BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kebijakan pada tahun 1998 telah menetapkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan perbankan syariah terus diperbaiki dan direvisi dengan tujuan dapat mencapai perbankan syariah yang diinginkan. Harapannya bank syariah akan selalu mendapat motivasi dan dukungan dari semua kalangan. Dalam perkembangannya bank syariah terus melakukan ekspansi untuk terus mengembangkan asset dan jaringan melalui cabang dan kantor cabang pembantu diberbagai daerah. Selain itu keberlangsungan usaha suatu bank syariah juga ditopang dari pembiayaan yang tepat sasaran sehingga tidak berdampak pada bangkrutnya bank syariah. Disisi lain ada yang lebih penting dari pembiayaan, Muhammad membicarakan tentang peranan Bank islam. Diantara peranan itu adalah (1) memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat; (2) meningkatkan kesadaran syariah umat isalamsehingga dapat memperluas segmen danpangsa pasar perbankan syariah ; (3) menjalin kerjasama dengan para ulama karena bagaimanapun peran ulama, khususnya di Indonesia, sangat dominan bagi kehidupan umat islam. (Muhammad 2011:18)
Pembiayaan atau financing menurut Muhammad (2005:17) yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dalam pembiayaan bank syariah terdapat berbagai macam pembiayaan, namun dalam penelitian ini penulis lebih menitik beratkan terhadap pembiayaan jual beli yaitu murabahah. Pada saat ini pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang banyak digunakan oleh bank dalam penyaluran
dana
(pembiayaan),
Karena
mudah
diimplementasikan,
pendapatan bank dapat diprediksi, tidak perlu mengenal nasabah secara mendalam, menganalogikan murabahah dengan pembiayaan konsumtif. Seiring
dengan
perkembangan
bisnis
pembiayaan,
beberapa
perusahaan pembiayaan mulai menjalankan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah telah diatur dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-03/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan Nomor PER-04/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang Akad-akad yang digunakan dalam kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang dapat dilakukan oleh perusahaan pembiayaan antara lain Murabahah, Ishtisna’, Salam, Wakalah Bil Ujrah, Ijarah, dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik.(Laporan Perbankan Syariah 2013). Sehingga pesaing bank syariah semakin banyak selain dari kompetitor utama yaitu bank konevensional
Kinerja perbankan syariah secara keseluruhan selama tahun 2012 tetap menunjukkan kinerja yang relatif terjaga baik, tercermin dari perkembangan aset, pencapaian proftabilitas, peningkatan efisiensi dan fungsi intermediasi yang relatif tetap berjalan secara optimal. Pada periode laporan pembiayaan murabahah tumbuh 56,1%, sehingga menempati pangsa 59,7% dari total pembiayaan BUS dan UUS. Sementara pada pembiayaan BPRS pangsa akad murabahah mencapai 80,3%. Pemanfaatan akad-akad lain dalam pembiayaan berubah secara dinamis, khususnya pada kelompok BUS dan UUS. (Laporan Perbankan Syariah2013) Berdasarkan hasil laporan dari bank indonesia tahun 2013 pembiayaan bank syariah di dominasi oleh produk murabahah. Portofolio pembiayaan secara keseluruhan pembiayaan murabahah dapat mencapai 90% dari produk pembiayaan lainnya. Dilihat dari jenis akadnya, secara umum penyaluran pembiayaan perbankan syariah masih didominasi oleh akad murabahah. Pembiayaan murabahah sampai saat ini masih merupakan pembiayaan yang dominan bagi perbankan syari'ah di dunia, tetapi masih banyak kritik yang dilontarkan pada bank syari'ah dalam masalah penetapan margin keuntungan. Hal ini dikarenakan produk pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip dengan produk pembiayaan kredit berbunga flat pada bank konvensional. (www.bi.go.id) Kondisi krisis ekonomi global yang dimulai pada tahun 2009-an. Lemahnya permintaan akan komoditas global terlebih permintaan domestik negara-negara maju yang tercermin dari penurunan tekanan inflasi global,
tingginya angka pengangguran di Amerika Serikat dan negara maju lainnya, bencana tsunami yang terjadi di Jepang, serta faktor krisis geopolitik di kawasan timur tengah yang menyebabkan harga minyak melambung tinggi juga menjadi faktor utama penyebab lambatnya perkembangan ekonomi global di tahun 2009 sampai saat ini. Bank syariah merupakan lembaga yang bergerak dalam transaksi riil akan terpengaruhi oleh inflasi yang fluktuatif. Namun disaat itu perbankan syariah mampu membuktikan eksistensinya menaikkan statistik pertumbuhannya dan memperbaiki tiap pembiayaan dari tahun 2009 sampai saat ini. Sudut pandangan lain perbankan syariah masih terpojokkan oleh pendapat sebagian masyarakat yang menganggap bahwa margin murabahah mirip dengan produk perbankan konvensional yang bersandarkan pada prinsip bunga bank. Pendapat ini dapat mempengaruhi besarnya volume pada pembiayaan murabahah di perbankan syariah. Menurut Muhammad (2004:103) menyatakan sebagai berikut: “faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya mark-up dalam margin adalah kebutuhan bank syariah untuk memperoleh keuntungan riil, inflasi, suku bunga berjalan, kebijakan moneter, dan marketabilitas barang-barang murabahah serta tingkat laba yang diharapkan dari barang-barang itu.”
