BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Upaya peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan memang merupakan usaha yang memerlukan waktu yang tidak singkat serta memerlukan dukungan dari semua aspek yang terlibat dalam dunia pendidikan seperti guru, peserta didik, metode pembelajaran, dan kurikulum serta tentunya sistem evaluasi. Seiring dengan hal tersebut, maka berbagai macam cara dan upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Secara nyata kita sudah melihat sendiri bahwa pemerintah telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya melalui program sertifikasi guru, alokasi APBN 20% untuk pendidikan dan pemerintah juga melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan dengan instansi pemerintah secara langsung ataupun tidak. Kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan instansi pemerintah dibidang pendidikan salah satunya dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sedangkan kejasama yang dilakukan berupa kemitraan yaitu Lesson Study dengan salah satu SMP yang ada di Sumedang Kota. Peningkatan kualitas pendidikan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada sehingga mampu bersaing secara maksimal sejalan dengan perkembangan zaman. Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu usaha yang memerlukan waktu dan dukungan dari
1
2
semua aspek yang terlibat dalam dunia pendidikan. Oleh karenanya, walaupun hasilnya masih jauh dari harapan peningkatan kualitas pendidikan masih terus dilakukan. Salah satu usaha peningkatan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan studi internasioanl dibidang pendidikan khususnya dalam pembelajaran IPA diataranya yaitu Olimpiade Sains Internasional. Pada pencapaiannya dalam Olimpiade Sains Internasional, Indonesia pada tahun 2009 mencapai hasil yang membanggakan, namun keberhasilan yang dicapai bersifat individual sehingga tidak menunjukan evaluasi pembelajaran yang dilakukan di Indonesia. Salah satu upaya pemerintah untuk memperoleh gambaran peningkatan kualitas pendidikan yang telah dilakukan maka pemerintah Indonesia melakukan evaluasi pendidikan. Untuk evaluasi pendidikan secara nasional pemerintah mengadakan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Semester (UAS), sedangkan untuk evaluasi pendidikan di dunia internasional, Indonesia mengikuti studi internasional yaitu TIMSS (Trends in International Mathematic and Science Study) untuk mengevaluasi pendidikan yang ada khususnya mengevaluasi hasil belajar peserta didik pada jenjang menengah pertama. TIMSS ini merupakan studi internasional yang diadakan oleh International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), yang merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang penilaian dan pengukuran pendidikan yang berkedudukan di Belanda. Studi TIMSS ini diadakan setiap empat tahun sekali yang hasilnya dapat memberikan informasi yang dapat menjadi masukan bagi berbagai negara yang 2
3
mengikutinya untuk memperbaiki pengajaran dan pembelajaran matematika dan sains di sekolah. Pada tahun 1999 pemerintah Indonesia mengikutsertakan ribuan siswa Indonesia untuk mengikuti TIMSS tersebut dengan maksud memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa kelas VIII dalam pelajaran Matematika dan Sains. Ternyata pada TIMSS 1999 prestasi Indonesia kurang memuaskan. Untuk bidang Sains menempati posisi ke-32 dari 38 negara. Begitu pula pada TIMSS 2003 posisi Indonesia tetap berada di urutan bawah yaitu pada bidang Sains menempati posisi ke37 dari 44 negara dan penilaian TIMSS 2007 Indonesia berada pada posisi ke-36 dari 48 negara, jauh 16 urutan dibawah Malaysia. Nilai rata-rata yang didapat siswa Indonesia yaitu hanya 397 sementara rata-rata nilai seluruh negara yang disurvei adalah 452. Oleh karena itu, maka pemerintah Indonesia perlu membenahi program peningkatan kualitas pendidikan untuk mengejar ketertinggalan tersebut (Rustaman, N. et al. 2009). Trends in International Mathematic and Science Study (TIMSS) yang merupakan alat evaluasi mengenai pendidikan MIPA secara internasional sehingga TIMSS memiliki standar pembelajaran internasional termasuk di dalamnya konsep dan kompetensi apa saja yang sebaiknya dipelajari oleh siswa sesuai tingkatan kelasnya. Pada TIMSS 1999 dan 2003 kurikulum yang berlaku di Indonesia adalah kurikulum 1994, sedangkan pada TIMSS tahun 2007 kurikulum yang berlaku di Indonesia
adalah
Kurikulum
Tingkat
3
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
yang
4
