BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Zakat berarti suci, tumbuh, bertambah, dan berkah. Dengan demikian, zakat itu membersihkan (menyucikan) diri sesorang dari hartanya, pahala bertambah, harta tumbuh (bekembang), dan membawa berkah1. Zakat adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim tanpa terkecuali. Zakat merupakan salah satu sendi pokok ajaran islam. Bahkan Al-Qur’an menjadikan shalat dan zakat sebagai lambang dari keseleruhan ajaran agama islam. Sedangkan menurut syara’ berarti hak yang wajib dikeluarkan dari harta. Mengeluarkan zakat (sebagian harta yang khusus dari sebagian yang khusus pula yang telah mencapai nishab (batas kuantitas mengeluarkan zakat) kepada orang yang berhak menerimanya.2 Sesudah
mengeluarkan zakat (infak) sesorang telah suci (bersih)
dirinya dari penyakit kikir dan tamak. Hartanya juga telah bersih, karena tidak ada lagi hak orang lain pada hartanya itu.3
1
M. Ali hasan, Zakat Dan Infaq: Salah Satu Solusi Mengtasi Probelma Sosial , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), Cet ke-2, hlm. 15. 2 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat: Kajian Berbagai Madzhab,( Bandung,PT Remaja Rosda Karya,2005),hlm. 83. 3
Ibid.
Allah SWT Berfirman:
ِِ ِ ِ ۖ ك َس َك ٌن َِلُ ْم َ َص ََلت َ ص ِّل َعلَْي ِه ْم ۖ إِ َّن َ ص َدقَةً تُطَ ِّه ُرُه ْم َوتَُزِّكي ِه ْم ِبَا َو َ ُخ ْذ م ْن أ َْم َواِل ْم ِ واللَّه ََِس .يم ٌ ُ َ ٌ يع َعل “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS.At-Taubah 9:103)
Bila kita melihat secara lahiriah maka harta akan berkurang, kalau dikeluarkan
zakatnya. Dalam pandangan Allah tidak demikian, karena
membawa berkat atau pahalanya yang bertambah. 4 Kadang-kadang kehendak Allah, bertolak belakang dengan kemauan manusia yang dangkal dan tidak memahami aturan Allah. Sekiranya kita menyadari, maka harta yang kita miliki sebenarnya merupakan titipan dan amanah dari Allah dan penggunaannya harus sesuai dengan ketentuan dari Allah. Adapun ayat-ayat atau dalil yang memerintahkan mengelurkan zakat: Dalam hadits Bulughul Maram Hadits ke-441.
4. M. Ali hasan, Zakat Dan Infaq: Salah Satu Solusi Mengtasi Probelma Sosial , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), Cet ke-2, hlm. 22.
ٍ ََّع ِن اِبْ ِن َعب َّ ( أ:اس َر ِضي اَللَّهُ َعْن ُه َما َِّب صلى اهلل عليه وسلم إِ ََل اَلْيَ َم ِن ) فَ َذ َكَر َّ َِن اَلن َ ِِ ِ َّ ( أ: َوفِ ِيه,ث ُم َعا ًذا رضي اهلل عنه ص َدقَةً ِِف َ اَ ْْلَديثَ بَ َع َ َن اَللَّهَ قَد افْ تَ َر َ ض َعلَيْ ِه ْم ِ فَت رُّد, تُؤخ ُذ ِمن أَ ْغنِيائِ ِهم,أَمواِلِِم ِ ِ ُ واللَّ ْف,ف ي فُ َقرائِ ِهم ) ُمتَّ َف ٌق َعلَْي ِه ِِ . ي ّ ظ للْبُ َخار َ ْ َ َُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ Dari Ibnu Abbas r. bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengutus Mu'adz ke negeri Yaman --ia meneruskan hadits itu-- dan didalamnya (Beliau bersabda): "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan mereka zakat dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dibagikan kepada orangorang fakir di antara mereka." (Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari). 5 Dalam firman Allah:
ِ ِ ٱلزَك ٰوَة وأ َ ٱلر ُس َّ يموا َّ َط ُيعوا ْ ول لَ َعلَّ ُك ْم َ َّ ٱلصلَ ٰوَة َوءَاتُوا ُ َوأَق
.ن َ تُر ََحُو
