1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Suatu pengelolaan pendidikan yang terencana dan terorganisir dalam suatu sekolah adalah bagian dari kegiatan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Pada umumnya ruang lingkup manajemen pada lembaga pendidikan terdiri dari Manajemen Kurikulum, Manajemen Kesiswaan
(peserta
didik),
Manajemen
Personalia,
Manajemen
Keuangan
(Pembiayaan), Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah dan Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Humas). Bidang-bidang pendidikan tersebut apabila dikelola dengan aturan dan kesepakatan bersama selanjutnya akan berguna dalam pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien. Manajemen mutu terpadu sebagai wakil pengelolaan pendidikan berlandaskan kepada kepuasan pelanggan sebagai sasaran utamanya. Pelanggan dapat dibedakan menjadi pelanggan dalam ( internal customer) dan pelanggan luar (eksternal customer). Pada aktivitas dunia pendidikan yang termasuk pelanggan dalam adalah pengelola lembaga pendidikan itu sendiri, seperti kepala sekolah, guru, karyawan, dan penyelenggara lembaga. Sedangkan pelanggan luar yaitu Masyarakat (Orang tua siswa), pemerintah
2
dan dunia Usaha atau industri. Jadi, suatu lembaga pendidikan disebut bermutu apabila antara pelanggan internal dan eksternal telah terjalin kepuasan atas jasa yang diberikan. Yayasan Pendidikan Wiyata Mandala (Yaditama) merupakan salah satu SMK Bisnis dan Manajamen swasta yang ada di kecamatan Sidomulyo yang dirikan pada 1 Januari 1989. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk, SMK Yaditama mampu menjadi salah satu tujuan alternatif para orang tua untuk menyekolahkan anaknya setelah mereka tidak diterima disekolah-sekolah negeri. Saat ini SMK Yaditama memiliki tiga program keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Teknik Komputer Jaringan. Meskipun SMK Yaditama adalah sekolah swasta namun minat para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMK Yaditama cukup tinggi, hal ini terlihat dari jumlah siswa per tahunnya yang cukup banyak seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Data jumlah siswa dan Rombel 5 tahun terakhir Jumlah Rombel
Tahun Pelajaran
Jumlah Siswa
2008/2009
785
19
2009/2010
833
20
2010/2011
846
20
2011/2012
849
21
2011/2012
859
20
2012/2013
849
21
Sumber : Data observasi
Harapan masyarakat sebagai salah satu pelanggan ekternal adalah agar sekolah dapat menghasilkan
lulusan
yang
berkualitas
yang
nantinya
dapat
menggunakan
3
kompetensinya untuk bekerja atau berusaha sesuai dengan kompetensi yang diperolehnya. Atas dasar tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan SMK maka pengelola SMK Yaditama Sidomulyo harus dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien. Ketercapaian pengelolaan secara efektif dan efisien adalah bentuk dari akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan, akuntabilitas manajemen pendidikan akan tercapai secara maksimal apabila perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
Masyarakat
mempunyai harapan yang sangat besar agar putra putri mereka dapat dididik di SMK Yaditama dan nantinya setelah lulus dapat memiliki kompetensi tertentu dan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Seiring makin tinggi dan variatifnya tuntutan masyarakat akan pelayanan pendidikan di SMK Yaditama maka pihak pengelola sekolah pun secara maksimal selalu berusaha untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut. Berdasarkan data kelulusan yang ada bahwa selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2009/2010 sampai dengan tahun 2013/2014 angka kelulusan adalah 100%. Angka kelulusan 100% ternyata bukan suatu jaminan bahwa kompetensi yang dimiliki dapat digunakan untuk bekerja sesuai dengan kompetensinya. Berdasarkan observasi terhadap lulusan selama lima tahun terakhir yaitu tahun pelajaran 2010/2011 sampai dengan tahun pelajaran 2013/2014 diperoleh data bahwa dari jumlah lulusan sebanyak 873orang memilih untuk bekerja, dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau melanjutkan kuliah walaupun jumlahnya sedikit yaitu sebanyak kurang lebih 156 orang atau hanya 10 persen. Banyaknya lulusan yang bekerja tidak sesuai kompetensinya disebabkan oleh faktor ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari dan faktor lulusan
4
yang belum dapat maksimal memanfaatkan kompetensi yang dimilikinya. Data tentang lulusan yang bekerja terlihat pada tabel berikut : Tabel 1.2 Data lulusan yang bekerja dan tidak bekerja 5 tahun terakhir Tahun Lulus
Data Lulusan
Jumlah
Bekerja
Kuliah
Menikah/Menganggur
2010
192
12
44
248
2011
173
27
36
236
2012
170
35
53
258
2013
173
37
35
245
2014
165
45
30
240
Sumber : Data Observasi
Pada tahun-tahun sebelumnya, secara umum masyarakat masih memandang Sekolah Menengah kejuruan (SMK) adalah sekolah pilihan kedua setelah tidak diterima di SMA, apalagi untuk sekolah swasta. Hal ini menyebabkan peserta didik baru yang masuk di SMK Yaditama berkualitas relatif rendah.
