1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai aset tetap untuk mendukung kegiatan usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua ya...
A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai aset tetap untuk mendukung kegiatan usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap dibagi menjadi dua golongan yaitu, aset tetap berwujud dan aset tidak berwujud. Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset ini berfungsi untuk mendukung menjalankan kegiatannya, yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Namun demikian, manfaat yang diberikan aset tetap umumnya semakin lama semakin menurun pemakaiannya secara terus menerus, dan menyebabkan terjadi penyusutan. Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Disini berlaku sebagai pengurang dalam menentukan atau menghitung laba. Dengan demikian penyusutan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang diperoleh dari perhitungan komersil dan fiskal. Untuk itu perlu adanya pemahaman terhadap perbedaaan tersebut. Penyusutan dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode-metode penyusutan antara lain: Metode garis lurus (Straight line method), Metode hasil produksi (Productive output method), Metode saldo menurun ganda (Double
1
declining Method), Metode jumlah angka tahun (Sum of years digit method), Metode jam jasa (Service hours method), dan Metode menurut perpajakan. Bagi perusahaan, pajak merupakan salah satu unsur penting dalam operasional perusahaan. Terlebih lagi perusahaan yang berskala nasional ataupun intenasional, hampir semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tidak terlepas dari masalah perpajakan. Perubahan undang-undang pajak yang dilakukan oleh pemerintah dimaksudkan untuk menyempurnakan sistem perpajakan yang telah ada, adapun undang-undang perpajakan yang baru tersebut mulai berlaku tahun 2009. Wajib pajak yang diperlakukan sebagai subyek dalam sistem pemungutan pajak khususnya pada bidang pajak penghasilan (PPh) disebabkan wajib pajak diberikan kepercayaan penuh oleh negara (direktorat jendral pajak) untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang sesuai dengan Self Assetment. Self Assetment adalah keputusan wajib pajak dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia yang berlaku. Atas dasar latar belakang pemikiran tersebut diatas, maka penulis merasa perlu agar penyusutan aset tetap khususnya aset tetap berwujud mendapat perhatian khusus, sehingga dijadikan sebagai obyek dalam skripsi yang berjudul “Analisis Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan Tahun 2007 serta Undang –
Undang Perpajakan dan
Pengaruhnya Terhadap Penghasilan Kena Pajak pada PT. XYZ”.
2
B. Perumusan Masalah Permasalahan yang diangkat penulis adalah bagaimana menganalisis perhitungan penyusutan aset tetap yang benar dan sesuai dengan standar akuntansi maupun dengan perpajakan yang berlaku. Perbedaan yang terdapat dalam penerapan metode penyusutan aset tetap menurut standar akuntansi keuangan dengan undang-undang perpajakan yang akan mengakibatkan laba kena pajak yang dihitung menurut akuntansi berbeda dengan ketentuan perpajakan Penulis membatasi masalah penyusutan aset tetap hanya pada aset tetap berupa bangunan, mesin dan kendaraan pada PT. XYZ. Dan daftar aset tetap yang digunakan adalah tahun 2009. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode penyusutan aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-Undang Perpajakan yang diterapkan pada PT. XYZ? 2. Bagaimana koreksi fiskal terhadap kedua hasil perhitungan penyusutan aset tetap yang dimiliki oleh PT. XYZ? 3. Bagaimana pengaruh koreksi fiskal terhadap laba kena Pajak pada PT.XYZ?
C. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
3
1. Untuk menganalisis penerapan metode penyusutan aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-Undang Perpajakan yang diterapkan pada PT. XYZ. 2. Untuk menganalisis koreksi fiskal terhadap kedua hasil perhitungan penyusutan aset tetap yang dimiliki oleh PT. XYZ. 3. Untuk menganalisis pengaruh koreksi fiskal terhadap laba kena Pajak pada PT.XYZ. Kegunaan penelitian selain sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana pada Universitas Mercu Buana, penelitian ini juga berguna untuk: 1. Bagi penulis, untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat mempraktekan ilmu yang dipelajari dibangku kuliah. 2. Bagi perusahaan, dapat dijadikan masukan dalam usaha perbaikan kinerja pelaksanaan terhadap pengenaan metode penyusutan aset tetap yang selama ini telah dilaksanakan. 3. Bagi pihak lain, dapat dijadikan bahan kajian untuk lebih memahami bagaimana perbedaan hasil penghitungan dan pengaruh penyusutan aset tetap menurut standar akuntansi keuangan serta undang-undang perpajakan terhadap penghasilan kena pajak.