BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Makanan tradisional merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan keberadaanya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah tentang pelestarian makanan tradisional. Sampai saat ini makanan tradisional yang tersurat dalam sumber-sumber tertulis belum banyak mendapat perhatian para ahli. Untuk mencari sumber-sumber tertulis masa lampau tentang makanan tradisional merupakan sumber yang berharga karya-karya pustaka warisan budaya masa lampau sangat terbatas dipahami oleh masyarakat umum. Dengan demikian perlu terjemahan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Di dalam beberapa karya pustaka kuno (naskah kuno) baik langsung maupun tidak langsung seringkali memuat istilah makanan dan minuman yang di kenal pada masa itu. Dengan demikian inventarisasi jenis-jenis makanan dan minuman yang termuat didalamnya, untuk mengingat makanan dan minuman tradisional sudah jarang di temukan di tempat umum. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengiventarisasi macam-macam makanan dan minuman tradisional yang dijadikan inspirasi bagi TeMBI RUMAH BUDAYA dalam menentukan menu andalan di Pulo Segaran resto. Mengambil reverensi buku dari Serat Centhini yang
membahas
tentang
menu
makanan
dan
minuman
tradisional
(Wahjudi,dkk,2014: 8).
1
TeMBI RUMAH BUDAYA memiliki rumah makan unik bernama waroeng dhahar Pulo Segaran yang didirikan pada tahun 2008. TeMBI RUMAH BUDAYA mendirikan usaha profit orientedyang sifatnya bertolak belakang, bebeda tujuan namun saling mendukung. Tujuan didirikannya untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan dan menambah pemasukan. Suasana jawa yang serba terbuka dan santai dengan iringan gendhing jawa yang menenangkan mampu menjadi daya tarik tersendiri. Ditawarkan menu jawa otentik dengan reverensi dari Serat Centhini seperti sayur asem, nasi liwet, mangut, nasi goreng. Terdapat masakan unik dan andalan yaitu burung emprit (pipit) dan bajing (tupai). Daging tupai berkhasiat mengobati penyakit asma dan diabetes. Burung emprit yang menjadi hama padi diolah sehingga dapat dimakan langsung dengan tulangnya, tercampur tekstur renyah dan empuk dan rasa guruh di lidah.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan masalah bahwa di Pulo Segaran resto terdapat dua menu andalan olahan emprit dan bajing yang diambil dari Serat Centhini. Rumusan masalah tersebut diturunkan dalam dua pertanyaan penelitian di Pulo Segaran resto yaitu : 1. Bagaimana pengolahan dan pengembangan menu burung emprit dan bajing di TeMBI RUMAH BUDAYA? 2. Bagaimana pengembangan menu burung emprit dan bajing di Pulo Segaran resto?
2
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mendiskripsikan pengolahan menu burung emprit dan bajing TeMBI RUMAH BUDAYA. 2. Mengusulkan beberapa menu tambahan inovasi berbahan dasar emprit dan bajing di Pulo Segaran resto TeMBI RUMAH BUDAYA? D. Manfaat 1.Menambah jumlah kunjungan di TeMBI RUMAH BUDAYA khususnya pecinta kuliner tradisional. 2.Bermanfaat bagi peneliti ilmu Pariwisata khususnya pengembangan pariwisata tentang kuliner tradisional jawa. 3.Menambah referensi ilmu kuliner Jawa tradisional bagi Perguruan Tinggi. Memberikan manfaat praktis gambaran tentang Wisata kuliner tradisional TeMBI RUMAH BUDAYA.
E. Tinjauan Pustaka Berikut dibawah ini beberapa penelitian yang sudah dilakukan di TeMBI RUMAH BUDAYA : Pertama, Potensi Dan Pengembangan TeMBI RUMAH BUDAYA Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Bantul oleh Silvia Hanifah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, tahun 2013. Dalam skripsi ini penulis membahas tentang potensi yang ada di TeMBI
3
RUMAH BUDAYA untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke TeMBI RUMAH BUDAYA. Kedua, Strategi Pemasaran Berbasis Budaya Dalam Upaya Melestarikan Warisan Budaya Indonesia Di TeMBI RUMAH BUDAYA oleh, Uswatun Hasanah, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, tahun 2013. Dalam Tugas Akhir tersebut membahas tentang upaya promosi yang dilakukan TeMBI RUMAH BUDAYA guna melestarikan warisan budaya Indonesia khususnya di TeMBI RUMAH BUDAYA. Penulis juga menjelaskan apa saja warisan budaya Indonesia yang ada di TeMBI RUMAH BUDAYA. Ketiga, Peranan Produk wisata Edukatif Berbasis Budaya Dalam Upaya Memperkenalkan Budaya Lokal Kepada Wisatawan di TeMBI RUMAH BUDAYA, oleh Maria Jatu Pratiwi, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, tahun 2013. Dalam laporan ini penulis menjelaskan cara memperkenalkan dan memasarkan produk wisata budaya lokal kepada wisatawan. Keempat Kuliner Jawa Dalam Serat Centhini, oleh Wahjudi,dkk, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), tahun 2014. Dalam buku ini membahas tentang kuliner tradisional Jawa yang ada di naskah kuno Centhini di terjemahkan ke Orde Baru yang mudah di pahami oleh semua orang. Dari Tinjauan Pustaka tentang beberapa penelitian dengan judul Menu Spesial Burung Emprit Dan Bajing Pulo Segaran Resto Sebagai Wisata Kuliner TeMBI RUMAH BUDAYA belum pernah dilakukan orang lain.
