BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Waralaba (franchise) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Format bisnis waralaba memang tidak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit. Waralaba merupakan alternatif dalam memulai bisnis. Ada beberapa kemudahan yang terdapat dalam sistem waralaba,antara lain: Franchise merupakan cara yang paling mudah untuk memulai dan memasuki dunia usaha. Bila semua usaha harus mulai dari nol, maka kita berhadapan dengan risiko kerugian besar karena harus melalui trial & error yang meningkatkan risiko gagal.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya sistem bisnis franchise, maka risiko kerugian investasi dapat diturunkan menjadi sekitar 15 persen saja (Odop,2006:20). Keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha model franchise, adalah tidak perlu membangun merek lagi, si pemberi waralaba (franchisor) akan memberikan pelatihan, pembinaan, dan bimbingan kepada pembeli waralaba (franchisee). Singkatnya franchisee hanya tinggal menyediakan tempat dan biaya ‘membeli’ franchising-nya (Hutagalung, 2010:61). Produk franchise memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut yang menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh sistem kerja sama dalam franchise. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2005:39). Waralaba merupakan metode yang efektif dan terbukti sukses untuk mendapatkan dana ekspansi eksternal dengan resiko terendah. Agar franchise dapat sukses dari franchisor, maka perlu dilakukan studi kelayakan pewaralaba. Studi ini bertujuan untuk mengenali dan menemukan apakah calon franchisee memiliki karakteristik tertentu yang dimiliki oleh franchisor saat merintis usaha tersebut dari nol. Dibandingkan dengan membuka usaha dari nol dan mengakuisisi bisnis orang lain, menjadi mitra waralaba (franchisor) merupakan cara yang paling cepat untuk menjadi pengusaha. Waralaba (franchise) sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji (Fast Food Restaurant), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang
Universitas Sumatera Utara
cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan. Konsep bisnis waralaba (franchise) akhir-akhir ini telah menjadi salah satu trend setter yang memberi warna baru dalam dinamika perekonomian Indonesia. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, animo masyarakat Indonesia terhadap munculnya peluang usaha waralaba sangat signifikan. Animo ini terefleksi pada dua cermin yakni : jumlah pembeli waralaba dan jumlah peluang usaha (business opportunity) yang terkonversi menjadi waralaba. Franchise sendiri berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini dimungkinkan karena para pengusaha yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi. Usaha waralaba di Indonesia memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah terdaftar sekitar 250 perusahaan penerima waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap saji. Pada periode tahun 1997-2003 pertumbuhan waralaba nasional/lokal rata-rata sebesar 17,13%. Tahun 2006 terdapat sekitar 270 usaha waralaba asing dan sekitar 39 waralaba lokal di Indonesia. Pesatnya perkembangan waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat bisnis
Universitas Sumatera Utara
(middle-up) yang cenderung makan diluar rumah (www. Deperindag.go.id). Berikut ini perkembangan franchise yang ada di Indonesia periode 2002 sampai dengan periode 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Perkembangan Franchise yang ada di Indonesia Periode 2002-2009 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Asing 29 117 210 235 270 230 237 Lokal 6 15 20 30 39 42 129 Total 35 210 230 165 309 272 366 Sumber: www. Franchise.com
2009 230 360 590
Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa perkembangan waralaba dari tahun ketahun mengalami peningkatan baik waralaba asing maupun lokal. Hal ini menunjukkan adanya persaingan antar waralaba asing dan lokal. Waralaba asing dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2007 terjadi penurunan jumlah waralaba. Sedangkan waralaba lokal di setiap tahunnya mengalami peningkatan. Secara keseluruhan jumlah waralaba asing maupun lokal mengalami peningkatan setiap tahunnya. Mc Donald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBA yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald's Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran. McDonald's Corporation (di Indonesia terkenal dengan sebutan McD, dibaca Mek-di) adalah rangkaian rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di restoran-restoran McDonald's adalah hamburger dan ayam goreng, namun mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng, filet ayam dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran
Universitas Sumatera Utara
itu berada. Hal ini semakin menguatkan eksistensinya sebagai THE BEST AND LARGEST LOCAL FAST FOOD FRANCHISE. Berbagai prestasi dan penghargaan telah diraih oleh Mc Donald’s dan dengan manajemen yang handal dan profesional (http//:www.babarafi.com,2008). Langkah sukses dari Mc Donald’s Indonesia tentunya juga karena adanya kepercayaan para customer dan kerjasama yang saling mendukung antara franchisee dengan franchisor. Kesuksesan hubungan franchisor dan franchise dapat dilihat dari seberapa besar peranan franchisor terhadap beberapa variabel yang dapat memuaskan franchisee. Menurut Hirayanti dalam penelitian (2009) bahwa peranan franchisor untuk mensukseskan bisnis franchise adalah promotion yaitu suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi produk dan barang atau jasa, support
service merupakan dukungan ataupun bantuan pelayanan yang diberikan franchisor seperti bimbingan ataupun konsultasi masalah-masalah operasional dan keuangan, training merupakan kegiatan peningkatan kemampuan staf dan karyawan untuk mengelola usaha dan pengambilan keputusan, control system merupakan sebagai alat kontrol dalam menjalankan proses sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan, communication merupakan hubungan yang terjalin antara franchisor dan franchise.
Variabel tersebut merupakan variabel yang sangat penting dalam meunjukan peranan franchisor dalam suksesnya bisnis franchise.
Tanpa adanya kerjasama
Universitas Sumatera Utara
bisnis antar bisnis, kemungkinan kecil untuk bisa berkembang secepat ini. Hal tersebut yang menjadikan pentingnya adanya strategi komunikasi pemasaran bagi franchisee, karena dengan semakin banyaknya franchisee, semakin kuat brand dari Mc Donald’s. Penelitian ini dilakukan pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan disebabkan oleh semakin pesatnya perkembangan Mc Donald’s di Indonesia khususnya di kota Medan. Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan merupakan salah satu store yang paling banyak dikunjungi dibandingkan store yang lain. Berdasarkan latar belakang peneliti mengangkat melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan”.
1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana peranan franchisor dalam promotion, support service, training, control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise pada Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut “Untuk mengetahui dan menganalisis peranan franchisor dalam promotion, support service, training,
Universitas Sumatera Utara
control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise pada Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan?.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah: a. Bagi Perusahaan Sebagai dasar dalam sumbangan pemikiran terhadap pemilik usaha terutama dalam suskesnya bisnis franchise. b. Bagi Peneliti Sebagai suatu sumber pengetahuan untuk penulis dalam memperluas wawasan mengenai peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis franchise. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai objek yang sama,yakni peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis franchise.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara