BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Berdasarkan buku Rencana Jangka Panjang PT Pos Indonesia (Persero) 2014 – 2018 “ To be a Trusted Postal Service Company “, PT Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan dengan jaringan terluas di Indonesia. Layanan terpadu Pos Indonesia mencakup pengiriman surat, barang, jasa keuangan yang dilakukan melalui 3.634 kantor pos di Indonesia yang didukung oleh jaringan teknologi yang terintegrasi.
Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya
mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit oriented), sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan berupaya untuk mengembangkan usahanya. Dalam mewujudkan kelangsungan hidup dan kesinambungan operasi perusahaan, maka oleh sebab itu perusahan membutuhkan manajemen yang baik yang dapat bekerja secara efektif untuk pengelolaan perusahaan dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan, dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dan laba yang maksimal. Dalam suatu perusahaan, manajemen keuangan memegang peranan penting terhadap kelangsungan perusahaan, sehingga kebijakan manajemen piutang dapat dilakukan secara efektif dan efisien, baik berupa pelaksanaan kebijakan pengelolaan piutang yaitu dari penagihan piutang sampai dengan penyelesaian piutang.
Piutang muncul akibat adanya transaksi penerimaan
pendapatan atas jasa secara kredit. Dengan banyaknya persaingan didunia bisnis,
1
2
maka perusahaan dituntut untuk bersaing dan berusaha untuk berbagai usaha untuk mendapatkan pendapatan dalam berbagai cara, yaitu dengan melakukan penjualan secara kredit. Namun demikian konsekuensi dari kebijakan tersebut akan mengakibatkan jumlah piutang, piutang tak tertagih dan beban-beban yang timbul dengan adanya peningkatan jumlah piutang. Piutang adalah salah satu akun yang terdapat pada aset lancar pada laporan posisi keuangan dan pengelolaan piutang atas tingkat pengembalian akan menimbulkan kemapuan perusahaan dalam mengelola modal kerja. Peningkatan piutang akan disertai pula dengan meningkatnya piutang tak tertagih. Pengendalian terhadap piutang merupakan hal yang penting yang dilakukan perusahaan, dimana sistem pengendalian piutang yang baik akan mempengaruhi keberhasilan aktivitas perusahaan dalam menjalankan ke bijakan penjualan, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan. ( Bambang Riyanto, 2008). Kelancaran aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, salah satunya adalah tersedianya dana dalam perusahaan sebagai modal kerja, dimana modal kerja salah satunya dipengaruhi dari tingkat pengembalian piutang ( C. Handoyo Wibisono, 1997). Tiap perusahaan menginginkan perusahaannya agar dapat bertambah besar, oleh karena itu perusahaan dituntut baik dalam mengelola dana yang tersedia untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Perusahaan dalam hal ini harus memilih sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba, namun demikian diperlukan pengawasan dan dikendalikan dalam penggunaan modal. Perusahaan harus tepat dalam mengambil keputusan agar perusahaan dapat
3
berjalan secara efektif dan efisien atas dana investasi yang dikeluarkan terutama modal kerja perusahaan. Peran modal kerja sangat penting bagi setiap perusahaan, walaupun bentuk peranan itu berbeda pada setiap perusahaan. Modal kerja sangat berpengaruh terhadap operasi perusahaan . Pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien akan memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja (working capital) merupakan dana atau modal yang diinvestasikan kedalam aktiva lancar yang sifatnya jangka pendek. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan dana, dimana dana tersebut dipergunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari . Modal kerja yang dialokasikan untuk operasional diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dan dana yang diperoleh dipergunakan kembali untuk kegiatan operasional perusahaan dan seterusnya selama perusahaan masih beroperasi. Modal yang dipergunakan untuk kegiatan usaha ini disebutnya adalah Modal Kerja. Modal kerja harus dikelola secara efisien sehingga penggunaan modal kerja tersebut dapat dipergunakan
operasional
secara
optimal
untuk
perolehan
profitabilitas
perusahaan. Modal Kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional, sedangkan perolehan modal kerja dipengaruhi tingkat pengembalian piutang oleh mitra diubah menjadi kas. Oleh karena itu perusahaan berupaya untuk memulihkan piutang menjadi kas, sehingga perusahaan selalu dapat beroperasi ( C. Handoyo Wibisono ,1997). Piutang Usaha adalah Piutang Pendapatan yang menjadi hak tagih perusahaan pada pihak lain yang timbul dari kegiatan usaha terkait dengan jasa
4
yang memberikan sesuai dengan kontrak. Piutang diukur dengan melakukan metode cadangan dan metode penghapusan langsung. Metode cadangan dilakukan sesuai dengan umur masing-masing piutang dan metode penghapusan langsung yaitu dialihkan ke piutang kerugian perusahaan sebagai piutang tidak tertagih. Tiap perusahaan menghendaki hasil penjualan meningkat sehingga modal kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan akan kembali dalam jangka waktu yang pendek dan dengan laba yang maksimum. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang berlomba untuk mencapai tingkat yang maksimal dalam berproduksi. Keefektifan perusahaan dalam mengelola modal kerja dengan mengukur tingkat pengembalian piutang menjadi kas untuk perolehan profitabilitas perusahaan. Untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dapat dilihat dari kesuksesan dan kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja secara produktif. Hal ini dikarenakan perputaran modal kerja merupakan hal yang penting dalam aktiva yang memang harus dikelola oleh perusahaan dengan efektif dan efisien (Munawir, 2010). Investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan diharapkan dapat kembali dalam waktu singkat. Pengelolaan modal kerja dan piutang berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berpengaruh pada perusahaan dalam mengelola modal kerja (C. Handoyo Wibisono, 1997) Pengukuran profitabilitas perusahaan dilakukan dengan rasio-rasio untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dimana dalam memperoleh laba, selalu berhubungan dengan penjualan, sedangkan total aktiva
