BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa sering dilihat dengan kemajuan Usia Harapan
W D
Hidup penduduknya. Meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) menyebabkan lansia atau populasi yang berusia > 60 tahun juga meningkat. Proses menua
dapat terjadi pada setiap orang dan tidak bisa dihindari. Lansia menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
K U
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang pertumbuhan penduduk lansianya cepat sehingga mempunyai jumlah lansia yang banyak pula. Pada tahun
2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah
©
7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (dengan persentase populasi lansia adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%). Jika dilihat dari sebaran penduduk lansia menurut provinsi, persentase penduduk lansia di atas 10% ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%) (Badan Pusat Statistik, 2013). Dilihat dari Data Badan Pusat Statistik, Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai jumlah presentase penduduk lansia yang paling tinggi yaitu 13,04% dari pada provinsi lainnya.
1
2
Setiap orang yang memasuki masa lansia, akan mengalami perubahanperubahan struktur dan fungsi fisiologi dalam sistem muskuloskeletal sehingga dapat mempengaruhi kesehatan (Aswin, 2003). Perubahan morfologis yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dapat mengakibatkan perubahan fungsional otot yaitu terjadinya penurunan kekuatan otot, kontraksi otot, daya tahan otot dan tulang, elastisitas dan fleksibilitas otot sehingga menyebabkan
W D
keterbatasan gerak pada tubuh. Hal itu dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh pada lanjut usia. Penurunan fungsi tersebut mengakibatkan kurang stabilnya tubuh pada lansia. Berkurangnya kemampuan untuk mempertahankan
K U
stabilitas dan keseimbangan tubuh pada lansia dapat mengakibatkan peningkatan risiko jatuh yang lebih tinggi (Howe, et al., 2008).
Kemunduran dan kelemahan pada lansia yang terlihat dari kelemahan otot, gangguan keseimbangan dan abnormalitas neuromuskular yang dapat
©
mengakibatkan lansia kesulitan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Menurunnya kemampuan fisik dapat terjadi karena salah satunya dari faktor host, yakni mengenai masalah keseimbangan tubuh yang menurun dan menyebabkan lansia tiba-tiba jatuh (Probosuseno, 2009). Penurunan keseimbangan tubuh dan faktor risiko jatuh merupakan salah satu masalah utama dan masalah tersebut dapat dicegah untuk mengurangi berbagai macam diagnosis dan dapat meningkatkan usia harapan hidup pada lansia. Keseimbangan tubuh dapat ditingkatkan untuk mengurangi kejadian jatuh pada lansia dengan olah raga fisik, salah satunya adalah senam Tai Chi. Tai Chi adalah seni bela diri yang berasal dari Cina yang memiliki efek dan manfaat pada
3
keseimbangan serta memilki ritme yang terkoordinasi. Senam Tai Chi ini ditujukan untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh, keseimbangan dan mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia (Youliang Hong, 2008). Peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar perbedaan antara lansia yang mengikuti senam Tai Chi dan lansia yang tidak mengikuti senam Tai Chi untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan menurunkan faktor risiko jatuh
W D
di Yogyakarta. Dalam penelitian ini, keseimbangan tubuh pada lansia akan
diukur dengan tes Romberg dan risiko jatuh akan diteliti dengan kuesioner Morse Fall Scale (MFS).
K U
1.2 Masalah Penelitian
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan keseimbangan tubuh yang diukur dengan tes
©
Romberg antara lansia yang mengikuti senam Tai Chi dengan lansia yang tidak mengikuti senam Tai Chi di Yogyakarta? 2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kejadian jatuh antara lansia yang melakukan senam Tai Chi dengan lansia yang tidak melakukan senam Tai Chi di Yogyakarta?
4
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.3.1
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keseimbangan tubuh yang diukur dengan tes Romberg antara lansia yang mengikuti senam
Tai Chi dengan lansia yang tidak mengikuti senam Tai Chi di
W D
Yogyakarta. 1.3.2
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat kejadian jatuh dan
keseimbangan tubuh antara lansia yang mengikuti senam Tai Chi dengan lansia yang tidak mengikuti senam Tai Chi di Yogyakarta.