“Dan dirikanlah sembahyang tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat” .(QS.Surat An-Nur 24:56).6
Adapun dalam sabda Rasulullah SAW:
ق ال َسعت, عن أيب ع بد الرَحن عبد اهلل بن ع مر ب ن اخلطاب رضي اهلل ع نهما ب ين اإلس َلم على خ م س ش ه ادة أن ال إل ه: رسول اهلل صلى اهلل عليه وس لم يق ول وص وم, وح ج البيت, وإي ت اء ال زك اة, وإقامة الصَلة, إال اهلل وأن حممد رسول اهلل .رمضان Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan
5 6
Dani hidayat: http//myface-online.blogspot.com:rabbany1981/gmail.com Ibid.hlm 16
zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan”(HR.Bukhori dan Muslim).7 Berdasarakan ayat-ayat dan hadist-hadist diatas jelas bahwa mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu Rukun Islam. Zakat itu wajib bagi orang yang mampu yaitu orang yang memiliki kekayaan yang belebihan dari kepentinagn dirinya dan kepentingan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Semua harta baik yang beruapa uang, barang perniagaaan ternak dan hasil tanaman, wajib dikeluarkan zakatnya manakala telah mencapai haul dan nishabnya. Sedangkan
zakatnya digunakan untuk menutupi
kebutuhan dan keperluan fakir miskin.8 Sementara Ismail R. Al-faruqi dan Losi Lamya Al-Faruqi mengatakan bahwa kata zakat itu berarti “memaniskan”dan mengandung arti bahwa dana atau harta yang belun dizakatkan atau dibayarkan adalah “ pahit”. Dana yang sudah dibayarkan atau dizakatkan dijanjikan akan mendatangkan kepuasan dan pahala didunia dan diakhirat. Sedangkan dana yang zakatnya belum dibayarkan akan membawa penderitaaan dan siksaan dunia maupun diahirat. Allah SWT telah mewajibkan kepada setiapa muslim yang mempunyai kemampuan ekonomi untuk membayar zakat. Karena secara syari dinyatakan bahwa didalam harta orang yang mampu itu ada hak orang miskin yang harus diterimanya.9
7
Ibid.hlm 17 Musryid MSI, Mekanisme Pengumpualn Zakat,Infaq Dan Shadaqah ( Menurut Syara’ Dan Undang-Undang), (Yogyakarta, Magistra Insania Press, 2006), Cet ke-1, hlm. 2. 9 Syam Hanis Yunus, Fadhilah Zakat(Pembuka Pintu Rizki), Cet Ke-1 (Yogyakarta,Mutiara Media,2008),hlm.36. 8
Diantara hikmah zakat adalah: a. Menyucikan harta b. Menyucikan si pemberi harta/zakat dari sifat kikir (bakhil). c. Membersihkan si pemeberi zakat dari sifat dengki dan dapat membantu untuk membangun masyarakat yang lemah.10 Bagi orang yang mengeluarkan zakat, hati dan jiwanya akan menjadi bersih. Selain hati dan jiwanya bersih keayaaan dan hartanya pula akan ikut menjadi bersih. Karena sebagai kewajiban agama zakat memberikan kepada pemberi zakat kepuasan bathin kerena telah menunaikannya. 11 Sesuai dengan Rukun Islam bahwa menunaikan zakat merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi setiap muslim di Indonesia mengenai yang berhak atau mustahiq zakat para ulama’ sepakat delapan asnaf yang berhak menerima zakat karena hal itu jelas diungkap dalam Al-Qur’an surat AtTaubah (9) ayat 60. 12 1. Fakir 2. Miskin 3. Amil 4. Muallaf 5. Budak
10
M. Ali hasan, Zakat Dan Infaq: Salah Satu Solusi Mengtasi Probelma Sosial , Cet ke-2, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 22. 11 Mursyid, Op.Cit., hlm. 3. 12 Kadar M Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam, cet ke-1, (Jakarta:Imprint Bumi Aksara,2011),hlm. 89.
