BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi
akuntansi
mempunyai
peranan
sangat
penting
dalam
terbentuknya pasar modal yang efisien. Pasar modal yang efisien dapat dicapai, jika harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan. Informasi akuntansi merupakan kandungan informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan melalui teknik analisis fundamental. Analisis fundamental atau analisis laporan keuangan (financial statements analysis) bermanfaat dalam menyediakan data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan investasi yang berkaitan dengan perusahaan (Puspitaningtyas, 2012). Suatu informasi laba akuntansi dikatakan relevan jika laba akuntansi tersebut mampu menjelaskan perubahan harga saham (Carolina, 2012). Relevansi nilai laba akuntansi diukur dengan melihat besarnya hubungan antara laba dengan tingkat return saham perusahaan (Haris, 2013). Menurut Naimah (2008), relevansi laba akuntansi dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan investasi. Reaksi pemodal pada saat diumumkannya suatu informasi akuntansi yang dapat diamati dari adanya pergerakan harga saham. Menurut Carolina (2012), reaksi investor atas kandungan informasi yang diwakili oleh laba akuntansi dapat dilihat dari pergerakan return saham.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Hubungan antara laba dengan tingkat return saham dapat ditunjukan dengan pengujian koefisien respon laba (earnings response coefficient). Fokus penelitian ini adalah pengujian koefisien yang berhubungan dengan informasi laba akuntansi (Naimah, 2008). Koefisien ini mengukur harga saham atau nilai pasar ekuitas terhadap informasi yang terkandung dalam laba akuntansi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan informasi laba akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan, seperti risiko perusahaan diukur dengan risiko sistematis (beta) dan struktur modal diukur dengan leverage ratio (Naimah, 2008). Risiko perusahaan (risk) mencerminkan ketidakpastian selisih antara laba yang diharapkan dengan laba yang diperoleh di masa mendatang dari investasi (Cecily dan Michael, 2011:300).
Risiko sistematis yang diukur dengan beta
merupakan suatu ukuran hubungan antara pengembalian investasi dan risiko pasar (Haris, 2013). Menurut Jogiyanto (2014:444), beta suatu sekuritas menunjukan risiko sistematisnya yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Risiko ini tidak dapat dikontrol karena dipengaruhi oleh risiko pasar. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh risiko perusahaan yang dikur dengan risiko sistematis dan leverage yang diukur dengan rasio leverage. Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu perusahaan dilikuidasi (Hadiningsih dalam Suryono, 2011). Menurut
Agus
(2010:257),
menyatakan
bahwa
leverage
dapat
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.Selain itu, leverage
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
digunakan untuk menjelaskan penggunaan utang untuk membiayai sebagian dari pada aktiva perusahaan. Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi, informasi laba tidak terlalu direspon oleh pemegang saham sehingga ERC perusahaan tersebut rendah (Haris, 2013). Penelitian-penelitian mengenai relevansi nilai laba akuntansi dengan menggunakan koefisien respon laba (earnings response coefficient) ini telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu. Hasil penelitian yang dilakukan Haris (2013) hasil penelitiannya membuktikan leverage berpengaruh terhadap relevansi nilai laba akuntansi yang diukur dengan ERC. Sedangkan risiko sistematis dan kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap relevansi nilai laba akuntansi yang diukur dengan ERC. Namun sebaliknya hasil penelitian Carolina (2012), leverage sebagai variabel pemoderasi tidak mampu menjelaskan pengaruh relevansi nilai laba akuntansi terhadap return saham. Sementara itu, risiko perusahaan berpengaruh memperlemah relevansi nilai laba akuntansi terhadap return saham. Hal ini dapat terjadi karena investor di Indonesia diyakini masih belum memanfaatkan secara maksimal informasi keuangan yang telah dipublikasikan dalam pengambilan keputusan berinvestasinya, karena diyakini bahwa sebagian besar investor Indonesia merupakan investor spekulan yang mempunyai dana lebih tanpa disertai dengan pengetahuan dan keterampilan dalam berinvestasi. Menurut Rofika (2015), juga menyimpulkan bahwa variabel struktur modal yang diukur dengan leverage secara statistik berpengaruh signifikan terhadap ERC. Sedangkan
risiko perusahaan secara statistik tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap earnings response coefficient (ERC).