Berdasarkan kondisi dan alasan praktik murabahah di bank syariah, maka ada semacam “kecaman” atau penilaian masyarakat terhadap praktik bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional (bunga bank).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh BI menunjukkan bahwa 15% responden menilai bank syariah tidak ada bedanya dengan bank konvensional, “hanya beda bungkusnya” kalangan awam juga menilai bahwa bank syariah dalam mengambil keuntungan lebih besar dibandingkan dengan bank konvensional. Dikatakan juga oleh Muhammad dalam bukunya, bank syariah seharusnya tidak hanya menjadikan bunga bank konvensional sebagai rujukan dalam penentuan harga jual produk murabahah. Dalam praktiknya, barangkali tingginya margin yang diambil oleh pihak bank syariah adalah untuk antisipasi naiknya suku bunga di pasar atau inflasi. Sehingga jikalau terjadi kenaikan suku bunga yang besar, maka bank syariah tidak mengalami kerugian secara riil, namun demikian apabila suku bunga di pasar tetap stabil atau bahkan turun, maka margin murabahah akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga pada bank konvensional. (Muhammad, 2011 :140) Berdasarkan uraian diatas,
penulis
tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Murabahah dengan menggunakan variabel independen Inflasi, Margin Pesaing, Suku Bunga Kredit, dan Biaya Operasional. Yang akan dirangkai menjadi Judul penelitian “Analisis Pengaruh Inflasi, Biaya Operational, Margin Pesaing, Dan Suku Bunga Kredit terhadap Margin Murabahah Perbankan syariah (studi kasus BPR Syariah)”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian, dapat ditarik rumusan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap margin murabahah 2. Bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap margin murabahah 3. Bagaimana pengaruh margin pesaing terhadap margin murabahah 4. Bagaimana pengaruh suku bunga kredit terhadap margin murabahah 5. Bagaimana pengaruh inflasi, margin pesaing, biaya operasional suku bunga kredit, terhadap margin murabahah perbankan syariah secara simultan? C. BATASAN PENELITIAN Fokus
penelitian
diarahkan
pada
variabel-variabel
yang
berpengaruh terhadap margin pada bank. Margin adalah selisih antara harga jual dan harga beli pembiayaan murabahah. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan Margin Murabahah sebagai variabel dependen sedangkan Inflasi, Biaya Operational, Margin Pesaing, Suku Bunga Kredit sebagai variabel indenpen. Obyek dari penelitian ini adalah menggunakan BPR Syariah di Indonesia. Pemilihan ini karena data yang diperlukan telah mudah diakses melalui website Bank Indonesia dan BPS. Sedangkan data yang digunakan mulai Januari 2009 sampai September 2013.
D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui variabel yang
memiliki
hubungan
dan
mempengaruhi
penetapan
margin
murabahah. Selanjutnya dapat dipastikan secara spesifik tujuan suatu penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap margin murabahah. 2. Untuk menganalisis pengaruh biaya operasional terhadap margin murabahah. 3. Untuk menganalisis pengaruh margin pesaing terhadap margin murabahah. 4. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga kredit terhadap margin murabahah. 5. Untuk
menganalisis
pengaruh
inflasi,
margin
pesaing,
biaya
operasional dan suku bunga kredit terhadap margin murabahah perbankan syariah secara simultan. E. KEGUNAAN PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, sebagai tahap pembelajaran yang memberi tambahan pengetahuan serta wawasan dalam ruang lingkup perbankan sehingga peneliti dapat mengembangkan ilmunya dan sebagai batu loncatan
untuk berkembang setelah menyelesaikan studi yang didapat di program
studi
Ekonomi
dan
Perbankan
Islam
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Bagi instansi terkait (perbankan syariah), penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi pihak perbankan syariah yang terkait dalam merumuskan kebijakan penetapan margin murabahah perbankan syariah. 3. Bagi
pemerintah,
sebagai
masukan
dan
pertimbangan
dalam
pengambilan kebijakan dibidang ekonomi yang berpengaruh terhadap maju mundurnya suatu perbankan syariah. 4. Bagi masyarakat, sebagai sarana informasi terkait dalam memilih atau memutuskan untuk melakukan transaksi pembiayaan. F. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika dan penyusunan skripsi ini dibagi dalam lima bab. Secara garis besar akan diuraikan secara singkat sebagai berikut : BAB I : Dalam bab I, Berisikan penjelasan secara umum hal-hal melatarbelakangi penulisan penelitian ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Dalam bab II, memuat ini tinjauan pustaka dan kerangka teori serta hipotesis penelitiann.
BAB III : Dalam bab III, berisikan metode penelitian yang menjelaskan mengenai obyek penelitian, sumber dan jenis data, populasi dan sampel penelitian, teknik analisis data dan teknik pengujian hipotesis. BAB IV : Dalam bab IV, menjelaskan analisis dan pembahasan dari hasil pengolahan data. Mendeskripsikan lebih lanjut obyek penelitian, serta pembahasan uji hipotesis. BAB V : Bab terakhir ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya yang dirangkum dalam satu rumusan, keterbatasan dalam penelitian serta saran.