6. Gharim 7. Sabilillah ,dan 8. Inbu sabil Harta atau itu wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah memenuhi dua syarat yaitu nishab dan sampai haul (telah sampai satu tahun). Syarat yang pertama berlaku untuk semua jenis harta yang wajib dizakatakan dan syarat yanhg terakhir hanya berlaku bagi seluruh hasil usaha selain pertanian atau hasil bumi.13 Bila membicarakan maslah zakat hasil pertanian atau hasil tanaman maka hal ini meliputi buah-buhan dan biji-bijian. Karena umunya maknanya semua jenis biji-bijian dan buah-buahan wajib dikeluarkan zakatnya. Tetapi mengenai ini para ulama’ berbeda penadapat. Nishab buah-buahan atau biji bijian itu adalah lima ausuq, yaitu lebih kurang 653 kg. Jumlah yang harus dikelurkan adalah 10 % dari total pengahasilan dengan syarat apabila lahan pertanian itu diolah dan diariri dengan air hujan. Jika lahan pertanian itu diari dengan air menggunkan ongkos maka zakatnya 5 % dari keseluruhan yag diperoleh.14 Di Indonesia banyak sekali macam-macam tanaman atau biji-bijian hasil perkebunan atau pertanian yang tak terhitung. Dari yang ada ini sudah ada
13 14
Ibid,hlm. 82 Ibid,hlm. 84.
yang sesuai dengan pendapat ulama diantatrana padi,atau anggur. Disisi lain banyak juga selain padi dan anggur yang apakah uitu juga dibebankan untuk dikeluarkan zakatnya.Ini menjadi sebuah problema bagi masayarakat indonesia pada umumnya yang mana selain kewajiban zakat yang pada umumnya sudah biasa dilakukan oleh masayarakat indonesia namun ada banyak hal yang harus dipahami bahwa dengan banyaknya macam-macam kekayaan masyarakat di Indonesia ini membuktikan bahwa harta tersebut harus dianaliasan dan bila memang memenuhi kadar zakat ataupun tidaknya Syarat-syarat wajib mengeluarkan zakat tanaman bagi pezakat; 1. Pemiliknya orang islam sekalipun ia belum termasuk kedalam mukallaf, jadi bagi walinya wajib mengeluarkan zakat bagi orang yang tidak mukallaf tersebut. Juga tidak wajib menunaikan zakat bagi orang yang telah keluar dari agama Islam (murtad). 2. Merdeka, maka tidak diwajibkan bagi budak sekalipun budak itu adalah budak mukattab (yang dijanjikan kemerdekaannya), karena tidak ada hak milik, dan kewajiban zakatnyapun ditanggung oleh tuannya. 3. Milik sendiri, barang tersebut miliknya bukan barang curian ataupun pinjaman. 4. Sampai senisab. Jika belum sampai nisab dari barang yang akan ditunaikan zakatnya maka tidak wajib untuk diberi zakatnya.Tidak disyaratkan setahun memiliki, tetapi wajib dikeluarkan zakatnya pada setiap panen. Diantara beberapa zakat yang ada salah satunya ada zakat buahbuahan yang mana ini juga ada yang harus dikeluarkan zakatnya. Dengan
beberapa macam buah yang ada di Indonesia kecil kemunggkinan ada yang belum pernah dikeluarakan zakatnya. Namun dengan adanya dalil atau pendapat yang meawajibkan untuk mengeluarkan zakat pada setiap jenis tanaman atau buah-buahan. Menurut penadapat Ibnu Abbas zakat tanaman buah buahan adalah wajib dan ukurannya ada dua yaitu sepersepuluh dan seperduapuluh.15 Menurut Rasulullah SAW dengan sabda beliau:
