BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Keperluan akan keamanan sebuah informasi telah menjadi sebuah
pertimbangan yang besar. Keperluan akan keamanan menjadi prioritas utama, terutama pada sistem yang bersifat shared. Hal ini memungkinkan orang yang tidak berhak terhadap data pada suatu sistem, dapat mengakses data di dalam sebuah sistem. Keamanan data pada saat pendistribusian sangat penting untuk melindungi data pada saat transmisi terjadi (Stallings, 2007). Seiring
berkembangnya
waktu,
pengetahuan
akan
pencegahan
penyerangan di internet terus bertambah, walau tidak sepesat pengetahuan akan penyerangan di internet yang semakin lama semakin canggih, dan terus berkembang. Yang nantinya pengetahuan akan penyerangan di internet, jika tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan kerusakan yang besar. (Stallings, 2007) Untuk menjawab hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menambah kemampuan dan pengetahuan dalam menjaga keamanan data. Penelitian ini berfokus pada pengamanan data berupa text menggunakan algoritma steganografi bit-plane complexity segmentation (BPCS) dan menggunakan Gambar lain sebagai media penyimpanan. Menurut Eiji Kawaguchi dan Richard O.Eason (Kawaguchi, 1998) steganografi adalah teknik untuk menyembunyikan informasi dari mata manusia dengan menyisipkannya ke dalam bentuk yang tidak dicurigai. Steganografi
tidak
selalu
berupa
1
media
digital,
tetapi
2
media lainnya. Dimana menurut Kessler (Kessler, 2001) terdapat banyak sekali metode yang digunakan untuk steganografi mulai dari tinta yang transparan hingga pada komunikasi, dimana konsep dasar dari steganografi (Stego_Medium) itu adalah gabungan dari Cover_Medium, Hidden_Data, dan Stego_Key. Cover_Medium
merupakan
file
yang
akan
digunakan
untuk
menyembunyikan data, Hidden_Data sendiri adalah data atau pesan yang akan disembunyikan, dan Stegano_Key adalah key yang berguna untuk menentukan bagaimana cara sebuah data di baca, sehingga terlihat seperti enkripsi. Sehingga menghasilkan Stego_Medium, Stego_Medium adalah hasil dari sebuat data yang dalamnya telah disisipkan sebuah pesan Menurut (Chamorro, 2009) pada steganografi terdapat banyak metode yang dapat digunakan, di antaranya adalah Least Significant Bit (LSB), discrete cosine transform (DCT), dan salah satunya adalah Bit-Plane Complexity Segmentation (BPCS). BPCS adalah suatu metode yang menggantikan daerah kompleks (complex region) dalam bit-plane gambar berwarna dengan pola binary acak tanpa merusak gambar tersebut (Sanjaya ER, 2012). Menurut Eiji Kawaguchi and Richard O.Eason (Kawaguchi, 1998), kemampuan
steganografi
dengan
menggunakan
Bit-Plane
Complexity
Segmentation (BPCS) dalam menyembunyikan data dapat berkisar 50 % dari besar gambar, dibandingkan dengan metode steganografi lain yang hanya dapat menyimpan 10% bahkan kurang dari besar vessel image atau gambar yang akan disisipkan pesan. Dikarenakan pada Bit-Plane Complexity Segmentation (BPCS)
3
menggunakan metode Canonical Gray Code (CGC) menggantikan Pure Binary Code (PBC) yang ada sebelumnya. Yang dimaksud tidak merusak gambar adalah, dari sisi penglihatan manusia, dimana menurut Eiji Kawaguchi and Richard O.Eason (Kawaguchi, 1998) teknik yang digunakan dalam menyisipkan informasi berdasarkan karakteristik dari penglihatan manusia, dimana manusia tidak dapat menerima setiap informasi dalam pola binary yang sangat rumit, Sehingga dapat menggantikan semua yang terlihat seperti area Noise pada vessel image. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh Eiji Kawaguchi dan Richard O. Eason pada tahun 1998, dapat disimpulkan bahwa steganografi dengan menggunakan metode Bit-Plane Complexity Segmentation (BPCS) pada citra digital dengan resolusi 24bit, telah berhasil dilakukan tanpa mengubah bentuk dari gambar tersebut. Namun pada penelitian ini, hanya terbatas pada citra berresolusi 24bit, tidak menggunakan citra berresolusi 32bit sebagai obyek penelitian. Menurut Greg Roelofs (Roelofs, 1995) Portable Network Graphics (PNG) dibuat pertama kalinya untuk menggantikan format lama dan sederhana dari Graphics Interchange Format (GIF), PNG memiliki 3 kelebihan dibandingkan dengan GIF, yaitu pada alpha channels (variable transparency), gamma correction, dan two-dimensional interlacing. PNG memiliki beberapa tipe resolusi, di antaranya adalah 24bit dan 32bit per pixel, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar, menurut Greg Roelofs (Roelofs, 2009) perbedaannya adalah pada PNG 24bit menggunakan gambar yang truecolor atau RGB (red/green/blue), dimana setiap pixel dalam gambar tersebut 24bit (3byte) kedalaman dan langsung menentukan warna, bukan bertindak sebagai index pada
4
table warna. Sehingga pada gambar 24bit dapat berisi hingga 16,8 juta warna, meskipun cenderung hanya menggunakan tidak lebih dari 50.000 atau lebih. Sedangkan pada 32bit mengacu pada 24bit RGB + 8 alpha (RGBA), dimana biasanya PNG 32bit digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan, kedokteran, dan industri film.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang dapat dirumuskan akar permasalahan sebagai berikut Bagaimana mengimplementasikan teknik steganografi BPCS pada citra berresolusi 32bit?
