BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dengan banyaknya stasiun–stasiun televisi pada masa sekarang ini membuktikan bahwa media pertelevisian merupakan media yang paling menarik, di mana media ini dapat memberikan informasi yang cepat serta dapat memberikan hiburan kepada masyarakat dengan mudah dan murah. TVRI Stasiun Yogyakarta yang keberadaannya sudah lama di Yogyakarta dan sudah mendapat tempat di hati masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, pada saat sekarang ini dirasa mulai disisihkan. Sekarang dengan adanya televisi swasta baru, ingin menikmati suasana yang baru, dan kehadiran televisi– televisi swasta tersebut merupakan jalan keluar yang dianggap tepat. Acara– acara yang ditayangkan di televisi swasta dianggap lebih menarik. Hal ini karena dalam penayangan acaranya, orientasi para pengelola stasiun televisi swasta mengarah ke bisnis untuk menarik penonton sebanyak–banyaknya. Lain halnya TVRI yang masih berorientasi semula yaitu sebagai media pelayanan informasi massa. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pegelola TVRI khususnya TVRI Stasiun Yogyakarta untuk melakukan perubahan dalam berbagai hal, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun menciptakan program–program acara baru yang lebih kreatif, variatif, mendidik dan bermutu dengan dukungan sarana–sarana yang ada. Meskipun program acara
yang ditayangkan masih sangat terbatas dikarenakan masih merelay dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta, namun kini TVRI Stasiun Yogyakarta telah mampu menciptakan berbagai acara yang menarik dan diminati oleh sebagian besar masyarakat Yogyakarta, dengan tetap mempergunakan adat dan tradisi Yogyakarta sebagai salah satu ciri khas dalam acara–acara yang diproduksi. Inilah yang mendasari penulis memilih TVRI Stasiun Yogyakarta sebagai tempat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dalam divisi produksi, kreatifitas dan penyiaran kurang lebih tiga bulan dengan focus of interestnya dalam produksi acara Angkringan, Kuncung Bawok, Sobo Deso,Dialog Sembada, dan Program Special Plengkung Gading secara langsung. Dalam produksinya, TVRI Stasiun Yogyakarta membagi tim kerjanya menjadi dua bagian utama. Tim yang pertama adalah Produksi Program Acara. Program Produksi Acara yang membuat dan memproduksi acara– acara hiburan, musik, agama, kesehatan dan acara anak–anak. Saat ini, acara yang diproduksi Tim Program Produksi Acara antara lain adalah Karang Tumaritis, Sentuhan Qalbu, Kuis Canthas, Angkringan, Kuncung Bawok, Pangkur Jenggleng, dan Pendopo Kang Tedjo.Tim yang kedua adalah Program Berita, tim ini memfokuskan diri pada penyampaian informasi yang berupa berita, dialog interaktif, perbincangan, dan segala sesuatu mengenai berita. Produksi Program Berita saat ini misalnya Berita Jogja, Yogyawarta, Sobo Desa, Resonansi dan lain sebagainya. Dalam produksi Program Berita sendiri melibatkan banyak pihak dan dari berbagi profesi. Pada Tim Produksi Berita, kita dapat menemui produser, pengarah acara, kameramen peliputan,
kameramen studio, penata cahaya, penyunting gambar, penyiar, reporter, operator program dan operator VTR.
B. Rumusan Masalah Dengan latar belakang yang telah dituliskan, maka penulis merumuskan TVRI Stasiun Yogyakarta memiliki program acara Sobo Desa yang menjadi media informasi potensi wisata pedesaan. Rumusan masalah ini diturunkan dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana format dan tahapan produksiprogram acaraSobo Desa di TVRI Stasiun Yogyakarta sebagai media informasi potensi wisata pedesaan? 2. Apaperan program acaraSobo Desa di TVRI Stasiun Yogyakarta sebagai media informasi potensi wisata pedesaan?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui format program acara Sobo Desa di TVRI Stasiun Yogyakarta dalam memberikan informasi potensi wisata pedesaan. 2. Untuk mengetahui peran program acara Sobo Desa di TVRI Stasiun Yogyakarta sebagai media informasi potensi wisata pedesaan.
D. Manfaat Penelitian Pembahasan ini diharapkan mendapatkan manfaat secara teoritis untuk melengkapi dan mengembangkan wacana tentang media yang di
gunakan untuk menyampaikan informasi potensi wisata pedesaan dalam acara Sobo Desa TVRI Stasiun Yogyakarta. Acara Sobo Desa memiliki program memberitakan
potensi
wisata
pedesaan
yang
dikemas
dengan
penyampaiannya menggunakan naskah cerita yang diperankan pembawa acara secara langsung dengan pedesaan setempat namun tetap terasa natural. 1.
