BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian PT. ABC adalah perusahaan yang melakukan perakitan mobil dengan merek X
dan Y di Indonesia. Proses perakitan yang dilakukan oleh PT. ABC dimulai dari proses stamping, perakitan engine, casting, welding, painting, dan assembling. Pada tahun 2012, mesin-mesin yang digunakan untuk melaksanakan proses painting (pengecatan badan mobil) di area Painting#1 mengalami banyak kerusakan sehingga kegiatan produksi terhenti selama 4.053 menit, padahal Key Performance Indicator (KPI) kerusakan yang diberikan oleh manajemen puncak adalah berupa toleransi maksimum sebesar 2.268 menit. Berdasarkan analisa data kerusakan tersebut, 2.638 menit atau 65,08% disebabkan oleh metoda perawatan mesin (preventive maintenance method) yang masih lemah. Hal ini diidentifikasi dari beberapa laporan kerusakan peralatan yang menyatakan bahwa kerusakan mesin yang terjadi antara lain disebabkan karena tidak ada metoda perawatan yang diterapkan pada bagian mesin yang mengalami kerusakan, sehingga kerusakan tersebut tidak pernah terdeteksi atau dicegah kemunculannya. Untuk mencapai KPI kerusakaan di tahun 2013 yang masih sama dengan tahun 2012, yaitu 2.268 menit, Departemen Maintenance melakukan analisa terhadap kegiatan perawatan metoda perawatan mesin yang telah diterapkan di area Painting#1 selama ini. 1
Metoda perawatan mesin di PT. ABC selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, terutama bila ada kerusakan mesin. Kerusakan mesin yang terjadi selalu dianalisa dengan metoda Root Cause Analysis (RCA). Bila hasil RCA menyatakan ada kelemahan, maka metoda perawatan mesin segera disempurnakan sesuai dengan hasil RCA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selama ini metoda perawatan mesin di PT. ABC dikembangkan dengan metoda RCA. Permasalahannya adalah jumlah kerusakan mesin di area Painting#1 tetap banyak walaupun metoda perawatan mesin selalu dikembangkan. Sehingga diperlukan metoda pengembangan selain RCA. Pada penelitian ini, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dipilih sebagai metoda pengembangan selain RCA untuk meningkatkan kinerja mesin di area Painting#1. Pemilihan FMEA didasari oleh : 1. FMEA menutupi kekurangan RCA. Institute for Safe Medication Practices (ISMP) (sebagaimana dikutip oleh Senders, 2004) menyatakan bahwa RCA adalah proses yang bersifat reaktif karena diterapkan setelah kesalahan terjadi, berbeda dengan FMEA yang bersifat proaktif yang digunakan untuk melihat dengan hati-hati dan sistematik pada area atau proses rentan. 2. FMEA dapat mengembangkan metoda perawatan mesin yang efektif. Yeh dan Sun (2011) di dalam jurnalnya mengenai Preventive maintenance model with FMEA and Monte Carlo simulation for the key equipment in
2
semiconductor foundries, menyimpulkan bahwa FMEA berhasil menunjukan bagian terpenting dari mesin di pengecoran semikonduktor, dan membentuk model perawatan mesin yang efektif. efektif 3. FMEA telah digunakan oleh berbagai bidang, termasuk otomotif. Onodera (1997) (sebagaimana dikutip oleh STUK, 2002) menyatakan bahwa “FMEA FMEA telah digunakan di bidang elektronik, automobiles, automobiles consumer products, generating power plant,, konstruksi bangunan dan jalan raya, telekomunikasi, dan lain-lain” lain (p.16). Penerapan FMEA dilaksanakan terlebih dahulu pada pada satu mesin sebagai pilot project-nya. nya. Pemilihan mesin untuk pilot project didasari oleh teori Pareto, yaitu memilih objek yang paling bermasalah untuk ditanggulangi terlebih dahulu. Berdasarkan tabel 1.1, yaitu data jumlah kerusakan per mesin di area Painting#1 pada tahun 2012, maka Automatic Spray Machine (ASM) dipilih sebagai objek pilot project-nya. ASM mengalami jumlah jumlah kerusakannya paling banyak, banyak yaitu meliputi 49.89% dari jumlah kerusakan mesin di area Painting#1. Tabel 1.1 : Data Jumlah umlah Kerusakan Mesin di Area Painting#1 Pada P Tahun 2012
Sumber : Laporan bulanan Seksi Maintenance Painting#1 pada tahun 2012 (data diolah) 3
1.2
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Penelitian
1.2.1
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka Departemen
Maintenance menggunakan FMEA sebagai alat untuk mengembangkan metoda perawatan ASM demi mencapai target KPI kerusakan di tahun 2013. Oleh karena itu, rumusan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa besarkah risiko kerusakan ASM saat ini? 2. Bagaimanakah pengaruh metoda perawatan ASM saat ini terhadap tingkat risiko ASM saat ini? 3. Seberapa efektifkah perbaikan metoda perawatan ASM saat ini terhadap besarnya risiko kerusakan ASM saat ini? 4. Apakah KPI kerusakan ASM di tahun 2013 dapat dicapai dengan melakukan perbaikan metoda perawatan ASM saat ini? 5. Berapakah biaya kerugian akibat kerusakan ASM di tahun 2013 yang dapat dihindari dengan menggunakan FMEA?