5
dan modal sendiri sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang dipergunakan untuk operasi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan untuk menilai profitabilitas perusahaan. Perusahaan
dapat
memaksimalkan
labanya
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi terhadap profitabilitas perusahaan ( Supriyono. 1999 ). Peneltian sebelumnya pernah dilakukan oleh Anshari Ihsan (2014), dengan judul tentang pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (survey pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012),
disimpulkan bahwa
berdasarkan hasil
perhitungan SPSS Versi 20 secara parsial, perputaran persediaan memberikan kontribusi sebesar 37,5%, perputaran kas sebesar 3,4% dan piutang sebesar 1,9% serta secara simultan memberikan kontribusi sebesar 42,8% terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perputaran modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas secara simultan dan secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh sigifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Penelitian lainnya dilakukan oleh Utami Nurul Pratiwi (2014), dengan judul tentang pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan
6
terhadap profitabilitas perusahaan Non Perbankan yang terdaftar pada LQ-45 periode 2008 – 2012, disimpulkan bahwa secara parsial perputaran kas memiliki nilai t hitung sebesar - 4,633 > -2,306, perputaran piutang t hitung sebesar - 1,490 < - 2,306 dan perputaran persediaan nilai t hitung sebesar - 0,446 < - 2,306 serta secara simultan memliki signifikan sebesar 0,016 < 0,05 . Rasio ini menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA), perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA) dan secara simultan dapat disimpulkan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Penelitian lainnya adalah dilakukan oleh Rama Eka Fauzi (2011), dengan judul tentang analisis modal kerja dan perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Pos Indonesia (Persero), disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan SPSS versi 15 secara parsial perputaran modal kerja t hitung sebesar – 4,193 < -2,571 , perputaran piutang t hitung sebesar -0,114 < 2,571 dan secara simultan F hitung sebesar 9,534 > 5,786. Perhitungan ini menunjukan bahwa secara parsial modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya adalah Naufal Ubaidillah (2014), dengan judul tentang pengaruh arus kas dan piutang terhadap tingkat profitabilitas perusahaan ( Studi kasus pada perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ), disimpulkan bahwa secara
7
parsial perputaran kas nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel adalah 2,953 > 1,699, sedangkan perputaran piutang nilai t hitung dibandingkan t tabel adalah 0,148 < 1,699 dan secara simultan pengaruh kas dan perputaran piutang nilai F hitung > F tabel yaitu 4,420 > - 3,328. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas serta secara simultan perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Industri Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi yan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian lainnya adalah Hera Rizky Amboinawaty ( 2004 ), dengan judul tentang analisis pengaruh kuantitas modal kerja dan perputaran modal kerja terhadap tingkat profitabilitas perusahaan studi kasus pada PT INTI (Persero), disimpulkan bahwa secara parsial kuantitas modal kerja nilai t hitung dibandingka dengan t tabel yaitu – 0,497 < 2,178, perputaran modal kerja t hitung dibandingkan t tabel yaitu 1,798 < 2,178 dan secara simultan F hitung dibandingkan F tabel yaitu 2,46 < 3,88. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial kuantitas modal kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas, perputaran modal kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas dan secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Penelitian lainnya adalah Bangun Prakoso, Zahroh Z.A, Nila Firdausi Nuzula (2014) dengan judul tentang pengaruh perputaran modal kerja dan perputaran piutang terhadap profitabilitas (Studi pada perusahaan pembiayaan
8
listing di BEI periode 2009-2013), penelitian menggunakan perhitungan SPSS dan disimpulkan bahwa
secara parsial perputaran modal kerja nilai thitung
dibandingkan dengan t tabel yaitu -2,749 < -2,0218, perputaran piutang nilai t hitung dibanding dengan t tabel yaitu 2.459 > 2,0218 dan secara simultan nilai Fhitung dibandingkan Ftabel yaitu 6,630 > 3,23. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial
perputaran modal kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap
profitabilitas, perputaran piutang signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas dan secara simultan terdapat pengaruh simultan antara perputaran modal kerja dan perputran piutang terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya adalah Irfan Rusydi (2012), dengan judul pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (studi pada koperasi serba usaha syariah BMT Al-Fath Tarakan), perhitungannya menggunakan SPSS dan disimpulkan adalah secara parsial perputaran kas diperoleh t hitung berbanding dengan t tabel yaitu
