BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kondisi dunia usaha di era globalisasi sekarang ini sedang menghadapi persaingan yang semakin tajam baik dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan yang demikian ketat dan marak ini sangat membutuhkan dukungan kebijakan dan gagasan dari seorang pemimpin yang benar-benar mumpuni. Demikian juga untuk menghadapi persaingan di era globalisasi ini perusahaan harus mampu melakukan suatu arah perbaikan terus-menerus (continuous improvement) di segala bidang dalam rangka pembentukan keunggulan kompetitif adalah kepemimpinan yang sebagai penentu arah dan tujuan perusahaan maupun organisasi. Oleh karena itu, Sumber daya manusia yang masih menjadi salah satu faktor terpenting dalam suatu organisasi memegang peranan penting dalam skala besar maupun kecil. Dalam skala yang besar, sumber daya manusia memeiliki peran sebagai penentu pengembangan usaha itu sendiri. Dengan kata lain, perkembangan dunia usaha akan berkembang dengan baik apabila sumber daya manusia ditunjang dengan kualitas yang baik. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas organisasi. Potensi setiap sumber daya manusia dalam organisasi harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output optimal. Tercapainya tujuan organisasi tidak hanya tergantung
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa, karyawan sebuah perusahaan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan karyawan merupakan ujung tombak perusahaan yang dapat menentukan keberlangsungan hidup perusahaan. Mesin-mesin canggih dan rancangan sistem yang bagus dari perusahaan tidak ada artinya jika karyawan tidak memiliki kinerja yang tinggi. Karyawan dapat menjadi penentu majunya perusahaan, jika karyawan perusahaan tersebut berkinerja tinggi. Akhir-akhir ini, kinerja telah menjadi isu aktual dalam perusahaan karena sering digunakan dalam berbagai pembicaraan dan pembahasan, khususnya dalam kerangka mendorong keberhasilan perusahaan. Terlebih lagi, saat ini perusahaan sedang dihadapkan pada tantangan kompetisi yang tinggi, era kompetisi pasar global, kemajuan teknologi informasi, maupun tuntutan konsumen yang semakin kritis (Sudarmanto, 2009) Oleh karenanya, prestasi kerja menjadi hal penting yang harus diperhatikan demi kemajuan sebuah organisasi usaha. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi. Simamora (2000) menyatakan bahwa prestasi kerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya. Hasil yang didapatkan dari pekerjaan dapat berupa fisik maupun nonfisik. Prestasi suatu perusahaan mencerminkan hasil kerja dari para karyawannya sehingga perusahaan dalam periode tertentu perlu melakukan penilaian prestasi kerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Ada banyak faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja seseorang dalam sebuah organisasi perusahaan. Di antara faktor-faktor itu adalah soal kepemimpinan. Kepemimpinan dalam suatu organisasi menjadi isu dalam bidang manajemen yang sangat menarik untuk ditelursuri. Berbagai media, baik media cetak maupun elektronik berpendapat bahwa peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan. Pemimpin di era globalisasi ini harus mampu menyikapi perkembangan zaman. Kepemimpinan
merupakan faktor
yang sangat
penting dalam
memengaruhi prestasi organisasi karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama dengan mana tujuan organisasi dapat dicapai. Pada umumnya kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses memengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Dari definisi ini nampak bahwa kepemimpinan adalah suatu dalam kepemimpinan meliputi tiga faktor, yaitu pemimpin, pengikut, dan faktor situasi. Interaksi dari tiga faktor tersebut menghasilkan prestasi dan kepuasan (Gitosudarmo, 2008) Pemimpin yang tidak dapat mengantisipasi pergantian zaman yang selalu berubah ini, besar kemungkinan perusahaan atau organisasi yang ia pimpin akan mengalami situasi stagnasi dan akhirnya mengalami keruntuhan di berbagai bidang khususnya organisasi perusahaan. Keberadaan seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh baik dan buruk dalam meningkatkan atau menurunkan kinerja pegawai atau karyawan. Disamping pemimpin menetapkan tujuan perusahaan, para pemimpin yang berorientasi pada Total Quality Management