1.2.2
Batasan Masalah Penelitian yang dilakukan dibatasi hanya pada metoda perawatan mesin saja.
Hal-hal yang meliputi desain mesin, keterampilan karyawan, dan biaya perawatan tidak dibahas dalam penelitian ini. Perbaikan pada metoda perawatan merupakan langkah awal dari serangkaian rencana perbaikan di Departemen Maintenance demi
4
tercapainya target KPI kerusakan mesin di area Painting#1. Setelah perbaikan pada metoda perawatannya, langkah berikutnya adalah peningkatan kehandalan desain mesin, dan peningkatan keterampilan karyawan. Setelah semua dilakukan dan target KPI kerusakan mesin di area Painting#1 tercapai, barulah efisiensi biaya perawatan dilakukan.
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini,
maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan besar risiko kerusakan ASM saat ini dengan menggunakan FMEA. 2. Mengevaluasi tingkat pengaruh metoda perawatan ASM saat ini terhadap risiko ASM saat ini dengan menggunakan FMEA. 3. Menentukan tingkat keefektifan perbaikan metoda perawatan ASM terhadap penurunan besar risiko kerusakan ASM dengan menggunakan FMEA. 4. Mengevaluasi tingkat pencapaian KPI kerusakan ASM di tahun 2013 setelah metoda perawatan ASM saat ini diperbaiki dengan FMEA. 5. Mengevaluasi biaya kerugian akibat kerusakan ASM di tahun 2013 yang dapat dihindari dengan menggunakan FMEA.
5
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini menganalisa kondisi ASM pada saat ini untuk mengidentifikasi
seluruh potensi kerusakan, besar risiko tiap potensi dan cara mencegah atau mengurangi risiko tiap potensi tersebut melalui perbaikan metoda perawatan mesin. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi PT. ABC : a. Menjadi masukan bagi Departemen Maintenance dalam menyusun rencana perbaikan kinerja ASM pada tahun 2013, sehingga jumlah kerusakan ASM dapat ditekan demi mencapai target KPI kerusakan ASM di tahun 2013. b. Mencegah biaya kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan ASM. c. Menjadi pilot project yang merupakan dasar pengembangan metoda perawatan mesin lainnya di PT. ABC. 2. Bagi praktisi dan akademisi : Menjadi pembanding, informasi tambahan, atau bahkan langkah awal bagi penelitian selanjutnya yang memiliki tema sejenis.
1.5
Sistematika Penulisan Penelitian ini akan disusun ke dalam lima bab dengan urutan sebagai berikut:
1. Bab I: Pendahuluan
6
Bab pendahuluan berisi sub-bab: (a) latar belakang penelitan (landasan konseptual dan landasan kontekstual), (b) rumusan masalah dan batasan masalah penelitian, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, dan (e) sistematika penelitian. 2. Bab II: Tinjauan Pustaka Bab tinjauan pustaka berisi teori-teori yang didapat dari jurnal ilmiah, dan literatur akademis yang bersesuaian dengan obyek yang diteliti. 3. Bab III: Metoda Penelitian dan Profil Perusahaan Bab metoda penelitian dan profil perusahaan membahas metoda penelitian yang digunakan pada penelitiain ini, ditambah dengan pemaparan profil perusahaan yang menjadi obyek penelitian. 4. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab hasil penelitian dan pembahasan memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan dekat dengan pembahasan. 5. Bab V: Simpulan dan Saran Bab simpulan dan saran dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab I. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan kepada perusahaan yang menjadi objek penelitian dan para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
7