1.3 Batasan masalah 1. Menggunakan Teknik Bit-Plane Complexity Segmentation (BPCS) 2. Menggunakan format citra lossless yaitu digital Portable Network Graphics (PNG) dengan resolusi 32 bit ARGB. 3. Pesan yang dimasukkan berupa teks, atau melalui file dengan format .TXT 4. Gambar yang dihasilkan oleh sistem berupa gambar .PNG 32bit ARGB 5. Pesan yang dikeluarkan oleh sistem berupa file dengan format .TXT
5
1.4 Tujuan penelitian Dari rumusan masalah di atas dapat diambil inti dari masalah sebagai tujuan dari penelitian Membangun aplikasi steganografi dengan menggunakan .NET framework dengan mengimplementasikan teknik Bit-Plane Complexity Segmentation (BPCS) pada citra PNG 32bit ARGB
1.5 Manfaat penelitian 1. Untuk mengamankan data rahasia sebelum data dikirimkan. 2. Sebagai dasar penelitian lain dengan topik yang serupa.
1.6 Metodologi penelitian 1. Studi Literatur Melakukan studi kepustakaan melalui hasil penelitian orang lain, artikelartikel atau paper-paper lain yang relevan. 2. Analisis dan Perancangan Sistem Melakukan Analisis terhadap masalah yang dihadapi dan merancang sebuah sistem untuk mengimplementasikan algoritma bit-plane-complexitysegmentation (BPCS). 3. Pembangunan aplikasi Aplikasi dibangun dengan .NET framework menggunakan bahasa pemograman C#. 4. Pengujian aplikasi
6
Pengujian dilakukan terhadap aplikasi yang telah dibuat dengan menggunakan citra digital PNG dengan resolusi 32bit.
1.7 Sistematika Penulisan Pada skripsi ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima (5) bab, yaitu. 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode yang digunakan, serta sistematika dari penulisan yang digunakan pada laporan ini. 2. BAB II TELAAH LITERATUR Bab ini berisikan teori-teori yang digunakan dalam perancangan sistem, implemetasi, dan analisis penelitian. Terdiri dari teori mengenai citra digital, portable network graphics (PNG), steganografi, bit-planecomplexity-segmentation (BPCS) yang digunakan dalam penelitian ini. 3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisikan gambaran sistem secara keseluruhan yang akan dibuat, penjelasan tentang spesifikasi sistem, tujuan, batasan, masukkan, dan keluaran sistem, serta gambaran perancangan sistem mulai dari proses yang terjadi didalamnya, desain antarmuka dari aplikasi, serta hirarki dari menu. 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisikan hasil penelitian yang telah dilakukan, mulai dari proses implementasi dari aplikasi yang dibuat, spesifikasi perangkat lunak dan
7
perangkat keras yang digunakan, proses pengujian aplikasi, hasil dari pengujian aplikasi, penjelasan tentang cara penggunaan aplikasi, serta evaluasi akhir dari aplikasi yang dibuat. 5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan simpulan dan saran. Pada simpulan, diuraikan mengenai jawaban atas batasan masalah serta tujuan dari penelitian yang telah diuraikan pada BAB I. Sedangkan pada bagian saran, berisikan uraian atas manifestasi dari penulis atas sesuatu yang belum ditempuh.