F. Landasan Teori 4
Makanan tradisional yang sering disebut dengan kuliner sebenarnya tidak hanya berwujud makanan saja, namun ada minuman. Bagi bangsa Indonesia kekayaan kuliner tradisional cukup beraneka ragam, hal itu didukung oleh kondisi geografis yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Masing-masing daerah atau letak geofrafis tersebut memiliki hasil kuliner yang memperkaya variasi kuliner tradisional Indonesia. Keanekaragaman pangan merupakan kekayaan budaya Indonesia akan baik untuk menjadi sarana penunjang ketahanan pangan. Keragaman sumber pangan di Indonesia, menyebabkan makanan tradisional Indonesia juga bervariasi rasa. Makanan juga merupakan kebutuhan dasar yang penting dalam kehidupan manusia. Berbeda dengan makhluk hidup lainya, yang membutuhkan makanan untuk kelangsungan hudup hayati, bagi manusia makanan juga mempunyai nilai untuk kehidupan manusia(Wahjudi,dkk; 2014:1). Makanan dapat juga dianggap sebagai barang yang dalam ilmu Antropologi dibicarakan dalam rangka pokok mengenai teknologi dan kebudayaan fisik. Makana dipandang dari sudut bahan mentahnya, yaitu sayuran, buah-buahan, akar-akaran, biji-bijian, susu, daging, ikan serta telur. Dari pengertian ini secara garis besar makanan termasuk juga minuman dapat kita lihat dari sudut teknologi, konsumsi, dan dari sudut turun temurun (Drs.Moertjipto,dkk; 1994:39). Yang dimaksud dengan makanan ialah salah satu kebutuhan essensial yang diperlukan untuk membina kehidupan setiap manusia. Kebutuhan essensial tersebut ialah makanan dan minuman, karena didalam makanan dan minuman terdapat kalori yang diperlukan oleh setiap manusia. Keperluan kalori dari masing-masing manusia tidak sama karena ditentukan oleh jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat umur (Drs.Moertjipto,dkk; 1994:41). Kata makanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai arti: 1. Segala apa yang boleh dimakan (seperti panganan, lauk pauk, kue). 2. Segala bahan yang kita makan 5
atau masuk kedalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga atau mengatur semua proses dalam tubuh. Dalam Ensiklopedia Indonesia Jilid 4 disebutkan bahwa makanan juga mengandung nilai tertentu bagi sebagian kelompok manusia, suku bangsa, atau perorangan seperti unsur kelezatan, memberi rasa kenyang, dan nilai-nilai yang dikaitkan dengan faktor-faktor lain, seperti emosi atau perasaan, tingkat sosial, kepercayaan, agama dan lain-lain. Sehingga pengertian makanan adalah merupakan hasil olahan yang berupa makanan yang erat kaitanya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Bahan makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi(Wahjudi,dkk; 2014:8). Kuliner tradisional yang sering disebut dengan kuliner turun temurun sebenarnya tidak hanya berwujud makanan melainkan minuman. Bagi bangsa Indonesia kekayaan kuliner tradisional cukup beranekaragam, hal ini didukung oleh kondisi geografis dari berbagai pulau. Masing-masing daerah atau geografis memiliki kuliner yang memperkaya variasi kuliner bangsa Indonesia (Wahjudi,dkk; 2014:13).
G. Metode Penelitian Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode diskriptif dengan cara pengamatan dan analisis terhadap suatu objekyang diteliti untuk memperoleh gambaran yang tepat.
1.Jenis data yang digunakan : a. Data Primer 6
Data Primer adalah suatu data yang diperoleh melalui proses pengamatan langsung dari objek yang diteliti dalam hal ini mengenai kondisi fisisik, kehidupan seharihari. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai dokumen yang relevan buku reverensi yang berhubungan dari masalah yang dikemukakan media elektronik, maupun hasil penelitian orang lain yang berkaitan dengan rencana pengembangan potensi TeMBI RUMAH BUDAYA. c.Studi Pustaka Mengumpulkan bahan acuan seperti buku, artikel, jurnal mengenai potensi suatu objek dan daya tarik wisata sesuai dengan tema yang dipilih oleh penulis. 2.Cara perolehan data : a. Observasi/ Pengamatan langsung Observasi/Pengamatan langsung adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau penelitian. Alamat :Jln Paris KM 8,4 Tembi Tumbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta 55188. No telepon : (0274) 368000 Waktu
: 11 Januari-11 April 2016
b. Wawancara langsung Wawancara langsung adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dan
7
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara.)
Nama
: Tri Haryanti
Usia
: 32 Tahun
Jabatan
: Kepala bagian Masak (kabag) TeMBI RUMAH BUDAYA
H. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Tugas Akhir ini disusun secara sistematis dalam kerangka penulisan sebagai berikut : BAB I, PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang yang mendasari pentingnya penelitian, Tujuan dan Manfaat yang ingin dicapai dalam Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan yang mendasar untuk teori, Metode pengambilan data, serta sistematika penulisan. BAB II, DIKSRIPSI OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi lokasi penelitian beserta profil TeMBI RUMAH BUDAYA, dilengkapi dengan sejarah pembangunan TeMBI RUMAH BUDAYA, dan struktur organisasi. BAB III, PEMBAHASAN Dari bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang meliputi Olahan burung emprit (pipit) TeMBI RUMAH BUDAYA, Olahan bajing (tupai) TeMBI RUMAH BUDAYA, Rekomendasi pengembangan menu, dan wisata kuliner. BAB IV, KESIMPULAN DAN SARAN Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Daftar Pustaka berisi referensi dalam penyusunan Tugas Akhir. Memberikan informasi tambahan yang melengkapi Tugas Akhir. Beserta penambahan daftar lampiran yang memperkuat Tugas Akhir yang dibuat.
8
9