penyusunannya didasarkan pada standar isi yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun materi yang terdapat soal-soal dari tahun 1999, 2003 dan 2007 tersebut dapat digolongkan menjadi tujuh topik utama, yaitu sistem tubuh manusia, nutrisi, perkembangan organisme dan keberlangsungan hidupnya, struktur dan fungsi hewan/ keanekaragaman, struktur dan fungsi tumbuhan, demografi/pertumbuhan populasi, dan ekosistem (Rustaman,N. et al. 2009). Soal-soal yang terdapat dalam TIMSS setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini yang menjadikan bahwa soal-soal TIMSS dari tahun ke tahun semakin meluas dari segi materi dan konsep yang harus dikuasai siswa. Soal-soal TIMSS realesed bidang biologi untuk tahun 1999 sudah cukup tercover oleh kurikulum yang berlaku. Namun untuk TIMSS released tahun 2003 dan 2007 memperlihatkan adanya beberapa soal yang materinya ternyata uncovered oleh kurikulum yang berlaku di Indonesia pada tahun yang sama. Materi pokok yang uncovered oleh kurikulum yang berlaku di Indonesia pada soal-soal TIMSS meliputi tiga materi utama yaitu: Reproduksi dan perkembangan, Adaptasi dan Optik serta aplikasinya (Rustaman, N. et al. 2009). Hal yang menjadikan bahwa ternyata soalsoal yang mencakup tentang sistem organ manusia yang di dalamnya termasuk materi-materi tersebut tidak diuji cobakan kembali dalam penelitian ini karena memang tidak tercover dalam kurikulum yang berlaku. Berdasarkan hasil telaah kurikulum yang berlaku di Indonesia ternyata meteri atau konsep sistem tubuh manusia belum dipelajari secara mendalam oleh siswa kelas 4
5
VIII. Dapat diketahui bahwa materi ini baru dikerjakan atau diajarkan oleh guru pada kelas IX caturwulan 1. Berdasarkan respons siswa diketahui bahwa soal ini tingkat kesulitannya sedang untuk siswa Indonesia juga bagi rata-rata siswa pada skala international (Rustaman, N. et al. 2009: 42-43). Materi utama yang mencakup tentang struktur dan fungsi hewan/ keanekaragaman yang baru terdapat dalam soal TIMSS tahun 2003 dan 2007 perlu diketahui pula capaiannya. Selain mengetahui capaian yang terdapat dalam soal TIMSS kurikulum yang terdapat dalam BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) perlu dikaji juga untuk mengetahui sejauh mana materi yang tercantum dalam soal TIMSS dengan materi yang tercakup dalam BSNP tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan mengkaji lebih dalam lagi mengenai “Profil Capaian Siswa SMP dalam Merespon Soal-Soal Biologi TIMSS Tahun 1999, 2003 dan 2007 Pada Pokok Bahasan Struktur dan fungsi Sistem Organ”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana profil capaian siswa SMP dalam merespon soal-soal biologi TIMSS tahun 1999, 2003 dan 2007 pada pokok bahasan struktur dan fungsi sistem organ?”. Adapun untuk memperjelas rumusan masalah maka dibuat pertanyaanpertanyaan penelitian:
5
6
1. Bagaiamana profil capaian siswa SMP dalam merespon soal-soal Biologi TIMSS 1999, 2003,dan 2007 terkait struktur dan fungsi sistem organ? 2. Bagaimana profil capaian siswa SMP pada pokok bahasan sistem organ berdasarkan konten materi struktur dan fungsi?
C. Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Soal-soal TIMSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang konsep struktur dan fungsi sistem organ manusia dan hewan yang diambil dari soal-soal Biologi TIMSS tahun 1999, 2003, dan 2007 yang telah direleased sebanyak 25 butir soal yang ter-cover sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia, yang terdiri dari 19 soal pilihan ganda dengan empat dan lima opsi serta enam soal essai untuk kelas VIII. 2. Soal-soal Biologi TIMSS 1999, 2003 dan 2007 yang diujikan merupakan soal terjemahan yang sebelumnya dijudgment oleh beberapa dosen ahli, kemudian diuji keterbacaan dan kebermaknaan pada 38 siswa SMP kelas VIII di daerah Bekasi. 3. Data yang diambil berasal dari 204 siswa SMP kelas VIII yang mewakili empat sekolah potensial, satu Sekolah Stanadar Nasional dan satu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional di Sumedang Kota.
6
7
D. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi serta gambaran mengenai capaian siswa SMP dalam soal-soal Biologi TIMSS 1999, 2003 dan 2007 pada konsep struktur dan fungsi sistem organ. Selain tujuan umum adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1. Memperoleh informasi mengenai profil capaian siswa SMP dalam merespon soalsoal Biologi TIMSS 1999, 2003,dan 2007 terkait struktur dan fungsi sistem organ. 2. Memperoleh informasi mengenai profil capaian siswa SMP pada pokok bahasan sistem organ berdasarkan konten materi struktur dan fungsi.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian diantaranya: 1. Memberikan informasi prestasi belajar siswa sehingga dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pembelajaran. 2. Memberikan masukan bagi pendidik, akan kompetensi-kompetensi yang telah dan belum dikuasai oleh siswa SMP. 3. Bagi peneliti lain adalah hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengkaji dan mengembangkan penelitian sejenis. 4. Memperkenalkan soal-soal biologi TIMSS yang digunankan secara luas.
7