BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang sudah terdaftar di pasar saham selalu menyajikan laporan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, karena dengan laporan keuangan investor dapat melihat sejauh mana perusahaan yang akan ditanamkan modalnya tersebut berkembang atau mempunyai nilai lebih. Tentu saja pihak perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya harus mampu membuat laporan keuangan tersebut sebaik mungkin agar performance dari perusahaan dapat menarik para investor atau pasar untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan tersebut. Untuk dapat menilai kondisi suatu perusahaan dapat dilihat dari penerimaan labanya. Informasi mengenai laba sangat penting bagi perusahaan ataupun pihak-pihak yang
berkepentingan
seperti
investor
sebagai
penaksir
kinerja
atau
pertanggungjawaban manajemen dan sebagai penaksir atas kekuatan laba perusahaan di masa yang akan datang, dari informsi laba ini investor dapat mengambil keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak dan apakah investor akan menjual atau mempertahankan saham yang dimilikinya. Layak tidaknya suatu perusahaan diinvestasikan modalnya oleh investor dapat dinilai atau diukur dari tingkat laba akuntansi dan tingkat return saham perusahaan tersebut. Menurut Ball dan Brown (1968) dalam Setiati dan Kusuma (2004) bahwa hubungan laba akuntansi dan return saham mempunyai hubungan
1
positif secara statis dan signifikan. Dalam hal ini naik turunnya laba akan berpengaruh naik turunnya return saham secara searah, sedangkan besarnya kekuatan hubungan laba dan return saham diukur dengan earning response coefficient. Koefisien respon laba atau ERC didefinisikan sebagai ukuran atas tingkat abnormal return saham dalam merespon komponen unexpected earning (Scott, 1997 dalam Setiati dan Kusuma, 2004). Penelitian ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa seberapa jauh pasar atau investor merespon secara berbeda terhadap informasi laba akuntansi yang berbeda sesuai dengan kredibilitas atau kualitas informasi laba akuntansi tersebut. Kredibilitas atau kualitas dari informasi laba akuntansi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain meliputi persistensi laba, pertumbuhan dan prediktibilitas laba, ukuran perusahaan, risiko (β), tingkat bunga risiko, jenis industri, metode akuntansi (successful effort dan full cost), variasi perubahan harga, kualitas audit, jumlah pengeluaran research and development cost, dan utang lingkungan (Kormendi dan Lipe, 1987; Bae dan Sami, 1999, Setiati dan Wijaya Kusuma, 2004). Selain itu penelitian empiris terdahulu juga menunjukkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ERC (earnings response coefficient) meliputi: Persistensi laba akuntansi (Lipe, 1987; Lipe, 1990); Pertumbuhan laba akuntansi (Collins dan Kothari, 1989 dalam Setiati dan Wijaya Kusuma, 2004); Prediktibilitas laba akuntansi (Lipe, 1990); Risiko beta (Collins dan Kothari, 1989 serta Easton dan Zmijewski, 1989 dalam Setiati dan Wijaya Kusuma, 2004); Struktur modal
2
(Dhaliwal dan Reynolds, 1994; Dhaliwal dan kawan-kawan, 1991); Ukuran perusahaan (Shevlin dan Shores, 1993 serta Chaney dan Jeter, 1991 dalam Setiati dan Wijaya Kusuma, 2004); Pengaruh industri (Biddle dan Seow, 1991 serta Baginski dkk, 1999 dalam Setiati dan Wijaya Kusuma, 2004). Collins dan Kothari (1989) dalam Setiati dan Wijaya Kusuma (2004) menyatakan bahwa respon pasar terhadap laba masing-masing perusahaan dapat bervariasi baik antar perusahaan maupun antar waktu. Ini menunjukkan bahwa koefisien respon laba dapat berubah tiap waktu atau tidak konstan. Berdasarkan penelitian empiris terdahulu yang telah dilakukan oleh Setiati dan Wijaya (2004) tentang faktor-faktor yang mempegaruhi koefisien respon laba pada perusahan bertumbuh dan tidak bertumbuh, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien respon laba secara umum pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Dalam hal ini perbedaan penelitiannya adalah peneliti mengambil variabel beta risiko (β), persistensi laba (earnings persistence) dan pertumbuhan laba (earning growth) sebagai faktor yang mempengaruhi koefisien respon laba, perbedaan yang lainnya adalah penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur secara umum dengan memperpanjang perioda waktu penelitian. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul “Pengaruh Beta, Persistensi Laba dan Pertumbuhan Laba Terhadap Earning Respose Coefficient”.
3
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah beta berpengaruh terhadap earnings response corfficient? 2. Apakah Persistensi laba (earning persistence) berpengaruh terhadap earnings response corfficient? 3. Apakah pertumbuhan laba (earning growth) berpengaruh terhadap earnings response corfficient?
1.3 Batasan Masalah Agar tidak menyimpang dari tujuan utama, dan lebih terarah, teliti serta untuk mendapatkan analisis yang cukup, maka objek penelitian ini difokuskan kepada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mempublikasikan laporan keuangan Per 31 Desember 1993 sampai dengan 2003.
1.4 Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh nilai perusahaan terhadap ERC berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1
Menguji pengaruh beta terhadap earnings response coefficient.
2
Menguji pengaruh dari persistensi laba terhadap earnings response coefficient.
3
Menguji pengaruh pertumbuhan laba terhadap earning response coefficient.
4
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Akademisi a. Penelitian ini diharapkan menjadi sarana belajar yang berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi koefisien respon laba. b. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar atau acuan bagi penelitian selanjutnya di masa yang akan datang. 1.5.2 Bagi Pihak Lain a. Bagi
perusahaan,
hasil
penelitian
ini
diharapkan
menjadi
bahan
pertimbangan dalam merumuskan strategi dan kebijakan sehingga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor dengan memberikan informasi yang akurat. b. Bagi Investor, Penelitian ini diharapkan membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi.
5