BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tujuan proses pembelajaran bahasa adalah untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut. Di negara-negara yang mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing, siswa hanya belajar “tentang” bahasa Inggris tanpa belajar untuk “menggunakan” bahasa tersebut. Sering dijumpai situasi dimana siswa mampu memperoleh nilai bahasa Inggris yang baik tetapi tidak mampu berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Inggris. Fenomena-fenomena seperti ini dapat ditemukan di negara-negara, seperti Indonesia, Jepang, Thailand, dan lain-lain. Berkenaan dengan fenomena tersebut, suatu teknik pengajaran bahasa tertentu dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan pengajaran bahasa untuk dapat memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam proses belajar mengajar. Apabila lingkungan belajar melibatkan penggunaan komponen-komponen pembelajaran yang menyebabkan siswa dapat terlibat dan berpartisipasi secara aktif melalui kegiatan untuk melengkapi tugas-tugas dari yang sederhana sampai kompleks, proses pembelajaran bahasa tersebut dapat disebut pembelajaran aktif (Bonwell & Eison, 1991). Namun, perlu diingat bahwa tidak ada satu pendekatan spesifik tertentu yang dapat digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran bahasa. Peran gurulah yang
1
hendaknya mampu memilih teknik-teknik pembelajaran yang efektif yang dapat digunakan (Titone & Danesi, 1946: 107). Kerap kali aktivitas-aktivitas yang digunakan dalam pengajaran bahasa berfokus pada satu keterampilan saja. Namun, pada tahapan-tahapan tertentu fokus pembelajaran, kemudian bergeser dari suatu keterampilan ke keterampilan yang lain. Hal ini terjadi karena suatu keterampilan sering tidak dapat dilakukan tanpa keterampilan yang lain. Misalnya, tidaklah mungkin siswa dapat melakukan percakapan (siswa menunjukkan keterampilan berbicara) tanpa menggunakan keterampilan mendengarkan (Harmer, 1986: 47). Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mencoba menawarkan jenis-jenis aktivitas dalam kelas yang bertujuan untuk mencapai tujuan komunikasi (communication output). Tujuan komunikasi (communication output) adalah keadaan ketika siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang berkenaan dengan pemahaman konteks komunikasi dan penggunaan bahasa Inggris sesuai dengan konteks tersebut. Dalam aktivitas tersebut pembelajar menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi (Harmer, 1983: 37). Sehubungan dengan itu, written communicative activity (WCA) dipilih karena merupakan salah satu aktivitas yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan komunikasi (communication output). WCA adalah aktivitas dalam proses pengajaran bahasa yang dirancang atas dasar pertimbangan untuk menghasilkan siswa yang mampu berkomunikasi (Harmer, 1986). Aktivitas-aktivitas pengajaran bahasa yang termasuk dalam WCA merupakan
2
aktivitas berupa permainan berpasangan atau berkelompok yang dapat memotivasi siswa untuk dapat bersaing secara sehat guna menyelesaikan tugas-tugas dalam aktivitas tersebut, sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses belajar-mengajar dan suasana belajar menjadi menyenangkan. WCA juga dapat mengatasi permasalahan atau fenomena-fenomena yang ditemukan seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya
sehingga
kompetensi
komunikatif
(communication
competence) dapat dicapai. Keterampilan pembelajar yang dianalisis dalam penelitian ini dibatasi pada penguasaan konteks komunikasi yang digunakan, sehingga siswa mampu menggunakan bahasa Inggris sesuai konteks tersebut dan tata bahasa Inggris siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 2 Denpasar, yaitu di kelas X IPA 3 dan X IPA 4. Kedua kelas tersebut dipilih secara acak menggunakan teknik penarikan sampel random sederhana yang dijelaskan lebih terperinci pada bab III penelitian ini. Penelitian ini cukup sepadan dilakukan mengingat antusias pembelajar pada umumnya dalam mempelajari bahasa asing sangat kecil. WCA diharapkan dapat memberikan kesenangan pada siswa dalam mempelajari bahasa Inggris. Selain itu, penelitian ini tidak seperti penelitian-penelitian pendekatan komunikatif lainnya yang hanya menggunakan pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa tetapi penelitian ini menggunakan pendekatan komunikatif yang divariasikan atau diintegrasikan dengan bentuk tertulis bahasa yang dipelajari. Dengan demikian, akan dilihat apakah ada perubahan pada siswa dalam mempelajari bahasa Inggris untuk
