1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar dikatakan sukses bila tujuan pembelajarannya sudah tercapai. Dengan memperhatikan hasil belajar yang dicapai dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kreatifitas dan inovasi guru sangatlah diperlukan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dan dengan menggunakan pendekatan serta metode apa pun harus benar-benar efektif. Pembelajaran yang efektif secara umum diartikan sebagai Kegiatan Belajar Mengajar yang memberdayakan potensi siswa (peserta didik) serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Ada baiknya jika guru yang akan merancang pembelajaran IPA di SD memperhatikan tujuh ciri utama pembelajaran efektif yang memberdayakan potensi siswa (Depdiknas, 2004:7-11). Ketujuh ciri itu adalah: Pertama, berpijak pada prinsip konstruktivisme. Pembelajaran beranjak dari paradigma guru yang memandang bahwa belajar bukanlah proses siswa menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru, melainkan sebagai proses siswa membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Kedua, berpusat pada siswa. Siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar.
1
2
Ketiga, belajar dengan mengalami. pembelajaran perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan atau dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu yang dipelajari. Keempat, mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan emosional.Siswa akan lebih mudah membangun pemahaman apabila dapat mengkomunikasikan gagasannya kepada siswa lain atau guru. Kelima, mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Keenam, belajar sepanjang hayat. Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bisa bertahan (survive) dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Ketujuh, perpaduan kemandirian dan kerjasama. Siswa perlu berkompetisi, bekerjasama, dan mengembangkan solidaritasnya. Pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh penghargaan, bekerjasama, dan solidaritas. Pembelajaran perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri. Dalam
proses
pembelajaran
IPA
sering
muncul
permasalahan-
permasalahan tersebut antara lain: siswa kurang berminat pada pelajaran IPA, siswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran, siswa belum memahami materi yang diajarkan. Adapun data sementara hasil observasi awal mengenai keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas V SDN Laden I menunjukkan bahwa tujuh diantara duapuluh siswa yang aktif. Keaktifan tersebut ditunjukkan dengan sikap siswa yang mendengarkan apa yang diinstruksikan oleh guru serta menulisnya dalam buku catatan siswa masing-masing dan keaktifan bertanya.
3
Dari kondisi tersebut, diketahui bahwa pada observasi awal, nilai rata-rata mata pelajaran IPA pada kelas tersebut adalah 56,1. Dari data tersebut, hanya tujuh orang siswa yang mempunyai nilai di atas 60 dengan KKM 70. Hal tersebut jika tidak diatasi, dalam jangka panjang akan menjadi masalah yang serius. Berdasarkan identifikasi masalah yang ada ternyata terdapat beberapa faktor penyebab timbulnya masalah tersebut diantaranya Penjelasan guru yang bersifat abstrak tanpa bendanya langsung, Penggunaan media yang kurang variatif bahkan tanpa media, Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, Penggunaan metode yang kurang variatif, Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi. Peneliti merasa terpanggil untuk memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas hasil siswa pada mata pelajaran IPA terutama materi tentang gaya. Dalam buku petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar, penyesuaian pemilihan pendekatan atau metode, media dan sumber belajar, disebutkan bahwa untuk menyampaikan materi yang dirasa sulit dipahami perlu didemonstrasikan dengan bantuan alat peraga atau media lainnya. Berdasarkan uraian tersebut peneliti mendapat gagasan untuk melakukan tindakan berupa penggunaan alat peraga sebagai alat bantu metode demontrasi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas pemahaman siswa pada materi gaya. Penggunaan metode demontrasi dipilih karena metode demontrasi pada umumnya bertujuan membantu guru menyampaikan materi ajar agar lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa. Sesuai dengan teori kode ganda dari Paivio, seperti yang dikutip Nur (2002), menyatakan bahwa “Informasi yang disajikan dengan dua kode yaitu secara verbal dan visual dapat diingat lebih lama dari pada informasi yang disajikan hanya dengan salah satu dari dua cara tersebut”.
4
Keberadaan alat peraga diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan bagian materi yang perlu disampaikan secara visual. Setelah menerima materi secara verbal dan visual diharapkan siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi ajar yang berarti meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian agar supaya siswa aktif, nilai atau prestasi siswa meningkat, dengan mengambil judul penelitian “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demontrasi Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Siswa Kelas V SDN Laden I Pamekasan”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian sebagai berikut : a. Bagaimana penerapan metode demontrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi gaya siswa kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan? b. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Gaya dengan menggunakan metode demontrasi di kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan? c. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA Materi gaya menggunakan metode demontrasi di kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan?
5
1.3 Batasan Masalah Menelaah latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas yang cukup luas dan komplek serta demi tercapainya tujuan penelitian yang optimal, maka penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut: a. Materi Ilmu Pengetahuan Alam yang digunakan pada pembelajaran adalah pokok bahasan gaya. b. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode demostrasi. c. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan tahun pelajaran 2012/2013
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan : a. Penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Gaya siswa kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan. b. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Gaya siswa kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan. c. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA Materi Gaya menggunakan metode demonstrasi di kelas V SDN Laden I Kabupaten Pamekasan.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai makna (nilai guna) pada beberapa kalangan sebagai berikut:
6
1. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan siswa dapat lebih termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajarnya meningkat. 2. Bagi guru Penelitian ini diharapkan siswa dapat menjadi pedoman untuk memilih metode mengajar yang bervariasi sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. 3. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui apakah metode demostrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN laden 1 Pamekasan pada materi gaya.
1.6 Penegasan Istilah Untuk lebih jelas serta mempermudah pemahaman lebih lanjut dan menghindari kesalahpahaman dari istilah-istilah yang digunakan, maka penegasan istilah sebagai berikut : 1. Hasil belajar adalah kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar (Sri Anitah 2008:2.19). 2. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses (Sri Anitah, 2008:5.25).
7
Langkah-langkah pembelajaran pengunaan metode demonstrasi dalam penelitian ini yaitu mempersiapakan alat bantu, memberikan penjelasan, pelaksanaan demonstrasi, penguatan dengan tanya jawab, dan kesimpulan 3.
Aktivitas belajar siswa adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan
dalam
dirinya,
berupa
perubahan
pengetahuan
atau
kemahirannyang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan (Gie, dalam Wawan, 2010: 12).