Proses penerimaan calon peserta didik
dilakukakan dengan cara mengarahkan terhadap pilihan kompetensi keahlian yang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki dan bukan untuk mendapatkan calon peserta didik yang berkualitas. Seiring dengan program pemerintah untuk mendirikan lebih banyak SMK dari pada SMA dengan perbandingan 30% SMA dan 70% SMK maka berubah pula persepsi masyarakat terhadap SMK. Masyarakat mulai berminat untuk menyekolahkan siswanya di SMK. Upaya meningkatkan kualitas lulusan dilakukan dengan cara penyesuaian kurikulum yang digunakan di SMK Yaditama. Selain berpedoman pada kurikulum yang dikeluarkan
oleh
pemerintah,
maka
pihak
sekolah
mempunyai
kewajiban
5
mengembangkan kurikulum sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri serta kebutuhan peserta didik. Penyusunan pengembangan kurikulum
dilaksanakan paling tidak setiap satu semester dan
melibatkan pihak dunia usaha dan dunia industri. Dalam upaya menghasilkan lulusan berkualitas, yang tidak kalah pentingya adalah ketersediaan dana yang sesuai dengan kebutuhan. Sumber pendanaan dapat berasal dari berbagai pihak yaitu pihak pemerintah, dunia usaha dan dunia industri, serta masyarakat terutama orang tua peserta didik. Sumber pendanaan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang mencerminkan kebutuhan dalam upaya peningkatan kualitas lulusan. Selain hal tersebut di atas, hal yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas lulusan adalah sarana penunjang kegiatan pembelajaran dan peralatan praktek mata pelajaran produktif atau kejuruan. Kelengkapan sarana pembelajaran dan peralatan praktek kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dengan jumlah peserta didik yang ada. Keterlibatan dan koordinasi dengan masyarakat termasuk orang tua peserta didik, tokoh masyarakat, dan instansi terkait adalah suatu bentuk dukungan dan sekaligus pengawasan dalam rangka peningkatan mutu lulusan. Banyaknya pihak-pihak yang terlibat dan memberikan pengawasan akan semakin mempertinggi kualitas lulusan. Peningkatan kualitas kompetensi lulusan SMK Yaditama dapat dilakukan dengan cara penyelarasan pengelolaan manajamen pendidikan dengan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan dengan keberadaan sekolah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan
6
kepuasan masyarakat terhadap pengelolaan SMK Yaditama. Guna mempertinggi kepuasan masyarakat sekaligus keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan SMK Yaditama maka perlu adanya sistem akuntabilitas dalam pengelolaan manajemen disekolah. Akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan terdiri dari Akuntabilitas Manajemen
Kurikulum,
Akuntabilitas
Manajemen
kesiswaan
(peserta
didik),
Akuntabilitas Manajemen Personalia atau Tenaga Pendidik dan Kependidikan (Tendik), Akuntabilitas Manajemen Keuangan dan Pembiayaan, Akuntabilitas Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolahdan Manajemen Humas. Akuntabilitas Manajemen Kurikulum, kurikulum sebagai dasar dalam pelaksanaan pembelajaran harus dapat menjawab kebutuhan bagi peserta didik. Kurikulum yang disusun oleh pemerintah adalah sesuatu yang harus dikembangkan dan disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah. Apabila pengembangan kurikulum dilakukan sesuai dengan ketentuan maka akan berdampak positif terhadap kualitas sekolah. Akuntabilitas Kesiswaan (peserta didik), keberadaan peserta didik dalam suatu lembaga sekolah mutlak adanya oleh karena itu menurut Kemendiknas (2010) terdapat 4 (empat) prinsip dasar dalam penanganannya oleh sekolah yaitu harus diperlakukan sebagai subyek bukan obyek dan harus didorong untuk merencanakan dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan mereka, diperlukan wahana yang beragam untuk dapat mengembangkan diri secara optimal, peserta didik akan termotivasi jika yang dilakukan dapat menyenangkan, dan pengembangan potensi secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
7
Akuntabilitas Manajemen Personalia atau Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Disamping faktor ketersediaan Sumber Daya Manausia, hal yang amat penting dalam manajemen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan. Akuntabilitas Manajemen Keuangan dan Pembiayaan berkaitan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, pengelolaan dana, yang dikaitkan dengan program tahunan sekolah. Selain itu sekolah harus dapat mengadministrasikan, melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan. Inti dari Manajemen Keuangan dan Pembiayaan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional disekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan, baik yang bersumber dari pemerintah, masyarakat maupun sumber-sumber lainnya. Akuntabilitas Manajemen Sarana dan Pasarana Sekolah, merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeuler,dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah.
8
Akuntabilitas Hubungan masyarakatpada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu sekolah berkewajiban untuk memberi penerangan tentang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan, serta keadaan
masyarakat. Sebaliknya sekolah juga harus mengetahui
dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap sekolah. Dengan perkataan lain, antara sekolah dan masyarakat harus dibina suatu hubungan yang harmonis. Berdasarkan latar belakang, observasi dan prasurvey yang dilakukan oleh peneliti, peneliti ingin mengetahui mengapa masyarakat atau orang tua wali siswa mempercayakan anaknya untuk bersekolah atau menempuh pendidikan di SMK Yaditama. Padahal SMK Yaditama adalah sekolah swasta dan disekitar SMK Yaditama banyak terdapat sekolah Negeri maupun swasta yang lain. Peneliti tertarik untuk menggali alasan masyarakat menyekolahkan anaknya di SMK Yaditama. Hal ini terbukti dari jumlah siswa dan rombel yang dari tahun ketahun semakin meningkat dan banyaknya lulusan SMK Yaditama yang langsung diterima bekerja setelah mereka lulus sekolah. Banyaknya siswa dan rombel adalah salah satu indikator bahwa masyarakat atau pelanggan pendidikan merasa puas atas pengelolaan manajemen sekolah. Oleh
9
karena itu penelitian ini akan mengkaji tentang akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama.
1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah tentang Akuntabilitas Manajemen Sekolah di SMK Yaditama Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan sub fokus dari penelitian ini adalah : 1.2.1 Manajemen Kurikulum 1.2.2 Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik) 1.2.3 Manajemen Personalia (Tendik) 1.2.4 Manajemen Keuangan (Pembiayaan) 1.2.5 Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 1.2.6 Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Humas)
1.3Pertanyaan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian tersebut terdapat beberapa permasalahan yang perlu dikaji secara mendalam yang menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.3.1 Bagaimanakah Akuntabilitas Manajemen Kurikulum di SMK Yaditama 1.3.2 Bagaimanakah Akuntabilitas Manajemen Kesiswaan (peserta didik) di SMK Yaditama 1.3.3 Bagaimanakah Akuntabilitas Manajemen Personalia (Tendik) di SMK Yaditama 1.3.4 Bagaimanakah Akuntabilitas Manajemen Keuangan (Pembiayaan) di SMK Yaditama
10
1.3.5 Bagaimanakah Akuntabilitas Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah di SMK Yaditama . 1.3.6 Bagaimanakah Akuntabilitas Manajemen Hubungan
Sekolah dengan
masyarakat (Humas) di SMK Yaditama .