ِ ِ ِ ِ ِ ( فِيما س َق:ال ت َ ََِّب صلى اهلل عليه وسلم ق ِّ ِ َع ْن اَلن, َع ْن أَبِيه,َو َع ْن َساِل بْ ِن َعْبد اَللَّه َ َ ِ ْ وفِيما س ِقي بِالن, اَلْع ْشر: أَو َكا َن عثَ ِريًّا,لسماء والْعيو ُن ُ ص َ ْ ن:َّض ِح ُ ) َرَواه.ف اَلْ ُع ْش ِر ْ ُُ َ ُ َ َّ َا َ ُ َ َ ُ ُ ِ ِ :َّض ِح َّ ِيما ُس ِق َي ب ْ الس َوِاِن أَ ِو اَلن َ َوف, اَلْ ُع ْش ُر: ( أ َْو َكا َن بَ ْع ًَل: َوِِلَِيب َد ُاوَد. ُي ّ اَلْبُ َخار ِ ) ف اَلْ ُع ْش ِر ُ ص ْن “Dari Salim Ibnu Abdullah, dari ayahnya r.a, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tanaman yang disiram dengan air hujan atau dengan sumber air atau dengan pengisapan air dari tanah, zakatnya sepersepuluh, dan tanaman yang disiram dengan tenaga manusia, zakatnya seperduapuluh." Riwayat Bukhari. Menurut riwayat Abu Dawud: "Bila tanaman ba'al (tanaman yang menyerap air dari tanah), zakatnya sepersepuluh, dan tanaman yang disiram dengan tenaga manusia atau binatang, zakatnya setengah dari sepersepuluh (1/20)." 16 Kesimpulanya: “Dalam tanaman yang diari (oleh air hujan) dari langit dan sumber air, atau tanaman al-atsary terdpat kewajiban sepersepuluh.17 Terdapat beberapa hadist shohih yang menyebutkan bahwa besar satu nishab
15
Al-Zuhayly Wahbah, Zakat: Kajian Berbagai Madzhab, cet ke-1, (Bandung, PT Remaja RosdaKarya, 2005), hlm. 181. 16
Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany, Bhulugul Maram:Kitab Zakat, 1:20. Yusuf Qardhawi, hukum zakat, cet ke-1,( Jakarta,PT.Pustaka Litera Antarnusa Dan Mizan,1998), hlm. 342 . 17
biji-bijian dan buah-buahan adalah lima wasaq. Dan para ulama sepakat bahwa satu wasaq adalah enam sha’. Dengan demikian lima wasaq sama dengan tiga ratus sha’. B.Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahan penafsiran tentang skripsi ini maka penulis menguraikan masing-masing istilah yang penulis pakai dalam skripsi ini: Studi
Dalam kamus besar bahasa indonesia. Studi diartikan penelitian ilmiah, kajian, telahan, melakukan studi dan penelitain.18
Analisis
Anlisa merupakan penglihatan secara jeli dan terarah. Dalam kamus ilmiah analisis/analisa dapat diartikan suatu uraian atau kupasan.19
Konsep
Konsep dapat diartikan suatu gagasan umum,rancangan. Dan didalam kamus ilmiah popular diartikan ide umum, pengertian, pemikiran, rancangan dan rencana dasar. 20
Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yasng wajib dipenuhi oleh setiap muslim tanpa terkecuali. Zakat merupakan salah satu sendi pokok ajaran islam.21
18
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakart: Balai Pustaka, 2007), hlm. 1093. 19 Al Barry Dahlan, Kamus Ilmiah Popular,(Surabaya,Arkola, 2001), hlm. 35. 20 Al Barry Dahlan, Kamus Ilmiah Popular,(Surabaya,Arkola, 2001), hlm. 366. 21 Al-Zuhayly Wahbah , loc cit.
Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan
dari bakal
buah (ovarium).
Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji.22 C. Rumusan Masalah Bagaimanakah tinjauan para ulama’ dan hukum islam terhadap zakat
a.
buah-buahan b.
Bagaimana kadar atau ukuran nishab dan haul dari zakat buah-buahan.
c.
Bagaimana menganalisa zakat buah-buahan yang ada diindonesia bila dikaitkan dengan hukum ke Indonesiaan yang ada.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui dan memahami pandangan hukum islam terhadap zakat macam-macam buah diIndonesia. b. Untuk mengetahui batasan dan aturan zakat terhadap berbagai macambuah-buahan di Indonesia sesuai dengan hukum yang ada. E. Kajian Pustaka Membahas masalah zakat yang salah satunya adalah zakat buahbuahan yang mana banyak beberapa pendapat yang berbeda. Ketika jumlah tanaman atau buah-buahan tersebut berbeda maka apakah jualah yg dikeluarkan berbeda.
22
http://id.wikipedia.org,7 nov 2013,9.20.
Penulisan proposal kali ini ada beberapa judul buku yang diangkat guna menjadi telaah pustaka diantaranya buku tentang Hukum Zakat yang ditulis oleh Prof. Dr Yusuf Qardawi yang membahas berbagai aspek zakat. Dan didalamya ditemuai masalah mengenai zakat tanaman dan buah-buahan serta berbagai bahasan yg mengenai nishab syarat ataupun ketentuan zakat tersebut. Buku karangan Prof. Dr Yusuf Qardawi ini ada pendapat jumhur ulama’ yang besar satu nashab biji-bijian dan buah-buahan adalah lima wasaq, dan para ulama sepakat bahwa satu wasaq adalah enam puluh Sha’. Namun didalam buku ini ditemui Jumhur ulama’ yang mengtakan bahwa tanaman dan buah-buahan sama sekali tidak wajib dizakati samapai berjumlah lima beban unta (wasaq). Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “ kurang dari lima wasaq tidak wajib zakat” dan hadist ini disepakati adalah shahih. Pembahasan yang terdapat dalam buku karangan Al- Wahbah Zuhayly yang berjudul “Zakat: Kajian Berbagai Madzhab” ada penadapat/ dalil yang mewajibkan untuk mengeluarkan zakat. Namun dengan adanya dalil atau pendapat yang mewajibkan untuk mengeluarkan zakat pada setiap jenis tanaman atau buah-buahan. Menurut penadapat Ibnu Abbas zakat tanaman buah buahan adalah wajib dan ukurannya ada dua yaitu sepersepuluh dan seperduapuluh. Pembahasan mengenai masalah zakat tanaman atau buah-buahan juga ada dalam buku karangan Muhammad jawad mughniyah 186/cet-1 yang , berjudul “Fiqih Lima Mazdhab” bahwa jumhur ulama sepakat bahwa jumlah( kadar) yang wajib dikeluarkan dalam zakat tanaman dan buah-buahan adalah
sepersepuluh persen( 10%) kalau tanaman itu tersebut disiram dengan air hujan atau aliran sungai. 23 Tapi jika menggunakan air irigasi atau dengan biaya maka zakatnya 5 %.dan dlam pendapatnya Imam Syafi’i dan Imam Maliki bahwa setiap tanaman dan buah-buahan yang disimpan untuk kepentinagn belanja wajib dizakati, seperti gandum, beras kurma dan anggur. Imam hambalai berpenadapat bahwa setaiap tanaman atau buah buahan yang disimpam wajib dizakati. Namun sebagian ulama madzhab sepakat bahwa nisahb tanaman dan buah-buahan adalah lima ausuq satu ausuq sama dengan enam puluh gantang yang jumlahnya kira-kira mencapai Sembilan ratus puluh gram. Maka bila tidak mencapai target tersebut tidak wajib dizakati. F. Metode Penelitian 1. Metode Analisis Metode yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif. Yaitu penarikan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus kepada pernyatan yang bersifat umum. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah library researct atau penelitian pustaka, karena sumber-sumber data yang di perlukan untuk menyusunan skripsi ini dapat di dalam buku-buku primer dan skunder. 3. Sifat penelitian skripsi ini adalah deskriptif, analisis deskriptif adalah metode penyajian data secara sistematis sehingga dapat dengan mudah di pahami
23
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazdhab , cet.ke-1 , hlm.168.
