BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Dalam era industrialisasi sekarang ini, semakin banyak berdirinya perusahaan serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tidak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut mampu memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat terus berkembang secara efisien dengan terus meningkatkan kinerja perusahaan agar tujuannya dapat tetap tercapai. Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Industri manufaktur merupakan sektor yang mendominasi dengan beberapa sub sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Namun industri manufaktur lebih sering terlihat merosot, Nurlela (2008). Selain besarnya pangsa pasar pada industri manufaktur, penyerapan tenaga kerja pada industri manufaktur non migas juga menempati urutan atas sehingga membaik tidaknya kinerja sektor industri manufaktur mempunyai dampak nyata baik terhadap ekspor, penyerapan tenaga kerja maupun
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
ekonomi secara keseluruhan. Fenomena melemahnya keuangan pada Negara maju atau jatuhnya perekonomian Amerika Serikat akan berdampak secara global kepada negara berkembang lain termasuk Indonesia memberikan dampak besar terhadap perkembangan perusahaan manufaktur di Indonesia seperti krisis yang terjadi lima tahun silam di tahun 2008. Sektor industri manufaktur kembali terpukul dengan adanya krisis finansial global yang menyebabkan ekonomi di negara maju melemah. Akibatnya pasar ekspor menyusut dan sebagian besar industri manufaktur yang berorientasi ekspor mulai dilanda kelesuan. Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sudah mulai dihadapan mata karena semakin sedikitnya pesanan sehingga pabrik tidak mampu beroperasi secara normal. Secara umum sektor industri pengolahan mengalami penurunan pertumbuhan menjadi 4,14% sampai dengan triwulan II tahun 2008 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,17%. Dan kini tahun 2011 ditandai dengan kebangkitan sektor manufaktur, seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekspor barang-barang manufaktur dan kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Sebuah pertumbuhan yang kuat tercatat pada tahun 2011 ketika PDB negara tumbuh 6,2% dan ekspor naik 24,6% dimana mengalami penurunan 16,6% pada tahun 2009. Pertumbuhan yang sehat tercatat di sektor manufaktur untuk industri pengolahan negara nonminyak/gas terhadap pertumbuhan hanya 5,09% pada tahun 2011. Pertumbuhan diatas rata-rata tercatat untuk besi dan baja dasar industri logam yang tumbuh 15,03%, dan tekstil, barang kulit dan alas kaki industri tumbuh 8,63% dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
kendaraan bermotor 7,01% dan makanan dan minuman 7,29%. Sumber: Indonesian Commercial Newsletter, December 2011. (http://www.datacon.co.id/). Fenomena dengan isu naik turunnya harga saham di pasar modal masih menjadi menjadi sebuah permasalahan yang menarik untuk dibicarakan. Jatuhnya harga saham yang diperdagangkan di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dimana tercatat Indeks harga saham gabungan pada 2014 yang bertumbuh 22,29% memecahkan rekor sejak 2011. IHSG pada tahun 2011 naik 3,2% dan pada 2012 meningkat 12,94% lantas pada 2013 indeks melorot 0,98%. Hingga akhir tahun 2014 kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 5.228 triliun, atau naik 23,92% dari kapitalisasi pasar per akhir 2013. Pertumbuhan IHSG dalam enam tahun terakhir (2008-29 Desember 2014) mencatatkan return 282,05%. Sekaligus mendukung IHSG di posisi kedua pertumbuhan return tertinggi dari bursa-bursa utama di kawasan regional dan dunia year-to-date. (http://www.bisnis.com/). Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai harga pasar saham sesuai dengan Brigham dan Houston (2006).
Harga pasar saham
menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan dengan harga saham maka memaksimumkan harga pasar saham sama dengan memaksimumkan nilai perusahaan. Dengan semakin meningkatnya nilai perusahaan maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham diikuti dengan meningkatnya harga saham Rosy
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
(2013).
Penurunan nilai perusahaan yang dapat diukur melalui harga saham
perusahaan di pasar modal. Hal ini tercermin dengan penurunan laba perusahaan hingga mungkin terjadi kerugian perusahaan yang mengakibatkan kerugian terhadap pemegang saham, dampak lain terjadinya pemutusan hubungan kerja dengan para pekerja. Tujuan utama menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) Salvatore, (2005). Tujuan ini menjadi landasan bagi pengambilan keputusan dalam menjalankan perusahaan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset. Nilai perusahaan sangatlah penting karena dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Bagi investor nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan, sebab dengan nilai perusahaan yang semakin tinggi menujukkan kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan tidak hanya mencerminkan nilai pada saat ini tetapi juga mencerminkan prospek dan kemampuan perusahaan tersebut dalam meningkatkan nilai kekayaan dimasa depan. Setiap perusahaan akan selalu menunjukkan kepada calon investor sinyal yang baik tentang perusahaan. Bahwa perusahaan tepat sebagai alternatif investasi indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui seberapa besar return atas investasi yang dilakukannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan variabel yang dapat dikendalikan perusahaan sedangkan faktor eksternal tidak dapat dikendalikan perusahaan. Faktor internal dapat berupa kinerja perusahaan, keputusan keuangan, struktur modal, biaya ekuitas, struktur kepemilikan dan faktor lainnya, sedangkan faktor eksternal seperti tingkat suku bunga, fluktuasi nilai valas dan keadaan pasar modal. Beberapa variabel tersebut memiliki hubungan terhadap nilai perusahaan, namun hasil yang didapat hingga kini masih tidak konsisten. Ukuran perusahaan (firm size) dinilai mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakain mudah perusahaan mendapatkan sumber pendanaan, ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dan dapat tercermin dari total aktiva dan penjualan. Menurut Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar keyakinan investor akan kemampuan perusahaan dalam memberikan
tingkat pengembalian
investasi. Ukuran perusahaan
dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Maryam (2014). Sedangkan Sari (2014) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Profitabilitas mengukur kemampuan menghasilkan laba (profit). Ukuran profitabilitas perusahaan dapat berbagai macam seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
pengembalian ekuitas pemilik Kusumajaya (2011).
Profitabilitas dinyatakan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) merupakan proporsi atas kepemilikan saham manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan direktur dan komisaris. Adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan meningkat sebagai akibat kepemilikan manajerial yang meningkat. Peningkatan kepemilikan manajerial membantu kontrol manajemen perusahaan pada aktivitas perusahaan dan menghubungkan kepentingan pemegang saham, dan mengarah ke pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatnya nilai perusahaan. Dengam demikian, aktivitas perusahaan dapat diawasi melalui kepemilikan manajerial yang besar Endraswati (2012). Kepemilikan manajerial dinyatakan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Wibowo dan Aisjah (2014). Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemegang saham dengan manajer. Para pemegang saham (sebagai Principal) memberi kepercayaan kepada para profesional (Managerial) atau insider untuk mencapai tujuan tersebut (Hartjito, dalam Rahmawati 2012).
Namun dalam
mengelola perusahaan, pemegang saham dan manajer seringkali bertentangan dalam pengambilan keputusan. Konflik kepentingan seperti ini terjadi bila pihak pemegang saham dan manajer perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama. Maka pertentangan kepentingan tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
dikenal dengan konflik keagenan (agency conflict). Perilaku manajer dalam situasi konflik kepentingan inilah yang masih menarik. Nilai perusahaan sendiri sangat ditentukan
oleh
kebijakan
keuangan
yang
diambil
manajer
dalam
mempertimbangkan sifat dan biaya dari sumber dana yang dipilih yang akan menggambarkan komposisi pembiayaan dalam struktur keuangan perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengacu pada peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Maryam (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan tahun dan objek penelitian yang berbeda. Dimana penelitian ini menggunakan tahun 2011-2014 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan mengganti proksi pengukuran mengganti proksi profitabilitas dengan return on asset (ROA), serta mengganti variabel independen leverage dengan kepemilikan manajerial. Dari deskripsi mengenai
perusahaan
manufaktur
tersebut, dapat dikatakan
manufaktur
merupakan sektor industri paling tepat dimana tingkat persaingan bisnis yang ketat dan tujuan utama perusahaan manufaktur adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis mengacu pada penelitian sebelumnya dengan mengangkat topik mengenai faktor-faktor nilai perusahaan dan peneliti menggunakan indikator ukuran perusahaan, profitabilitas dan kepemilikan manajerial sebagai faktor yang diduga dapat mempengaruhi
nilai
perusahaan
dengan
mengambil
sampel
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Dengan judul“ PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILTAS DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2011-2014 ”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI ?
2.
Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI ?
3.
Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI ?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini: a. Menganalisa
pengaruh
ukuran
perusahaan
terhadap
nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI. b. Menganalisa
pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur di BEI. c. Menganalisa pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.
Kontribusi Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan memberikan kontribusi atau manfaat sebagai berikut: a. Bagi Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dalam meningkatkan nilai perusahaan dengan mengaplikasikan variabel-variabel penelitian
ini
serta
sebagai
bahan
pertimbangan
emiten
untuk
mengevaluasi,memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan mendatang. b. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan pertimbangan pada saat melakukan pengambilan keputusan investasi. c. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sama dan bisa dijadikan dasar, serta bisa dikembangkan secara lebih luas lagi dengan mengambil faktor-faktor lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/