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis akuntabilitas manajemen sekolah di SMK Yaditama Kabupaten Lampung Selatan yaitu : 1.4.1Akuntabilitas Manajemen Kurikulum 1.4.2 Akuntabilitas Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik) 1.4.3Akuntabilitas Manajemen Personalia (Tendik) 1.4.4 Akuntabilitas Manajemen Keuangan (Pembiayaan) 1.4.5 Akuntabilitas Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 1.4.6 Akuntabilitas Manajemen Hubungan dengan Masyarakat (Humas)
1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian tentang Akuntabilitas Manajemen Sekolahdi Sekolah Menengah Kejuruan Yaditama ini diharapkan berguna dan bermanfaat baik dari segi praktis maupun teoritis sebagai berikut : 1.5.1 Manfaat Praktis 1. Sebagai masukan bagi pengelola SMK Yaditama di Kabupaten Lampung Selatan dalam pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat;
11
2. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam membuat kebijakan tentang penyelenggaraan sekolah menengah, terutama di SMK Yaditama; 3. Sebagai informasi kepada masyarakat tentang apa yang sudah dilakukan oleh pengelola SMK Yaditama dan hasil yang sudah dicapai sehingga masyarakat diharapkan dapat bersikap dan memberi masukan secara tepat kepada pihak sekolah. 1.5.2 Manfaat Teoritis 1. Sebagai bahan kajian lebih lanjut guna mencari dan mengembangkan alternatif pada penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan; 2. Diharapkan dapat menambah khasanah tentang Sekolah Menengah Kejuruan yang belum banyak diteliti.
1.6Definisi Istilah Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini secara teknis memiliki pengertian yang khusus, agar tidak terjadi salah tafsir maka beberapa istilah tersebut diperjelas secara eksplisit sebagai berikut : 1. Akuntabilitas Manajemen Pendidikan adalah suatu bentuk pertanggung jawaban kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien. 2. Pengelolaan Sekolah adalah proses dan cara mengatur sekolah sehingga tujuantujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
12
3. Akuntabilitas kurikulum adalah suatu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat (orang tua peserta didik), pemerintah (Dinas Pendidikan) atas perencanaan kurikulum, pelaksanaan dan evaluasi di SMK Yaditana; 4. Akuntabilitas
kesiswaan
(peserta
didik)
adalah
suatu
bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan atas kegiatan input, proses, dan output peserta didik di SMK Yaditama 5. Akuntabilitas Personalia adalah bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan tentang pendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal 6. Akuntabilitas keuangan adalah suatu bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan atas kegiatan input, proses, dan output mengenai keuangan (pembiayaan)di SMK Yaditama 7. Akuntabilitas
sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan
atas kegiatan
pengelolaan sarana dan sarana yang ada di SMK Yaditama; 8. Akuntabilitas Hubungan Sekolah dengan Masyarakat adalah suatu bentuk pertanggung jawaban sekolah terhadap pihak yang berkepentingan atas hubungan antara sekolah dan peserta didik dengan masyarakat atau dunia usaha dan dunia industri. 9. Lulusan adalah peserta didik yang sudah dinyatakan lulus berdasarkan kriteria yang ditetapkan di SMK Yaditama;
13
10. Peserta didik adalah seluruh peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran di SMK Yaditama dan secara administrasi tercatat dalam buku induk; 11. Orang tua adalah orang tua dari peserta didik yang masih aktif belajar dan tercatat sebagai peserta didik di SMK Yaditama; 12. Dunia usaha dan dunia industri adalah lembaga pasangan yang dijadikan tempat praktek peserta didik, pelaksana/penguji dalam uji kompetensi, pengguna atau pemakai lulusan.