Manfaat Teoritis Menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana menyajikan suatu pemberitaan agar membuat tampilan menjadi lebih menarik dan mengerti tentang jenis dan macam berita, khususnya feature dalam program acara Saba Desa yang ditayangkan oleh TVRI Stasiun Yogyakarta.
2.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai teknik dalam menginformasikan potensi wisata bagi masyarakat maupun pelaku wisata, menambah ketertarikan pemirsa terhadap tayangan TVRI Stasiun Yogyakarta, membantu sektor pariwisata dalam mempromosikan daerah yang belum terekspose, program acara Sobo Desa menjadi wadah promosi potensi wisata pedesaan, membantu Pemerintah maupun masyarakat dalam memberi pengetahuan, menambah referensi untuk menggali potensi wisata dan mengembangkan kreativitas para publikator.
E. Tinjauan Pustaka Dalam mengerjakan tugas akhir ini digunakan beberapatinjauan pustaka dari beberapa tugas akhir sebelumnya yaitu:
Dalam penelitian yang dilakukan olehLimawan(2014), dalam tugas akhir dengan judul “Pengaruh gaya penyajian berita MetroTV terhadap mahasiswa aktif jurnalistik” menjelaskan mengenai pesan yang akan dipublikasikan. Mulai dari pemilihan berita, penulisan yang dilakukan oleh wartawan, penyaringan, pemilihan berita oleh editor, serta editing ulang yang dilakukan oleh pemipin redaksi. Media harus mengikuti tata aturan, seperti pemilihan isi media yang harus berkaitan dengan unsur nilai atau kelayakan berita. Jika tidak, isi media tidak akan berpengaruh besar terhadap kepentingan publik dikarenakan berita tersebut dianggap kurang berbobot. Adapun penulisan tugas akhir yang dilakukan oleh Pratiwi(2010), penulis mengambil judul ”Peran reporter dalam penayangan berita di TVRI Stasiun
Jogjakarta”.Menurut
penulis
Reporter
di
TVRI
stasiun
Yogyakartasama halnya dengan reporter umumnya yakni mencari kumpulan fakta dari suatu peristiwa yang kemudian diolah menjadi informasi yang bernilai berita. Reporter di TVRI Jogja terdiri dari pegawai tetap yang diangkat sebagai pegawai pemerintah serta reporter kontrak. Namun pada dasarnya keduanya memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal tugas mencari berita. Reporter tidak memiliki hari libur dan jam kerja yang pasti. Reporter dituntut memiliki kemampuan jurnalistik dan wawasan yang luas. Peran Reporter adalah meliput peristiwa, melakukan wawancara dengan narasumber, mencari gambar sebagai pelengkap data, menulis naskah berita, dan dubbing.
Dari penelitian-penelitian diatas terdahulu itu terlihat bahwa penelitian sesuai dengan judul “Peran program acara SoboDesa di TVRI Stasiun Yogyakarta sebagai media informasi potensi wisata pedesaan” belum pernah dikerjakan oleh siapapun.
F. Landasan Teori 1. Pengertian Berita Pengertian berita mengutip dari Idris dalam bukunya berjudul Jurnalistik Televisi (1987:141 – 142) terdapat berbagai pendapatbahwa definisi klasik berita yakni “Jika Anjing menggigit manusia, peristiwa itu tidak dianggap berita, tetapi jika orang menggigit anjing, barulah kejadian itu digolongkan kedalam berita. Mengutip dari J.B Wahyudi dalam buku Jurnalistik Televisi tentang dan sekitar berita TVRI (1984: 39), Charnley mengemukakan: “News is the timely of fact or opinion of either interest or importance, or both, to a considerable number of people.” Artinya berita adalah laporan tercatat mengenai fakta atau opini yang sangat penting dan menarik atau keduaduanya, bagi sejumlah besar orang. Pusat
Pemberitaan
TVRI
dalam
Dokumen
TVRI(1965:1)mendefinisikan berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi khalayak. Menurut Morissan, berita merupakan informasi yang tergolong penting dan mempunyai sifat menarik bagi khalayak audien (Morissan 2008:8). Dari beberapa pengertian dapat ditarik kesimpulan bahwa berita adalah
rangkaian fakta yang mengandung unsur baru(new), unik, menarik, penting untuk disampaikan kepada khalayak serta dalam penyajian berita, informasi yang disampaikan harus akurat karena berita memiliki dampak mempengaruhi dan membangkitkan selera untuk meniru.
2. Jenis dan Macam Berita Menurut Djuroto (2003 : 38), jenis berita dilihat dari penyajiannya ada tiga macam yaitu : a. Berita Selebaran Berita selebaran dalam bahasa asing disebut news bulletin.Berita bulletin adalah berita yang disiarkan secara kilat atau cepat. Biasanya berita yangbersifat hangat dan singkat, penyajiannya sangat terikat dengan waktu.Jenis berita ini penyajiannya terikat oleh waktu jika berita semakin cepatdisiarkan akan menjadi baik. Berita yang termasuk dalam kategori bulletin antaralain: berita kerasyaitu berita yang biasanya tidak menyenangkan.Misalnyatentang kekerasan, kesengsaraan,
dan lain-lain;
berita
lunak
yaitu
berita
yang
menyenangkan. Misalnya pemberian gelar, keberhasilan seseorang, dan lain-lain; berita singkatyaitu berita yang memiliki nilai tinggi.Karena itu penyajiannya secara langsung hanya pada inti berita saja; berita pendekyaitu berita yang amat penting dan menarik untuk diberitakan justru pada saat berita itu masih jadipembicaraan
masyarakat luas; berita sisipan yaitu berita yang memiliki nilai tinggi serta dinantikan oleh masyarakat luas. b. Berita Majalah Berita majalah adalah jenis berita yang penerbitannya secara berkala danteratur.Misalnya majalah mingguan, dua mingguan atau bulanan. Yangtermasuk dalam kelompok berita majalah antara lain: 1) Featureadalah uraian berita dalam ruang lingkup satupokok yang merupakan pendalaman tema tersebut,yang dilihat dari berbagai segi latar belakangperkembangan berita tersebut. 2) Human Interestadalah uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuhrasa kemanusiaan. 3) Berita Ringanadalah uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuhrasa kemanusiaan. 4) Berita
Nyataadalah
uraian
berita
yang
secara
sistematis
memilikikepekaan dalam ruang lingkup yang sejenis dantidak perlu terikat pada keadaan baru dan lamanyaberita. 5) Analisa Beritaadalah berita yang disusun atas dasra data dan fakta sertakeseimbangan analisis tanpa ditambahi pendapatpribadi baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. c. Berita Penerangan Berita penerangan adalah berita yang mengandung penjelasan lebih lanjut dari suatu berita yang telah disiarkan, atau penjelasan yang bertitik tolak dari berita yang sudah disajikan tetapi sangat terkait
dengan waktu.Dari jenis berita tersebut yaitu straight news, opinion news, interpretative news, dept news, dan investigation news. 1) Straight news atau berita langsung adalah jenis berita yang biasanya ditulis secara to the point, lugas, dan ringkas serta berisi informasi tentang peristiwa terkini/terbaru (aktual), terhangat dan juga menarik. Jenis berita ini yang biasanya ditemui di halaman depan dari koran ataupun surat kabar. Berita Straight News terbagi menjadi dua macam, yaitu: a. Hard News, yaitu berita penting yang sangat terbaru (aktual) dan sangat penting untuk segera disampaikan kepada pembaca sehingga biasanya berita ini menjadi berita
utama
pada
surat
kabar
maupun
media
telekomunikasi lainnya. b. Soft News, yaitu merupakan berita lunak atau ringan yang biasanya memberikan informasi mengenai latar belakang atau kisah-kisah kemanusiaan. Contoh berita yang termasuk kedalam soft news adalah seni, wisata, hiburan dan gaya hidup. 2) Opinian News,merupakan berita pendapat atau opini yang berisikan laporan pandangan seseorang mengenai suatu hal, ide kreatif, pemikiran ataupun komentar terhadap sesuatu yang penting. Berita opini biasanya berasal atau bersumber dari para ahli, cendikiawan, profesor, atau pejabat, mengenai suatu masalah atau peristiwa.
3) Intrerpratative Newsmerupakan jenis berita yang merupakan perkembangan
dari
Straight
News.
Perkembangan
disini
maksudnya adalah dengan adanya penambahan informasi latar belakang, wawancara dengan berbagai sumber dan pengamat, serta menambah data-data terkait sehingga dapat menghasilkan berita baru yang lebih detail dan lebih lengkap. Berita Interpretative lebih membutuhkan wawasan yang luas dan juga ketajaman analisis dari wartawan. 4) Depth Newsyaitu berita yang dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan, unsur berita ditekankan adalah “Mengapa” (Mengapa suatu peristiwa dapat terjadi) dan “ Bagaimana” (Bagaimana peristiwa itu terjadi, detail peristiwa) serta (lalu bagaimana dampaknya atau bagaimana selanjutnya). Tujuan Depth News adalah untuk lebih mengangkat sebuah masalah secara mendalam. 5) Investigation Newsadalah liputan penyelidikan, maksudnya berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. Berita ini hampir sama dengan Depth News, perbedaanya Depth News melaporkan peristiwa secara mendalam sedangkan
Investigation
News
dilakukan karena
wartawan
menduga ada pelanggaran yang merugikan kepentingan umum namun ditutup-tutupi kalangan tertentu.
Unsur utama Liputan Penyelidikan adalah karena dugaan penyelewengan karena merugikan publik. Wartawan dalam hal ini menempatkan diri sebagai wactdog dan melakukan “penyelidikan” untuk mencari kebenaran atau fakta yang tersembunyi. Wartawan yang melakukan investigation news terkadang harus menyamar layaknya intel. Kode etik memperbolehkan menyembunyikan identitas dalam melakukan kerja jurnalisme investigatif.
G. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TVRI Stasiun Yogyakarta. Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah program acara Sobo Desa. 2. Waktu Pelaksanaan Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan 1 Mei 2016 di TVRIStasiun Yogyakarta. Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan : Hari Senin-Kamis
: 09.00 – 15.00 WIB
Hari Jumat
: 09.00 – 19.00 WIB
3. Jenis Data a. Data premier adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Adapun teknik pengumpulan data premier adalah sebagai berikut: 1) Wawancara Yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada Produser Program Acara Sobo Desa TVRI Stasiun Yogyakarta, penulis naskah dan Pembawa Acara Sobo Desa, guna memperoleh informasi yang diperlukan sesuai dengan pembahasan yang terdapat pada laporan tugas akhir ini. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara
langsung
dengan
karyawan
TVRI
Stasiun
Yogyakarta dan tim program acara Sobo Desa. 2) Observasi Yaitu pengamatan secara langsung terhadap data yang sebenarnya pada objek yang diteliti guna mendapatkan gambaran permasalahan. Dengan mengamati dan mempelajari kegiatan yang dilakukan oleh Produser, VTR Program Sobo Desa dan Pembawa Acara. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dengan mempelajari buku-buku literatur yang berhubungan dengan penelitian dan dokumen-dokumen perusahaan, data ini berisi tentang petunjuk dalam pelaksanaan penelitian dan semua informasi yang berguna
dalam penyusunan laporan. Adapun tehnik pengumpulan data sekunder yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1) Dokumentasi Penulis mencari data-data yang ada selama proses penelitian berlangsung, yaitu datang bersumber dari internal program acara, seperti naskah. 2) Studi Pustaka Mengumpulkan data-data sebagai referensi dan landasan teori dalam pembahasan masalah yang diteliti.
H. Sistematika Penulisan Sitematika penulisan dalam tugas akhir ini terdiri dari 4 bab yang akan dijabarkan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN : Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah TVRI Stasiun Yogyakarta yang memiliki program acara Sobo Desa sebagai media informasi potensi wisata pedesaan, tujuan penelitian program acara Sobo Desa, manfaat dari penelitian tugas akhir, landasan teori yang dijadikan pedoman dalam penelitian, dan metode penelitian. BAB II GAMBARAN UMUM : Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat TVRI Stasiun Yogyakarta, lokasi TVRI Stasiun Yogyakarta, nama staf di TVRI Stasiun Yogyakarta, fasilitas,
struktur organisasi dalam Program Acara Sobo Desa, pengertian berita yang diaplikasikan pada Sobo Desa. BAB III PEMBAHASAN : Dalam bab ini dijelaskan tentang bentuk dan materi program acaraSobo Desa yang digunakan untuk menyampaikan informasi dalam program acara Sobo Deso, tahapan pelaksanaan produksi program acara Sobo Desa, kendala yang dihadapi pada proses produksi program acara Sobo Desa, dan peran dengan adanya program acara Sobo Desa di TVRI Stasiun Yogyakarta. BAB IV PENUTUP : Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang diuraikan oleh penulis.