dan di simpulakan. Penelitian yang dilakukan tentunya mengedepankan aspek-aspek penting guna memberikan suatu pembahasan yang konkrit dan menyajikan berbagai permasalahan. Sedangkan analisis adalah mengurai sesuatu dengan pendapat dan terarah.24 4. Pengumpulan Data Data-data didapatkan dari sumber-sumber primer berupa karya-karya, AlHadits, dan kitab-kitab fiqih. Di samping itu, sumber-sumber data sekunder yang dapat memberikan informasi-informasi yang dianggap berkenaan dan berkaitan dengan tema penelitian ini. Data-data yang terupdate dan penting sebagai sumber anlilis dan penelitian untuk menhasilkan sebuah rincian masalah dan pendekatannya. 5.Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan penyusun dalam penelitian ini adalah pendekatan Hukum Islam dan Literature tentang zakat buah-buahan dan berbagai permasalahannya. Masalah yang ada ini juga hasil penelitian dan analisa data sehingga menjadi pendekatan masalah untuk dijadikan sebuah penelitian dan anlilisis yang akurat dengan konteks yang ada. G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka di susun sistematika penulisan mrenjadi tiga bagian sebagai berikut :
24
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2010), Cet II, hlm. 78.
1. Bagian muka Adapun untuk halaman muka yang berisi terdiri dari : a. Halaman judul, b. Halaman nota pembimbing (persetujuan) c. Halaman pengesahan d. Pernyataan keaslian e. Halaman abstrak f. Motto g. Persembahan h. Halaman daftar isi 2. Bagian isi Bagian isi skripsi ini terdiri dari beberapa bab diantaranya: BAB I : Pendahuluan Adapun Bab I ini beisi tentang : a. Latar belakang masalah b. Penegasan judul c. Rumusan masalah d. Tujuan Penelitian e. Telaah pustaka f. Metodologi penelitian g. Sistematika penulisan skripsi. BAB II : Landasan Teori
Adapun dalam Bab II berisi pengertian umum tentang zakat yang terdiri dari : a. Pengertian zakat b. Syarat dan rukun zakat c. Macam-macam zakat d. Tujuan dan hikmah zakat e. Asnaf/orang yang berhak meneriman zakat f. Keutamaan dan manfaat dari zakat BAB III : Objek Kajian Dalam bagian Bab III berisi tentang kadar hukum dari zakat buahbuahan yang terdiri dari : a. Dimensi dan pandangan hukum islam pada zakat buah-buahan, b. Pendapat ulama tentang zakat buah-buahan, c. Proses pengukuran zakat tanaman dan buah-buahan yang ada di Indonesia. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV berisi tentang hasil dri pembahasan dan penelitian tentang zakat buah-buahan yang beriri : a. Analisis pendapat Hukum Islam yang
ada tentang permasalahan
konsep zakat buah-buahan yang ada di Indonesia, b. Analisa pandangan Jumhur Ulama’tentang zakat buah-buahan, cara pengeluaran zakat buah-buahan.
BAB V
: Penutup Bab V berisi tentang:
a. Kesimpulan, b. Saran-saran dan c. Penutup. 3. Bagian akhir Adapun dalam bagian akhir dri skripsi ini terdiri dari : a. Daftar pustaka b. Daftar riwayat hidup c. Lampiran-lampiran.