2,133 > 1,995, perputaran piutang diperoleh t hitung
berbanding dengan t tabel yaitu 5,186 > 1,995, perputaran persediaan diperoleh t hitung berbanding dengan t tabel yaitu – 1,758 < 1,995 dan secara simultan diperoleh F hitung berbanding dengan F tabel sebesar 13,237 > 3,130. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan secara simultan perputaran kas, perputaran piutang, perputaran berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
9
Penelitian lainnya adalah Amtsal Khairy Hanra (2015), dengan judul pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan (studi kasus pada perusahaan PT Unilever Tbk), disimpulkan bahwa secara parsial perputaran kas nilai t hitung berbanding dengan t tabel yaitu 2,682 > 1,696, perputaran piutang nilai t hitung berbanding dengan t tabel yaitu – 5,393 < 1,696 dan secara simultan perputaran kas dan perputaran piutang terhadap net profit margin dengan F hitung berbanding dengan F tabel yaitu 14,939 > 4,17. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap net profit margin, perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap net profit margin dan secara simultan perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap net profit margin. Berdasarkan uraian-uraian diatas dan data-data yang diperoleh peneliti dari PT Pos Indonesia (Persero) dari tahun 2001 – 2013 yaitu sesuai dengan tabel 1.1 adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Modal Kerja, Piutang dan Profitabilitas (ROA) PT Pos Indonesia (Persero) Tahun 2001 – 2013
Profitabilitas (ROA)
Tahun
Modal Kerja
Rata-rata Piutang
2001
131.252.793.315
186.965.224.021
1,66
2002
87.665.877.600
228.292.064.661
2,04
2003
49.105.283.543
254.796.115.323
-0,82
2004
80.308.130.121
268.389.634.062
-7,04
2005
29.532.161.068
303.817.073.498
-4,39
10
Tahun
Modal Kerja
Rata-rata Piutang
Profitabilitas (ROA)
2006
- 105.057.735.156
400.595.419.479
- 3,88
2007
- 31.636.907.480
472.729.600.728
0,09
2008
- 141.846.303.693
413.410.889.463
- 0,82
2009
- 109.389.110.905
345.961.539.808
1,93
2010
- 140.281.555.122
348.365.345.543
1,00
2011
41.647.451.081
351.326.151.254
3,40
2012
212.060.763.956
416.022.294.727
3,78
2013
379.965.280.056
240.404.153.843
4,43
Sumber : ( Laporan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2001 – 2013 )
Berdasarkan data PT Pos Indonesia (Persero) dan dari uraian penelitian sebelumnya, penulis melakukan penelitian yaitu berupa fenomena perusahaan mengalami peningkatan profitabilitas dan perusahaan mengalami peningkatan terhadap modal kerja, berhubung kenaikan modal kerja , akan mengakibatkan unefisiensi penggunaan modal kerja. Naik turunnya modal kerja disebabkan oleh naik turunnya utang lancar terutama pada utang usaha sebagai utang dari pihak ke tiga yang dimungkinkan pada saat akhir tahun utang tersebut belum terbayarkan ke pihak ke-tiga. Hal ini tidak sesuai dengan Handono Mardiyanto (2008:99) yang menyatakan bahwa “Peningkatan Modal Kerja justru akan menurunkan profitabilitas perusahaan”. Sedangkan untuk piutang usaha perusahaan
yang
fluktuatif naik dan turun, namun ternyata tahun 2008 piutang mengalami paling tinggi dan profitabilitas yang diperoleh justru rendah. Sedangkan menurut teori
11
Bambang R ( 2008:85) bahwa “ Semakin besar piutang , maka akan memperbesar profitabilitas “. Sehubungan hal tersebut , maka penulis berusaha menganalisa pengaruh modal kerja dan tingkat pengembalian piutang dengan profitabilitas. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk menguji kembali tentang
“PENGARUH
EFISIENSI MODAL KERJA DAN TINGKAT PENGEMBALIAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Pos Indonesia (Persero) tahun 2001 – 2013 )”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan identifikasi masalah adalah sebagi berikut : 1.
Bagaimana
efisiensi
modal
kerja,
tingkat
pengembalian
piutang,
profitabilitas pada PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2001 - 2013 2.
Seberapa besar pengaruh secara parsial efisiensi modal kerja, tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas pada PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2001 – 2013.
3.
Seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2001 - 2013.
12
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk dapat memberikan ilmu lebih atas pengetahuan peneliti mengenai pengaruh modal kerja, piutang terhadap profitabilitas terutama pada perusahaan PT Pos Indonesia (Persero).
1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui, mengkaji, mengdeskripsikan pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero).
2.
Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) secara parsial.
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero ) secara simultan.
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan memberikan informasi tentang modal kerja dan perputaran piutang dan profitabilitas sehingga dalam perkembangan praktek berikutnya akan semakin lebih baik.
13
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu antara lain : 1.
Bagi Penulis Sarana untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman mengenai
modal
kerja, perputaran piutang, dan profitabilitas. 2.
Bagi Perusahaan Dengan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengoptimalkan modal kerja perusahaan dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian piutang untuk memperoleh keuntungan yang optimal .
3.
Bagi Peneliti lain Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut.