesia didominasi oleh pengangguran terdidik yang minimal memiliki kemampuan yang baik dalam membaca dan menulis. Kedua, telekomunikasi saat ini menjadi hal yang lumrah dan dimiliki oleh hampir semua masyarakat di Indonesia dan dunia. Ketiga, sadar atau tidak cara tercepat dan termurah dalam memperoleh informasi bagi sebagian besar masyarakat dunia adalah dengan mencari di internet yang secara tidak langsung menjadi pangsa pasar yang baik bagi seorang calon blogger. Keempat, kesempatan menjadi blogger selalu terbuka kapan saja dan dimana saja tidak seperti pekerjaan PNS, atau Swasta yang bila formasi yang kosong tidak ada maka lowongan juga tidak ada. Kelima, banyak alternatif pilihan dalam bisnis blog mulai dari blog berbahasa inggris atau Indonesia, dengan tema yang sesuai dengan hobi dan pengetahuan penulis, blog berbayar atau gratisan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dari penulis dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Keenam, dari segi biaya modal berbisnis online dengan memanfaatkan blog relatif kecil, kebanyakan biaya yang kemudian dikeluarkan adalah biaya untuk akses internet, tapi dengan menjadi blogger dapat menghasilkan penghasilan yang besar (Ferdianto, 2010). Kalau melihat data yang ada dimana pada tahun 2008 ada 184 juta pengguna internet di
8
seluruh dunia yang telah memiliki sebuah blog dan terdapat 346 juta pengguna di seluruh dunia secara aktif membaca blog (Park, Heo., & Lee, 2011), angka 346 juta pembaca blog merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan sehingga menjadi seorang blogger tidak akan kekurangan pembaca dan sumber pemasukan.
Sehingga
sebenarnya
kesempatan
untuk
menjadi
blogger
professional selalu terbuka bagi siapa saja, namun selain kemudahan tentu akan ada tantangan yang harus dilalui agar sukses menjadi seorang blogger professional yang berpenghasilan tinggi. Untuk menjadi seorang blogger yang sukses banyak tantangan yang harus dihadapi serta memerlukan strategi yang baik dalam mengatasi tantangan tersebut. Tantangan untuk menjadi blogger yang baik antara lain adalah: 1. Memilih jenis blog yang akan dipakai apakah merupakan blog berbayar atau tidak. 2. Memilih memanfaatkan blog sebagai penyedia jasa (layanan) atau menjual produk. 3. Memilih alternatif pilihan donasi (Ferdianto, 2010). 4. Memilih mendapatkan uang dengan program dari Indonesia, program dari luar seperti program paid-to-advertise, dengan iklan RSS, dengan program afiliasi atau program paid to review (Cholik, 2013). Pemilihan cara mendapatkan uang di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga sangat dibutuhkan kejelian bagi calon blogger dalam menentukan pilihannya. 5. Blogger dituntut untuk mampu memilih topik yang menarik baik bagi diri penulis sendiri ataupun pengunjung blog.
9
6. Blogger juga dituntut untuk mampu mempromosikan blognya baik secara online, offline atau promo dengan cara mengoptimalisasikan blog yang ia miliki (Cholik, 2013). 7. Seorang blogger juga dituntut untuk bersabar dan membuat postingan yang berkualitas, ramah, penuh humor dan santai. Perlu diingat menjadi seorang blogger merupakan pekerjaan yang terus menerus namun tidak terikat waktu, seorang blogger profesional diminta meluangkan waktunya sekitar 3-5 jam sehari untuk kegiatan blognya seperti posting, menanggapi komentar dan mengecek pendapatan dari program-program yang ia ikuti. 8. Perlu juga memahami siklus suatu blog dimana dimasa awal seorang blogger harus menjadi single fighter terlebih dahulu. Dimana seorang blogger mulai postinggan dengan harapan suatu saat blognya akan ramai dikunjungi oleh pengunjungnya. Seorang blogger juga harus pandai melakukan teknik SEO dll. 9. Untuk blog berbahasa Inggris blogger dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Ingris yang baik, tidak asal copy-paste. Pemilihan menggunakan bahasa Inggris membuat lingkup pembaca blog semakin banyak dan semakin banyak pula program moneytizing yang dapat diikuti. Ada sebuah analogi dalam dunia blog, dimana blog diibaratkan kuda dan program penghasil uang di dalamnya adalah kereta yang akan ditarik oleh kuda tersebut. Blog yang baru ibarat kuda yang baru lahir perlu perawatan yang terus menerus sampai blog kuat menarik program penghasil uangnya. Blog dirasakan kuat apabila di dalamnya terdapat postingan yang berkualitas, di-update secara
10
terus menerus, memiliki posisi yang baik di search engine, memiliki banyak pengunjung dan banyak dikomentari oleh pengunjung blog tersebut. Sehingga para blogger dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam menulis, kesabaran, ketekunan dan memiliki banyak sumber referensi dalam membuat postingan yang menarik, berkualitas serta unik. Sehingga seorang blogger tidak hanya dituntut untuk memahami blog yang ia kelola, namun juga kesabaran, teknik promosi yang tepat, kemampuan berinteraksi dengan pengunjung, kemampuan berbahasa asing, kemampuan membuat postingan yang unik, original, dan menarik. Bekerja sebagai seorang bloger berbeda dengan kebanyakan pekerjaan pada umumnya dimana ada standar yang jelas dalam menentukan upah, jenjang karir dan bonus, biasanya hal itu telah di tetapkan oleh perusahaan atau tempat orang tersebut bekerja. Menjadi seorang blogger sedikit berbeda karena blogger tidak memiliki jenjang karir yang pasti serta penghasilan pokok seperti yang telah dijanjikan pada pekerjaan lain, menjadi seorang blogger penghasilannya sangat ditentukan oleh jumlah kunjungan dari blog yang ia kelola, semakin banyak pengunjung semakin banyak iklan yang terpasang maka akan semakin tinggi penghasilan seorang blogger, oleh karena itu seorang blogger dikatakan sukses apabila trafik kunjungan blog yang ia miliki tinggi. Untuk mengundang orang mengunjungi blognya tentu seorang blogger harus memiliki kualitas individu yang baik dalam menulis, menanggapi pertanyaan komentar serta mempromosikan blognya, oleh karena itu kemampuan menulis, berinteraksi dan marketing menjadi tantangan terbesar dari seorang blogger. Agar sukses dalam menghadapi tantangan yang sangat kompleks seorang bloger dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif, dimana aset utama dari diri seorang blogger
11
adalah pengetahuan dan produktivitas mereka sendiri. Untuk sukses dan memiliki keungulan kompetitif seorang individu yang berprofesi sebagai bloger dituntut menciptakan sebuah lingkungan dimana kesuksesan individu sangat tergantung pada kemampuannya untuk terus beradaptasi dan belajar. Dalam kajian manajemen strategis, belajar dianggap sebagai kemampuan dinamis, dalam suatu proses internal yang unik bagi individu yang membedakan individu tersebut dari para pesaingnya. Hal ini menjelaskan bahwa jika individu dapat belajar lebih baik dari pada individu lain dalam industri yang sama, maka individu yang belajar akan dapat mengungguli yang lain (Li, Brake, Champion, Fuller, Gabel, & Busch, 2008). Dalam pembelajaran dikenal ada 3 jenis pembelajaran pembelajaran formal, pembelajaran non formal dan informal learning. Dunia kerja masa kini menganggap pendidikan formal kurang bisa memfasilitasi kebutuhan skill dan kemampuan yang dituntut dunia kerja karena keterampilan dan pengetahuan khusus atau skill kurang dihargai dalam pendidikan formal dan peserta didik sering kekurangan wawasan yang diperlukan untuk menempatkan teori yang selama ini di peroleh kedalam praktek nyata di dunia kerja. Pembelajaran formal sendiri dianggap tidak cukup untuk mengantisipasi perubahan dalam masyarakat karena butuh waktu terlalu lama untuk aplikasinya ke dalam kehidupan sehari-hari (Kyndt, Dochy, & Nijs, 2009). Menurut Cross, (2007) 80 persen dari pelajaran yang dapat mendukung individu dalam bekerja terjadi melalui cara-cara informal. Salah satu cara dalam belajar informal adalah dengan memanfaatkan internet. Menurut Dimagio dan Bonikowski (2008) akses ke internet dan kemampuan individu untuk menggunakannya secara efektif merupakan bentuk penting dari modal manusia yang kemudian dapat mempengaruhi keberhasilan individu dalam pasar tenaga kerja. Dimagio dan
12
Bonikowski (2008) juga mengatakan penguna Internet merupakan bentuk dari cara meningkatkan human capital dari individu yang dapat digunakan untuk peningkatan produktivitas mereka. Jika melihat dari pernyataan Dimagio dan Bonikowski tentang manfaat internet dalam mendukung pekerjaan individu, maka secara tidak langsung pemanfaatan internet tentu akan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kesuksesan individu yang
profesi sebagai blogger,
yang secara langsung bersentuhan dengan internet setiap harinya. Karena menariknya profesi dalam dunia internet yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini akan mencoba melihat bagaimana pemanfaatan internet dari sudut pandang individu yang belajar dan bekerja dengan memanfaatkan internet seperti yang dialami oleh para blogger terhadap kesuksesan mereka dalam pekerjaannya. B. RUMUSAN MASALAH Perkembangan teknologi informasi dan telekomunkasi saat ini membuat perubahan yang signifikan di banyak sisi kehidupan manusia. Salah satu perubahan tersebut adalah munculnya pekerjaan yang baru di dunia teknologi informasi dan telekomunikasi salah satu jenis pekerjaan yang muncul adalah blogger. Munculnya blogger sebagai pekerjaan mereupakan pergeseran fungsia awal blog dari fungsi kesenangan dan informasi menuju transaksi. Pekerjaan sebagai blogger memeiliki perbedaan yang cukup menarik dengan pekerjaan yang ada pada umumnya. Agar sukses dalam pekerjaan para pekerja tentu harus belajar hingga mampu menguasai dengan baik pekerjaannya, hal ini tentu juga
dilakukan oleh para blogger.proses belajar yang blogger lakukan tentu
sedikit berbeda dengan pekerjaan lain karena proses belajar ini lebih banyak di lakukan secara non-formal. Proses belajar ini kemudian memunculkan
13
pertanyaan untuk dikaji dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh para blogger sehingga mampu berkontribusi bagi perkembangan karir, skill dan pengetahuan mereka?”. C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan memberikan kejelasan kepada berbagai macam pihak dalam sudut pandang psikologis mengenai halhal apa yang mendorong individu-individu yang bekerja sebagai blogger melakukan pembelajaran sehingga sukses dan memiliki kemampuan yang handal di profesinya. Penelitian ini juga akan mencoba menjelaskan dan memahami seperti apa proses belajar yang dilakukan oleh individu-individu tersebut dan bagaimana manfaat dari belajar di internet terhadap peningkatan karir mereka di dunia teknologi informasi dan telekomunikasi. Secara teoritis, penelitian ini kiranya dapat memberikan kontribusi dalam mengungkapkan pengalaman para blogger dalam meniti karir di dunia internet serta bagaimana mereka melakukan proses belajar dengan memanfaatkan internet. Sehingga kesuksesan mereka dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin mencoba memanfaatkan internet sebagai sarana menggali penghasilan yang menguntungkan. Secara praktis, penelitian ini akan banyak berguna dalam pengembangan psikologi industri organisasi terutama dalam pemahaman mengenai proses karir dan belajar bagi individu yang terjun di dunia kerja internet hingga sukses dan berhasil. Dimana saat ini penelitian mengenai topik ini masih sedikit dibahas oleh para peneliti. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan wacana kepada orang lain bagaimana seseorang mampu sukses dan memiliki penghasilan tetap dengan memanfaatkan internet, terkait contoh-contoh yang dikemukakan dari pengalaman para blogger yang telah
14
sukses
mengembangkan
dan
merasakan
manfaat
dari
belajar
dan
mengembangkan karir dengan memanfaatkan internet. D. PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN SEBELUMNYA Peneliti secara teliti dan cermat telah mencoba untuk melihat hasil-hasil penelitian yang ada baik dengan metode kuantitatif maupun kualitatif yang disajikan oleh perpustakaan digital UGM yang mengangkat tema tentang pengembangan karir di dunia teknologi informasi dan telekomunikasi dengan memanfaatkan sarana internet sebagai media belajar ataupun bekerja dimana sampai dengan saat ini belum ada penelitian yang mendalami secara khusus mengenai hal tersebut. Peneliti menemukan ada satu penelitian yang mencoba membahas mengenai faktor penghambat pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran (Neno, 2012). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner kepada mahasiswa Universitas Nusa Cendana khususnya mahasiswa semester tiga pada fakultas sains dan teknik yang mewakili kelompok Ilmu Pengetahuan Alam serta fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dan fakultas hukum yang menjadi perwakilan kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam penelitian kuantitatif ini variabel-variabel yang dipakai untuk mengidentifikasi
faktor penghambat pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran yaitu pengalaman, kerumitan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan,
norma
subyektif,
faktor
situasional,
minat
dan
penggunaan
