Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Terbatasnya lahan perkantoran saat ini menjadi salah satu kendala suatu perusahaan untuk memperluas serta menambah lapangan pekerjaan di Jakarta. Oleh karena itu sebagai alternatif mengatasi masalah keterbatasan lahan ini pembangunan gedung secara vertikal dapat menjadi solusi terbaik. Rancangan sebuah bangunan tinggi untuk penggunaan berskala lebih besar, sudah tentu memerlukan pendekatan berbagai disiplin ilmu perencanaan, fabrikasi bahan, dan konstruksi bangunan. Karena skala bangunan tinggi, pasti memerlukan sistem penunjang struktur yang cukup rumit dimana saat bangunan telah digunakan struktur dapat menahan gayagaya vertikal, horizontal serta gaya gempa dibawah tanah. Untuk memenuhi syarat bangunan “nyaman”, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku. Salah satu cara untuk memperkaku gedung adalah dengan menambahkan shear wall (dinding geser) pada sistem struktur gedung. Menurut Paulay dan Priestley (1992) untuk gedung dual system dengan jumlah 13 lantai ketinggian shear wall optimum didapatkan dari lantai 1 sampai lantai 10. Sedangkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh Prasetyo, Tri (2012) diperoleh hasil permodelan struktur gedung dengan ketinggian shear wall optimum dari lantai 1 sampai lantai 10 I–1
Bab I Pendahuluan
untuk gedung 11 lantai, dimana 84% gaya geser total arah X dan 81% gaya geser total arah Y dipikul oleh rangka dan 16% gaya geser total arah X dan 19% gaya geser total arah Y dipikul oleh shear wall. Pada Tugas Akhir ini ingin dikaji struktur gedung menggunakan Dual System (sistem ganda), dimana 25% beban lateral dipikul oleh space frame (Rangka) dan sisanya dipikul oleh shear wall (Dinding Geser/ Dinding Struktur) untuk gedung 22 lantai. Selain struktur yang lebih kuat, dengan sistem ini dapat diperoleh dimensi rangka utama lebih kecil dibandingkan dengan Sistem Rangka Momen biasa, karena dalam Sistem Rangka Momen semakin tinggi struktur gedung maka semakin besar pula ukuran rangka yang diperlukan. Karena Tugas Akhir ini merupakan kajian lanjutan dari kajian sebelumnya (Tri Prasetyo,2012) maka gedung yang dikaji saat ini sama dengan sebelumnya, oleh karena itu dimensi yang digunakan adalah sama.
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1) Mencari efektifitas ketinggian serta ukuran shear wall (dinding geser) yang paling optimal terhadap kekakuan dan kestabilan struktur agar memenuhi syarat bangunan dual system (sistem ganda) pada gedung 22 lantai. 2) Merancang elemen-elemen struktur berdasarkan konfigurasi ketinggian shear wall (dinding geser) yang paling optimum berdasarkan syarat yang berlaku.
I-2
Bab I Pendahuluan
1.3
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup struktur atas gedung perkantoran 22 lantai ini meliputi: 1.
Model struktur yang direncanakan adalah struktur dengan tapak persegi panjang dengan shear wall pada gedung dual system.
2.
Bagian yang dirancang yaitu perencanaan kolom dan shear wall dengan memperhatikan deformasi akibat beban-beban yang bekerja pada struktur serta prosentase gaya yang diserap oleh shear wall.
3.
Analisis pembebanan meliputi beban mati, beban hidup serta beban gempa. Perencanaan pembebanan sesuai peraturan pembebanan Indonesia untuk rumah dan gedung 1983.
4.
Analisis struktur studi kasus menggunakan software ETABS.
5.
Perancangan elemen struktur menggunakan beton dan analisis struktur mengacu pada tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-2002 dan referensi yang disyaratkan.
6.
Perencanaan gempa mengacu pada Peraturan Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung SNI 03-1726-2002 dan referensi yang disyaratkan.
7.
Bangunan dengan struktur beton bertulang pada sistem ganda (dua system) menggunakan perkakuan shear wall dengan mempertimbangkan optimasi ketinggiannya.
8.
Dalam Tugas Akhir ini desain yang tidak dibuat tidak membahas tentang desain tangga dan lift. I-3
Bab I Pendahuluan
9.
1.4
Direncanakan gedung berada di wilayah gempa 3 dengan tanah sedang.
Metode Penulisan
Tugas akhir ini disusun berdasarkan kajian pustaka yang merujuk pada literaturliteratur perancangan gedung dari beberapa buku referensi dan peraturanperaturan yang berkaitan dengan desain struktur, kemudian dilakukan analisis struktur dengan program ETABS v9.6. Disamping itu, penyusunan Tugas Akhir ini juga dilakukan pula diskusi dan asistensi oleh dosen pembimbing dan dosen-dosen lain yang berkaitan dengan bidang struktur.
1.5
Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II, Tinjauan pustaka, dasar – dasar perancangan struktur atas yaitu membahas tentang teori dasar yang meliputi komponen – komponen struktur atas gedung bertingkat berlantai banyak. Bab III, Metodologi penelitian meliputi diagram alur penelitian dan gambar pemodelan struktur untuk studi kasus.
I-4
Bab I Pendahuluan
Bab IV, Analisis struktur atas gedung 22 lantai, membahas tentang material, ukuran-ukuran yang digunakan yang direncanakan serta ketinggian shear wall optimum untuk gedung tersebut. Bab V. Desain tulangan struktur yang didapat dari perhitungan output program ETABS. Bab VI. Penutup berisi kesimpulan akhir dan saran.
I-5