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
mengakomodasi keinginan karyawan sebagai tulang punggung proses kerja. Proses integrasi kepentingan dari karyawan tingkat bawah akan mendukung keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam menjalankan kepemimpinannya seorang pemimpin diwajibkan menggunakan suatu sistem yang mampu menghubungkan segala kebijakan atau penerapan kebijakan yang mampu menunjang perannya dalam menjalankan kepemimpinan dibawah naungan manajemen yang berlaku. Dengan kata lain seorang
pemimpin
diharuskan
memiliki
sikap
yang
dinamis
terhadap
perkembangan teknologi yang mampu menunjang tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab pemimpin adalah memberikan jawaban secara arif, efektip, dan produktif atas berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi zamannya, yang dilakukan bersama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Tanggung jawab pemimpin adalah memberikan jawaban secara arif, efektif, dan produktif atas berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi zamannya, yang dilakukan bersama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Untuk itu setiap pemimpin perlu memenuhi kompetensi dan kualifikasi tertentu. Tantangan manajemen pada Abad ke-21 adalah berkaitan dengan “knowledge worker”, yang memerlukan paradigma manajemen baru, strategi baru, pemimpin perubahan, tantangan informasi, produktivitas pegawai berbasis pengetahuan, dan kemampuan mengelola diri sendiri (Susanto, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya mudah dijelaskan bahwa keberhasilan organisasi adalah kepemimpinan yang dikembangkan pada organisasi itu dan motivasi yang diberikan kepada para anggota (gagal bekerjasama) bagi pencapaian tujuan. Tenaga kerja atau sumber daya manusia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam suatu organisasi, baik pada instansi pemerintah, perusahaan, atau pada usaha-usaha sosial dimana ia mendapatkan suatu balas jasa atau imbalan tertentu. Tenaga kerja dapat diartikan sebagai buruh, karyawan, pekerjaan, pegawai, yang hakekatnya mempunyai maksud yang sama. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia adalah proses kegiatan yang terutama dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan suatu organisasi terhadap sumber daya manusia, menjamin bahwa manusia yang dibutuhkan tersebut memang tersedia, mengelola segala suatu yang menyangkut kepentingan mereka yang sudah ada dalam organisasi dan senantiasa mengembangkan kemampuan dan motivasi agar benar-benar dapat mencapai sasaran organisasi yang sudah ditentukan dan sudah direncanakan. Pada dasarnya kualitas pemimpin dapat diukur dari keberhasilan yang didapatnya. Dengan kata lain, keberhasilan atau kegagalan yang ada pada organiasasi menjadi tanggung jawab dari pemimpin itu sendiri. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan mengimplementasikan strategi organisasi. Dalam hal ini kepuasan yang ada pada bawahan juga menjadi tanggung jawab yang harus diemban seorang pemimpin. Pemimpin yang bijaksana akan memformulasikan sebuah program kerja yang baik dan benar yang nantinya akan berdampak bagi keberhasilan dan kepuasan dari bawahan. Kepemimpinan dapat dibagi menjadi tugas dan relasional berorientasi pesan. The Ohio State dan studi Michigan adalah perwakilan yang kuat dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
pendekatan gaya. Penelitian Ohio State mengidentifikasi dua jenis perilaku menjelaskan apa yang pemimpin lakukan: pemimpin menyediakan struktur dan memelihara bawahan). Pada hampir saat yang sama, studi Michigan diidentifikasi perilaku pemimpin yang efektif mengandung perilaku dan produksi karyawan yang berorientasi perilaku (Madlock, 2012) Faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dalam sebuah organisasi perusahaan adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi pula kepuasan terhadap kegiatan tersebut (Rivai, 2009). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dimaknai bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap positif terhadap kerja itu, sebaliknya seseorang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap negatif terhadap kerja itu. Dengan kata lain, kepuasan kerja adalah keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Dole and Schroeder menyatakan kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya, sedangkan menurut Testa kepuasan kerja merupakan kegembiraan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan. Salah satu perusahaan di Jakarta yang sukses dengan prestasi kerja yang baik adalah PT. Surya Toto Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi dan menjual produk sanitary, fittings dan kitchen systems serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut. Hasil wawancara dan observasi pendahuluan yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa hasil produksi PT. Surya Toto Indonesia sudah mencapai pasar Internasional dan telah mendapatkan banyak penghargaan di berbagai bidang di antaranya adalah, 1) Indonesian Customer Satisfication Award (ICSA) 20052013, 2) Indonesia’s Most Admired Companies Award (IMAC Award) 20062009, 3) Top Brand Award 2005-2007, 4) Penghargaan Dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), 5) Penghargaan Atas Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Trophy I (Gold) dan Trophy Presenter Terbaik Dalam Kegiatan Konvensi Mutu ke-27 Kabupaten Tangerang , 6) Penghargaan K3 nihil tingkat Propinsi Banten Tahun 2011, 7) Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) Pada Tingkat Nasional Tahun 2011, 8) Architect’s Choice Award (Sanitary Ware) 2014, dan 9) Architect’s Choice Award (Faucets, Taps & Showerheads) 2014 Berbagai penghargaan yang diterima perusahaan di atas menunjukkan PT. Surya Toto Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki prestasi yang baik. Sedangkan berdasarkan penelitian hasil kinerja perusahaan pada PT. Surya Toto Indonesia yang telah diteliti oleh penulis. Berdasarkan rasio dan nilai tambah ekonomi (EVA) yang bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
dengan cara menganalisis keuangan menggunakan analisis rasio keuangan dan nilai tambah ekonomi atau economic value added (EVA) menunjukkan hasil bahwa kinerja PT. Surya Toto Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio coverage dan rasio profitabilitas menunjukkan hasil yang baik, tetapi rasio aktivitasnya menunjukkan hasil yang cukup, karena perputaran piutang dan perputaran persediaan masih berada di bawah rata-rata industrinya. Kinerja keuangan PT. Surya Toto Indonesia. Untuk memberikan gambaran keberhasilan perusahaan PT. Surya Toto Indonesia berikut disajikan poin-poin kesimpulan hasil penelitian oleh penulis pada tahun 2016 sebagai berikut: 1. Kinerja PT. Surya Toto Indonesia. berdasarkan rasio likuiditas pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 sudah baik. 2. Kinerja PT. Surya Toto Indonesia. berdasarkan rasio leverage pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 adalah baik. 3. Kinerja PT. Surya Toto Indonesia. berdasarkan rasio coverage pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 adalah baik. 4. Kinerja PT. Surya Toto Indonesia. berdasarkan rasio aktivitas pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 adalah kurang baik, karena perputaran piutang dan perputaran persediaannya di bawah rata-rata industri. 5. Kinerja PT. Surya Toto Indonesia. berdasarkan rasio profitabilitas pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 adalah baik. 6. Kinerja PT. Surya Toto Indonesia. berdasarkan nilai tambah ekonomi atau EVA sudah baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Berdasarkan penelitian tersebut kinerja perusahaan diilihat dari keenam aspek, lima aspek menyimpulkan kinerja perusahaan dalam kondisi baik hanya aspek rasio aktivitas yang diniliai kurang baik. Secara umum PT. Surya Toto Indonesia mengalami peningkatan kinerja sejak 2009 sampai tahun 2015. Peningkatan hasil kinerja perusahaan tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan dan tidak terlepas dari manajemen pimpinan perusahaan. PT. Surya Toto Indonesia menyadari bahwa manusia merupakan sumber daya paling penting dalam usaha organiasi mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan. Berapapun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai. Manusia sebagai salah satu unsur produksi merupakan faktor utama dalam segala bentuk organisasi. Faktor penting disini sifatnya komplek sehingga perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan perlakuan khusus disamping faktor produksi yang lain. Karyawan PT. Surya Toto Indonesia berdasarkan hasil wawancara menyebutkan bahwa dari 10 orang karyawan 90% menjawab merasa puas bekerja di perusahaan dengan berbagai macam alasan diantaranya dengan pembagian tugas sesuai bidang keahlian dan minat, gaji disesuaikan dengan bidang pekerjaan masingmasing, karyawan diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dalam organisasi, model pengawasan dengan sistem pembinaan dan rekan kerja yang mendukung secara teknis dan mendukung secara sosial (Hasil Wawancara Karyawan PT Surya Toto Indonesa, 25 Maret 2016). Oleh karena itu, untuk kemajuan perusahaan PT. Surya Toto Indonesia selalu mengusahakan agar pegawai perusahaannya dapat terus meningkatkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
prestasi kerjanya, sehingga kemampuan karyawan dalam bekerja di bidangnya akan semakin baik. Salah satu cara meningkatkan prestasi kerja karyawan PT. Surya Toto Indonesia selalu memberikan training kepada para karyawannya, baik training skill up maupun training manajemen. Training skill up adalah pelatihan bagi para karyawan top level agar dapat mengembangkan kemampuan mereka di bidangnya. Training manajemen adalah pelatihan yang dapat diikuti oleh seluruh karyawan dari level bawah sampai menengah ke atas dengan tujuan agar para karyawan dapat terus menerus meningkatkan kemampuannya dalam bekerja. Berdasarkan data tersebut kepuasan kerja menjadi hal yang sangat diharapkan karyawan sebagaimana pendapat Anoraga (2001) bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Aspek kepuasan kerja mememengaruhi prestasi kerja karyawan sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh NN (2015) dengan judul Dampak Kepuasan Kerja terhadap Prestas kerja menunjukkan bahwa kepuasan kerja meningkatkan moral karyawan, produktivitas sehingga prestasi kerja karyawan juga meningkat. Pada penelitian tersebut kepuasan yang dirasakan oleh karyawan menjadi penyebab karyawan melakukan pekerjaan dengan kinerja tinggi yang sesuai dengan harapan perusahaan. Selain aspek kepuasan kerja PT. Surya Toto Indonesia memiliki aspek kepemimpinan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik yang menjadi penunjang pelaksanaan tugas-tugas kerja. Karyawan selalu diberikan motivasi untuk berkembang, pemimpin dapat membakar semangat pada bawahannya dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
pelaksanaan tugas-tuags kerja. Pemimpin menyadari bahwa pelaksanaan dalam tugas-tugas kerja yang baik berdampak pada prestasi kerja yang baik yang akan menjadikan berkembangnya suatu perusahaan. Keberhasilan pelaksanaan dalam tugas-tugas kerja ditentukan oleh bagaiamana cara-cara yang dilakukan seorang manajer atau pemimpin perusahaan dalam menggerakan sumber daya manusia yang ada. Peran kepemimpinan dalam menggerakan SDM salah satu diantaranya dengan memberikan motivasi, pengaruh, dan dorongan. Menurut Rivai (2008) kepemimpinan secara luas meliputi proses memengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok. Berdasarkan pada pendapat tersebut pemimpin bukan hanya memberikan instruksi kerja namun bagaimana memberikan motivasi dan dukungan sehingga dapat memberikan inspirasi pada karyawan untuk mengembangkan kreativitasnya guna peningkatan prestasi kerja. Kepemimpinan organisasi atau lembaga mengacu gaya pemimpinnya untuk memberikan arahan, melaksanakan rencana dan memotivasi karyawan (Belias, 2014). Seorang pemimpin sebagai individu merupakan suatu kepribadian yang berhadapan dengan sejumlah individu lainnya yang masing-masing juga merupakan suatu kepribadian. Dengan keadaan seperti itu pemimpin harus memahami setiap kepribadian yang berbeda dengan kepribadiannya sendiri. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin adalah panutan dalam organisasi, oleh karena itu perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin perubahan yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi. Kepemimpinan motivasional sangat penting dalam organisasi karena kepemimpinan seperti ini dapat meningkatkan semangat diantara karyawan dalam rangka mencapai tujuan mereka. Karyawan akan termotivasi membantu organisasi untuk menjadi lebih sukses. Karyawan yang termotivasi secara konsisten akan menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi yang mengakibatkan peningkatan kinerja mereka (dalam Ali, Ahmed & Shafini, 2015). Hal penting yang disimpulkan dari Penelitian Shafini (2015) dengan judul hubungan antara motivasi karyawan dan prestasi kerja adalah motivasi dianggap sebagai prediktor kinerja pekerjaan. Faktor-faktor penentu pretasi kerja karyawan adalah motivasi. Motivasi karyawan dengan tingkat tinggi yang dilakukan oleh pemimpin dianggap sebagai elemen penting untuk sebuah organisasi. Arep dan Tanjung (2002) menerangkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau memengaruhi orang lain atau masyarakat yang saling berbeda-beda menuju kepada pencapaiaan tujuan tertentu. Jadi seorang pemimpin harus mampu memengaruhi para bawahannya untuk bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Pemimpin harus bisa memberikan wawasan, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
individu. Setiap individu mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbedabeda. Setiap individu mempunyai tingkat keahlian yang berbeda-beda pula. Pemimpin harus fleksibel dalam memahami segala potensi yang dimiliki oleh individu dan berbagai masalah yang dihadapi oleh individu tersebut. Dengan melakukan pendekatan tersebut pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen organisasi dari diri karyawan. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaan serta dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan lebih efektif. Prestasi kerja karyawan tidak lepas dari peran pemimpinnya. Kondisi lingkungan kerja yang termotivasi dari seorang pemimpin dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan yang beragam dari masingmasing karyawan akan menumbuhkan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja memegang peranan penting karena memiliki dampak positif dari perilaku karyawan seperti karyawan tidak merasa bosan dan makin bersemangat dalam bekerja yang akhirnya pekerjaan-pekerjaan yang dijalankan oleh karyawan terasa ringan dan tidak membebani mereka. Karyawan yang merasa puas dengan kerjanya dapat membantu mendorong peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian Ahmed (2010) dengan judul pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan menunjukkan bahwa faktor motivasi memainkan peran penting dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Penelitian tersebut membuktikan bahwa motivasi dapat mengarahkan dan mendorong kepuasan kerja karyawan. Sesuai dengan penelitian Javed (2014) dengan judul penentu kepuasan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
kerja dan dampaknya pada kinerja menyimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh posotif terhadap prestasi kerja karyawan (Javed, 2014). Penelitian Lisanti (2012) tentang pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja menyebutkan bahwa variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Meskipun perusahaan telah memilki karyawan yang berkemampuan baik namun jika perusahaan tidak bisa mengarahkan potensi mereka berkinerja tinggi dengan baik maka hasil kinerja perusahaan akan sulit dicapai secara maksimal. Motivasi sebagai keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya (Sopiah, 2008). Motivasi yang akan diberikan perusahaan hendaknya mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya keinginan semua para karyawan, sehingga benar terjadi keselarasan motif antara perusahaan dengan karyawannya tentang bagaimana bekerja sama membawa perusahaan kepada kinerja yang maksimal. Sehingga kedua belah pihak dapat bekerja secara efektif, maksimal dan terintegrasi segala daya potensinya untuk pengembangan perusahaan kedepannya. Kepemimpinan motivasional merupakan hal yang penting dalam sebuah era modern dimana organisasi mengkehendaki adanya pelaksanaan kerja dan motivasi kerja yang baik, akibat yang mungkin timbul dari adanya kepemimpinan motivasional yang buruk adalah penurunan prestasi kerja karyawan yang akan membawa dampak pada penurunan prestasi total perusahaan. Penelitian yang berkaitan dengan kepemimpinan dilakukan oleh Sharon (2015) dengan judul ketrampilan kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