K U
1.4 Manfaaf Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
©
Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang ada tidaknya senam Tai Chi pada lansia dan dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurangi risiko jatuh pada lansia terutama dengan melakukan senam Tai Chi. 1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi lansia adalah sebagai informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh pada lansia dan menurunkan risiko jatuh dengan melakukan senam Tai Chi. b. Bagi keluarga adalah sebagai informasi dan dapat semakin mendukung latihan fisik bagi lansia dengan ikut senam Tai Chi, guna menjaga
5
kesehatan tubuh terutama keseimbangan tubuh dan mengurangi risiko jatuh pada lansia. c. Bagi pembaca adalah sebagai informasi bahwa lansia memerlukan latihan fisik untuk menjaga keseimbangan tubuh dan menurunkan kejadian jatuh, salah satunya dengan senam Tai Chi.
W D
1.5Keaslian Penelitian
Penelitian tentang pengaruh senam Tai Chi terhadap Kesimbangan Tubuh yang diukur dengan tes Romberg dan penurunan Risiko Jatuh pada
K U
Lansia merupakan penelitian pertama di Yogyakarta. penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
No
Nama Peneliti
© Judul dan
Populasi dan Sampel
Hasil
Analitik
Desa Plamongansari
Dari 82 lansia, 41 lansia
Senam Lansia
observational
Kecamatan
melakukan senam terdiri
terhadap
dengan
Pedurungan
dari 12 laki-laki dan 29
Keseimbangan
pendekatan
Semarang. Sampel
perempuan, berumur
Tubuh yang
Cross-
yang digunakan
>60 tahun, didapatkan
Diukur
Sectional
berjumlah 82 sampel
hasil 97,56% seimbang
Menggunakan
yang terdiri dari 41
dan 2,44 % tidak
Tes Romberg
lansia kelompok
seimbang, 41 lansia
Tahun
1.
Zuhaida Annafisah dan Ika Rosdiana
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Pengaruh
Metode
6
pada Lansia
senam dan 41 lansia
tidak melakukan senam
Sehat.
kelompok tidak
terdiri dari 15 laki-laki
Penelitian
senam
dan 26 perempuan,
dilakukan pada
berumur >60 tahun,
Januari 2012.
didapatkan hasil 46,34 % seimbang dan 53,66
W D
% tidak seimbang.
2.
Riska Karina
Pengaruh
metode quasi
Anggota posyandu
Dengan uji Wilcoxon
Putri di
Senam Tai Chi
eksperimental
lansia Mardirahayu
didapatkan nilai p =
Universitas
Terhadap
dengan desain
IV desa Blimbing,
0,002 yang berarti
Muhamadiyah
Peningkatan
Surakarta.
K U penelitian pre
Gatak, Sukoharjo
senam Tai Chi
Keseimbangan
and post test
dengan jumlah
berpengaruh terhadap
Dinamis Dan
with control
sampel 24 orang,
peningkatan
design
dimana 12 orang
keseimbangan dinamis
Faktor Resiko
dengan perlakuan
dan penurunan faktor
Jatuh Pada
senam Tai Chi dan
resiko jatuh pada lanjut
12 orang sebagai
usia. Pada uji Mann-
kontrol tanpa
Whitney didapatkan
pelakuan senam Tai
nilai p = 0,0001 yang
Chi.
artinya ada perbedaan
Penurunan
© Lanjut Usia
Tahun 2014
pengaruh setelah dilakukan senam Tai Chi terhadap peningkatan keseimbangan dinamis
7
dan penurunan faktor resiko jatuh pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. 3.
Pablo Rafael
Effects of Tai
Metode : semi- Dilakukan di kota
Dengan instrument Tes
Konig, Eveline
Chi Chuan on
eksperimental
Caxias do Sul
Romberg, hasil yang
Galarza, Natália
the elderly
dengan
(Brazil). Penelitian
didapatkan adalah
Batista
balance: a
pedekatan
dilakukan di bulan
adanya efek dari senam
lbuquerque
semi-
MANOVA.
(1) Desember 2011,
Tai Chi. Setelah 6 bulan
Goulart, dkk
experimental
sebelum memulai
didapatkan peningkatan
W D
K U
Study.
pelatihan; (2) di
frekuensi mencapai
bulan February 2012, 100%. Namun, tidak
©
tiga bulan setelah
dapat membandingkan
melakukan program
perbedaan 3 – 6 bulan
pelatihan; dan
setelah melakukan
(3) di bulan Mei
senam Tai Chi.
2012, setalah enam bulan melakukan pelatihan.