BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan serangkaian upaya sistematis dan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010). Usia dini atau usia pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan
berbagai
potensi
yang
dimiliki
setiap
anak.
Pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk dalam pengenalan bahasa. Pengenalan bahasa di Taman Kanak-kanak (TK) tidak hanya berhubungan dengan membaca saja, tetapi juga kemampuan lain seperti
penguasaan
kosa
kata,
pemahaman,
dan
kemampuan
berkomunikasi. Menurut Piaget (dalam Dhieni, 2005) berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembang sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Perkembangan berbahasa bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan. Perkembangan anak secara umum dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek, dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar, melihat, merasa dan membau. Teori kognitif memandang bahwa perkembangan
1
aspek bahasa tidak terlepas dari konteks sosial dan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) menerapkan prinsip bermain sambil belajar. Bermain merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki setiap anak, begitu juga menurut Suyadi (2010) mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui permainan pengenalan huruf. Permainan pengenalan huruf di Taman Kanak-kanak (TK) sebaiknya yang mudah diterima oleh siswa usia dini sehingga pembelajaran tidak membosankan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara bervariasi, menarik dan menyenangkan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji. Dari jumlah siswa sebanyak 16 siswa di kelas TK A Dharma Wanita 1 Ngraji, didapatkan 10 anak yang belum mampu memahami konsep huruf dengan baik sedangkan 6 anak sudah menguasai huruf dengan baik. Permasalahan yang terjadi diantaranya anak belum mampu dalam membedakan antara huruf b dan d serta p dan q. Ketika anak diberi lembar kerja untuk mencocokan huruf tersebut dengan gambar masih sering didapatkan kesalahan dalam mencocokkan, selain itu ketika anak diminta menuliskan huruf b, d, p dan q masih sering mengalami kebingungan dalam penulisan.
2
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, cara membedakan huruf b, d, p dan q huruf kepada anak masih kurang bervariasi, antara lain dalam membedakan huruf kepada anak, guru lebih banyak menggunakan media yang kurang menarik minat anak seperti guru hanya terpaku dengan majalah-majalah yang ada di TK dimana didalam majalah tersebut sebagian besar aktivitas hanya mewarnai dan menebalkan huruf, pada saat guru memberikan tugas menebalkan huruf anak hanya mengerjakannya pada buku mereka masing-masing, sehingga pembelajaran masih terpusat pada guru dan anak kurang berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu tidak adanya Alat Permainan Edukatif (APE) yang menunjang proses pembelajaran mengenal huruf dimana guru hanya terpaku pada papan huruf dan poster huruf yang ada di TK saja sehingga rasa ingin tahu anak tidak berkembang. Pengenalan huruf pada anak usia dini beraneka ragam caranya. Anak-anak berhubungan dengan beragam bentuk simbol jauh sebelum dapat membaca dan menulis. Sebagai dasar dalam pengenalan huruf pendidik seharusnya menyediakan media pembelajaran yang mudah diterima oleh anak, salah satu diantaranya dengan media pembelajaran. Kegiatan belajar yang disertai dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat menunjang proses pembelajaran. Salah satu media yang digunakan misalnya dengan kartu huruf bergambar. Kartu huruf bergambar disini merupakan media pembelajaran yang mencakup beberapa aspek yakni aspek visual dan auditif. Fungsi kartu
3
huruf bergambar dalam dunia anak harus dapat bersifat menyenangkan, tidak mudah membosankan untuk anak, sesuai dengan kebutuhan anak. Mengingat masalah di atas, apabila tidak segera diatasi akan berakibat munculnya masalah-masalah baru seperti anak akan semakin kesulitan dalam membedakan huruf. Dengan ini, peneliti ingin memecahkan permasalahan yang terjadi dengan metode permainan kartu huruf bergambar. Dengan bermain kartu huruf bergambar diharapkan tingkat kemampuan anak dalam membedakan huruf dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul “Peningkatkan Kemampuan Membedakan Huruf b, d, p dan q Melalui Permainan Kartu Huruf Bergambar Pada Siswa di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Tahun Pelajaran 2013 / 2014”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan kasus yang sudah saya uraikan pada latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah dengan permainan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan membedakan huruf b, d, p dan q pada siswa di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Tahun Pelajaran 2013 / 2014?”.
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatkan kemampuan membedakan
4
huruf b, d, p dan q melalui permainan kartu huruf bergambar pada siswa di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pendidikan anak mengenai penggunaan media untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini. 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi anak 1. Anak dapat membedakan huruf b, d, p dan q melalui media
permainan kartu huruf bergambar yang menyenangkan, sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar membedakan huruf b, d, p dan q sambil bermain sesuai dengan kebutuhan anak. 2. Kemampuan anak dalam membedakan huruf b, d, p dan q dengan
permainan kartu huruf bergambar dapat meningkat. 1.4.2.2 Bagi Guru 1. Untuk
menambah
wawasan dan pengalaman guru
dalam
menerapkan berbagai permainan pembelajaran di Sekolah. 2. Guru semakin mantap dalam mempersiapkan materi dan strategi
pembelajaran dalam proses pembelajaran membedakan huruf. 1.4.2.3 Bagi Sekolah 1. Dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam membedakan
huruf b, d, p dan q melalui media kartu huruf bergambar. 5