tempat kerja menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan motivasional dan kepuasan kerja. Dari penelitiannya tersebut Sharon memberikan implikasi bahwa pemimpin dapat menggunakan penelitian serupa sebagai kesempatan untuk menciptakan perspektif yang inovatif pada kemampuan kepemimpinan untuk meningkatkan hubungan dengan karyawan. Penelitian lainnya yang membahas permasalahan kepemimpinan dan kepuasan
kerja
dilakukan
oleh
Setyo
(2014)
dengan
judul
pengaruh
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan dampak terhadap kinerja karyawan (Studi pada industri di Jawa Barat). Penelitian dilakukan di Coca Cola Company sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan produk minuman dengan melibatkan seluruh karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja langsung yang positif dan signifikan dan prestasi dipengaruhi oleh lingkungan kepemimpinan dan kerja. Penelitian-penelitian di atas menguatkan asumsi awal pada penelitian ini bahwa kepemimpinan motivasional dan kepuasan kerja dapat memberikan dorongan kepada karyawan untuk meningkatkan sumber daya mereka sehingga dengan sumber daya yang baik cara-cara kerja karyawan akan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi yang dapat meningkatkan prestasi kerja dalam rangka pengembangan demi suksesnya sebuah perusahaan. Mengingat pentingnya kepemimpinan motivasional, kepuasan kerja dan prestasi kerja maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, “Pengaruh Kepemimpinan Motivasional dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Surya Toto Indonesia”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah kepemimpinan motivasional berpengaruh terhadap prestasi keja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia? 2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia? 3. Apakah kepemimpinan motivasional dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja pada PT. Surya Toto Indonesia?
C. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. pengaruh kepemimpinan motivasional terhadap prestasi kerja pada PT. Surya Toto Indonesia. b. pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja pada PT. Surya Toto Indonesia. c. pengaruh kepemimpinan motivasional dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja PT. Surya Toto Indonesia. 2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitia ini adalah untuk mengetahui : a. Pengaruh kepemimpinan motivasional memengaruhi prestasi kerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
b. Pengaruh kepuasan kerja memengaruhi prestasi kerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia. c. Pengaruh kepemimpinan motivasional dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestas kerja karyawan PT Surya Toto. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen PT. Surya Toto Indonesia dalam melakukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawannya terutama dengan menggunakan kepemimpinan motivasional secara tepat. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya dalam
menambah
khasanah
akademik
sehingga
berguna
untuk
pengembangan ilmu, khususnya bidang Sumber Daya Manusia. 3. Bagi penulis sebagai wahana melatih untuk berfikir secara ilmiah pada bidang sumber daya manusia yang khususnya berkaitan tentang persoalan kepemimpinan dalm pemberian motivasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
E. Sistematika Penulisan Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari skripsi ini, maka pembahasan dilakukan secara komprehensif dan sistematik yang meliputi: Bab I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat
penulisan,
penelitian
sebelumnya
dan
sistematika penulisan. Bab II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini, kerangka pemikiran, hipotesis, penelitian terdahulu.
Bab III
METODE PENELITIAN Bab
ini
menguraikan
tentang
desain
penelitian,
metode
pengumpulan data, variabel penelitian, hipotesis penelitian, pengujian hipotesis dan metode analisis penelitian. Bab IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian, yang telah dilakukan oleh penulis untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kepemimpinan motivasional dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT.Surya Toto Indonesia.
Bab VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi dan saran dari penelitian, dan gambaran untuk penelitian berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/