sesungguhnya. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa internet belum sepenuhnya digunakan untuk kepentingan pendidikan oleh mahasiswa. Penelitian ini juga berbeda dengan artikel penelitian lain yang penulis dapatkan terkait dengan pemanfaatan internet sebagai sarana belajar bagi pengembangan karir di dunia teknologi informasi dan komunikasi. Artikel
15
penelitian yang peneliti temukan adalah artikel tahun 2011 yang ditulis oleh Young Park, Gyeong Mi Heo dan Romee Lee, artikel tersebut berjudul “Blogging for
Informal Learning:
Analyzing
Bloggers
Perceptions
Using
Learning
Perspective”. Artikel tersebut meneliti 70 orang blogger dewasa di Korea yang dilakukan untuk memahami sifat dari kegiatan blogging bagi orang dewasa dan makna kegiatan tersebut dalam proses belajar. Artikel ini mengunakan sebuah survei online. Artikel ini meneliti tentang pengalaman blogging yang berkaitan dengan pembelajaran dan persepsi para blogger dewasa mengenai kegunaan blogging dalam empat perspektif pada proses belajar yaitu: pembelajaran sebagai proses akuisisi , proses refleksi , pembelajaran berbasis praktek, proses bermasyarakat , dan proses mewujudkan pengetahuan, penelitian yang peneliti temukan ini juga mencoba mengali hubungan antara pembelajaran informal yang dilakukan orang dewasa dengan kegiatan blogging. Temuan
pada artikel ini
menunjukkan bahwa mayoritas para responden menyadari perubahan positif, termasuk pengalaman belajar, dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan blogging. Diantara empat perspektif pada proses pembelajaran, blogger merasakan bahwa kegiatan blogging dalam pembelajaran lebih menekankan pada proses akuisisi dan proses pembelajaran yang berorientasi refleksi, sehingga dapat dikatakan bahwa artikel tersebut berfokus pada pemanfaatan blog sebagai sarana belajar. Artikel lain yang didapatkan penulis terkait dengan pemanfaatan internet sebagai sarana belajar adalah artikel yang di tulis oleh Chinwe M.T. Nwezeh tahun 2009 yang berjudul “The impact of internet use on teaching, learning and research activities in Nigerian universities A case study of Obafemi Awolowo University” dalam artikel ini penelitinya mengunakan pendekatan kuantitatif
16
dengan memberika quisioner pada 750 mahasiswa dan 115 staf akademik dari Obafemi Awolowo University di Nigeria. Artikel ini mengunakan analisis statistik deskriptif dengan mengunakan frekuensi dan persentase sebagai metode analisis data.
Hasil artikel jurnal ini mengungkapkan bahwa mayoritas staf
akademik dan siswa yang disurvei menyatakan bahwa internet sangat berguna sebagai pendukung kegiatan utama di universitas yaitu belajar, mengajar serta penelitian. Dapat di katakana bahwa artikel jurnal tersebut meneliti tentang pemanfaatan internet sebagai sarana belajar di lingkungan universitas. Peneliti juga mendapatkan penelitian lain yang bertemakan pemanfaatan internet sebagai sarana belajar yang ditulis oleh Ufuk Cem Komşu, Tahun 2012 yang berjudul “A Perspective for the Education of Business Management: Implementation of Internet-Based Learning as a Type of Adult Education”. Jurnal ini mengunakan studi literatur dan komparasi dalam menggali pemanfaatan internet bagi proses belajar jarak jauh dalam belajar manajemen bisnis. Artikel ini berkesimpulan bahwa pemanfaatan internet sebagai sarana belajar manajemen bisnis sangat dipengaruhi oleh keputusan pembelajar tentang apa yang mereka butuhkan untuk belajar, seperti apa tingkat informasi yang mereka butuhkan dan bagaimana cara mereka memenuhi tujuan belajar yang
para pembelajar
inginkan. Dapat dikatakan bahwa jurnal ini melihat bagaimana pemanfaatan internet dalam proses belajar ilmu manajeman bisnis. Penelitian ini berbeda dengan artikel dan tesis yang sudah ditemui oleh peneliti di atas karena penelitian ini berfokus pada bagaimana pengembangan karir di dunia teknologi informasi dan komunikasi dengan subyek utama para blogger serta bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan bekerja bagi para blogger itu sendiri. Kekhasan lain yang ada di dalam penelitian
17
ini adalah peneliti akan mencoba menggali bagaimana pengalaman narasumber dalam pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan bekerja bagi pengembangan karir para blogger di dunia kerja khususnya dunia teknologi informasi dan telekomunikasi.