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Sebaliknya, Beta (2009) hasil penelitiannya menemukan bahwa secara parsial variabel persistensi laba dan pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba (ERC). Sedangkan variabel ukuran perusahaan, default risk, dan risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap koefisien respon laba (ERC). Ana (2011) dalam hasil penelitiannya juga membuktikan bahwa variabel risiko perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ERC sedangkan leverage dan size tidak signifikan terhadap ERC. Hasil penelitian yang dilakukan Ratna (2013) leverage tidak memiliki pengaruh terhadap earning response coefficient (ERC), maupun terhadap voluntary disclousure. Mahfoozi (2013), hasil penelitiannya menunjukan financial leverage tidak signifikan terhadap ERC. Sedangkan hasil penelitian Dhaliwal et al (1994) dan Sehwan et al (2005), membuktikan bahwa ERC memiliki hubungan signifikan terhadap default risk dan struktur modal. Sebaliknya Yohan (2015), hasil penelitiannya membuktikan bahwa variabel default risk yang diukur dengan financial leverage berpengaruh signifikan terhadap ERC. Fenomena yang mempengaruhi relevansi nilai laba akuntansi terjadi kasus pada perusahaan di sektor telekomunikasi yaitu PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL), yang mengurangi jumlah karyawan hingga 28% atau 400 dari 1.400 total karyawannya untuk menekan biaya operasional dan untuk memperkuat perusahaan. Pada tiga bulan pertama 2014, laporan perusahaan keuangan sempat membukukan laba bersih Rp 210 miliar karena terdongkrak selisih kurs. Di sisi lain jumlah utang sudah melebihi nilai aset perusahaan. Namun pemecatan pegawai sebagai strategi perusahaan agar operasional menjadi lebih efektif serta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
proses pencapaian nilai laba pada BTEL tetap saja tidak akan membantu perusahaan untuk bertahan. Karena “Esia” yang menjadi produk utama BTEL diprediksi tidak akan sanggup bersaing sebab masih mengandalkan layanan pesan pendek (SMS) dan suara (Sumber: tempo 16 maret 2015). Perusahaan dalam sektor properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 3,82 triliun pada 2014 atau melonjak 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 2,69 triliun. Meski laba naik, pendapatan usaha turun tipis 2,9 persen yakni dari Rp 5,74 triliun pada 2013 menjadi Rp 5,57 triliun pada akhir tahun lalu. Kenaikan laba bersih dipengaruhi oleh peningkatan penjualan proyek-proyek properti di segmen residensial dan komersial. Serta dengan pertumbuhan aset BSD yang mengalami kenaikan, utang jangka panjang berhasil menurun sebanyak 8 persen, yakni menjadi Rp 4,33 triliun dan rasio utang jangka panjang atas ekuitas tercatat menjadi 0,28 kali, sedangkan rasio utang atas aset menjadi 0,34 kali. Namun, perseroan yakin hal itu tidak menganggu rasio leverage perusahaan. Maka dari informasi tersebut kinerja pembukuan keuangan BSD dalam merelevansi nilai laba akan memperkuat posisi BSD di pasar atau sektor properti di Indonesia (sinarmasland.com - 17 Maret 2015). Penulis beranggapan bahwa penelitian mengenai relevansi nilai laba akuntansi di Indonesia masih menjadi objek penelitian yang penting dan menarik karena relevansi nilai laba akuntansi pada laporan keuangan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Ketika investor akan berinvestasi, investor perlu tahu kondisi keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
perusahaan terutama menyangkut tentang kelangsungan hidup perusahaan tersebut terhadap risiko perusahaan serta cara memanfaatkan utang (leverage) untuk meningkatkan laba. Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi relevansi nilai laba akuntansi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menguji kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap relevansi nilai laba akuntansi. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan hasil dalam penelitian (research gap) dan penelitian sebelumnya. Serta objek penelitian dan periode tahun penelitian yang berbeda. Penelitian ini menggunakan periode tahun 2010-2013 pada perusahaan real estate dan property yang listed di BEI. Pengembangan penelitian ini juga mengambil sampel perusahaan real estate dan property go public yang listed di BEI yang belum dilakukan pada penelitian sebelumnya. Atas dasar perbedaan pendapat dari hasil penelitian sebelumnya serta fenomena pada uraian diatas, maka penelitian ini menggunakan judul ”Pengaruh Risiko Perusahaan dan Leverage Terhadap Relevansi Nilai Laba Akuntansi (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan judul di atas, maka permasalahan penelitian yang akan dibahas oleh penulis sebagai berikut: 1. Apakah risiko perusahaan berpengaruh signifikan terhadap relevansi nilai laba akuntansi pada perusahaan real estate dan property? 2. Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap relevansi nilai laba akuntansi pada perusahaan real estate dan property? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk membuktikan pengaruh yang signifikan antara risiko perusahaan terhadap relevansi nilai laba akuntansi pada perusahaan real estate dan property. 2. Untuk membuktikan pengaruh yang signifikan antara leverage terhadap relevansi nilai laba akuntansi pada perusahaan real estate dan property. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka manfaat yang ingin dicapai berupa: 1. Memberikan informasi bagi perusahaan untuk lebih mengetahui pengaruh risiko perusahaan dan leverage terhadap relevansi nilai laba akuntansi pada perusahaan. 2. Disamping itu, penelitian ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
3. Sedangkan bagi pihak luar, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dan wacana bagi pihak yang membutuhkan. 4. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis berkaitan dalam bidang pasar modal dan metodologi penelitian selain itu penelitian ini sangat berguna terutama dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah yang ada di pasar modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/