1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita dimasa depan. Kaum pemuda yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki suatu bangsa dan Negara. Salah satu upaya untuk membina dan membangun pemuda yang berkualitas adalah dengan memberikan pendidikan formal. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui dunia pendidikan seseorang akan mendapat berbagai
pemahaman,
pengetahuan,
pengalaman
dan
ketrampilan.
Berdasarkan UUD 1945 telah dijabarkan tentang pendidikan dan tentang tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
1
2
Dunia pendidikan masa kini mengenal tiga kompetensi penting yang harus dimiliki oleh
seorang peserta didik setelah mengalami proses
pendidikan, yaitu aspek kognitif (pengetahuan umum), psikomotrik (praktek) dan afektif (sikap diri). Aspek kognitif berkaitan dengan mental mahasiswa dalam
memperoleh,
mengolah,
mengorganisasi
dan
menggunakan
pengetahuan. Pandangan dari aspek kognitif pembelajaran berupa pemikiran mahasiswa yang mengarah kearah yang diinginkan dan berusaha untuk mewujudkannya atau bisa disebut motivasi. Menurut Sardiman (2011:74), bahwa: Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Uraian di atas menerangkan betapa pentingnya motivasi dalam proses kehidupan setiap manusia. Segala kegiatan manusia yang dilakukan memerlukan motivasi guna mendorong terjadinya suatu proses kegiatan. Dunia pendidikan juga berkaitan erat dengan motivasi yang dimiliki tiap individu. Setiap mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar maka akan lebih bermanfaat untuk kedepannya. Terbentuknya suatu motivasi tidak hanya dari dorongan diri sendiri tetapi ada pihak lain yang ikut berperan dalam menumbuhkan motivasi pada tiap individu. Kondisi mahasiswa saat ini dalam dunia pendidikan yang semakin modern menuntut tiap mahasiswa untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju. Kenyataannya tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan guna mengimbangi kemajuan ilmu saat ini.
3
Alasannya karena motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa masih kurang. Banyak faktor yang menyebabkan motivasi tiap mahasiswa tidak stabil hal ini yang menyebabkan keinginan untuk belajar menjadi menurun. Kondisi mahasiswa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar dirinya menyebabkan motivasi tiap individu berbeda. Banyak mahasiswa yang hanya melakukan kegiatan perkuliahan dengan semaunya sendiri. Terkadang saat diberikan tugas mahasiswa hanya menyontek pekerjaan temanya dan tidak mengetahui proses dalam pengerjaannya. Selain itu, ada juga mahasiwa yang malas mengikuti kegiatan perkuliahan. Semua itu dipenaruhi oleh kurangnya motivasi yang dimiliki tiap mahasiswa dalam belajar. Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada mahasiswa. Dalam konteks pembelajaran maka motivasi tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Menurut Sudrajat dalam
(http://AkhmadSudrajat.blogspot.com/TeoriMotivasi_tentang
PENDIDIKAN. htm), bahwa: Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Peran motivasi dalam proses pembelajaran sebagai suatu pendorong mahasiswa untuk berperilaku aktif dalam mencapai puncak berprestasi, tetapi motivasi yang terlalu kuat juga dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan
4
usaha belajar mahasiswa. Berbagai faktor yang dapat meningkatkan tingkat motivasi pada diri mahasiswa yaitu dengan diberi nilai yang baik, hadiah, pujian, penghargaan, adanya saingan, keinginan untuk belajar,
tanggung
jawab sebagai mahasiswa dan lingkungan belajar yang dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar. Motivasi belajar sangat dipenaruhi oleh tanggung jawab yang dimiliki tiap individu. Tanggung
jawab mahasiswa merupakan indikator penting
karena seseorang mahasiswa dapat dikatakan memiliki nilai lebih. Dalam setiap tindakan apabila tidak dilandasi tanggung jawab biasanya seseorang akan ceroboh. Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan sekaligus sebagai warganegara
yang baik tentu saja memiliki tugas dan tanggung
jawab yang tidak ringan. Idealnya mahasiswa dituntut bukan hanya untuk cerdas dalam belajar, tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap kenyataan sosial yang ada. Menjadi seorang mahasiswa banyak sekali kewajiban yang harus di pertanggung jawabkan. Contohnya seperti tugas-tugas yang telah diberikan oleh dosen, tanggung jawab untuk belajar, tanggung jawab untuk menyelesaikan perkuliahan sampai lulus, tanggung jawab menjaga diri sendiri dan masih banyak lagi tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa. Pengertian tanggung jawab menurut khairunnisa (http://khairunnisa64.blogspot.com/search/label/ tanggung-jawab.html), bahwa:
ibd-bab-7-manusia-dan-
5
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar, Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung jawabannya. Salah satu faktor lain motivasi belajar yaitu lingkungan belajar. Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian ini kondisi lingkungan belajar menjadi perhatian peneliti karena faktor ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa yang sangat berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa. Kampus adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Menurut Djamarah (2002:142), “Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik dalam lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem lingkungan pendidikan”. Fungsi lingkungan belajar menurut Tirtarahardja (2000:164), bahwa: Fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah tempat untuk melakukan proses belajar dan komunikasi untuk memperoleh pemahaman, pengetahuan ketrampilan dan sikap nilai yang mengantarkan kedewasaan. Lingkungan belajar dilihat dari berbagai kondisi fisik, sosial dan budaya sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar tiap individu. Dikarenakan
6
kondisi lingkungan yang berbeda-beda maka keinginan untuk belajar tiap individu juga berbeda. Dalam penelitian ini akan meneliti mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta disebabkan Universitas tersebut merupakan Universitas Swasta yang terbesar di kota Solo. Ditambah lagi Program Studi Pendidikan Akuntansi sudah terakreditasi A dan peneliti merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta sehingga lebih mengenal kondisi mahasiswa yang akan diteliti. Kondisi mahasiswa yang mendukung untuk dijadikan obyek penilitian ini tentang motivasi belajar karena perilaku yang dimiliki tiap mahasiswa berbeda-beda dan dapat mewakili kondisi seluruh mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Sebagai
obyek
penelitiannya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
angkatan
2010.
Disebabkan
mahasiswa tersebut saat ini sudah menginjak pada semester VI dan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih banyak serta telah lama beradaptasi dengan lingkungan belajarnya. Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai
“MOTIVASI
BELAJAR
DITINJAU
DARI
TANGGUNG JAWAB MAHASISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS 2010”.
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
ANGKATAN
7
B. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi belajar dibatasi pada dorongan belajar yang berupa motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010. 2. Tanggung jawab mahasiswa dibatasi pada perilaku tanggung jawab dalam menjalankan proses pembelajaran pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010. 3. Lingkungan belajar dibatasi pada kondisi lingkungan belajar dalam proses pembelajaran baik di keluarga, di kampus dan di masyarakat pada mahasiswa
Program
Studi
Pendidikan
Akuntansi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010.
C. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
8
1. Apakah tanggung jawab mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010? 2. Apakah lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010? 3. Apakah tanggung jawab mahasiswa dan lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010?
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab mahasiswa terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab mahasiswa dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010.
9
E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya, maupun dibidang pengetahuan lain pada umumnya. b. Menambah pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi mengenai motivasi belajar ditinjau dari tanggungjawab mahasiswa dan lingkungan belajar. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk pelaksanaan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Sebagai masukan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi mengenai tanggung jawabnya sebagai mahasiswa agar memiliki motivasi belajar yang tinggi dan mampu menerapkannya dalam berbagai lingkungan. b. Bagi Dosen Sebagai masukan bagi para dosen agar lebih meningkatkan kualitas pembelajaran sehubungan dengan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
10
c. Bagi Penulis Sebagai masukan bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis sebagai calon pendidik dan sebagai bahan acuan dan pertimbangan penelitian selanjutnya yang ada hubunganya terutama dibidang pendidikan.