BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan
manusia, dimana dunia semakin menyatu tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang perubahan antar bangsa yang tidak terbatas. Globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan, manufaktur, maupun jasa. Di sisi lain, kebutuhan karyawan dalam memenuhi keinginannya semakin meningkat. Para karyawan bekerja dengan harapan akan memperoleh upah/gaji yang dapat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan yang saat ini sangat begitu kompleks dari hal yang paling pokok/primer terutama masalah kebutuhan sandang, pangan, perumahan, pendidikan, istirahat kerja yang cukup, perlu mendapatkan skala prioritas utama dalam hal pemenuhannya. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dari para pegawai akan pelayanan dan penghargaan oleh atasan terhadap prestasi kerja yang dihasilkannya yang sesuai dengan prinsip keadilan dapat memotivasi kerja mereka. Sehingga dengan seringnya parapegawai/karyawan termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, akan meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja yang diinginkan, karena kuat
1
2
lemahnya dorongan atau motivasi kerja seseorang akan menentukan besar kecilnya kepuasan kerja (As’ad, 1995). Selain sumber daya manusia sebagai salah satu unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi, disisi lain juga manusia sebagai mahkluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan dan harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi prestasi, motivasi, dedikasi, dan loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan dan organisasinya (Hasibuan, 2002). PT. KAI (Persero) perusahaan yang bergerak di bidang jasa biro transportasi darat yaitu kereta api. Perusahaan ini memiliki prestasi yang cukup baik, terbukti dengan adanya peningkatan jumlah konsumen setiap tahun. Prestasi perusahaan tercipta dari kinerja setiap karyawannya. Kinerja kerja karyawan meningkat karena salah satu faktornya adalah kepuasan kerja yang dimiliki oleh para karyawannya terpenuhi oleh perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah meningkatnya motivasi dan disiplin kerja. Dengan diberikannya motivasi maka akan berguna bagi perusahaan dan juga membawa pengaruh yang positif terhadap para karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan hal tersebut tentunya akan meningkatkan prestasi kerja. Perusahaan perlu memperhatikan motivasi karyawan dalam bekerja melalui pemenuhan kebutuhan karyawan akan fisiologis, rasa aman, sosial, harga diri dan aktualisasi diri supaya demonstrasi yang pernah terjadi tidak terulang lagi. Disamping motivasi, disiplin kerja merupakan sebuah titik awal dari segala
3
kesuksesan dalam rangka mencapai tujuan sebuah organisasi. Penerapan disiplin dalam suatu organisasi bertujuan agar semua karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap tata tertib yang berlaku tanpa ada paksaan. Disiplin kerja yang baik dapat dilihat dari tingginya kesadaran para karyawannya dalam mematuhi serta mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku, besarnya tanggung jawab akan tugas masing-masing, serta meningkatkan efisiensi dan kepuasan kerja para karyawannya. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan HRD PT. KAI (Persero) yaitu Bapak Terry dengan beberapa karyawan di kantor pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung yang berkenaan tentang kepuasan kerja karyawan, penulis menemukan beberapa fenomena masalah yang terjadi pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung sekarang ini, permasalahan tersebut bisa dilihat dari naiknya jumlah karyawan yang keluar setiap tahunnya mengindikasikan menurunnya kepuasan kerja karyawan. Sebagaimana tabel berikut ini: Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung yang Keluar Selama Tahun 2010-2012 No. Tahun Jumlah Turnover 2012 47 Orang 1. 2013 160 Orang 2. 2014 s/d maret 28 Orang 3. 235 Orang Total Sumber: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung (2012-2014 s/d Maret)
4
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa angka keluar karyawan dari tahun 2012-2014 meningkat, hal tersebut terjadi karena kurang baiknya hubungan sesama karyawan, adanya permasalahan yang dihadapi karyawan salah satunya mereka merasa tidak puas dengan pekerjaan atau jabatan yang diperolehnya sehingga lebih memilih melakukan pensiun dini. Pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan, namun berdasarkan wawancara yang penulis temukan bahwa permasalahan yang muncul adalah pada penerapan motivasi dan disiplin kerja Dengan diberikannya motivasi maka akan berguna bagi perusahaan dan juga membawa pengaruh yang positif terhadap para karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan hal tersebut tentunya akan meningkatkan prestasi kerja. Penerapan disiplin dalam suatu organisasi bertujuan agar semua karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap tata tertib yang berlaku tanpa ada paksaan. Selain itu, berdasarkan wawancara lainnya penulis menemukan bahwa faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung adalah disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Kurangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas kerja. Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Hasil survey awal di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung menyatakan bahwa ketidakdisiplinan karyawan salah satunya tercermin dari
5
karyawan yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selain itu terlihat dari karyawan yang tidak masuk kerja tanpa memberikan keterangan. Berikut adalah data tingkat absensi di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. Tabel 1.2 Data Absensi Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung Tahun 2014 Selama 3 bulan ( dalam % ) Bulan
Sakit
Ijin
Cuti
Tanpa Keterangan 7 orang 4 orang 3 orang 3 orang Januari 5 orang 4 orang 3 orang Februari 9 orang 10 orang 6 orang 5 orang 3 orang Maret Sumber : PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung tahun 2014 Dari data absen diatas dapat dilihat bahwa karyawan yang tidak masuk kerja persentasenya tidak stabil bisa dilihat dari fluktuasi kenaikan absensi selama 3 bulan terahkir. Ketidakhadiran karyawan menjadikan sesuatu yang sangat penting atau disebut mahal karena ketidakhadiran dapat menyebabkan pekerjaan menjadi terbengkalai. Ketidakhadiran karyawan merupakan sikap dari rendahnya kedisiplinan yang dapat menurunkan tingkat kepuasan kerja. Dengan menurunnya kepuasan kerja akan menyebabkan perusahaan menjadi lambat untuk maju. Pada kesempatan yang sama, penulis melakukan wawancara singkat kepada karyawan. Dari hasil wawancara singkat dengan 7 orang karyawan, 3 orang diantaranya menyatakan puas dengan pekerjaannya mereka saat ini, sedangkan 4 orang lainnya menyatakan tidak puas. Alasan yang diberikan oleh 3
6
orang responden yang menyatakan puas adalah karena muncul semangat atau motivasi dari dalam diri mereka untuk bekerja setiap harinya, secara lebih konkrit mereka menjelaskan bahwa dengan bertemu dengan rekan kerja setiap hari dapat membuat mereka lebih bersemangat dalam bekerja, karena mereka sudah merasa lebih cocok dan kompak satu dengan yang lainnya. Sehingga betapa berat dan kerasnya pekerjaan tidak lagi menjadi masalah dan mereka justru menikmatinya. Alasan yang lebih spesifik lainnya mengatakan bahwa mereka telah berkeluarga, sehingga mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk member nafkah keluarga, dan kemudian gaji yang diterima selama ini tergolong cukup tinggi, hal tersebut yang menjadi pemicu mereka bekerja lebih giat lagi. Sehingga secara umum mereka menyatakan puas atas pekerjaan yang mereka lakukan sekarang. Namun 4 orang yang menyatakan tidak puas dalam bekerja belum diketahui apa faktor penyebabnya yang menyebabkan mereka yang tidak puas dalam pekerjaan ini menyebabkan tindakan indisipliner. Dalam menghadapi tingkat persaingan usaha yang tinggi di bidang transportasi jasa, PT. KAI (Persero) Bandung harus bisa mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaan supaya tetap lancar dan dapat meningkatkan daya saing. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT. KAI (Persero) Bandung terhadap mengambil judul “PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. KAI (PERSERO) BANDUNG’’
7
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas tersebut, akhirnya penulis mengidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah motivasi dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. KAI (Persero) Bandung? 2. Sejauh mana pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. KAI (Persero)Bandung ?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. KAI (Persero) Bandung. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam proses penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. KAI (Persero) Bandung.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang motivasi dan disiplin karyawan yang
dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di PT. KAI (Persero) Bandung, hasil penelitian ini diharapkan untuk : 1.4.1
Kontribusi Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. KAI (Persero) Bandung. Apabila
8
pembuktian empiris nanti menunjukan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan, maka hasil ini sesuai dengan pendapat Arsyenda (2013) yang menyatakan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Apabila penelitian ini terbukti berbeda secara signifikan, maka faktor penyebabnya diharapkan dapat teridentifikasi misalnya, faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan pimpinan, kompensasi, pengetahuan karyawan, atau faktor eksternal seperti keluarga, teman, dan lingkungan sekitar yang mempengaruhi karyawan sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap teori. 1.4.2
Kontribusi Praktis Dalam penelitian ini penulis membahas bagaimana motivasi dan disiplin
kerja yang dilakukan oleh karyawan di PT. KAI (Persero) Bandung dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan dapat menguntungkan perusahaan sebagai bahan masukan serta bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan khususnya dalam menyikapi masalah yang menyakut motivasi, disiplin kerja dan kepuasan kerja karyawan. Melalui penelitian ini diharapkan manajemen perusahaan dapat memberikan motivasi yang baik dan menerapkan disiplin kerja yang baik agar kepuasan kerja karyawan dapat tercapai.
1.5
Definisi Variabel Penelitian Agar penelitian mempunyai penelitian yang dapat dimengerti pembaca,
maka perlu dijabarkan variabel-variabel dalam definisi sebagai berikut :
9
1.5.1
Motivasi Hasibuan (2003) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau daya penggerak. Dalam pemberian motivasi instansi mempunyai kesamaan tujuan, ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh antara lain meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, meningkatkan prestasi kerja pegawai, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi, meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai dan meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas. 1.5.2
Disiplin Kerja Disiplin Kerja menurut Hasibuan (2008) kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib dimana seseorang atau sekelompok yang tergabung dalam organisasi tersebut berkehendak mematuhi dan menjalankan peraturan yang ada, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. 1.5.3
Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja adalah salah satu kriteria dalam menetapkan suatu
struktur organisasi yang sehat. Menurut Hasibuan (2000) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.Sikap ini dicerminan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan kondisi psikologis atau perasaan karyawan menyakut pekerjaan yang dihadapinya baik mengenai pekerjaannya maupun
10
faktor-faktor tertentu dalam pekerjaannya. Kepuasan kerja bersifat individual dan tergantung pada persepsi seseorang tentang apa yang dirasakannya mengenai pekerjaannya. Jadi kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
1.6
Outline Skripsi Outline skripsi ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian
informasi berdasarkan urutan dan aturan logis penelitian. Pembahasan skripsi ini disusun dalam 5 bab yang secara keseluruhan membahas pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. KAI (Persero) Bandung. Tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan judul skripsi yang menggambarkan secara singkat tentang masalah yang diteliti. Kemudian skripsi diawali bab 1 yang berisi pendahuluan, dimana dalam pendahuluan ada beberapa uraian dan penjelasan mengenai rumusan singkat tentang pokok-pokok yang akan dibahas seperti identifikasi masalah yang merupakan pertanyaan pokok dari keseluruhan penelitian. Tujuan penelitian merupakan arah dari penelitian, merinci apa yang ingin diketahui penulis dalam bentuk pertanyaan. Kegunaan penelitian yang manfaat dari hasil penelitian dan sumbangan penelitian terhadap perkembangan ilmu manajemen serta definisi yang digunakan agar penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas dan membahas tentang outline penelitian.
11
Pada bab 2 yaitu tinjauan pustaka yang memuat informasi tentang teori yang menjadi latar belakang penelitian atau uraian tentang teori, membahas variabel-variabel yang digunakan, tinjauan pustaka juga membantu dalam menyusun kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka pemikiran adalah pola nalar peneliti dalam menjawab masalah yang diturunkan dari teori. Selanjutnya diikuti oleh bab 3 yang berisi uraian mengenai metodologi penelitian. Dimana dimulai dari objek penelitian yang dilakukan di PT KAI (Persero), sejarah singkat perusahaan PT KAI (Persero), desain penelitian yang akan dilakukan, operasional penelitian, jenis penelitian, dan metode penelitian. Selanjutnya bab 4 hasil penelitian dan pembahasan, yaitu memuat pendeskripsian yang dilakukan menyangkut data dan hasil penelitian. Pendeskripsian tersebut meliputi hasil pengukuran variabel-variabel yang akan diteliti, pengujian hipotesis, analisis hasil penelitian, dan interprestasi data. Kemudian di akhir penelitian yaitu di bab 5 kesimpulan dan saran yang merupakan bab terakhir, dimana bagian ini diambil kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dapat bermanfaat bagi objek penelitian.