3
termotivasi lebih aktif menulis dengan konteks komunikasi yang sesuai dan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis yang mencakup ketepatan grammar (tata bahasa) bahasa Inggris yang digunakan siswa.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, keterampilan siswa yang dianalisis dalam penelitian ini berkenaan dengan penguasaan tata bahasa Inggris dan konteks komunikasi yang digunakan siswa. Dari hal tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah yang dapat dianalisis pada penelitian ini. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kemampuan penguasaan tata bahasa Inggris dan pemakaian bahasa Inggris siswa dalam konteks komunikasi pada kelas X IPA 3 dan X IPA 4 SMA Negeri 2 Denpasar sebelum penerapan WCA? 2) Bagaimanakah perancangan written communicative activity (WCA) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) bahasa Inggris sebagai bahasa asing bagi siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 2 Denpasar? 3) Bagaimanakah kemampuan penguasaan tata bahasa Inggris dan pemakaian bahasa Inggris siswa dalam konteks komunikasi pada kelas X IPA 3 dan X IPA 4 SMA Negeri 2 Denpasar setelah penerapan WCA?
4
1.3 Tujuan Penelitian Terdapat dua jenis tujuan dalam penelitian ini yang dicapai melalui proses penelitian. Kedua jenis tujuan penelitian ini, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk membantu guru dalam proses pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing dengan menawarkan RPP yang menerapkan WCA untuk dapat diterapkan pada aktivitas pembelajaran di kelas. Di samping itu, untuk dapat membantu siswa menguasai keterampilan menulis menggunakan bahasa Inggris ditinjau dari penguasaan mereka terhadap tata bahasa Inggris dan konteks komunikasi yang digunakan. Tujuan lainnya adalah siswa lebih menikmati dan merasa senang saat pelajaran bahasa Inggris.
1.3.2 Tujuan Khusus Selain tujuan umum seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat pula tujuan khusus pada penelitian ini. Tujuan khusus penelitian ini erat kaitannya dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui secara spesifik kemampuan siswa dalam menguasai tata bahasa Inggris dan penggunaan bahasa Inggris dalam suau konteks komunikasi. Adapun tujuan khusus penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
5
1) Untuk memperoleh rerata penguasaan tata bahasa Inggris dan pemakaian bahasa Inggris dalam konteks komunikasi pada kelas X IPA 3 dan X IPA 4 SMA Negeri 2 Denpasar dari prates yang diberikan pada tahap awal penelitian. 2) Untuk memaparkan proses pemilihan jenis dan penerapan WCA dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) bahasa Inggris yang digunakan pada kelas X IPA 3 SMA Negeri 2 Denpasar. 3) Untuk memperoleh rerata penguasaan tata bahasa Inggris dan pemakaian bahasa Inggris dalam konteks komunikasi pada kelas X IPA 3 dan X IPA 4 SMA Negeri 2 Denpasar dari pascates yang diberikan pada tahap akhir penelitian sehingga akan diketahui persentase peningkatan kemampuan siswa setelah penerapan WCA pada kelas X IPA 3.
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan temuan baru yang dihasilkan penelitian ini, terdapat dua manfaat, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis bagi pemecahan masalah yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini. Adapun manfaat akademis hasil penelitian ini yang berupa perolehan nilai bahasa Ingris siswa adalah bahwa WCA merupakan jenis kegiatan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru dalam meningkatkan kemampuan penguasaan tata bahasa Inggris siswa dan kemampuan siswa memahami konteks komunikasi bahasa Inggris. Selain itu, motivasi siswa untuk dapat terlibat aktif dalam suatu proses
6
belajar mengajar bahasa Inggris pun meningkat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada penelitian ini. Manfaat praktis penelitian ini adalah diperoleh siswa-siswa yang mampu berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Inggris bila dihadapkan pada situasi yang mengharuskan untuk menjalin komunikasi tersebut. Dengan demikian, fenomena permasalahan yang terjadi di masyarakat yang melatarbelakangi penulisan penelitian ini dapat dipecahkan.
7