BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia hidup di dunia mempunyai waktu yang sama tanpa terkecuali yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. “Mereka dapat menggunakan untuk besekolah, kuliah, bekerja, belajar atau mengerjakan kegiatan yang lainnya.”
1
Waktu 24 jam hendaknya dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak akan ada waktu yang terbuang tanpa hasil yang bermanfaat. Pentingnya pengaturan dan penggunaan waktu sangatlah dibutuhkan terutama oleh mahasiswa karena penggunaan waktu dibagi menjadi dua yaitu penggunaan waktu yang berkaitan dengan perkuliahan (waktu belajar) dan panggunaan waktu yang tidak berkaitan dengan perkuliahan (kegiatan pribadi). Mahasiswa bisa saja menyusun dan membagi waktu belajarnya, namun pada kenyataannya masih ada mahasiswa yang mengabaikannya. Akibatnya waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar terbuang sia-sia, prestasi yang diharapkan juga akan hilang. Mahasiswa Universitas dituntut agar mendapatkan prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar di Universitas dapat diukur dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang didapat oleh mahasiswa. “Didalam perguruan tinggi mahasiswa mempunyai pedoman penggunaan waktu yaitu sistem kredit semester (SKS), dimana beban studi mahasiswa, beban akademik tenaga pengajar, dan beban 1
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137249-sukses-mengaturwaktu-belajar/ (diunduh tanggal 10 Februari 2012 jam 11.24)
1
penyelenggaraan program lembaga dinyatakan dengan kredit atas dasar satuan waktu semester."2 Seorang mahasiswa tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik dikarenakan tidak dapat membagi waktunya dengan benar. Hal ini sesuai dengan pendapat dari The Liang Gie dalam buku Cara Belajar yang Efisien sebagai berikut : Satu masalah pokok yang dihadapi oleh sebagian mahasiswa ialah kesukaran dalam mengatur pemakaian waktu belajar. Banyak mahasiswa mengeluh kekurangan waktu untuk belajar. Tetapi sesungguhnya mereka kurang memiliki keteraturan dan kedisplinan untuk mempergunakan waktu secara efisien. Sebagian mahasiswa kurang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya karena tidak membagi-bagi waktunya untuk macam-macam keperluan, tidak menyelidiki waktu–waktu yang terbaik baginya untuk belajar dan tidak mempunyai rencana belajar yang tepat. Oleh karena itu, berbagai segi dan kemungkinan untuk mengatur pemakaian waktu perlu dipelajari dengan sebaik-baiknya.3 Berdasarkan pendapat tersebut, maka sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk dapat membagi waktunya untuk belajar dan melakukan kegiatan yang lainya. Sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dipersiapkan menjadi guru, penggunaan waktu sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa agar dapat mengatur waktunya dengan lebih baik, terutama pengaturan waktu dalam belajar. Walaupun tidak dapat dipungkiri penggunaan waktu yang baik sangat sulit, karena setiap individu mempunyai karakteristik yang berbedabeda.
2 3
UKSW, 2008, Buku Program Pengenalan Mahasiswa Baru, Salatiga, h.10 The Liang Gie, 1983, Cara Belajar yang Efisien, Gajah Mada University Press,
h.61
2
Penggunaan waktu yang ideal bagi seorang mahasiswa calon guru adalah dapat mengatur waktu belajar secara disiplin. Untuk menjadi seorang guru yang profesional harus mempunyai empat kompetensi. Kompetensi guru mempunyai perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi (kompetensi profesional), pemahaman terhadap peserta didik (kompetensi paedagogik), pembelajaran yang mendidik (kompetensi sosial), dan pengembangan pribadi dan fesionalisme (kompetensi kepribadian). 4 Displin merupakan salah satu ciri kepribadian, sehingga diharapkan seorang calon guru mempunyai ciri tersebut Hasil penelitian awal melalui pengamatan, dan tanya jawab kepada beberapa mahasiswa FKIP menunjukkan adanya gejala problematik tentang penggunaan waktu diluar kegiatan perkuliahan tatap muka. Adapun gejala dan variasi mahasiswa calon guru dalam penggunaan waktu yang telah penulis amati yaitu sebagai berikut: 1. Pada saat jeda waktu kuliah, beberapa mahasiswa ada yang asyik mengobrol, ada yang bermain handphone, bermain game di laptop, tetapi juga ada yang serius berdiskusi, mencari bahan-bahan di internet, dan sebagainya. 2. Ketika dosen memberikan tugas, mahasiswa banyak mengeluh, menolak, dan menunda-nunda untuk mengerjakan, tetapi ada yang dengan semangat segera mengerjakannya. 4
Mulyasa, 2007, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, h.26
3
3. Pertanyaan awal kepada beberapa mahasiswa tentang kegiatan yang dilakukan di kost, ada yang mengerjakan tugas dari dosen, mengobrol dengan teman satu kostnya, melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan pribadi (makan, tidur, menonton televisi, dan sebagainya). Gejala
problematik
tersebut
menunjukkan
adanya
variasi-variasi
mahasiswa dalam penggunaan waktu oleh mahasiswa, yang mana sangat berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Sebagai mahasiswa FKIP yang dituntut memiliki sikap kepribadian yang mantap, disiplin maka variasi penggunaan waktu tersebut perlu dilakukan penelitian. Adapun penelitian yang dimaksud adalah bagaimana mahasiswa FKIP UKSW menggunakan waktu diluar kegiatan perkuliahan tatap muka. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini akan mengkaji tentang pengguaan waktu bagi mahasiswa calon guru. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut “Seberapakah penggunaan waktu di luar kegiatan perkuliahaan tatap muka dikalangan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian tentang penggunaan waktu di luar tatap muka di kalangan mahasiswa yaitu 1. Menggambarkan penggunaan waktu diluar kegiatan perkuliahaan tatap muka
yang
berhubungan dengan kegiatan perkuliahan
4
(penggunaan waktu dalam belajar) dikalangan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. 2. Menggambarkan penggunaan waktu diluar kegiatan perkuliahaan tatap muka yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkuliahaan untuk melakukan kegiatan yang lain (kegiatan pribadi). 1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, baik untuk pihak peneliti maupun pihak yang menjadi objek penelitian adalah dapat memberikan dorongan atau motivasi secara teoritis maupun secara praktis. a.
Secara teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dorongan atau motivasi dibidang keilmuan. Keterampilan mengelola waktu dan menggunakan waktu secara efisien merupakan hal yang terpenting dalam masa studi maupun seluruh kehidupan siswa. 5 b.
Secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dorongan atau motivasi dibidang keilmuan. Sehingga penelitian ini dapat bermanfaat untuk beberapa pihak yaitu: 1) Bagi mahasiswa Diharapkan dapat memberi pemikiran-pemikiran baru kepada mahasiswa, memberi masukan wawasan khusussnya tentang 5
penggunaan
waktu
yang
berkaitan
dengan
The Liang gie, 1995, Cara Belajar Yang Efisien, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta, h. 167 5
perkuliahan untuk calon guru. Sehingga mahasiswa lebih dapat berprestasi dalam kegiatan belajar. 2) Bagi dosen Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan bagi dosen dalam memberikan pelayanan belajar dikelas, sehingga mahasiswa dapat mempergunakan waktu belajar diluar tatap muka secara lebih baik.. 3) Bagi penulis Memberikan
pengalaman
kepada
penulis,
tentang
bagaimana cara menggunakan waktu yang baik khususnya bagi seorang calon guru yang akan dituntut kedisiplinan waktunya.
Sehingga
dapat
membantu
meningkatkan
prestasi belajar.
6